Faktor Penyebab Kehidupan Yang Terasing

Faktor Penyebab Kehidupan yang Terasing – Seseorang dalam kehidupan terasing merupakan seseorang yang tidak mampu berinteraksi. Proses interaksi yang dimaksud, ialah bisa melakukan kontak dan komunikasi dengan orang lain.
Kehidupan terasing mampu disebabkan oleh beberapa aspek. Kehidupan terasing mampu dikarenakan seseorang sengaja dikucilkan dari korelasi dengan orang lain. Hal ini mampu memengaruhi kemajuan jiwa seseorang alasannya adalah kepribadian seseorang salah satunya disebabkan pergaulan dengan orang lain. Misalnya, Anna seorang anak di Pensylvania. Ia dikucilkan untuk menutupi malu orangtuanya sebab dia lahir dari relasi gelap. Hampir lima puluh tahun seluruh hidupnya dihabiskan di sebuah kamar kecil di atas loteng. Anna menawarkan sifat-sifat tidak umum dengan orang seusianya; beliau tidak dapat berjalan, tidak dapat berbicara, dan makan seperti manusia kebanyakan.
Contoh lain dari pengucilan yang mengakibatkan kehidupan seseorang menjadi terasing yaitu mendapat hukuman kurungan. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai persoalan yang biasanya masuk pada pelanggaran hukum yang berlaku baik pidana maupun perdata. Bahkan, bagi sebagian penduduk ada yang menilai bahwa orang yang dipenjara walaupun telah keluar mesti tetap dikucilkan atau dijauhi warga masyarakat.
 Seseorang dalam kehidupan terasing merupakan seseorang yang tidak mampu berinteraksi Faktor Penyebab Kehidupan yang Terasing
Kehidupan terasing dapat pula disebabkan oleh cacat pada salah satu indranya. Misalnya, seseorang yang semenjak lahir buta dan tuli. Dari beberapa hasil penelitian ternyata kepribadian dari orang cacat fisik tersebut mengalami banyak penderitaan sebagai akhir kehidupan terasing oleh kekurangan indranya. Orang cacat tersebut akan mengalami perasaan rendah diri yang mungkin disebabkan oleh potensi mengembangkan dirinya terhalang dan bahkan tertutup sama sekali.

Sebelumnya mengenai Proses Interaksi Sosial ini mampu menambah wawasan anda

  Teori Teori Penyimpangan Sosial
Terasingnya seseorang mampu disebabkan pengaruh perbedaan ras atau kebudayaan yang kemudian menimbul kan praduga-prasangka. Misalnya, pada masyarakat berkasta, di mana gerak sosial vertikal nyaris tidak terjadi, terasingnya seseorang dari kasta tertentu terhadap kasta lainnya. Keadaan tersebut menghalangi terjadinya interaksi sosial.