Ekosistem (Materi Pelajaran Biologi SMA/ MA Kelas 10) ✓ Di alam ini tak ada satupun organisme yg bisa hidup sendiri, terpisah & pula terasing dr makhluk yg lainnya, tergolong di dalamnya insan. Untuk bisa hidup, manusia membutuhkan makan & tempat tinggal yg tenteram, maka insan memerlukan kehadiran organisme yg lain sebagai penyedia masakan & tempat untuk melakukan kegiatan untuk menjaga hidupnya. Dengan begitu, maka terjadilah kekerabatan antar organisme dgn sesamanya & pula korelasi antara organisme dgn lingkungannya. Ketergantungan yg saling mensugesti antara organisme dgn lingkungannya merupakan ekosistem yg akan kita pelajari bersama. Pada materi ini sobat – sobat akan mempelajari mengenai komponen ekosistem, peranan masing-masing komponen dlm perpindahan zat & untuk kehidupan. Harapan sesudah mempelajari bagian ini yaitu agar kita bisa lebih mengenal tentang komponen-komponen penyusun ekosistem yg menunjang kehidupan di paras bumi.
A. Komponen Penyusun Ekosistem
B. Organisasi Kehidupan & Pola Interaksi
Daftar Isi
Ekosistem (Materi Pelajaran Biologi Sekolah Menengan Atas/ MA Kelas 10)
A. Komponen Penyusun Ekosistem
1. Komponen abiotik
Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan kondisi fisik & kimia yg menyertai kehidupan organisme sebagai medium & substrat kehidupan. Komponen abiotik terdiri atas segala sesuatu yg tak hidup & dengan-cara langsung bekerjasama pada keberadaan organisme, antara lain mencakup:
a. Tanah
Peranan tanah bagi tumbuhan, hewan, & pula manusia ialah sangat penting, sebagai tempat untuk tumbuh & hidupnya tanaman, untuk melakukan kegiatan kehidupan, untuk tempat berlindungnya hewan tertentu mirip tikus & serangga, serta mempunyai kegunaan selaku sumber nutrisi bagi tumbuhan. Kondisi atas suatu tanah diputuskan oleh derajat keasaman (pH), tekstur atau komposisi tanah yg menghipnotis terhadap kemampuan tanah dlm melakukan peresapan air, garam mineral & pula terhadap nutrisi yg sungguh penting untuk tanaman.
b. Air
Seluruh organisme hidup tak bisa lepas terhadap ketergantungannya pada air. Sesuai dgn kebutuhannya, air diperlukan organisme & tergantung dr kemampuannya untuuk meminimalisir pemakaian air. untuk organisme yg hidup di habitat yg kering, biasanya mempunyai cara pengurangan air. Keadaan air diputuskan oleh aspek-aspek berikut ini.
- Salinitas atau kadar garam untuk makhluk hidup pada habitat air sungguh kuat.
- Curah hujan mempunyai dampak terhadap jenis organisme yg hidup pada suatu tempat.
- Penguapan air mensugesti pembiasaan tumbuhan pada suatu tempat tertentu.
- Arus air mensugesti jenis hewan & tumbuhan yg bisa hidup di habitat air tertentu.
c . Udara
Udara sungguh penting terhadap kelancaran hidup makhluk hidup/ organisme yg ada dimuka bumi ini. Seperti halnya pada manusia memerlukan udara untuk bernapas dlm metode pernafasan pada insan. Hal – hal yg mempengaruhi kondisi udara di suatu wilayah antara lain:
- Cahaya matahari, hal ini sangat penting untuk proses fotosintesis yg terjadi pada tumbuhan hijau untuk menawarkan pasokan oksigen ke lingkungan sekitarnya.
- Kelembaban, yakni kadar air yg ada di udara, kelembaban akan menghipnotis kecepatan penguapan & kemampuan bertahan hewan terhadap kondisi kekurangan air (kekeringan).
- Angin, mempunyai pengaruh terhadap tumbuhan dlm hal sistem perakaran & penyerbukan tanaman.
d. Topografi
2. Komponen biotik
- Fotoautotrop ialah organisme yg bisa memanfaatkan sumber energi cahaya untuk mengganti materi anorganik menjadi bahan organik. Contohnya Fotoautotrop yakni tumbuhan hijau.
- Kemoautotrop yaitu organisme yg bisa menggunakan energi dr reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri dr bahan organik. Contoh Kemoautotrop yakni kuman nitrit & nitrat
1). Produsen, seluruh organisme autotrop.
2). Konsumen, seluruh organisme heterotrop. Contohnya yaitu karnivora, herbivora & omnivora.
3). Pengurai atau perombak, merupakan organisme yg mampu menguraikan organisme mati menjadi mineral atau bahan anorganik kembali. Sebagai contohnya yaitu kuman & jamur.
4) Detritivora, merupakan organisme yg menyantap bahan organik & diubah menjadi partrikel organik yg lebih kecil strukturnya. Sebagai contohnya yakni cacing tanah & kumbang kotoran.
B. Organisasi Kehidupan & Pola Interaksi
1. Rantai kuliner
Organisme pemakan produsen atau disebut sebagai herbivora yg menempati tingkat trofik kedua.
Organisme pemakan herbivora yg disebut selaku karnivora kecil yg menempati tingkat trofik ketiga.
Organisme pemakan pelanggan sekunder yg disebut karnivora besar yg menempati posisi tingkat trofik keempat.
Di suatu ekosistem dengan-cara lazim tak hanya terdiri atas suatu rantai makanan saja, tetapi lebih banyak & komplek. Setiap organisme bisa jadi mengambil masakan dr aneka macam organisme dr trofik di bawahnya pada rantai makanan yg sama atau rantai masakan yg lainnya. Sebagai contoh, organisme pemakan segala (omnivora) bisa saja mengkonsumsi produsen & pelanggan dr berbagai tingkat trofik. Oleh karenanya, pada dlm suatu ekosistem hubungan makan & disantap saling berhubungan & bercabang sehingga membentuk jaring-jaring makanan.
2. Piramida ekologi
Struktur trofik bisa disusun dengan-cara urut sesuai dgn hubungan makan & dikonsumsi antar trofik yg dengan-cara lazim memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Gambaran atas susunan antar trofik dapat menggunakan dasar kepadatan suatu populasi, berat kering, ataupun pada kesanggupan untuk menyimpan energi pada tiap trofik yg disebut piramida ekologi . Fungsi piramida ekologi adalah untuk memperlihatkan gambaran perbandingan antar trofik di suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati oleh produsen selaku dasar dr piramida ekologi, selanjutnya yaitu konsumen primer, sekunder, tersier sampai dgn konsumen puncak. Terdapat tiga macam piramida ekologi yaitu 1).piramida jumlah, 2).piramida biomassa & 3).piramida energi. Gambaran ideal dr suatu piramida ekologi seperti yg berikut ini:
a. Piramida jumlah
Penentuan piramida jumlah yaitu didasarkan pada jumlah organisme yg ada pada satuan luas tertentu atau kepadatan populasi antar trofiknya & mengelompokan sesuai dgn tingkat trofiknya. Perbandingan populasi antar trofik dengan-cara umum menggambarkan jumlah populasi produsen lebih besar dr populasi pelanggan primer lebih besar dr populasi konsumen skunder lebih besar dr populasi konsumen tersier. Terkadang tak bisa menggambarkan keadaan sebagaimana piramida ekologi. Contohnya, pada sebuah pohon asam terdapat jutaan hewan semut, puluhan kupu-kupu, ratusan lebah, & pula terdapat sekelompok burung pemakan serangga.
b. Piramida biomassa
Dasar dr piramida biomassa ialah menurut pada massa (berat) kering organisme dr tiap tingkat trofik persatuan luas areal tertentu. Biasanya perbandingan berat kering memperlihatkan adanya penurunan biomassa pada tiap tingkat trofik. Perbandingan biomassa antar trofik belum bisa menggambarkan kondisi sebagaimana piramida ekologi.
c . Piramida energi
Dasar yg digunakan untuk memilih piramida energi yakni dgn cara menjumlah jumlah energi tiap satuan luas yg masuk ke tingkat trofik dlm waktu tertentu, (misalnya saja : per jam, per hari, per tahun). Piramida energi bisa menawarkan klarifikasi yg lebih akurat mengenai kecepatan aliran energi dlm ekosistem atau produktivitas pada tingkat trofik. Kandungan energi tiap trofik sungguh dipengaruhi oleh tingkat trofiknya oleh karenanya bentuk grafiknya sesuai dgn piramida ekologi yg bergotong-royong di lingkungan. Energi yg dapat disimpan oleh individu tiap trofik dinyatakan dlm : k kal/m2/hari.
a) Hanya sejumlah kuliner tertentu yg bisa untuk dikonsumsi oleh organisme trofik di atasnya.
b) Beberapa materi makanan yg susah untuk dicerna, dibuang dlm kondisi yg masih terdapat energi kimia.
c) Hanya sebagian energi kimia dlm materi masakan yg mampu untuk disimpan dlm sel & sebagian yg lainnya untuk melaksanakan aktivitas sehari – hari.
Selain dibandingkan dengan itu bentuk piramida energi apabila dibandingkan pada suatu tempat dgn tempat lain, bisa diketahui efisiensi produktivitas pada kedua tempat tersebut.
3. Arus energi & daur materi
Pada proses perpindahan selalu terdapat pengurangan jumlah energi setiap melalui tingkat trofik makan-mengkonsumsi. Energi bisa menjelma bentuk lain, misalnya menjadi energi kimia, energi mekanik, energi listrik, & energi panas. Perubahan bentuk energi tersebut menjadi bentuk yg lain disebut transformasi energi. Sumber energi utama bagi kehidupan adalah sinar matahari. Masuknya energi cahaya matahari ke dlm komponen biotik yaitu melalui produsen ( organisme fotoautotropik ) yg berganti menjadi energi kimia yg tersimpan di dlm senyawa organik. Energi kimia selanjutnya mengalir dr produsen ke pelanggan dr berbagai tingkat tropik lewat jalur rantai kuliner. Energi kimia tersebut dipakai organisme yaitu untuk pertumbuhan & perkembangan. Kemampuan organisme-organisme dlm ekosistem untuk menerima & menyimpan energi disebut produktivitas ekosistem. Adapun produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer & produktivitas sekunder.
a. Produktivitas primer
Produktivitas primer adalah kecepatan suatu organisme autotrop sebagai produsen mengganti energi cahaya matahari menjadi energi kimia dlm bentuk bahan organik. Hanya sebagian kecil energi matahari yg bisa diserap oleh produsen. Produktivitas primer tak sama untuk setiap ekosistem, yg paling besar adalah terdapat pada ekosistem hutan hujan tropis & ekosistem hutan bakau. Semua bahan organik yg dihasilkan dr proses fotosintesis pada organisme fotoautotrop disebut produktivitas primer kotor (PPk). Lebih kurang 20% dr PPK dipakai oleh organisme fotoautotrop untuk proses respirasi, berkembang & meningkat . Sisa PPK yg baru disimpan disebut selaku produktivitas primer higienis (PPB). Biomassa organisme autotrop (produsen) diestimasi sekitar 50%-90% dr seluruh bahan organik hasil fotosintesis. Hal tersebut menggambarkan tabungan energi kimia yg bisa ditransfer ke trofik selanjutnya lewat hubungan proses makan dimakan pada suatu ekosistem.
b. Produktivitas sekunder
Produktivitas sekunder merupakan kecepatan dr organisme heterotrop mengganti energi kimia dr materi organik yg dimakan menjadi simpanan energi kimia gres di dlm tubuhnya. Berpindahnya energi kimia dlm materi organik dr produsen ke organisme heterotrop (pelanggan primer) dipakai untuk aktivitas hidup & cuma sebagian yg bisa untuk diubah menjadi energi kimia yg tersimpan di dlm tubuhnya selaku produktivitas bersih. Demikian pula untuk perpindahan energi ke pelanggan sekunder & tersier akan selalu menjadi berkurang. Perbandingan produktivitas bersih antara trofik dgn trofik-trofik di atasnya disebut efisiensi ekologi. Diperkirakan hanya kira – kira sebanyak 10% energi yg bisa ditransfer sebagai biomassa dr trofik sebelumnya ke trofik selanjutnya.
4. Daur biogeokimia
Berbeda halnya dgn energi, materi kimia yg berupa unsur – unsur penyusun materi organik ekosistem, berpindah ke trofik-trofik rantai makanan tanpa mengalami pengurangan, melainkan berpindah kembali ke tempat semula. Unsur-unsur tersebut masuk ke dlm komponen biotik lewat udara, tanah ataupun lewat air. Perpindahan unsur kimia dlm suatu ekosistem lewat daur ulang yg melibatkan komponen biotik & abiotik ini dikenal dgn nama daur biogeokimia. Hal tersebut menggambarkan adanya relasi antara komponen biotik dgn abiotik pada suatu ekosistem. Daur biokimia antara lain meliputi : daur air, daur nitrogen, daur karbon, daur sulfur daur pospor, dan daur oksigen.
a. Daur air
Semua organisme hidup yg ada membutuhkan air untuk melakukan kegiatan hidupnya. Oleh alasannya adalah itu, ketersediaan adanya air di lingkungan hidupnya sangat vital & mutlak bagi organisme hidup. Hewan mengambil air eksklusif dr air permukaan, tumbuhan & binatang yg dimangsanya, sedangkan untuk tumbuhan mengambil air dr air tanah dgn mempergunakan akar yg dimilikinya. Manusia menggunakan kira-kira sekitar seperempat air tanah yg ada di daratan ini. Air keluar dr badan binatang & insan berwujud urin & keringat, sedangkan untuk tumbuhan lewat proses transpirasi.
b. Daur sulfur (Belerang)
Sulfur adalah materi penting dlm pengerjaan semua protein & banyak terdapat di kerak bumi. Pada tumbuhan mengambil belerang dlm bentuk dr tanah, sedangkan untuk binatang & manusia untuk memperolehnya dr tumbuhan yg dikonsumsinya.
c . Daur fosfor
Unsur ini merupakan unsur kimia yg jarang ada di alam & fospor merupakan faktor pembatas produktivitas ekosistem, serta merupakan unsur kimia yg utama dlm pembentukan asam nukleat, protein, ATP & senyawa organik vital yg yang lain. Fosfor satu-satunya daur zat yg tak berupa gas, dgn demikian daurnya tak lewat udara. Mayoritas fosfor mengalir ke maritim & terikat pada endapan di perairan atau dasar lautan.
d. Daur nitrogen
Semua organisme memerlukan unsur nitrogen yakni untuk pembentukan protein & aneka macam molekul organik esensial yg lainnya. Sebagian besar unsur nitrogen ada di atmosfer yakni dlm bentuk gas nitrogen (N2) & untuk kadarnya yakni sekitar 78% dr seluruh gas yg ada di atmosfer. Gas nitrogen tersebut di atmosfer masuk ke dlm tanah lewat fiksasi nitrogen oleh basil (Rhizobium, Azotobacter, Clostridium), alga biru (Anabaena, Nostoc) & jamur (Mycorhiza) nitrogen yg masuk ke tanah lewat fiksasi diubah menjadi amonia (NH3) oleh kuman amonia. Untuk proses penguraian nitrogen menjadi amonia dinamakan amonifikasi. Nitrogen yg masuk ke dlm tanah bersama dgn kilat & pula bareng dgn air hujan yg berupa ion nitrat (NO3−). Amonia dr proses amonifikasi & mineralisasi yg dikerjakan oleh bakteri nitrit (nitrosomonas & nitrosococcus) dirombak menjadi ion nitrit (NO2−), kemudian ion nitrit tersebut dirombak basil nitrat (nitrobacter) menjadi ion nitrat (NO3−). Perombakan dr amonia menjadi ion nitrit, ion nitrit menjadi ion nitrat dinamakan nitrifikasi. Tumbuhan dengan-cara umum menyerap nitrogen dlm bentuk ion nitrat, sedangkan pada hewan mengambil nitrogen dlm bentuk senyawa organik (protein) yg terdapat pada tumbuhan & pada hewan yg dimakannya.
e . Daur karbon & oksigen
Unsur karbon yg ada di atmosfer berupa gas karbon dioksida (CO2), sedangkan unsur oksigen dlm bentuk gas oksigen (O2). Untuk tingkat konsentrasi dr gas CO2 yanga ada di atmosfer diperkirakan 0,03%. Karbon dioksida masuk ke dlm komponen biotik lewat organisme fotoautotrop (tumbuhan hijau) & kemoautotrop (bakteri kemoautotrop) dlm proses fotosintesis & kemosintesis. Karbon selanjutnya tersimpan selaku zat organik & berpindah lewat rantai makanan, respirasi & ekskresi ke lingkungan. Sedangkan, gas oksigen (O2) masuk ke komponen biotik lewat proses respirasi untuk mengkremasi bahan kuliner, kemudian dihasilkan karbon dioksida (CO2). Daur karbon berafiliasi erat dgn daur oksigen di alam kita ini.
5. Suksesi ekosistem
Suatu komunitas berkembang dengan-cara sedikit demi sedikit dr komunitas pioner yg sederhana hingga komunitas titik puncak yg seimbang. Pada proses perkembangan komunitas terjadi pergantian beberapa spesies oleh spesies lainnya dlm kurun waktu tertentu agar tercapai pertumbuhan yg stabil, kejadian ini dikenal dgn istilah suksesi. Komunitas terakhir & stabil yg meraih keseimbangan dgn lingkungannya disebut komunitas klimaks. Berdasarkan pada tipe proses terbentuknya suksesi dikelompokkan menjadi tipe serial & tipe siklis. Perhatikan teladan yang berikut ini:
a.Tipe Serial terjadi pada bekas muntahan letusan gunung prosesnya ialah mirip yg berikut ini:
b. Tipe siklis didapatkan pada wilayah yg mengalami perubahan lingkungan dengan-cara periodik, mirip daerah pantai karena adanya pasang surut dengan-cara berkala. Prosesnya yakni selaku yg berikut.
C. Tipe-Tipe Ekosistem
1. Kelompok ekosistem perairan (akuatik)
Pada ekosistem perairan terdiri atas ekosistem air tawar & ekosistem laut. Contoh ekosistem air tawar meliputi kolam, sungai, danau, rawa, rawa gambut. Sedangkan untuk ekosistem laut yaitu hutan bakau, rawa payau, estuari, pantai berpasir, pantai berbatu, bahari dangkal & pula laut dalam.
Ekosistem perairan berdasarkan cara hidup organisme dibedakan menjadi 5 macam, antara lain berisikan:
a. Bentos merupakan suatu organisme yg hidupnya merangkak di dasar perairan, misalnya saja ketam & cacing air.
b. Nekton merupakan suatu organisme yg hidupnya bebas berenang dengan-cara aktif yg bergerak kesana kemari, misalnya saja ikan.
c. Neuston aalah organisme yg hidupnya di permukaan perairan, contohnya saja tumbuhan eceng gondok, & laba-keuntungan air.
d. Plankton merupakan organisme yg hidupnya terbang-layang & ikut dgn arus air bergantung intensitas cahaya, misalnya saja alga.
e. Perifiton, merupakan organisme yg hidupnya melekat di benda-benda yg ada di lingkungan air, contohnya saja lumut & alga.
a. Ekosistem air tawar
Ciri – ciri ekosistem air tawar dengan-cara biasa ialah sebagai berikut.
1) Salinitas (kadar garam) rendah, biasanya lebih rendah daripada kadar garam plasma sel organisme yg hidup di dalamnya.
2) Kondisi lingkungannya dipengaruhi oleh adanya iklim & cuaca.
3) Variasi suhu antara suhu di permukaan dgn suhu di dasar sangat minim, relatif sama.
4) Penetrasi cahaya di perairan kurang.
Secara fisik & biologi, ekosistem air tawar yaitu perantara ekosistem darat & ekosistem laut. Organisme bahari yg pindah ke lingkungan air tawar, ada yg melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan payau, yaitu organisme yg berada di muara sungai, ada yg sepanjang hidupnya pulang balik dr maritim ke air tawar, ada pula yg adaptasi di antara air tawar & darat, yakni pada wilayah tepi sungai, kolam, & tempat yg lembab. Pengelompokan ekosistem air tawar berdasarkan intensitas cahaya yg diterimanya dapat digolongkan menjadi litoral, limnetik, & profundal.
Berdasarkan pada aliran airnya, ekosistem mampu dibedakan menjadi ekosistem lotik yg mana airnya mengalir, contohnya saja sungai. Dan ekosistem lentik yg airnya tak mengalir misalnya pada danau & kolam. Penyesuaian diri organisme yg hidup di air tawar dlm perjuangan utk menanggulangi kadar garam yg lebih rendah yaitu dgn mengeluarkan banyak urin, sedikit minum lantaran air diabsorbsi lewat kulit dengan-cara osmosis, & garam mineral diabsorbsi melalui insang.
b. Ekositem laut
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri lazim sebagai berikut.
- Mempunyai salinitas tinggi, kian mendekati khatulistiwa semakin tinggi.
- NaCl adalah yg mendominasi mineral ekosistem bahari sampai dgn 75%.
- Iklim & cuaca tak terlalu mempengaruhi terhadap ekosistem bahari.
- Mempunyai variasi perbedaan suhu di permukaan dgn di kedalaman.
Kira – kira 2/3 luas permukaan bumi ialah berwujud lautan. Wilayah ekosistem bahari sangat terbuka oleh karenanya cahaya matahari sangat besar pengaruhnya terhadap ekosistem. Daya tembus cahaya matahari ke bahari terbatas, sehingga dgn demikian ekosistem bahari terbagi dlm dua wilayah, yakni daerah laut yg masih bisa ditembus oleh cahaya matahari, disebut dgn nama tempat fotik, kawasan laut yg gelap gulita, disebut dengagn nama daerah afotik. Diantara keduanya daerah tersebut terdapat adanya daerah yg remang – remang cahaya yg disebut sebagai tempat disfotik. Pengelompokan ekosistem maritim menurut jarak dr pantai & kedalamannya mampu dibedakan menjadi zona litoral, neritik, & oseanik . Secara vertikal kedalaman mampu dibedakan menjadi: epipelagik, mesopelagik, batio pelagik, abisal pelagik & hadal pelagik.
1 ) Zona litoral (kelompok ekosistem pantai)
Terdapat berbagai jenis zona litoral, antara lain ialah seperti yg berikut ini :
a) Ekosistem estuaria, yakni terdapat di wilayah konferensi antara sungai & maritim. Ciri estuaria yakni airnya payau & vegetasi di dominasi oleh tumbuhan bakau. Berdasarkan pada salinitasnya estuaria dibedakan menjadi oligohalin yg kadar garamnya rendah (0.53%), mesohalin mesohalin mempunyai kadar garam sedang (3-17%), & polihalin mempunyai kadar garam yg tinggi di atas 17%.
b) Ekosistem pantai pasir, yakni zona litoral yg terkena deburan ombak dengan-cara terus-menerus & terpaan dr cahaya matahari selama 12 jam. Vegetasinya membentuk deretan prescaprae & formasi baringtonia, sebagai suatu unit vegetasi yg terbentuk lantaran habitatnya & diberi nama sesuai dgn nama vegetasi yg mendominasi. Pada gugusan prescaprae didominasi oleh vegetasi Ipomoea pescaprae, tumbuhan lain yg hidup pada zona ini yakni Vigna, Spinifex littorius (rumput angin), Crinum asiaticum (bakung) & Euphorbia atoto. Formasi baringtonia didominasi oleh vegetasi Borringtonia. Tumbuhan lain yg ada antara lain adalah Callophyllum, Hernandia, Hibiscus tiliaceus, Terminalia & Erythrina. Adapun hewan pada ekosistem pantai pasir pada umumnya hidup di dlm pasir, selaku misalnya kepiting kecil.
c) Ekosistem pantai watu, yakni wilayah pantai yg mempunyai air jernih & berbatu. Daerah ini banyak dihuni binatang coelenterata, moluska, krustase & tumbuhannya yakni alga bersel tunggal, alga hijau, & alga merah.
2 ) Zona maritim dangkal (Neritik). Neritik, merupakan zona yg masih bisa ditembus oleh cahaya matahari hingga ke dasarnya. Di tempat tersebut plankton, nekton & bentos bisa hidup dengan-cara baik. Contoh zona bahari dangkal yakni ekosistem terumbu karang yg mana ekosistem terumbu karang hanya bisa tumbuh di dasar perairan yg jernih. Terumbu karang terbentuk dr kerangka Coelenterata. Organisme yg hidup yakni dr Alga, Porifera, Coelenterata, beraneka jenis ikan & udang.
3) Zona oseanik. Adalah zona ekosistem maritim lepas yg kedalamannya tak bisa ditembus oleh cahaya matahari hingga ke dasar, sehingga pada belahan dasarnya gelap. Sebagai risikonya bagian air dipermukaan tak bisa bercampur dgn air dibawahnya, hal tersebut disebabkan ada perbedaan suhu. Batas dr kedua lapisan air itu disebut tempat Termoklin, pada zona ini banyak ikannya.
2. Ekosistem darat (Terrestrial)
Pada ekosistem darat yg mempunyai tipe struktur vegetasi secara umum dikuasai dlm skala yg luas disebut bioma. Yang menghipnotis penyebaran bioma yaitu iklim, letak geografis, garis lintang & ketinggian letak dr permukaan maritim. Berdasarkan pada posisi geografis, iklim, garis lintang & pula ketinggian letak dr permukaan laut, bioma dibedakan menjadi:
a. Bioma gurun. Merupakan bioma yg terletak dibelahan bumi sekitar 20°-30° lintang utara & lintang selatan atau di daerah tropika yg berbatasan dgn bioma padang rumput. Adapun untuk ciri-ciri bioma gurun antara lain meliputi:
- Curah hujan rendah, yaitu 25 cm per tahun.
- Pancaran cahaya matahari sangat terik, penguapan tinggi, & suhu pada saat siang hari bisa mencapai 40°C pada isu terkini panas.
- Perbedaan antara suhu siang & malam hari sungguh besar. Vegetasi di tempat gurun di dominasi oleh tanaman kaktus, sukulen, & beraneka macam belukar akasia yg berduri. Hewan yg menghuni kawasan gurun pada umumnya yaitu serangga, hewan pengerat, ulat & kadal. Sebagai contoh bioma gurun yaitu Gurun Sahara di Afrika, Gurun Gobi di Asia, Gurun Anzo Borrega di Amerika.
b. Bioma padang rumput. Untuk bioma padang rumput terhampar dr daerah tropika hingga ke sub tropika. Adapun untuk ciri-ciri bioma padang rumput antara lain mencakup.
- Curah hujan antara 25 – 50 cm per tahun & hujan turun tak teratur.
- Vegetasi yg mendominasi pada bioma padang rumput yaitu rerumputan. Rumput yg ada pada bioma padang rumput relatif lembap. Ukurannya dapat meraih tiga meter, contohnya rumput Bluestem & Indian Grasses. Rumput yg berkembang di bioma padang rumput kering, ukurannya pendek-pendek, misalnya rumput Grana & Buffalo Grasses.
- Hewan pada bioma padang rumput yaitu bison, Zebra, kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular, rodentia, & belalang serta burung . Sebagai contoh bioma padang rumput antara lain: Amerika Utara, Rusia, Afrika Selatan, Asi a & Indonesia (Sumbawa).
c . Bioma hutan gugur
Secara biasa terdapat di sekitar wilayah subtropik yg mengalami perubahan animo panas & musim dingin. Hutan gugur pula ada diberbagai pegunungan pada kawasan tropis. Adapun ciri-ciri bioma hutan gugur antara lain:
- Curah hujan sedang, yakni antara 75 -150 cm per tahun.
- Mengalami 4 demam isu, yakni demam isu panas, animo gugur, & demam isu hambar serta ekspresi dominan semi.
- Tumbuhannya mempunyai menggugurkan daunnya pada demam isu gugur.
- Vegetasinya adalah pohon Maple, Oak, Beech, & Elm.
- Hewan yg menghuni dengan-cara lazim antara lain Rusa, Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, & Burung Pelatuk. Untuk pola bioma hutan gugur ialah Kanada, Amerika, Eropa & Asia.
d. Hutan hujan tropis. Pada bioma ini terdapat di daerah khatulistiwa dgn temperatur suhu yg tinggi yaitu sekitar 25°C. Ciri-ciri hutan hujan tropis adalah selaku berikut.
- Curah hujan bioma hutan hujan tropis cukup tinggi, yatu sekitar 200-225 cm per tahun.
- Tumbuhannya berukuran tinggi & pula rimbun membentuk tudung yg menimbulkan dasar hutan menjadi gelap & lembap.
- Tumbuhan khas, merupakan liana & epifit. Contoh liana ialah rotan sedangkan epifit ialah anggrek.
- Vegetasinya didominasi oleh tumbuhan yg aktif melakukan fotosintesis, contohnya jati, meranti, konifer, & keruing.
- Hewannya didominasi oleh aneka monyet, babi hutan, burung, kucing hutan, bajing & pula harimau. Contoh bioma hutan hujan tropis yakni hutan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua, & Brasil.
e . Bioma taiga. Pada bioma ini terdapat di kawasan utara hutan gugur subtropis & pegunungan tropis. Ciri-ciri bioma taiga yakni seperti yg berikut ini:
- Curah hujan sekitar 35 cm per tahun.
- Bioma yg pada lazimnya hanya terdiri atas satu spesies pohon, yakni konifer (pinus).
- Masa pertumbuhan tumbuhan pada demam isu panas antara 3 hingga 6 bulan.
- Suhu di demam isu acuh taacuh sangat rendah, & mengalami trend acuh taacuh yg panjang.
- Vegetasinya Sprice (Picca), Alder (Alaus), Birch (Berula) & Junipce (Juniperus).
- Hewan pada bioma taiga yakni moose, beruang hitam, serigala & morten. Contoh bioma taiga yakni yg ada di Amerika Utara & dataran tinggi diberbagai wilayah.
f . Bioma tundra. Pada bioma ini terdapat di belahan bumi utara di dlm lingkaran kutub utara yg disebut Tundra artik & di puncak gunung disebut Tundra alpin. Untuk ciri-ciri bioma tundra antara lain sebagai berikut.
- Curah hujan berkisar 10 cm per tahunnya.
- Iklim pada bioma tundra yakni iklim kutub dgn demam isu dingin yg panjang & gelap serta trend panas yg panjang & terang terus menerus.
- Tidak terdapat pohon yg tinggi, misalnyapun ada tampaktebal mirip semak.
- Tumbuhan semusim biasanya berbunga dgn warna yg menonjol dlm masa pertumbuhan yg pendek.
- Vegetasinya Spaghnum, lumut kerak, & perdu.
- Hewan untuk bioma tundra adalah Muskox, rusa kutub, kelinci, serigala, rusa & domba.
3. Ekosistem produksi
Pengertian ekosistem produksi yakni suatu ekosistem yg dibuat oleh insan dapam upaya untuk memenuhi kebutuhannya.
- Bendungan. Merupakan suatu ekosistem buatan yg berupa bangunan penahan atau penimbun air untuk berbagai kebutuhan, contohnya untuk irigasi, pembangkit listrik.
- Hutan tanaman industri. Hutan yg dgn sengaja ditanami dgn aneka macam jenis tanaman industri. Jenis tumbuhan yg bisanya ditanam antara lain: jati, pinus, mahoni, rasamala, & damar.
- Agroekosistem. Termasuk dlm ekosistem bikinan yg berupa ekosistem pertanian, Sebagai misalnya yakni sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah rawa, sawah pasang surut, perkebunan (teh, kopi kelapa sawit, & karet), kolam tambak, & ladang, serta pekarangan.
Demikianlah postingan Ekosistem (Materi Pelajaran Biologi SMA/ MA Kelas 10) yg mudah-mudahan bermanfaat. Terimakasih.