Kata frasa mungkin sudah tak ajaib lagi di indera pendengaran kita. Tanpa disadari, frasa sangat dekat dgn kehidupan sehari-hari. Bahkan, frasa sering dipakai dlm percakapan keseharian.
Namun, tidak sedikit pula yg masih belum paham & mengenali apa itu frasa serta bagaimana manfaatnya.
Sebagai makhluk sosial, manusia tak mungkin terlepas dr kegiatan berkomunikasi setiap harinya. Dalam berkomunikasi, insan perlu memakai bahasa untuk saling berinteraksi.
Melalui bahasa, insan dapat menyampaikan gagasannya, menyalurkan emosinya, mendeskripsikan suatu hal, serta menyampaikan informasi pada manusia lainnya.
Betapa pentingnya bahasa bagi kehidupan manusia. Mempelajari bahasa pun seharusnya tak setengah-setengah.
Untuk memperoleh pengertian yg optimal, diharapkan mempelajari bahasa dr satuan yg kecil, seperti frasa yg akan dibahas dibawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Frasa
Frasa yakni satuan linguistik yg lebih besar dr kata tetapi lebih kecil dr klausa, yg mana merupakan gabungan dr dua kata atau lebih yg mengandung satu makna gramatikal.
Berbeda dgn kalimat, frasa tak mempunyai predikat. Oleh sebab itu, frasa tak dapat membentuk kalimat sempurna. Meski begitu, adonan dr beberapa frasa mampu membentuk kalimat yg sempurna.
Dalam sebuah kalimat, frasa berkedudukan selaku fungsi sintaksis. Fungsi sintaksis lebih dikenal dgn subjek, predikat, objek, tambahan (pelengkap), & keterangan.
Misalnya, dlm sebuah kalimat yg terdiri dr S-P-O, frasa mampu mengisi kalimat tersebut dgn berfungsi sebagai subjek, predikat, atau objek.
Ciri-Ciri Frasa
Berbeda dgn klausa, frasa mempunyai ciri khusus yg tentunya tak dimiliki oleh klausa atau pun kalimat. Ciri-ciri ini dapat kalian pakai untuk membedakan frasa dgn kalimat ataupun klausa lainnya.
Berikut ini ialah ciri-ciri yg cuma dimiliki oleh frasa
- Setidaknya terdiri dr dua kata atau lebih
- Memiliki fungsi gramatikal dlm kalimat
- Wajib mengandung satu makna gramatikal
- Bersifat nonpredikatif atau tanpa predikat
- Frasa menduduki satu fungsi sintaksis dlm suatu kalimat
Jika kalian melihat ciri-ciri tersebut dlm suatu kalimat, maka kalian mampu yakin bahwa itu yaitu suatu frasa.
Jenis-Jenis Frasa & Contohnya
Jenis-jenis frasa sungguh beraneka ragam. Hal tersebut bergantung pada sifat frasa itu sendiri, mirip komponen inti, fungsi, makna, distribusi bagian, atau kedudukannya.
Dibawah ini, kita akan membicarakan aneka macam metode untuk membedakan serta mengklasifikasikan frasa sesuai dgn sifat yg sudah diterangkan diatas,
Frasa Berdasarkan Unsur Inti
Berdasarkan komponen pada dasarnya, frasa terbagi menjadi 7 kategori yakni
- Frasa Verba
- Frasa Nomina
- Frasa Adjektiva
- Frasa Adverbia
- Frasa Numeralia
- Frasa Preposisional
- Frasa Konjungsi
Agar kalian lebih paham ketujuh jenis komponen inti diatas, maka akan dibahas dengan-cara lebih rincian dibawah ini
Frasa Verba
Frasa verba yakni frasa yg mengandung bagian inti kata kerja & dapat digunakan sebagai substitusi kata kerja dlm suatu kalimat.
Umumnya, frasa verba menggunakan kata sedang, akan, baru, & atau sudah. Kata-kata ini menerangkan perihal acara yg dijalankan seseorang.
Tetapi, karena frasa verba menerangkan kata kerja, maka tak boleh memakai kata sungguh, sulit payah atau apapun itu yg menerangkan effort atau perasaan saat menjalankan.
Berikut yakni contoh-teladan penggunaan frasa verba
- Adik sedang bermain
- Kakak sudah berguru matematika
- Mereka akan berlibur
- Ayah baru pulang
Frasa Nomina
Frasa nomina adalah frasa yg mengandung bagian inti kata benda & mampu dipakai selaku pengganti kata benda dlm suatu kalimat. Adapun teladan fasa nomina yakni sebagai berikut:
- Rumah beling
- Ayam putih
- Kado ulang tahun
- Pintu kayu
Frasa Adjektiva
Frasa adjektiva ialah frasa yg mengandung unsur inti kata sifat & mampu berfungsi sebagai kata sifat dlm suatu kalimat.
Umumnya, frasa adjektiva berfungsi menyatakan mutu yg diberi penitikberatan dgn penambahan kata sungguh, agak, terlalu, cukup, paling, & mesti.
Selain itu, frasa adjektiva pula mampu menggabungkan 2 kata yg saling berkaitan. Berikut pola dr frasa adjektiva:
- Sangat manis
- Agak amis
- Paling berakal
- Tampan rupawan
- Baik hati
- Damai sejahtera
Frasa Adverbia
Frasa adverbia yakni frasa yg mengandung unsur inti kata keterangan & dapat sebagai substitusi kata keterangan dlm suatu kalimat. Contoh frasa adverbia yaitu sebagai berikut:
- Tadi sore
- Minggu depan
- Hampir tamat
- Begitu indah
Frasa Numeralia
Frasa numeralia yaitu frasa yg terbentuk dr kata bilangan. Frasa ini mengungkapkan jumlah, kuantitas, & urutan dlm suatu deret. Terdapat 2 jenis frasa numeralia, yakni:
- Frasa numeralia modifikatif, yakni frasa yg menyebutkan satuannya dengan-cara terperinci, seperti satu grosir, tujuh hari, lima kilogram, empat ekor, & lain sebagainya.
- Frasa numeralia koordinatif, yaitu frasa yg tak menyebutkan satuan, mirip tiga, empat sampai enam, dua atau tiga, puluhan hingga ratusan, & lain sebagainya.
Frasa Preposisional
Frasa preposisional merupakan frasa yg mengandung preposisi & objek preposisional yg dapat berperan sebagai kata keterangan dlm suatu kalimat.
Pada frasa preposisional terdapat pemfokusan pada kata depan, yaitu pada kata di, ke, untuk, kepada, dari, & sebagainya.
Berikut ialah acuan-pola dr penggunaan frasa preposisional
- Untuk itu, saya sampaikan bahwa protokol kesehatan arus tetap dijalankan
- Kepada para tamu permintaan, mami persilahkan untuk menikmati hidangan yg telah disiapkan
- Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih
- Dari pengalaman tersebut, saya tegaskan bahwa mengenakan masker yakni wajib hukumnya.
- Anak-anak sedang bermain tugas di ruang kelas
Frasa Konjungsi
Frasa konjungsi yaitu frasa yg mengandung konjungsi atau kata sambung. Berikut ini yaitu teladan frasa konjungsi:
- Ketika hujan jalanan menjadi licin
- Nanti malam ada pertandingan bola disiarkan di televisi
- Masa depan anak-anak sangatlah berguna
Frasa Berdasarkan Distribusi Unsur
Jika dibedakan berdasarkan distribusi unsurnya, maka frasa mampu dibagi menjadi 2 jenis yaitu
- Frasa endosentrik
- Frasa eksosentrik
Agar kalian lebih paham, dibawah ini akan dijelaskan dengan-cara lebih rinci tentang kedua jenis frasa tersebut
Frasa Endosentrik
Frasa endosentrik yakni frasa yg memiliki konstituen inti yg memiliki korelasi ataupun kesetaraan dgn konstituen yang lain yg ada pada rangkaian kalimat tersebut.
Secara lazim terdapat 3 jenis frasa endosentrik yakni frasa endosentrik atributif, apositif, & koordinatif.
Frasa endosentrik atributif terdapat 2 kata atau lebih, yg memiliki fungsi Menerangkan-Diterangkan (MD) atau Diterangkan-Menerangkan (DM). Contoh dr penggunaan frasa endosentrik atributif yaitu
- Baju biru (DM)
- Empat botol (MD)
- Anak ayam (DM)
Frasa endosentrik apositif yaitu kata-kata endosentrik yg dapat dipisahkan antara D dgn M nya. Contoh penggunaan frasa endosentrik apositif antara lain adalah
- Bandung, Kota Kembang
- Malang, Kota Apel
Sedangkan, untuk frasa endosentrik koordinatif yakni frasa yg mempunyai dua komponen D (diterangkan). Contohnya adalah
- Ayah Ibu
- Kakek nenek
- Kakak Adik
Frasa Eksosentrik
Frasa eksosentrik yakni frasa yg tak mempunyai unsur inti. Karena tak memiliki komponen inti, maka kalimat ini tak dapat dipenggal-penggal ataupun dibeda-bedakan.
Secara umum, terdapat 3 bentuk frasa eksosentrik yg umumnya dipakai dlm suatu kata-kata. 3 bentuk frasa tersebut antara lain ialah frasa eksosentris direktif, non-direktif, & konektif.
Frasa eksosentrik direktif ialah frasa eksosentrik yg menggabungkan kata depan dgn kata benda. Disini, konjungsi berada di permulaan kata benda. Contohnya ialah pada kata ke bandung.
Frasa eksosentrik non direktif yaitu fraksa eksosentrik yg terdiri atas dr benda yg digabung dgn kata-kata tertentu seperti si, sang, para, dan sejenisnya. Contohnya adalah para pejuang, sang hero, si hitam.
Sedangkan, frasa eksosentrik konektif yaitu frasa eksosentrik yg merupakan hasil gabungan kata benda dgn kata lekas, segera, saat, akan, & sejenisnya. Intinya, disini berupaya untuk mengkoneksikan kata benda tersebut. Contohnya yaitu lekas sembuh, segera berangkat, dan akan tiba.
Frasa Berdasarkan Kedudukannya
Jika dilihat berdasarkan kedudukannya, maka frasa setidaknya mampu dibagi menjadi jenis 2 yaitu frasa yg setara & frasa setara yg bertingkat.
Frasa Setara
Frasa setara ialah frasa yg antar katanya mempunyai komponen yg setara. Contoh dr frasa setara antara lain yakni
- Muda mudi
- Asal usul
- Suka cita
- Riang bangga
Frasa setara Bertingkat
Frasa setara bertingkat merupakan frasa yg antar katanya memiliki bagian yg tak setara atau memiliki tingkatan-tingkatan tertentu.
Berikut adalah pola dr frasa setara bertingkat
- Cincin emas
- Berjalan kaki
- Rambut keriting
- Cinta lokasi
Frasa Berdasarkan Satuan Makna Unsur Pembentuk
Setiap frasa mempunyai makna yg berlawanan-beda. Hal tersebut bergantung pada bagian pembentuk & konteks kalimatnya.
Berdasarkan maknanya, frasa mampu dibagi menjadi 3 macam yg antara lain yaitu
- Frasa biasa
- Frasa idiomatik
- Frasa ambigu
Agar kalian lebih paham mengenai ketiga jenis frasa diatas, akan dibahas dengan-cara lebih lanjut dibawah ini
Frasa Biasa
Frasa biasa merupakan frasa yg terbentuk dr makna denotasi (makna bahwasanya). Berikut ini yaitu acuan penggunaan frasa biasa
- Susu cokelat
- Baju hijau
- Celana panjang
Frasa Idiomatik
Frasa idiomatik adalah frasa yg mempunyai arti tak bantu-membantu atau mempunyai konotasi tertentu.
Berikut ini ialah pola dr penggunaan frasa idiomatik
- Ayah menjinjing oleh-oleh sepulangnya dr kantor
- Paman kebakaran jenggot lantaran kehilangan dompetnya
- Anak ini memiliki sifat rendah hati
Frasa Ambigu
Frasa ambigu merupakan frasa yg mempunyai makna ganda, hingga dapat menyebabkan keraguan. Oleh lantaran itu, frasa-frasa ambigu biasanya memerlukan klarifikasi yg lebih.
Berikut ini yakni acuan penggunaan frasa ambigu yg mungkin kalian sering dengar dlm kehidupan sehari-hari
- Memberi tahu (menyampaikan gosip atau memberi kuliner tahu)
- Gigit jari (menggigit jari atau frustasi)
- Kambing hitam (kambing berwarna hitam atau orang yg senantiasa disalahkan)