Hutan hujan tropis atau tropical rain forest sangat menarik sebab merupakan ekosistem yang titik puncak klimatik.
Vegetasi yang ada di hutan tropis tidak pernah menggugurkan daun, kondisinya sangat beraneka ragam seperti ada yang sedang berbunga, sedang berbuah, sedang berkecambah atau berada dalam tingaktan kehidupan sesuai dengan sifat masing-masing jenis vegetasi tersebut.
Hutan hujan tropis mempunyai vegetasi yang khas daerah tropis basah dan menutupi semua permukaan daratan yang mempunyai iklim panas, curah hujan cukup banyak dan relatif merata.
Pohon-pohon dari komunitas hutan hujan yang beranekaragam ini, tingginya rata-rata 46-55 mm adakalanya secara individu dapat mencapai 90 meteran.
Tinggi pohon hutan hujan tidak sama dan terkadang mempunyai 3 lapis pohon namun kadang dijumpai juga yang dua lapis.
Vegetasi bawah pada hutan hujan terdiri dari semak, terna dan sejumlah kecambahan dari pohon. Di lain pihak hutna tropis mempunyai flora merambat dengan berbagai bentuk dan ukuran serta efipit yang tumbuh pada batang dan daun.
Hutan hujan tropis sangat berstratifikasi dan secara garis besar membentuk tiga lapisan yaitu:
a. Pohon-pohon yang sungguh menjulang tinggi.
b. Lapisan tajuk yang membentuk lapisan permadani hujau yang luas dengan ketinggian 80-100 kaki.
c. Lapisan tanaman bawah.
Strata hutan hujan tropis |
Dalam masyarakat hutan hujan diketahui adanya kelas-kelas atau kelompok ekologis yang disebut dengan synusia. Synusia merupakan kelompok vegetasi yang mempunyai life form serupa, menduduki niche yang sama dan memainkan peranan yang sama dalam komunitasnya.
Dapat dikatakan pula bahwa synusia yaitu sekelompok tanaman yang mempunyai tuntutan yang sama pada habitat yang sama. Untuk jelasnya hutan hutan tropis memiliki synusia selaku berikut:
A. Tumbuhan autotrof (berklorofil)
1. Tumbuhan yang secara mekanisme bangkit sendiri, disusun atas beberapa strata yakni: pepohonan, perdu dan terna.
Pembagian strata ada lima yakni stratum A terdiri dari pepohonan dengan ketinggian sekitar 30 m – 42 m. Stratum B berisikan pepohonan dengan ketinggian sekitar 20 m – 27 m.
Stratum C berisikan pepohonan dengan ketinggian sekitar 8 – 14 m. Stratum D utamanya berisikan jenis vegetasi berkayu, tetapi lebih banyak termasuk terna dan sering disebut semak. Stratum E yakni stratum tanah yang terdiri dari terna-terna atau kecambah pepohonan.
2. Tumbuhan yang tidak dapat bangkit sendiri ialah:
a. Tumbuhan memanjat
b. Tumbuhan pencekik (strangler)
c. Epifit dan semi parasit.
B. Tumbuhan heterotrof (tak berklorofil), yakni saprofit dan benalu.
Hutna hujan tropis secara garis besar dapat dibagi menjadi hutan dataran rendah, submontane forest, montane forest, subalpine forest dan alpine forest. Hutan hujan tropis di dunia dominan berada di kawasan khatulistiwa tergolong Indonesia.
Hutan hujan tropis berfungsi selaku paru-paru dunia alasannya adalah menjadi sumber oksigen bagi kehidupan di paras bumi.
Gambar: disini