Fase Globalisasi Di Indonesia

Istilah globalisasi ialah suatu hal yang lumrah. Perkembangan ekonomi, teknologi dunia utamanya negara maju sudah menjinjing efek ke negara-negara lain termasuk Indonesia. 

Di Indonesia, fase-fase globalisasi yang dilalui hampir sama dengan fase globalisasi internasional.

 Namun secara garis besar ciri utama fase globalisasi Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Fase jatuhnya kekuatan Orde Lama

Tergulingnya Soekarno sebab peristiwa G 30 S/PKI menjadi fase permulaan masuknya Indonesia di kancah globalisasi sesudah kemerdekaan. 

Setelah lima masa sebelumnya menjadi pusat globalisasi dunia lewat rempah-rempah dan kolonialisme Belanda, Soekarno menutup diri dari modal asing. 

Soekarno ingin membangun Indonesia dengan ekonomi rakyat mampu berdiri diatas kaki sendiri dan politik mampu berdiri diatas kaki sendiri. 

Ia menolak tegas IMF dan Bank Dunia dari Indonesia. Soekarno yakin kekayaan alam yang melimpah di negeri ini dapat didayagunakan untuk memajukan kemakmuran rakyat. 

Para kapitalis dan sekutu liberalnya dengan senang hati menolong menggulingkan pemerintahan Soekarno yang terkesan lebih pro komunis dibandingankan kapitalis atau liberalis.

Kejatuhan Soekarno dari tampuk kekuasaan ini menandai abad baru Indonesia yang kembali menjalin korelasi mesra dengan IMF dan World Bank dibawah kekuasaan Soeharto. 

Setelah tadinya berteriak “go to hell with your aid”, Indonesia berbalik menjadi negara penghutang. Semua pembangunan dibangun dari hutang mancanegara.

Setiap imbalannya, siap tidak siap Indonesia harus rela memasuki arus ekonomi globalisasi tergolong pujian dipaksakan menjadi anggota APEC dan penandatanganan komitmen pasar bebas Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

Istilah globalisasi merupakan suatu hal yang lumrah Fase Globalisasi Di Indonesia
Arus Globalisasi Semakin Parah, pic:https://philoforchange.files.wordpress.com

b. Fase Krisis Ekonomi 1997

Krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997. Perekonomian Indonesia yang tadinya terlihat berkembang pesat dengan REPELITA nya, lantas ambruk. 

Utang luar negeri tidak cukup membuat Indonesia sejahtera. Kejayaan ekonomi selama berpuluh tahun hancur sebab pukulan spekulan pasar uang selama beberapa hari saja. 

IMF dan World Bank memberi resep untuk menyembuhkan pasien ekonomi Indonesia. Indonesia harus menghapus aneka macam jenis subsidi untuk rakyat, menimbulkan rupiah sebagai mata uang lemah yang tunduk pada mekanisme pasar duit global; dan melakukan privatisasi perusahaan milik negara. 

Namun rakyat miskin kian miskin dan jumlahnya kian banyak makin orang kaya penguasa modal semakin kaya.