Pengertian Syok Listrik – Syok listrik atau kejutan listrik yaitu suatu nyeri pada saraf sensoris yang diakibatkan pedoman listrik yang mengalir secara tiba-datang melalui tubuh. Permulaan tahun 1969 telah dilaporkan bahwa beberapa penderita yang sedang menjalani katerisasi atau pemasangan pace maker led dapat terbunuh dengan ajaran listrik di bawah wajar . Pada tahun 1970 Carl Walter dan tahun 1971 Ralph Nader sudah memperkirakan atas meninggalnya 1.200 orang Amerika setiap tahunnya yang diakibatkan arus listrik pada waktu melakukan diagnostik dan pengobatan.
Bahaya stress berat listrik sungguh besar, badan penderitaa akan mengalami ventricular fibrillation (fibrilasi ventrikel) yang lalu disertai dengan akhir hayat. Oleh alasannya adalah itu perlu dikenali pergeseran-pergantian yang muncul akhir trauma listrik dan tata cara pengamanan sehingga ancaman syok mampu dihindari.
Syok Listrik dibagi menjadi dua bagian
Dalam bidang kedokteran stress berat listrik dibagi menjadi dua: syok dengan tujuan tertentu dan stress berat tanpa tujuan. Syok dengan tujuan tertentu dikerjakan atas indikasi medis. Dalam bidang psikiastri diketahui dengan nama electric syok/electro convultion therapy. Beberapa penderita psikosis (gangguna jiwa) sengaja dilaksanakan syok dengan tujuan terapi di mana di antara temporalis kanan dan kiri penderita dialiri arus listrik dalam orde 0,5 sampai 1,5 Ampere dengan tegangan sebesar 80 sampai 110 volt dalam waktu 1/10 hingga 1,5 detik.
Syok tanpa tujuan tertentu timbul sebab sebuah kecelakaan, dikenal dengan Earth syok. Syok ini terjadi bila salah satu tubuh lain menjamah kawat netral. Berdasarkan besar kecilnya tegangan, earth syok mampu dibagi menjadi dua ialah: low tension shock dan high tension shock.
Fisika Medis: Penerapan Fisika Dalam Teknik Sterilisasi
1. Low tension shock (trauma tegangan rendah), terjadi berkaitan dengan pemakaian generator yang menciptakan arus listrik dengan tegangan rendah atau berkaitan dengan pemakaian lampu panas radient atau lampu sinar ulta ungu.
2. High tension shock (trauma tegangan tinggi), terjadi berkaitan dengan pemakian generator tegangan tinggi, generator gelombang pendek atau step up transformator. Penderita yang mengalami stress berat, kulit badannya akan mengelupas seluruhnya.
Pada beberapa sumber dari buku fisika membagi earth trauma menjadi mikro trauma dan makro syok.
1. Mikro trauma, terjadi alasannya adanya anutan listrik eksklusif mengikuti arteri ke jantung. Hal ini dapat terjadi dikala penggunaan karakter untuk pencatatan EKG, liquid filled catter untuk menyuntikkan pewarnaan bagi radiografi atau mengukur tekanan darah jantung (internal blood pressure) dan pemasangan elektroda-elektroda pada alat pacu jantung. Oleh karena beberapa kateter tebuat dari kawat dan cairan bersifat konduktor listrik, sehingga arus listrik dalam orde mikro ampere saja sudah mampu mengakibatkan mikro stress berat. Diduga arus listrik sekitar 20 mA mampu menimbulkan fibrilasi ventrikel. Apabila ada kebocoran arus pada alat yang sedang bekerja, arus tidak mampu mengalir secara langsung ke bumi namun akan melewati alat pacu jantung yang dipasang pada tubuh penderita lalu ke bumi. Pada mikro stress berat akan terjadi fibrilasi ventrikel yang kemudian dibarengi dengan ajal.
2. Makro stress berat, terjadi bila salah satu elektroda menyentuh tangan sedangkan elektroda lain menyentuh kulit bab lain sehingga terjadi pemikiran listrik lewat permukaan tubuh (kulit) dan timbulah makro syok. Tahanan kulit berkisar 1 KU hingga dengan 1 MU tidak mampu membendung pemikiran listrik. Apabila di daerah kontak elektroda diberikan pasta, pada waktu melakukan tes EKG mampu menurunkan tahanan dan mempermudah fatwa listrik yang mengalir, sehingga dapat menjadikan trauma makro. Makro syok pada umumnya mengenai petugas daripada penderita sendiri oleh alasannya kecerobohan petugas.
Fisika Medis: Energi Panas Dalam Praktik Klinik