Dua Catatan Merah untuk Dina Sulaeman Soal Turki

Hingga detik ini, Dina Sulaeman masih bersikukuh pada argumennya bahwa artikel yg terus disebutnya yakni sebuah artikel shahih.

Mahasiswa acara doktoral Hubungan Internasional Istanbul University Herriy Cahyadi menilai postingan yg diimani oleh Dina Sulaeman sebagai suatu kebenaran (http://21stcenturywire.com/2016/07/17/erdogans-purge-islamo-fascist-thugs-torturing-and-murdering-in-streets-of-turkey), karena ini postingan orang lain, mudah bahu-membahu bagi Dina untuk ngeles karena memang postingan Dina diterjemahkan mentah-mentah. Lalu dgn bahasa persuasif Dina mengajak fanboynya untuk mempercayai & terus menjatuhkan orang yg mereka benci.

Herriy memaparkan wacana beberapa hoax yg terdapat dlm artikel itu & Dina pula menelannya bulat-bulat. Inilah dua catatan merah untuk Dina Sulaeman:

1) Hoax pemenggalan kepala

Herriy sudah konfirmasi ke orang-orang Turki & cek isu lokal apakah ada pemenggalan, tak ada sama sekali! Kondisi memang rusuh. Masyarakat marah lantaran sebelumnya pada malam hari tank melindas banyak mobil yg di dalamnya ada penumpang pula mereka yg bangkit di depan tank.

Sampai pagi hari, serdadu kudeta pula menembaki ke arah penduduk . Ini menimbulkan amarah tak terbendung. Tatkala serdadu mengalah, ada agresi pemukulan oleh mereka yg marah. TAPI TIDAK ADA PEMENGGALAN! Foto-foto pemukulan itu benar! Semua foto pemukulan & penendangan itu BENAR! Setelah itu ada beberapa tentara yg terluka parah, orang-orang melihatnya & banyak yg menolong. Nah, orang-orang yg menolong ini, tatkala mengangkat di tentara dituduh ISIS lantaran berjenggot.

Ah bodohnya lagi, kata Herriy, itu yg angkat ternyata pemeran teater terkenal yg ikut dlm protes penduduk terhadap kudeta. Aktor sendiri yg menggotong.

“Terserah untuk Dina dkk untuk menuduh orang yg berjenggot ISIS, saya bodo amat, itu permasalahan kebodohan mereka. Namun yg barusan saya jelaskan, tolong diralat supaya fitnah tak menyebar kemana-mana lagi. Benci boleh, bohong janganlah!” kata Herriy.

  Khutbah Jumat: Bebaskan Baitul Maqdis!

Sekadar dikenali, yg turun ke jalan itu tak hanya dr AKP, tetapi pula CHP, MHP, & bagian lain. Menyebut masyarakat yg turun ke jalan itu dgn pro-Erdogan itu salah, pro-pemerintah itu pula salah, pro-demokrasi itu benar! Apalagi cuma menyebut pro-AKP, pro-Erdogan, duh ya maksa bener.

Herriy menyaksikan alur berpikir Dina:

Banding-bandingkan semua foto, supaya terlihat sikon keseluruhannya. Lihat, apakah massa pro-Erdo sedang mukulin prajurit atau lagi yayang-yayangan? Ada yg menyertakan info bahwa orang berjanggut itu ternyata anggota ISIS.

“Silakan disimak sendiri. Lalu ingat-ingat lagi, bagaimana track record ISIS selama ini (umumnya mereka suka menolong prajurit atau memenggal tentara di Suriah?). Ini terlalu memaksakan diri. Menyambung-nyambungkan sesuatu dgn akal yg error. Foto-foto mirip yg saya bilang itu benar. Namun memaksakan rakyat Turki seolah jahat, kejam bla bla seperti ISIS itu tolol. Ini yg Dina lakukan dlm pernyatannya.

Cek konfirmasi Ali Nuri Turkoglu twitter:

https://twitter.com/AliNuriTurkoglu

Contoh media yg meralat dgn menulis mirip ini: Turkey coup: Images showing soldier ‘beheaded by government supporters’ may not be genuine, it is claimed: http://www.independent.co.uk/news/world/europe/turkey-coup-latest-news-istanbul-ankara-erdogan-twitter-social-media-a7140541.html

Tidak ada sama sekali info pemenggalan di media lokal manapun, kecuali capture & headline yg merujuk ke Yeni Akıt yg sudah dihapus. Baik dr media lokal maupun kementerian, tak ada gosip itu.

2) Lemahnya Dina menerjemahkan

Urusan Dina ngefans berat sama Bahar Kimyongur itu adalah hal yg bodo amat. Tapi memahami apa yg Bahar post itu penting. Laman yg dishare capture dr Yeni Akıt berbahasa Turki. Kalau kita cari laman spesifik dgn judul “Halk darbeci hainin kellesini aldı” itu sudah tak ada. Kemungkinan besar sudah dihapus. Kenapa? Karena memang beritanya keliru. Kalau keliru ya keliru saja, akui, kemudian hapus.

  Mengapa Allah Disebut Allah? Ini Jawaban Dr Zakir Naik

“Mau pro AKP kek, mau musuhan dgn AKP kek. Faktanya memang pemenggalan itu tak ada. Berita itu sudah lama dihapus. Namun, capture kadung disebar oleh Bahar yg pula musuhan dgn Erdogan. Itulah sebabnya Dina dkk ini, termasuk Bahar itu, share capture, bukan LINK. Kenapa? Karena beritanya salah & sudah dihapus. Masih mau pakai ini untuk sebut pemenggalan itu ada?” Herriy mempertanyakan.

Herriy koreksi sedikit arti “Halk darbeci hainin kellesini aldı” halk = rakyat, darbeci = orang yg melakukan kudeta, hain = pengkhianat, kelle = kepala, almak = mengambil. Rakyat “Memenggal” Kepala Pengkhianat-Pengkudeta (atau Pengkhianat yg Mengudeta atau cukup Pengkhianat). Jangan dibiasakan sembarangan pakai google translate. Tanyalah sama orang yg tahu bahasa lain.

“Atau kenapa nggak tanya sama Bahar Kimyongur itu sekalian?” kata Herriy.

Cari sepuasnya di laman Yeni Akıt. Cek di Yeni Akıt arsip tanggal 16 Juli (Bahasa Turki): http://www.yeniakit.com.tr/gundem?pg=19

Herriy sudah mengonfirmasi semua yg ada di website yg diimani oleh Dina Sulaeman.

“Kalau mau membantah silakan, kita lihat apakah saya yg salah atau Dina. Kalau saya salah, saya akan meminta maaf pada ia karena menuduh menyebarkan gosip hoax & menghapus semua yg yang saya tulis terkait ini. Jika saya benar, bisakah Dina melaksanakan hal yg sama?” tantang Herriy.

Sekali lagi, benci boleh. Bohong jangan. [Paramuda/Wargamasyarakat]