Energi Terbarukan Dan Potensinya Di Indonesia

Oleh : Aziz Affandi (@V04-Aziz)

Daftar Isi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

        Pada tahun 2010, banyak negara sudah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber- sumber Energi Terbarukan sebagai pengganti energi tidak terbarukan seperti minyak bumi, batubara dan  gas  yang sudah  menyebabkan imbas yang sangat menghancurkan kepada bumi. Dengan kian menipisnya cadangan sumber energi tidak terbarukan, maka ongkos untuk penambangannya akan meningkat, yang memiliki dampak pada meningkatnya harga jual ke penduduk   . Pada ketika  yang berbarengan,  energi  tidak  terbarukan  akan  melepaskan  emisi karbon ke atmosfir, yang menjadi penyumbang besar terhadap pemanasan global.
Di banyak kawasan pedalaman di Indonesia, solusi energi tidak terbarukan belum tersedia. Karena jalan masuk terhadap jaringan PLN belum ada ataupun masih sungguh terbatas. Daerah perdesaan ini sering menjadi daerah-kawasan yang terisolasi dan bergantung terhadap pemakaian energi tradisional yang tidak bisa dipercaya, mirip generator yang berbahan bakar minyak, kayu atau tabung LPG selaku sumber energi yang digunakan untuk mengolah makanan, penerangan, serta keperluan listrik dasar lainnya.

       Solusi Energi Terbarukan menjadi jawaban kepada undangan kebutuhan pembangunan desa di Indonesia, serta mengiklankan solusi praktis dan berkelanjutan yang mampu pribadi diadopsi oleh masyarakat pedesaan yang menjadi prioritas bagi bangsa Indonesia. Tantangan yang ada di hadapan kita adalah memutuskan bahwa penduduk perdesaan mempunyai terusan yang cukup terhadap banyak opsi teknologi energi terbarukan sebelum mereka menetapkan untuk menggunakannya, di mana mereka ingin ikut berinvestasi untuk  melaksanakan  diversifikasi  energi  lebih  lanjut,  yang  menawarkan  potensi   lebih  luas terhadap mereka untuk memajukan mata pencahariannya. 

1.2 Ruang Lingkup

Artikel ini mencakup materi dari energi alternatif atau energi terbarukan mulai dari pemahaman, jenis-jenis, cara pemanfaatan serta kelebihan dan kekurangannya dan kesempatandi Indonesia.

1.3 Tujuan dan Manfaat

  • Tujuan postingan ini adalah biar mampu menolong pembaca dalam memperoleh bahan energi alternatif atau energi gres terbarukan.
  • Manfaat  pembuatan  makalah  ini  ialah  mahasiswa  dapat  mengenali  atau lebih memahami perihal energi alternatif atau energi gres terbarukan. 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Macam-Macam Energi di Alam

    Ada banyak sumber-sumber energi utama dan digolongkan menjadi dua kelompok besar yang dibahas pada alinea-alinea berikut:

      Energi konvensional yakni energi yang diambil dari sumber yang cuma tersedia dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak mampu diregenerasi. Sumber-sumber energi ini akan selsai cepat atau lambat dan berbahaya bagi lingkungan.
        Energi terbarukan yaitu energi yang dihasilkan dari sumber alami mirip matahari, angin, dan air dan dapat dihasilkan lagi dan lagi. Sumber akan selalu tersedia dan tidak merugikanlingkungan.
        Sumber-sumber energi Konvensional dan Terbarukan mampu dikonversikan menjadi sumber-sumber energi sekunder, mirip listrik. Listrik berlawanan dari sumber-sumber energi yang lain dan dinamakan sumber energi sekunder atau pembawa energi karena dimanfaatkan untuk  menyimpan,  memindahkan  atau  mendistribusikan  energi  dengan  nyaman.  Sumber energi primer dibutuhkan untuk menciptakan energi listrik.

        Sumber-sumber energi konvensional lazimnya terkait dengan polusi kepada lingkungan kita. Sumber-sumber energi terbarukan biasanya terkait dengan imbas yang sungguh kecil atau tidak ada sama sekali kepada lingkungan.
        Sumber-sumber energi  konvensional  primer diambil  dari  tanah  dalam  bentuk  cair (minyak & petroleum), gas (gas alam) dan padat (batubara & uranium). Sumber-sumber energi yang ada di indonesia ketika ini terdiri dari sumber minyak yang terbatas, sumber gas alam yang cukup, dan sumber batubara yang melimpah, serta energi geothermal. Tenaga nuklir    belum    digunakan,    namun    selaku     sumber    energi    primer    konvensional. Bahan Bakar Fosil ialah sumber energi tidak terbarukan namun tidak semua sumber energi tidak terbarukan yakni bahan bakar minyak (teladan: uranium).
        Bahan bakar fosil terbentuk dari sisa-sisa organik tanaman dan hewan, yang mati ribuan tahun lalu dan tetap terkubur dalam pasir dan lumpur. Tahun-tahun berlalu, lapisan pasir dan lumpur kian menumpuk di atasnya dan berubah bentuk menjadi batuan karena panas dan tekanan. Sisa flora dan binatang yang terkubur di dalamnya berkembang menjadi materi bakar fosil. Bahan bakar fosil mesti diekstraksi dari kedalaman bumi di mana mereka terbentuk. 

2.2 Energi Terbarukan

    < span>    Energi  terbarukan  adalah  sumber-sumber  energi  yang  mampu  habis  secara  alamiah. Energi terbarukan berasal dari elemen-unsur alam  yang tersedia di bumi dalam jumlah besar, misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan merupakan sumber energi paling higienis yang tersedia di planet ini. Ada bermacam-macam jenis energi terbarukan, namun tidak     semuanya     bisa     dipakai     di     kawasan-daerah     terpencil     dan     perdesaan. Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan Tenaga Air yakni teknologi yang paling cocok untuk  menyediakan  energi  di  kawasan-tempat  terpencil  dan  perdesaan.  Energi  terbarukan yang lain termasuk Panas Bumi dan Energi Pasang Surut adalah teknologi yang tidak mampu dijalankan di semua daerah.
        Indonesia  memiliki  sumber  panas  bumi  yang  melimpah;  yaitu  sekitar  40%  dari sumber total dunia. Akan tetapi sumber-sumber ini berada di daerah-tempat yang spesifik dan tidak tersebar luas. Teknologi energi terbarukan yang lain ialah tenaga ombak, yang masih dalam tahap pengembangan. Berbagai energi terbarukan Matahari terletak berjuta-juta kilometer dari Bumi (149 juta kilometer) akan tetapi menciptakan jumlah energi yang luar biasa banyaknya. Energi yang dipancarkan oleh matahari yang mencapai Bumi setiap menit akan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi  seluruh penduduk insan di planet kita selama satu tahun, bila bisa ditangkap dengan benar. Setiap hari, kita menggunakan tenaga surya, misal untuk mengeringkan busana atau mengeringkan hasil panen. Tenaga surya mampu dimanfaatkan dengan cara-cara lain: Sel Surya (yang disebut dengan sel Energi Solar ‘fotovoltaik’ yang mengkonversi cahaya matahari menjadi listrik secara pribadi.

        Pada waktu memanfaatkan energi matahari untuk memanaskan air, panas matahari eksklusif digunakan untuk memanaskan air yang dipompakan lewat pipa pada panel yang dilapisi cat hitam. Pada saat angin bertiup, angin diikuti dengan energi kinetik (gerakan) yang bisa melakukan suatu pekerjaan.Contoh, perahu layar memanfaatkan tenaga angin untuk mendorongnya bergerak di air. Tenaga angin juga mampu dimanfaatkan memakai baling- baling yang dipasang di puncak menara, yang disebut dengan turbin angin yang hendak menghasilkan energi mekanik atau listrik.

        Biomassa merupakan salah satu sumber energi yang telah dipakai orang sejak dari jaman dahulu era: orang telah membakar kayu untuk mengolah masakan makanan selama ribuan tahun. Biomassa ialah semua benda organik (misal: kayu, flora pangan, limbah hewan & insan)  dan  mampu  digunakan  sebagai  sumber  energi  untuk  memasak,  memanaskan  dan 
pembangkit listrik. Sumber energi ini bersifat terbarukan alasannya pohon dan flora pangan akan selalu tumbuh dan akan selalu ada limbah flora.

2.3 Macam Energi Alternatif di Dunia

1. Energi Surya

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

        Energi surya atau matahari yaitu sumber energi paling besar lengan berkuasa dan terbesar persediaanya. Sinar matahari mampu digunakan untuk pencahayaan, pembangkit listrik, penghangat   air,   dan   berbagai  proses   industri.   Matahari   mampu   dipakai   untuk menciptakan listrik dengan sumbangan panel suryayang dapat mengolah energi panas matahari menjadi listrik. Tapi, energi listrik menjadi tergantung dengan keadaan cuaca.

2. Energi Angin

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

        Angin ialah gerakan udara yang terjadi ketika terdapat udara hangat dan udara cuek. Energi angin sudah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan  kincir angin untuk menggiling gandum. Saat ini, energi angin dipakai selaku pembangkit  listrik  dengan turbin  angin.  Energi  angin  sangat  tergantung  dengan keadaan angin.
3. Hydropower
 

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

        Air  yang  mengalir  dari  hulu  ke  hilir.  Energi  hydropower  sangat  bergantung dengan curah hujan. Seperti yang kita ketahui, panas matahari mengakibatkan air di danau dan lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi selaku hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke bahari. . Tenaga air sudah cukup dikembangkan dan ada banyak pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang menciptakan listrik di seluruh Indonesia.
        Pada lazimnya , bendungan dibangun di seberang sungai untuk menampung air di mana telah ada danau. Air selanjutnya dialirkan melalui lubang-lubang pada bendungan untuk menggerakkan baling-baling terbaru yang disebut dengan turbin untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Akan namun, nyaris semua program PLTA kecil di Indonesia ialah acara yang mempergunakan ajaran sungai dan tidak mengharuskan mengubah ajaran alami air sungai.

4. Energi Biomassa 

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

        Kayu masih merupakan sumber yang paling lazim dari energi biomassa, namun sumber-sumber lain dari energi biomassa mencakup tanaman pangan,  rumput,, limbah pertanian dan kehutanan, residu, unsur organik dari limbah kota dan industri, bahkan gas metana dari kawasan pembuangan sampah. Biomassa dapat dipakai untuk menghasilkan listrik, sebagai materi bakar untuk transportasi dll. Namun, pasti biomassa akan menciptakan energi listrik yang berbau tidak sedap.

Ada empat jenis biomassa:

1. Bahan bakar padat limbah organik atau terurai di alam
        Kayu serta limbah pertanian mampu dibakar dan digunakan untuk menghasilkan uap dan listrik. Banyak listrik yang dipakai oleh industri menciptakan limbah yang mampu digunakan untuk menggerakkan mesin mereka sendiri (pola: produsen mebel ).

2. Bahan bakar padat limbah anorganik
        Tidak semua limbah yaitu organik, beberapa di antaranya bersifat anorganik, seperti plastik.  Pembangkit  listrik  yangmemanfaatkan  sampah  untuk  menghasilkan  energi disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik bekerja dengan cara yang sama selaku pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali materi bakar tersebut bukan bahan bakar fosil tetapi sampah yang bisa dibakar.

3. Bahan Bakar Gas
        Sampah yang ada di tempat pembuangan sampah akan membusuk dan menciptakan gas metan.  Jika  gas  metan  tersebut  ditampung,  maka  bisa  pribadi  dmanfaatkan  untuk dibakar  yang  menciptakan  panas  untuk  penggunaan  mudah  atau  dipakai  pada pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik. Metan mampu juga dihasilkan dengan memakai kotoran hewan dan insan dalam tata cara yang terkendali.
Biodigester yaitu wadah kedap udara di mana limbah atau kotoran difermentasi dalam kondisi tanpa oksigen melalui proses yang dinamakan pencernaan anaerob untuk menciptakan gas yang mengandung banyak metan. Gas ini mampu digunakan untuk mengolah masakan, memanaskan & membangkitkan listrik.
        Gasifikasi adalah proses untuk menciptakan gas yang bisa digunakan selaku materi bakar untuk pembangkit listrik. Dalam proses gasifikasi, biomassa dengan ongkos murah, seperti batubara atau limbah pertanian dibakar sebagian dan gas sintetik yang dihasilkan dikumpulkan   dan   digunakan   untuk   penghangat   dan   pembangkit   listrik.   Dengan memakai teknik lebih lanjut lagi, maka gas sintetik mampu dikonversi menjadi minyak solar sintetik/bahan bakar dari sumber hayati (biofuel) bermutu tinggi, yang setara dengan minyak solar yang digunakan untuk menggerakkan mesin diesel konvensional.

4. Bahan Bakar Hayati Berbentuk Cair
        Bahan bakar hayati yaitu bahan bakar untuk kendaraan bermotor atau mesin. Bahan bakar ini mampu digunakan selaku aksesori atau mengambil alih bahan bakar konvensional untuk mesin. Bioethanol ialah alkohol yang dibuat lewat proses fermentasi gula yang terkandung pada flora pangan (pola: tebu, ubi kayu atau jagung), dan digunakan selaku   suplemen  untuk  bensin.  Biodiesel  dibuat  dari  minyak  sayur  (misal:  Minyak Sawit, Jatropha Curcas, Minyak Kelapa, atau Minyak Kedelai, atau Limbah Minyak Sayur/WVO.  Biodiesel mampu dipakai sendiri atau selaku tambahan pada mesin diesel tanpa memodifikasi mesin.

5. Energi Gas Hidrogen

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

        Gas hidrogen mempunyai kesempatanyang luar biasa selaku sumber bahan bakar dan energi, namun teknologi yang dibutuhkan untuk merealisasikan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen yaitu bagian paling biasa di bumi. Air merupakan dua-pertiga bagian dari hidrogen, tetapi hidrogen di alam senantiasa ditemukan dalam kombinasi dengan komponen yang lain. Setelah dipisahkan dari bagian-komponen lain, hidrogen mampu digunakan untuk menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk menciptakan listrik.  Hidrogen mampu diaduk dengan gas alam dan membuat materi bakar untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik selaku materi bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.
6. Energi Panas Bumi

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

        Energi panas bumi yakni energi panas yang berasal dari dalam Bumi. Pusat Bumi cukup panas untuk melelehkan bebatuan. Tergantung pada lokasinya, maka suhu Bumi meningkat satu derajat Celsius setiap penurunan 30 hingga 50 m di bawah permukaan tanah. Suhu Bumi 3000 meter di bawah permukaan cukup panas untuk merebus air. Kadang-kadang, air Tenaga Air Energi Panas Bumi mempergunakan sampah untuk menghasilkan energi disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik ini melakukan pekerjaan dengan cara yang serupa sebagai pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali bahan bakar tersebut bukan materi bakar fosil namun sampah yang bisa dibakar. 
Pembangkit  listrik  tenaga  panas  bumi  (PLTPB)  yakni  mirip  pembangkit listrik tenaga watu bara biasa, cuma tidak membutuhkan bahan bakar. Uap atau air panas pribadi berasal dari bawah tanah dan menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator yang menciptakan listrik.Lubang-lubang dibor ke dalam tanah dan uap atau air panas keluar dari pipa-pipa dialirkan ke pembangkit listrik tenaga geothermal untuk menghasilkan listrik.
        Tenaga panas bumi bersifat terbarukan selama air yang diambil dari Bumi dimasukkan kembali secara terus-menerus ke dalam tanah sesudah didinginkan di pembangkit listrik. Tidak banyak kawasan di mana PLTPB mampu dibangun, karena perlu mendapatkan lokasi dengan jenis bebatuan yang sesuai dengan kedalaman di mana memungkinkan untuk melakukan pemboran ke dalam tanah dan mengakses panas yang tersimpan.

7. Energi Gelombang Air Laut

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

        Ombak maritim yang senantiasa beralun disebabkan oleh angin yang meniup di atas bahari. Ombak bahari memiliki peluangmenjadi sumber energi yang mahir bila bisa dimanfaatkan dengan benar. Ada beberapa tata cara untuk memanfaatkan energi ombak. Ombak bisa ditangkap dan dinaikkan ke bilik dan udara dikeluarkan paksa dari bilik tersebut. Udara yang bergerak menggerakkan turbin (seperti turbin angin) yang menggerakkan generator untuk menciptakan listrik.
      Lautan menawarkan beberapa bentuk energi terbarukan, dan masing-masing didorong oleh kekuatan yang berbeda. Energi dari gelombang maritim dan pasang surut mampu dimanfaatkan  untuk  menghasilkan  listrik,  dan  energi  termal  bahari  dari  panas  yang tersimpan  dalam  air  laut  mampu  juga  diubah  menjadi  listrik.  Meskipun  pada  abad sekarang, energi laut memerlukan teknologi yang mahal daripada sumber energi terbarukan lainnya, selain itu energi  yang dihasilkan oleh gelombang air bahari  hanya mampu dipakai di sekeliling tempat bahari saja. Tapi maritim tetap penting selaku sumber energi potensial untuk era depan.

8. Energi Ethanol

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

            Merupakan materi bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tumbuhan, mirip jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat diaduk dengan bensin untuk mengembangkan kadar oktan dan mutu emisi. Namun, ethanol memiliki pengaruh negatif kepada harga pangan dan ketersediannya.


9. Energi Gas Alam

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

        Gas alam telah banyak digunakan di banyak sekali negara yang biasanya untuk bidang yang cukup besar seperti properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, polusi   yang   dikeluarkan   akan  lebih   ramah   lingkungan   dibandingkan   dengan minyak. Akan tetapi, efek rumah kaca yang dihasilkannya 21 kali lebih jelek, alasannya adalah metana yang dihasilkan energi gas alam tersebut. 

10. Energi Propana

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

        Propana atau yang umum dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan selaku materi bakar. Propana   menciptakan   polusi   lebih   sedikit   dibandingkan   bensin,   namun penciptaan metananya lebih jelek 21 kali lipat yang dapat menyebabkan meningkatnya imbas rumah kaca.

11. Energi Biodiesel

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

        Biodiesel ialah energi yang berasal dari tanaman atau lemak binatang. Biodesel yang murni atau gabungan mampu digunakan sebagai energi untuk menggerakan kendaraan. Biodiesel mampu meminimalisir polusi yang ada, akan tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi problem pada sumber energi ini. 

12. Energi Methanol

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

        Methanol yang juga diketahui selaku alkohol kayu mampu menjadi energi alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang penting di abad depan sebab hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi juga. Namun, sayangnya kini ini produsen kendaraan tidak lagi memakai methanol sebagai bahan bakar.
13.P-Series

        P-series  merupakan  adonan  dari  ethanol,  gas  alam,  dan metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sungguh efektif dan efisien karena oktan yang terkandung  cukup  tinggi.  Penggunaannya  pun  sangat  gampang  bila  ingin  dicampurkan tanpa  ada  proses  dengan  teknologi  lain.  Akan  namun,  sampai  sekarang  belum  ada produsen  kendaraan  yang  menciptakan  kendaraan  dengan  bahan  bakar  fleksibel  ini.

14. Energi Piezoelektrik

 banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber ENERGI TERBARUKAN DAN POTENSINYA DI INDONESIA

Piezoelektrik merupakan tata cara yang dapat mengganti gaya mekanik, khususnya  gaya tekanan  menjadi energi listrik.  Piezoelektrik ini lazim
nya dipakai untuk menciptakan listrik di tempat-tempat umum mirip contohnya stasiun kereta di Jepang dan Disco House di London. Makara piezoelektrik ini mengunakan gaya tekanan yang dihasilkan oleh insan itu sendiri yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik di area tersebut. Namun sayangnya penggunaan energi piezoelektrik belum sepenuhnya dipraktekkan di dunia.

15. Energi Pasang Surut

Dua kali sehari, air pasang naik dan turun menggerakkan volume air yang sungguh banyak saat tingkat air laut naik dan turun di sepanjang garis pantai. Energi air pasang mampu dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik seperti halnya listrik tenaga air namun dalam skala yang lebih besar. Pada dikala air pasang, air bisa ditahan di belakang bendungan. Ketika surut, maka tercipta perbedaan ketinggian air antara air pasang yang ditahan di bendungan dan air laut, dan air bahari di belakang bendungan mampu mengalir melalui turbin yang berputar, untuk menghasilkan listrik. Memang tidak gampang membangun penahan air pasang ini, sebab pantai mesti terbentuk secara alami dalam bentuk kuala, dan hanya 20 lokasi di seluruh dunia yang telah diidentifikasi selaku tempat yang berpotensi untuk dimanfaatkan energi pasang surut.

2.4 Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia

    Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data peluangEBT terbaru disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam program Focus Group  Discussiontentang Supply-Demand Energi  Baru  Terbarukan  yang  belum  usang  ini diselenggarakan Pusdatin ESDM.
        Saat  ini  pengembangan  EBT  mengacu  kepada  Perpres  No. 5  tahun 2006  wacana Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres disebutkan kontribusi EBT dalam bauran energi primer nasional pada tahun 2025 yakni sebesar 17% dengan komposisi Bahan Bakar Nabati sebesar 5%, Panas Bumi 5%, Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin 5%, serta batubara yang dicairkan sebesar 2%. Untuk itu langkah-langkah yang hendak diambil Pemerintah ialah menambah kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Mikro Hidro menjadi 2,846 MW pada tahun 2025, kapasitas terpasang Biomasa 180 MW pada tahun 2020, kapasitas terpasang angin (PLT Bayu) sebesar 0,97 GW pada tahun 2025, surya 0,87 GW pada tahun 2024, dan nuklir 4,2 GW pada tahun 2024. Total investasi yang diserap pengembangan EBT sampai tahun 2025 diproyeksikan sebesar 13,197 juta USD.
        Upaya   yang   dijalankan   untuk   berbagi   biomasa   yaitu   mendorong pemanfaatan  limbah  industri  pertanian  dan  kehutanan  sebagai  sumber  energi  secara terintegrasi dengan industrinya,  mengintegrasikan pengembangan biomassa dengan acara ekonomi masyarakat, mendorong  pabrikasi teknologi konversi energi biomassa dan perjuangan penunjang, dan meningkatkan observasi dan pengembangan pemanfaatan limbah tergolong sampah kota untuk energi.
        Upaya untuk menyebarkan energi angin meliputi pengembangan energi angin untuk listrik dan non listrik (pemompaan air untuk irigasi dan air bersih), pengembangkan teknologi energi angin yang sederhana untuk skala kecil (10 kW) dan skala menengah (50 –100 kW) dan mendorong pabrikan memproduksi SKEA kecil-kecilan dan menengah secara massal.
        Pengembangan   energi   surya   meliputi   pemanfaatan   PLTS   di   perdesaan   dan perkotaan, mendorong komersialisasi PLTS dengan memaksimalkan keterlibatan swasta, berbagi industri PLTS dalam negeri, dan mendorong terciptanya tata cara dan acuan pendanaan yang efisien dengan melibatkan dunia perbankan.
        Untuk  mengembangkan  energi  nuklir,  langkah-langkah  yang  dambil  pemerintah adalah melakukan sosialisasi untuk mendapatkan perlindungan penduduk dan melaksanakan koordinasi    dengan    berbagai    negara    untuk    meningkatkan    penguasaan    teknologi.
        Sedang  langkah-langkah  yang  dilaksanakan  untuk  pengebangan  mikrohidro  yaitu dengan mengintegrasikan acara pengembangan PLTMH dengan kegiatan ekonomi masyarakat, mengoptimalkan potensi kanal irigasi untuk PLTMH, mendorong industri mikrohidro dalam negeri, dan membuatkan berbagai teladan kemitraan dan pendanaan yang
efektif.
        Untuk   mendukung   upaya   dan   acara   pengebangan   EBT,   pemerintah   telah mempublikasikan  serangkaian  kebijakan  dan  regulasi  yang  meliputi  Peraturan  Presiden  No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, Undang-Undang No. 30/2007 perihal Energi, Undang-undang No. 15/1985 tentang Ketenagalistrikan, PP No. 10/1989 sebagaimana yang telah diubah dengan PP No. 03/2005 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1989   ihwal Penyediaan  dan  Pemanfaatan Tenaga  Listrik  dan  PP  No. 26/2006  tentang
            Penyediaan   &   Pemanfaatan   Tenaga   Listrik,   Permen   ESDM   No.   002/2006   wacana 
Pengusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan Skala Menengah, dan Kepmen ESDM No.1122K/30/MEM/2002 perihal Pembangkit Skala Kecil tersebar. Saat ini sedang disusun RPP Energi Baru Terbarukan  yang  berisi pengaturan kewajiban penyediaan dan pemanfaatan energi gres dan energi terbarukan dan pinjaman akomodasi serta insentif.

2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Energi Terbarukan

  • Kelebihan/keunggulannya:
1. Tersedia secara melimpah
2. Lestari tidak akan habis
3. Ramah lingkungan (rendah atau tidak ada limbah dan polusi)
4. Sumber energi mampu dimanfaatkan secara hanya-cuma dengan investasi teknologi yang cocok
5. Tidak  memerlukan  perawatan  yang  banyak  dibandingkan  dengan  sumber-sumber energi konvensional dan meminimalkan ongkos operasi.
6. Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan potensi kerja
7. ‘Mandiri’ energi, tidak perlu mengimpor bahan bakar fosil dari luar negeri
8. Lebih murah dibandingkan energi konvensional dalam jangka panjang
9. Bebas dari fluktuasi harga pasar terbuka materi bakar fosil
10. Beberapa teknologi mudah digunakan di kawasan-tempat terpencil
11. Distribusi Energi mampu dibuat di aneka macam kawasan, tidak tersentralisir. 
  • Kekurangan dari energi terbarukan
1. Biaya awal besar
2.Kehandalan pasokan Sebagian besar energi terbarukan tergantung kepada keadaan cuaca.
3. Saat ini, energi konvensional menciptakan lebih banyak volume yang bisa dipakai ketimbang energi terbarukan.
4. Energi pelengkap yang dihasilkan energi terbarukan mesti disimpan, sebab infrastruktur belum lengkap biar mampu dengan segera memakai energi yang belum terpakai,  dijadikan  cadangan  di negara-negara  lain  dalam  bentuk  kanal  kepada jaringan listrik.
5. Kurangnya tradisi/pengalaman Energi terbarukan merupakan teknologi yang masih berkembang
6. Masing-masing energi terbarukan mempunyai kekurangan teknis dan sosialnya sendiri. 

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

        Energi  terbarukan  yaitu  sumber-sumber  energi  yang  bisa  habis  secara  alamiah. Energi terbarukan berasal dari bagian-bagian alam  yang tersedia di bumi dalam jumlah besar, misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan ialah sumber energi paling higienis yang tersedia di planet ini. Ada bermacam-macam jenis energi terbarukan, namun tidak semuanya bisa digunakan     di     kawasan-kawasan     terpencil     dan     perdesaan. Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan Tenaga Air yaitu teknologi yang paling sesuai untuk  menyediakan  energi  di  daerah-tempat  terpencil  dan  perdesaan.  Energi  terbarukan lainnya tergolong Panas Bumi dan Energi Pasang Surut ialah teknologi yang tidak bisa dilaksanakan di semua kawasan.

    Indonesia mempunyai Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar diantaranya, mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/det dan energi nuklir 3 GW. Data peluangEBT modern disampaikan Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam program Focus Group  Discussiontentang Supply-Demand Energi  Baru  Terbarukan  yang  belum  usang  ini diselenggarakan Pusdatin ESDM .



DAFTAR PUSTAKA

Energi, K., & Mineral, S. D. (2008). Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral24.

Silitonga, A. S., & Ibrahim, H. (2020). Buku Ajar Energi Baru dan Terbarukan. Deepublish.

Indonesia, C. E. (2018). Buku Panduan Energi yang Terbarukan. Jakarta: PNPM Mandiri.

Purba, B., Nainggolan, L. E., Siregar, R. T., Chaerul, M., Simarmata, M. M., Bachtiar, E., … & Meganingratna, A. (2020). Ekonomi Sumber Daya Alam: Sebuah Konsep, Fakta dan Gagasan. Yayasan Kita Menulis.


  25 Judul Penelitian Kualitatif