Oleh : Aziz Affandi (@V04-Aziz)
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 2010, banyak negara sudah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber- sumber Energi Terbarukan sebagai pengganti energi tidak terbarukan seperti minyak bumi, batubara dan gas yang sudah menyebabkan imbas yang sangat menghancurkan kepada bumi. Dengan kian menipisnya cadangan sumber energi tidak terbarukan, maka ongkos untuk penambangannya akan meningkat, yang memiliki dampak pada meningkatnya harga jual ke penduduk . Pada ketika yang berbarengan, energi tidak terbarukan akan melepaskan emisi karbon ke atmosfir, yang menjadi penyumbang besar terhadap pemanasan global.
Di banyak kawasan pedalaman di Indonesia, solusi energi tidak terbarukan belum tersedia. Karena jalan masuk terhadap jaringan PLN belum ada ataupun masih sungguh terbatas. Daerah perdesaan ini sering menjadi daerah-kawasan yang terisolasi dan bergantung terhadap pemakaian energi tradisional yang tidak bisa dipercaya, mirip generator yang berbahan bakar minyak, kayu atau tabung LPG selaku sumber energi yang digunakan untuk mengolah makanan, penerangan, serta keperluan listrik dasar lainnya.
Solusi Energi Terbarukan menjadi jawaban kepada undangan kebutuhan pembangunan desa di Indonesia, serta mengiklankan solusi praktis dan berkelanjutan yang mampu pribadi diadopsi oleh masyarakat pedesaan yang menjadi prioritas bagi bangsa Indonesia. Tantangan yang ada di hadapan kita adalah memutuskan bahwa penduduk perdesaan mempunyai terusan yang cukup terhadap banyak opsi teknologi energi terbarukan sebelum mereka menetapkan untuk menggunakannya, di mana mereka ingin ikut berinvestasi untuk melaksanakan diversifikasi energi lebih lanjut, yang menawarkan potensi lebih luas terhadap mereka untuk memajukan mata pencahariannya.
1.2 Ruang Lingkup
Artikel ini mencakup materi dari energi alternatif atau energi terbarukan mulai dari pemahaman, jenis-jenis, cara pemanfaatan serta kelebihan dan kekurangannya dan kesempatandi Indonesia.
1.3 Tujuan dan Manfaat
- Tujuan postingan ini adalah biar mampu menolong pembaca dalam memperoleh bahan energi alternatif atau energi gres terbarukan.
- Manfaat pembuatan makalah ini ialah mahasiswa dapat mengenali atau lebih memahami perihal energi alternatif atau energi gres terbarukan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Macam-Macam Energi di Alam
Ada banyak sumber-sumber energi utama dan digolongkan menjadi dua kelompok besar yang dibahas pada alinea-alinea berikut:
Energi konvensional yakni energi yang diambil dari sumber yang cuma tersedia dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak mampu diregenerasi. Sumber-sumber energi ini akan selsai cepat atau lambat dan berbahaya bagi lingkungan.
Energi terbarukan yaitu energi yang dihasilkan dari sumber alami mirip matahari, angin, dan air dan dapat dihasilkan lagi dan lagi. Sumber akan selalu tersedia dan tidak merugikanlingkungan.
Sumber-sumber energi Konvensional dan Terbarukan mampu dikonversikan menjadi sumber-sumber energi sekunder, mirip listrik. Listrik berlawanan dari sumber-sumber energi yang lain dan dinamakan sumber energi sekunder atau pembawa energi karena dimanfaatkan untuk menyimpan, memindahkan atau mendistribusikan energi dengan nyaman. Sumber energi primer dibutuhkan untuk menciptakan energi listrik.
Sumber-sumber energi konvensional lazimnya terkait dengan polusi kepada lingkungan kita. Sumber-sumber energi terbarukan biasanya terkait dengan imbas yang sungguh kecil atau tidak ada sama sekali kepada lingkungan.
Sumber-sumber energi konvensional primer diambil dari tanah dalam bentuk cair (minyak & petroleum), gas (gas alam) dan padat (batubara & uranium). Sumber-sumber energi yang ada di indonesia ketika ini terdiri dari sumber minyak yang terbatas, sumber gas alam yang cukup, dan sumber batubara yang melimpah, serta energi geothermal. Tenaga nuklir belum digunakan, namun selaku sumber energi primer konvensional. Bahan Bakar Fosil ialah sumber energi tidak terbarukan namun tidak semua sumber energi tidak terbarukan yakni bahan bakar minyak (teladan: uranium).
Bahan bakar fosil terbentuk dari sisa-sisa organik tanaman dan hewan, yang mati ribuan tahun lalu dan tetap terkubur dalam pasir dan lumpur. Tahun-tahun berlalu, lapisan pasir dan lumpur kian menumpuk di atasnya dan berubah bentuk menjadi batuan karena panas dan tekanan. Sisa flora dan binatang yang terkubur di dalamnya berkembang menjadi materi bakar fosil. Bahan bakar fosil mesti diekstraksi dari kedalaman bumi di mana mereka terbentuk.
2.2 Energi Terbarukan
<
span> Energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang mampu habis secara alamiah. Energi terbarukan berasal dari elemen-unsur alam yang tersedia di bumi dalam jumlah besar, misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan merupakan sumber energi paling higienis yang tersedia di planet ini. Ada bermacam-macam jenis energi terbarukan, namun tidak semuanya bisa dipakai di kawasan-daerah terpencil dan perdesaan. Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan Tenaga Air yakni teknologi yang paling cocok untuk menyediakan energi di kawasan-tempat terpencil dan perdesaan. Energi terbarukan yang lain termasuk Panas Bumi dan Energi Pasang Surut adalah teknologi yang tidak mampu dijalankan di semua daerah.
Indonesia memiliki sumber panas bumi yang melimpah; yaitu sekitar 40% dari sumber total dunia. Akan tetapi sumber-sumber ini berada di daerah-tempat yang spesifik dan tidak tersebar luas. Teknologi energi terbarukan yang lain ialah tenaga ombak, yang masih dalam tahap pengembangan. Berbagai energi terbarukan Matahari terletak berjuta-juta kilometer dari Bumi (149 juta kilometer) akan tetapi menciptakan jumlah energi yang luar biasa banyaknya. Energi yang dipancarkan oleh matahari yang mencapai Bumi setiap menit akan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi seluruh penduduk insan di planet kita selama satu tahun, bila bisa ditangkap dengan benar. Setiap hari, kita menggunakan tenaga surya, misal untuk mengeringkan busana atau mengeringkan hasil panen. Tenaga surya mampu dimanfaatkan dengan cara-cara lain: Sel Surya (yang disebut dengan sel Energi Solar ‘fotovoltaik’ yang mengkonversi cahaya matahari menjadi listrik secara pribadi.
Pada waktu memanfaatkan energi matahari untuk memanaskan air, panas matahari eksklusif digunakan untuk memanaskan air yang dipompakan lewat pipa pada panel yang dilapisi cat hitam. Pada saat angin bertiup, angin diikuti dengan energi kinetik (gerakan) yang bisa melakukan suatu pekerjaan.Contoh, perahu layar memanfaatkan tenaga angin untuk mendorongnya bergerak di air. Tenaga angin juga mampu dimanfaatkan memakai baling- baling yang dipasang di puncak menara, yang disebut dengan turbin angin yang hendak menghasilkan energi mekanik atau listrik.
Biomassa merupakan salah satu sumber energi yang telah dipakai orang sejak dari jaman dahulu era: orang telah membakar kayu untuk mengolah masakan makanan selama ribuan tahun. Biomassa ialah semua benda organik (misal: kayu, flora pangan, limbah hewan & insan) dan mampu digunakan sebagai sumber energi untuk memasak, memanaskan dan
pembangkit listrik. Sumber energi ini bersifat terbarukan alasannya pohon dan flora pangan akan selalu tumbuh dan akan selalu ada limbah flora.
2.3 Macam Energi Alternatif di Dunia
1. Energi Surya
Energi surya atau matahari yaitu sumber energi paling besar lengan berkuasa dan terbesar persediaanya. Sinar matahari mampu digunakan untuk pencahayaan, pembangkit listrik, penghangat air, dan berbagai proses industri. Matahari mampu dipakai untuk menciptakan listrik dengan sumbangan panel suryayang dapat mengolah energi panas matahari menjadi listrik. Tapi, energi listrik menjadi tergantung dengan keadaan cuaca.
2. Energi Angin
Angin ialah gerakan udara yang terjadi ketika terdapat udara hangat dan udara cuek. Energi angin sudah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan kincir angin untuk menggiling gandum. Saat ini, energi angin dipakai selaku pembangkit listrik dengan turbin angin. Energi angin sangat tergantung dengan keadaan angin.
3. Hydropower
div>
Air yang mengalir dari hulu ke hilir. Energi hydropower sangat bergantung dengan curah hujan. Seperti yang kita ketahui, panas matahari mengakibatkan air di danau dan lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi selaku hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke bahari. . Tenaga air sudah cukup dikembangkan dan ada banyak pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang menciptakan listrik di seluruh Indonesia.
Pada lazimnya , bendungan dibangun di seberang sungai untuk menampung air di mana telah ada danau. Air selanjutnya dialirkan melalui lubang-lubang pada bendungan untuk menggerakkan baling-baling terbaru yang disebut dengan turbin untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Akan namun, nyaris semua program PLTA kecil di Indonesia ialah acara yang mempergunakan ajaran sungai dan tidak mengharuskan mengubah ajaran alami air sungai.
4. Energi Biomassa
Kayu masih merupakan sumber yang paling lazim dari energi biomassa, namun sumber-sumber lain dari energi biomassa mencakup tanaman pangan, rumput,, limbah pertanian dan kehutanan, residu, unsur organik dari limbah kota dan industri, bahkan gas metana dari kawasan pembuangan sampah. Biomassa dapat dipakai untuk menghasilkan listrik, sebagai materi bakar untuk transportasi dll. Namun, pasti biomassa akan menciptakan energi listrik yang berbau tidak sedap.
Ada empat jenis biomassa:
1. Bahan bakar padat limbah organik atau terurai di alam
Kayu serta limbah pertanian mampu dibakar dan digunakan untuk menghasilkan uap dan listrik. Banyak listrik yang dipakai oleh industri menciptakan limbah yang mampu digunakan untuk menggerakkan mesin mereka sendiri (pola: produsen mebel ).
2. Bahan bakar padat limbah anorganik
Tidak semua limbah yaitu organik, beberapa di antaranya bersifat anorganik, seperti plastik. Pembangkit listrik yangmemanfaatkan sampah untuk menghasilkan energi disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik bekerja dengan cara yang sama selaku pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali materi bakar tersebut bukan bahan bakar fosil tetapi sampah yang bisa dibakar.
3. Bahan Bakar Gas
Sampah yang ada di tempat pembuangan sampah akan membusuk dan menciptakan gas metan. Jika gas metan tersebut ditampung, maka bisa pribadi dmanfaatkan untuk dibakar yang menciptakan panas untuk penggunaan mudah atau dipakai pada pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik. Metan mampu juga dihasilkan dengan memakai kotoran hewan dan insan dalam tata cara yang terkendali.
Biodigester yaitu wadah kedap udara di mana limbah atau kotoran difermentasi dalam kondisi tanpa oksigen melalui proses yang dinamakan pencernaan anaerob untuk menciptakan gas yang mengandung banyak metan. Gas ini mampu digunakan untuk mengolah masakan, memanaskan & membangkitkan listrik.
Gasifikasi adalah proses untuk menciptakan gas yang bisa digunakan selaku materi bakar untuk pembangkit listrik. Dalam proses gasifikasi, biomassa dengan ongkos murah, seperti batubara atau limbah pertanian dibakar sebagian dan gas sintetik yang dihasilkan dikumpulkan dan digunakan untuk penghangat dan pembangkit listrik. Dengan memakai teknik lebih lanjut lagi, maka gas sintetik mampu dikonversi menjadi minyak solar sintetik/bahan bakar dari sumber hayati (biofuel) bermutu tinggi, yang setara dengan minyak solar yang digunakan untuk menggerakkan mesin diesel konvensional.
4. Bahan Bakar Hayati Berbentuk Cair
Bahan bakar hayati yaitu bahan bakar untuk kendaraan bermotor atau mesin. Bahan bakar ini mampu digunakan selaku aksesori atau mengambil alih bahan bakar konvensional untuk mesin. Bioethanol ialah alkohol yang dibuat lewat proses fermentasi gula yang terkandung pada flora pangan (pola: tebu, ubi kayu atau jagung), dan digunakan selaku suplemen untuk bensin. Biodiesel dibuat dari minyak sayur (misal: Minyak Sawit, Jatropha Curcas, Minyak Kelapa, atau Minyak Kedelai, atau Limbah Minyak Sayur/WVO. Biodiesel mampu dipakai sendiri atau selaku tambahan pada mesin diesel tanpa memodifikasi mesin.
5. Energi Gas Hidrogen
Gas hidrogen mempunyai kesempatanyang luar biasa selaku sumber bahan bakar dan energi, namun teknologi yang dibutuhkan untuk merealisasikan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen yaitu bagian paling biasa di bumi. Air merupakan dua-pertiga bagian dari hidrogen, tetapi hidrogen di alam senantiasa ditemukan dalam kombinasi dengan komponen yang lain. Setelah dipisahkan dari bagian-komponen lain, hidrogen mampu digunakan untuk menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk menciptakan listrik. Hidrogen mampu diaduk dengan gas alam dan membuat materi bakar untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik selaku materi bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.
6. Energi Panas Bumi
Energi panas bumi yakni energi panas yang berasal dari dalam Bumi. Pusat Bumi cukup panas untuk melelehkan bebatuan. Tergantung pada lokasinya, maka suhu Bumi meningkat satu derajat Celsius setiap penurunan 30 hingga 50 m di bawah permukaan tanah. Suhu Bumi 3000 meter di bawah permukaan cukup panas untuk merebus air. Kadang-kadang, air Tenaga Air Energi Panas Bumi mempergunakan sampah untuk menghasilkan energi disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik ini melakukan pekerjaan dengan cara yang serupa sebagai pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali bahan bakar tersebut bukan materi bakar fosil namun sampah yang bisa dibakar.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) yakni mirip pembangkit listrik tenaga watu bara biasa, cuma tidak membutuhkan bahan bakar. Uap atau air panas pribadi berasal dari bawah tanah dan menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator yang menciptakan listrik.Lubang-lubang dibor ke dalam tanah dan uap atau air panas keluar dari pipa-pipa dialirkan ke pembangkit listrik tenaga geothermal untuk menghasilkan listrik.
Tenaga panas bumi bersifat terbarukan selama air yang diambil dari Bumi dimasukkan kembali secara terus-menerus ke dalam tanah sesudah didinginkan di pembangkit listrik. Tidak banyak kawasan di mana PLTPB mampu dibangun, karena perlu mendapatkan lokasi dengan jenis bebatuan yang sesuai dengan kedalaman di mana memungkinkan untuk melakukan pemboran ke dalam tanah dan mengakses panas yang tersimpan.
7. Energi Gelombang Air Laut
Ombak maritim yang senantiasa beralun disebabkan oleh angin yang meniup di atas bahari. Ombak bahari memiliki peluangmenjadi sumber energi yang mahir bila bisa dimanfaatkan dengan benar. Ada beberapa tata cara untuk memanfaatkan energi ombak. Ombak bisa ditangkap dan dinaikkan ke bilik dan udara dikeluarkan paksa dari bilik tersebut. Udara yang bergerak menggerakkan turbin (seperti turbin angin) yang menggerakkan generator untuk menciptakan listrik.
Lautan menawarkan beberapa bentuk energi terbarukan, dan masing-masing didorong oleh kekuatan yang berbeda. Energi dari gelombang maritim dan pasang surut mampu dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, dan energi termal bahari dari panas yang tersimpan dalam air laut mampu juga diubah menjadi listrik. Meskipun pada abad sekarang, energi laut memerlukan teknologi yang mahal daripada sumber energi terbarukan lainnya, selain itu energi yang dihasilkan oleh gelombang air bahari hanya mampu dipakai di sekeliling tempat bahari saja. Tapi maritim tetap penting selaku sumber energi potensial untuk era depan.
8. Energi Ethanol
Merupakan materi bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tumbuhan, mirip jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat diaduk dengan bensin untuk mengembangkan kadar oktan dan mutu emisi. Namun, ethanol memiliki pengaruh negatif kepada harga pangan dan ketersediannya.
9. Energi Gas Alam
Gas alam telah banyak digunakan di banyak sekali negara yang biasanya untuk bidang yang cukup besar seperti properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, polusi yang dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak. Akan tetapi, efek rumah kaca yang dihasilkannya 21 kali lebih jelek, alasannya adalah metana yang dihasilkan energi gas alam tersebut.
10. Energi Propana
Propana atau yang umum dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan selaku materi bakar. Propana menciptakan polusi lebih sedikit dibandingkan bensin, namun penciptaan metananya lebih jelek 21 kali lipat yang dapat menyebabkan meningkatnya imbas rumah kaca.
11. Energi Biodiesel
Biodiesel ialah energi yang berasal dari tanaman atau lemak binatang. Biodesel yang murni atau gabungan mampu digunakan sebagai energi untuk menggerakan kendaraan. Biodiesel mampu meminimalisir polusi yang ada, akan tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi problem pada sumber energi ini.
12. Energi Methanol
Methanol yang juga diketahui selaku alkohol kayu mampu menjadi energi alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang penting di abad depan sebab hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi juga. Namun, sayangnya kini ini produsen kendaraan tidak lagi memakai methanol sebagai bahan bakar.
13.P-Series
P-series merupakan adonan dari ethanol, gas alam, dan metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sungguh efektif dan efisien karena oktan yang terkandung cukup tinggi. Penggunaannya pun sangat gampang bila ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan namun, sampai sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel ini.
14. Energi Piezoelektrik
Piezoelektrik merupakan tata cara yang dapat mengganti gaya mekanik, khususnya gaya tekanan menjadi energi listrik. Piezoelektrik ini lazim
nya dipakai untuk menciptakan listrik di tempat-tempat umum mirip contohnya stasiun kereta di Jepang dan Disco House di London. Makara piezoelektrik ini mengunakan gaya tekanan yang dihasilkan oleh insan itu sendiri yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik di area tersebut. Namun sayangnya penggunaan energi piezoelektrik belum sepenuhnya dipraktekkan di dunia.
15. Energi Pasang Surut
Dua kali sehari, air pasang naik dan turun menggerakkan volume air yang sungguh banyak saat tingkat air laut naik dan turun di sepanjang garis pantai. Energi air pasang mampu dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik seperti halnya listrik tenaga air namun dalam skala yang lebih besar. Pada dikala air pasang, air bisa ditahan di belakang bendungan. Ketika surut, maka tercipta perbedaan ketinggian air antara air pasang yang ditahan di bendungan dan air laut, dan air bahari di belakang bendungan mampu mengalir melalui turbin yang berputar, untuk menghasilkan listrik. Memang tidak gampang membangun penahan air pasang ini, sebab pantai mesti terbentuk secara alami dalam bentuk kuala, dan hanya 20 lokasi di seluruh dunia yang telah diidentifikasi selaku tempat yang berpotensi untuk dimanfaatkan energi pasang surut.
2.4 Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia
Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data peluangEBT terbaru disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam program Focus Group Discussiontentang Supply-Demand Energi Baru Terbarukan yang belum usang ini diselenggarakan Pusdatin ESDM.
Saat ini pengembangan EBT mengacu kepada Perpres No. 5 tahun 2006 wacana Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres disebutkan kontribusi EBT dalam bauran energi primer nasional pada tahun 2025 yakni sebesar 17% dengan komposisi Bahan Bakar Nabati sebesar 5%, Panas Bumi 5%, Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin 5%, serta batubara yang dicairkan sebesar 2%. Untuk itu langkah-langkah yang hendak diambil Pemerintah ialah menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Mikro Hidro menjadi 2,846 MW pada tahun 2025, kapasitas terpasang Biomasa 180 MW pada tahun 2020, kapasitas terpasang angin (PLT Bayu) sebesar 0,97 GW pada tahun 2025, surya 0,87 GW pada tahun 2024, dan nuklir 4,2 GW pada tahun 2024. Total investasi yang diserap pengembangan EBT sampai tahun 2025 diproyeksikan sebesar 13,197 juta USD.
Upaya yang dijalankan untuk berbagi biomasa yaitu mendorong pemanfaatan limbah industri pertanian dan kehutanan sebagai sumber energi secara terintegrasi dengan industrinya, mengintegrasikan pengembangan biomassa dengan acara ekonomi masyarakat, mendorong pabrikasi teknologi konversi energi biomassa dan perjuangan penunjang, dan meningkatkan observasi dan pengembangan pemanfaatan limbah tergolong sampah kota untuk energi.
Upaya untuk menyebarkan energi angin meliputi pengembangan energi angin untuk listrik dan non listrik (pemompaan air untuk irigasi dan air bersih), pengembangkan teknologi energi angin yang sederhana untuk skala kecil (10 kW) dan skala menengah (50 –100 kW) dan mendorong pabrikan memproduksi SKEA kecil-kecilan dan menengah secara massal.
Pengembangan energi surya meliputi pemanfaatan PLTS di perdesaan dan perkotaan, mendorong komersialisasi PLTS dengan memaksimalkan keterlibatan swasta, berbagi industri PLTS dalam negeri, dan mendorong terciptanya tata cara dan acuan pendanaan yang efisien dengan melibatkan dunia perbankan.
Untuk mengembangkan energi nuklir, langkah-langkah yang dambil pemerintah adalah melakukan sosialisasi untuk mendapatkan perlindungan penduduk dan melaksanakan koordinasi dengan berbagai negara untuk meningkatkan penguasaan teknologi.
Sedang langkah-langkah yang dilaksanakan untuk pengebangan mikrohidro yaitu dengan mengintegrasikan acara pengembangan PLTMH dengan kegiatan ekonomi masyarakat, mengoptimalkan potensi kanal irigasi untuk PLTMH, mendorong industri mikrohidro dalam negeri, dan membuatkan berbagai teladan kemitraan dan pendanaan yang
efektif.
Untuk mendukung upaya dan acara pengebangan EBT, pemerintah telah mempublikasikan serangkaian kebijakan dan regulasi yang meliputi Peraturan Presiden No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, Undang-Undang No. 30/2007 perihal Energi, Undang-undang No. 15/1985 tentang Ketenagalistrikan, PP No. 10/1989 sebagaimana yang telah diubah dengan PP No. 03/2005 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1989 ihwal Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik dan PP No. 26/2006 tentang
Penyediaan & Pemanfaatan Tenaga Listrik, Permen ESDM No. 002/2006 wacana
Pengusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan Skala Menengah, dan Kepmen ESDM No.1122K/30/MEM/2002 perihal Pembangkit Skala Kecil tersebar. Saat ini sedang disusun RPP Energi Baru Terbarukan yang berisi pengaturan kewajiban penyediaan dan pemanfaatan energi gres dan energi terbarukan dan pinjaman akomodasi serta insentif.
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Energi Terbarukan
- Kelebihan/keunggulannya:
1. Tersedia secara melimpah
2. Lestari tidak akan habis
3. Ramah lingkungan (rendah atau tidak ada limbah dan polusi)
4. Sumber energi mampu dimanfaatkan secara hanya-cuma dengan investasi teknologi yang cocok
5. Tidak memerlukan perawatan yang banyak dibandingkan dengan sumber-sumber energi konvensional dan meminimalkan ongkos operasi.
6. Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan potensi kerja
7. ‘Mandiri’ energi, tidak perlu mengimpor bahan bakar fosil dari luar negeri
8. Lebih murah dibandingkan energi konvensional dalam jangka panjang
9. Bebas dari fluktuasi harga pasar terbuka materi bakar fosil
10. Beberapa teknologi mudah digunakan di kawasan-tempat terpencil
11. Distribusi Energi mampu dibuat di aneka macam kawasan, tidak tersentralisir.
- Kekurangan dari energi terbarukan
1. Biaya awal besar
2.Kehandalan pasokan Sebagian besar energi terbarukan tergantung kepada keadaan cuaca.
3. Saat ini, energi konvensional menciptakan lebih banyak volume yang bisa dipakai ketimbang energi terbarukan.
4. Energi pelengkap yang dihasilkan energi terbarukan mesti disimpan, sebab infrastruktur belum lengkap biar mampu dengan segera memakai energi yang belum terpakai, dijadikan cadangan di negara-negara lain dalam bentuk kanal kepada jaringan listrik.
5. Kurangnya tradisi/pengalaman Energi terbarukan merupakan teknologi yang masih berkembang
6. Masing-masing energi terbarukan mempunyai kekurangan teknis dan sosialnya sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Energi terbarukan yaitu sumber-sumber energi yang bisa habis secara alamiah. Energi terbarukan berasal dari bagian-bagian alam yang tersedia di bumi dalam jumlah besar, misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan ialah sumber energi paling higienis yang tersedia di planet ini. Ada bermacam-macam jenis energi terbarukan, namun tidak semuanya bisa digunakan di kawasan-kawasan terpencil dan perdesaan. Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan Tenaga Air yaitu teknologi yang paling sesuai untuk menyediakan energi di daerah-tempat terpencil dan perdesaan. Energi terbarukan lainnya tergolong Panas Bumi dan Energi Pasang Surut ialah teknologi yang tidak bisa dilaksanakan di semua kawasan.
Indonesia mempunyai Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data peluangEBT modern disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam program Focus Group Discussiontentang Supply-Demand Energi Baru Terbarukan yang belum usang ini diselenggarakan Pusdatin ESDM .
DAFTAR PUSTAKA
Energi, K., & Mineral, S. D. (2008). Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 24.
Silitonga, A. S., & Ibrahim, H. (2020). Buku Ajar Energi Baru dan Terbarukan. Deepublish.
Indonesia, C. E. (2018). Buku Panduan Energi yang Terbarukan. Jakarta: PNPM Mandiri.
Purba, B., Nainggolan, L. E., Siregar, R. T., Chaerul, M., Simarmata, M. M., Bachtiar, E., … & Meganingratna, A. (2020). Ekonomi Sumber Daya Alam: Sebuah Konsep, Fakta dan Gagasan. Yayasan Kita Menulis.
2.1 Macam-Macam Energi di Alam
Ada banyak sumber-sumber energi utama dan digolongkan menjadi dua kelompok besar yang dibahas pada alinea-alinea berikut:
2.2 Energi Terbarukan
2.3 Macam Energi Alternatif di Dunia
nya dipakai untuk menciptakan listrik di tempat-tempat umum mirip contohnya stasiun kereta di Jepang dan Disco House di London. Makara piezoelektrik ini mengunakan gaya tekanan yang dihasilkan oleh insan itu sendiri yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik di area tersebut. Namun sayangnya penggunaan energi piezoelektrik belum sepenuhnya dipraktekkan di dunia.
2.4 Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Energi Terbarukan
- Kelebihan/keunggulannya:
- Kekurangan dari energi terbarukan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Energi terbarukan yaitu sumber-sumber energi yang bisa habis secara alamiah. Energi terbarukan berasal dari bagian-bagian alam yang tersedia di bumi dalam jumlah besar, misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan ialah sumber energi paling higienis yang tersedia di planet ini. Ada bermacam-macam jenis energi terbarukan, namun tidak semuanya bisa digunakan di kawasan-kawasan terpencil dan perdesaan. Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan Tenaga Air yaitu teknologi yang paling sesuai untuk menyediakan energi di daerah-tempat terpencil dan perdesaan. Energi terbarukan lainnya tergolong Panas Bumi dan Energi Pasang Surut ialah teknologi yang tidak bisa dilaksanakan di semua kawasan.
Indonesia mempunyai Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data peluangEBT modern disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam program Focus Group Discussiontentang Supply-Demand Energi Baru Terbarukan yang belum usang ini diselenggarakan Pusdatin ESDM .