Faktor Penentu Kesuksesan Tata Cara Infomasi Manajemen

Faktor aspek yang mampu menghipnotis kegagalan dan keberhasilan dalam pembangunan dan penerapan tata cara gosip di suatu perusahaan.
Berdasarkan buku O’Brien  dan Marakas (2009) terdapat beberapa faktor yang mampu menyebabkan berhasil atau tidaknya sebuah organisasi/perusahaan dalam menerapkan sistem isu. Faktor-faktor tersebut yakni: yang menyebabkan sebuah orgnisasi berhasil dalam menerapkan sistem gosip  ialah:
  1. Adanya bantuan dari administrasi direktur
  2. Keterlibatan end user
  3. Penggunaan kebutuhan perusahaan yang terperinci
  4. Perencanaan yang matang
  5. Harapan perusahaan yang konkret
Sementara faktor-aspek yang menimbulkan suatu perusahaan gagal dalam menerapan metode informasi ialah:
a. Kurangnya tidaknya derma dari pihak direktur atau manajemen
Semua keputusan pada suatu perusahaan berada pada pihak manajemen, jika pihak manajemen memperlihatkan bantuan sarat pada suatu proyek tata cara informasi maka hal tersebut akan memberikan pengaruh faktual pada pengguna dan staf pelayanan teknis berita. Dukungan tersebut mampu diwujudkan dalam bentuk penghargaan kepada waktu dan tenaga yang telah dicurahkan pada proyek tersebut, perlindungan bahwa proyek akan mendapatkan cukup dana, serta aneka macam pergantian organisasi yang dibutuhkan. Jika pihak manajeman kurang memberikan bantuan, maka mampu menyebabkan penerapan metode gosip perusahaan menjadi tidak berguna, alasannya adalah akan menimbulkan banyak hambatan dalam prosesnya. Dengan adanya sistem gosip akan mengakibatkan perubahan pada pengorganisasian pada perusahaan tersebut, kalau penerapan tata cara isu tidak menerima santunan penuh, akan mengakibatkan ketidakpastian dan ancaman bagi posisi dan tugas para pegawainya, hal ini pun akan mampu menyebabkan kegagalan dalam penerapan sistem info. Oleh karna itu pemberian sarat dari pihak manajemen sangat lah penting dalam menentukan keberhasilan tata cara berita dalam perusahaan.
.
b. Keterlibatan atau input dari end user 
Sikap positif dari pengguna terhadap sistem informasi akan sangat mendukung sukses atau tidaknya penerapan sistem berita. Sikap konkret dalam bentuk tunjangan dan kompetensi dari user, serta kekerabatan yang baik antara user dengan teknisi ialah faktor perilaku yang menguntungkan dan sangat penting bagi berhasilnya penerapan tata cara berita. Sikap positif menentukan tindakan, dan akan berhubungan dengan tingkat penggunaan yang tinggi serta kepuasan kepada tata cara tersebut.
Melibatakan pengguna dalam desain dan operasi tata cara gosip yakni salah satu alternatif yang tepat untuk mendukung keberhasilan metode gosip pada perusahaan, hal tersebut dikarnakan penguna akan memiliki kempatan untuk mampu mendisain metode tersebut sesuai dengan kebutuhannya dan memiliki lebih banyak kesempata untuk mengatur hasilnya, sehingga dengan demikian pada penerapanya akan lebih memudahkan penguna.
Adanya kesenjangan komunikasi antara pengguna dan perancang sistem info terjadi alasannya adalah pengguna dan spesialis tata cara berita cenderung mempunyai perbedaan dalam latar belakang, kepentingan dan prioritas. Inilah yang sering dikatakan sebagai kesenjangan komunikasi antara pengguna dan desainer, hal ini juga mampu menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan penerapan metode berita.
c.  Perencanaan Memadai
Perencanaan ialah sebuah hal yang sangat penting dalam banyak sekali aspek, oleh karna ini penyusunan rencana yang memadai merupakan salah satu aspek yang mampu mengakibatkan sukses atau tidaknya penerapan sistem berita. Jika suatu pengembangan dan penerapan metode berita tidak didukung dengan perencanaan yang mencukupi, maka mampu menjadikan tidak terpenuhinya  impian dan kepentingan berbagai pihak di perusahaan. Tanpa adanya perancanaan yang memadai penerapan tata cara info dapat menjadi hal yang tidak berguna. Pada kenyataannya sebagian besar penyuplaijasa teknologi info kurang sensitif  terhadap manajemen perusahaan, namun cuma konsentrasi pada tools yang hendak dikembangkan. Kelemahan inilah yang mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi secara jelas keperluan dan spesifikasi sistem gosip yang mau dipraktekkan berikut keuntungannya kepada perusahaan. Kemauan perusahaan dalam merancang penerapan sistem info menurut sumberdaya yang dimiliki diyakini dapat mengembangkan kelebihan kompetitif perusahaan.
d. Inkompetensi secara Teknologi           
Kesuksesan pengembangan sistem isu tidak cuma bergantung pada penggunaan alat atau teknologinya saja, namun juga insan  sebagai perancang dan penggunanya. Bodnar dan Hopwood (1995) dalam Murdaningsih (2009) berpendapat bahwa pergantian dari metode manual ke tata cara komputerisasi tidak hanya menyangkut pergantian teknologi namun juga pergantian sikap dan organisasional. Sekitar 30% kegagalan pengembangan sistem isu baru diakibatkan kurangnya perhatian pada aspek organisasional. Oleh sebab itu, pengembangan metode gosip membutuhkan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati, untuk menyingkir dari adanya penolakan terhadap tata cara yang dikembangkan.

Sistem info harus dikembangkan untuk menyanggupi kebutuhan dan impian pengguna. Kompleksitas metode bukanlah merupakan jaminan perbaikan kinerja, bahkan menjadi hambatan kalau tidak didukung oleh kesiapan sumber daya manusia dalam tahapan implementasinya. Hal ini sering terjadi khususnya pada perusahaan yang pengetahuan teknologi informasinya rendah. Jika pengembangan sistem informasi diserahkan pada orang-orang yang kurang berkompeten dibidangnya maka akan berakibat fatal bagi perusahaan ketika sistem tersebut telah diterapkan.Pengembangan tata cara berita selaku salah satu sarana pencapaian tujuan perusahaan, sehingga keduanya harus berhubungan , serta perlu disiapkan dengan baik dan matang. Selain itu, perusahaan mesti mempunyai harapan yang aktual, yaitu yang ingin diraih dan berupaya dalam meraihnya, sehingga efektivitas dari pengembangan atau penerapan sistem isu mampu terjadi. (Boby Budi Kusuma)