close

Efek Pencemaran Lingkungan

Di kala industri modern ketika ini, yang namanya pencemaran tidak bisa dihindarkan lagi.

Ketidakpedulian dan kekurangan teknologi menyebabkan lingkungan menjadi rusak oleh ulah manusia. 

Pencemaran dapat memiliki efek negatif bagi lingkungan dan kesudahannya insan juga akan kena batunya. Berikut ini beberapa efek pencemaran lingkungan bagi kehidupan:


1. Punahnya Spesies

Polutan atau zat penghasil polusi sangat berbahaya bagi biota di darat, air maupun udara. Polutan mampu meracuni aneka macam jenis binatang bahkan mematikannya. 

Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang berlainan terhadap polutan, ada yang tahan dan ada juga yang tidak tahan. 

Hewan mudan dan larva yaitu jenis binatang yang sungguh rentan kepada materi pencemar. 

Ada binatang yang mampu gampang mengikuti keadaan sehingga kebal terhadap zat pencemar ada pula yang tidak. 

Meski binatang menyesuaikan diri namun perlu dikenali bahwa tingkat adaptaasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, binatang akan mati.


Berbagai spesies burung bahkan dikala ini menurun populasinya. Hal ini disebabkan ileh insektisida. 

Insektisida dikloro difenil triklorometana (DDT) mengakibatkan kerusakan cangkang telur banyak sekali jenis burung sehingga telur burung mengalami deformasi alias gagal meningkat karena induk burung tersebut menyantap serangga yang terkotori.


2. Ledakan Hama

Penggunaan insektisida dapat membunuh predator dan dampak dari hal tersebut adalah aneka macam hama akan berkembang tidak terkendali. 

Penyemprotan dengan insektisida juga menyebabkan beberapa spesies serangga menjadi kebal atau resisten. Untuk memberantasnya diharapkan takaran obat lebih tinggi dari biasanya.


3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Punahnya spesies tertentu mampu mengganti contoh interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring masakan dan ajaran energi berubah dan berdampkan pada keseimbangan lingkungan yang terganggu. 

 yang namanya pencemaran tidak bisa dihindarkan lagi Dampak Pencemaran Lingkungan
Pencemaran Minyak di Laut Mematikan Biota, pic:https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/

4. Berkurangnya Keseburan Tanah

Pengunaan insektisida mematikan biota tanah dan pengaruh lainnya kesuburan tanah akan menurun. 

Penggunaan pupuk yang terus menerus mampu mengakibatkan tanah menjadi asam dan tidak subur. Untuk mengatasinya, maka pupuk buatan harus diganti dengan pupuk kandang atau kompos atau penanaman berseling (tumpang  sari) serta rotasi tanaman. 

Rotasi tanaman artinya menana flora yang berbeda secara berlawanan dan bergantian dalam satu lahan yang serupa.


Rotasi tumbuhan menangkal terjadinya pengambilan zat hara yang sama secara terus menerus dari dalam tanah. 

Dengan begitu rotasi tumbuhan menolong menangani menurunnya kesuburan tanah. 

Hutan asam juga mampu mengurangi kesuburan tanah karena hujan asam melarutkan mineral dalam tanah dan lalu terbawa ke sungai.


5. Keracunan dan Penyakit

Manusia yang mengonsumsi produk pertanian yang terkotori akan rentan kepada keracunan. 

Ada yang bisa langsung meninggal, kerusakan hati, ginjal, kanker, saraf dan cacat permanen. Pencemaran biologi mampu menjadikan tersebarnya bibit penyakit ke lingkungan.


6. Pemekatan Hayati

Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai masakan dan jaring-jaring kuliner. 

Bahan beracun yang dibuang ke kawasan perairan mampu meresap ke dalam ganggang dan ganggang akan dimakan udang kecil. 

Udang kecil lantas dikonsumsi ikan besar dan ikan tersebut akan disantap manusia pada balasannya.


Biasanya materi pencemar yang masuk ke dalam perairan mempunyai kadar yang kecil alasannya adalah materi pencemar tadi telah mengalami pengenceran. 

Jika materi pencemar itu terserap oleh tubuh gangang maka kadarnya sudah berkembangratusan bahkan ribuan kali. 

Bahan pencemar di dalam air yang kadarnya hanya 0,00007 ppm (sepersejuta gram) di dalam badan ganggang mampu menjadi 0,007 ppm. 

Karena udang kecil menyantap tidak hanya satu sel ganggang melainkan banyak sel ganggang maka di dalam badan udang kecil kadar materi pencemar mampu menjadi 0,7 ppm. 

Di dalam badan ikan kadarnya bisa meningkat lagi menjadi 25 ppm. Di tubuh orang yang sering menyantap ikan, kadar bahan pencemar akan berkembangmenjadi 75 ppm. 

Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati mahluk hidup tadi dikenal sebagai pemekatan hayati atau biomagnification.


7. Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca.

Terbentuknya lubang ozon dan terjadinya imbas rumah kaca ialah persoalan global yang dinikmati insan dikala ini. 

Berbagai gas rumah kaca masuk ke atmosfer dari hasil pembakaran fosil dan lama kelamaan akan menyebabkan pemanasan global.