Download Khutbah Jum’at Tentang Empat Resep Hidup Bahagia

Setelah kita menjalankan shalat fardhu lima waktu Download Khutbah Jum'at tentang Empat Resep Hidup Bahagia

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ، الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا سُبُلَ السّلَامِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الْكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،ذُو الْجَلَالِ وَالْإكْرَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِه وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الْإِخْوَانِ، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي اْلقُرْاٰنِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ، يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. وَقَالَ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمُ
Jamaah shalat Jumat hafidzakumullah,

Setelah kita menjalankan shalat fardhu lima waktu, kita terbiasa berdoa:

رَبَّنا آتِنَا فِي الدُّنْيا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di alam baka dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

Pertanyaannya, bagaimana cara menggapai hidup bahagia? Tentu kita akan menjawabnya sesuai dengan tuntunan Allah swt dan Rasulullah Nabi Muhammad saw. Dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 97 Allah berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Barangsiapa menjalankan kebajikan, baik laki-laki maupun wanita dalam kondisi beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang bagus dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka lakukan” (QS an-Nahl: 97).
Imam al-Qurtubi menjelaskan di dalam kitabnya Tafsir al-Qurtubi juz 10 halaman 174 bahwa terdapat beberapa tanda hidup bahagia:

Pertama ialah rezeki yang halal. Rezeki yang halal menciptakan hidup menjadi bahagia dan berkah, segala problem menjadi gampang, keluarga penuh sakinah, mawaddah, dan rahmah, putra-putrinya saleh dan salehah, jiwa raga semangat untuk ibadah, harta melimpah ruah, bisa dipakai untuk haji dan umrah ke Makkah, serta ziarah Nabi Muhammad saw di Madinah, dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Âmîn.

Rezeki yang halal menjadi menandakan seseorang hidup bahagia di dunia ini. Hal ini terbukti jika kita melihat beberapa contoh dalam kehidupan nyata: sebuah keluarga yang serba pas-pasan, membesarkan putra putrinya dengan serba kelemahan, namun dengan harta yang halal, alhmdulillah berkah dan mampu untuk mengarungi kehidupan. Walaupun bila dirumuskan dengan matematika insan, tidak akan cukup. Namun matematika Allah mampu mencukupinya. Bagaimana tidak, jika sebulan penghasilan kurang dari satu juta, harus menghidupi 5 anaknya, tetapi mampu cukup. Tidak hanya itu, karena berkah rezeki halal, anak-anaknya juga menjadi orang yang mampu dibanggakan. Rezeki yang halal ialah tanda hidup bahagia.

Kedua, qanaah, ridha dengan dukungan Allah, dalam bahasa Jawa disebut nerimo ing pandum (mendapatkan kepada bab yang diberikan Allah SWT). Seseorang yang mempunyai duit banyak, jabatan yang tinggi, harta yang melimpah ruah, namun tidak mempunyai sifat qanaah, beliau akan senantiasa kurang, serakah, rakus, dan tentunya hidupnya tidak bahagia. Nabi Muhammad saw bersabda dalam hadits Riwayat Imam Muslim dalam Shahih Muslim juz 2 halaman 730:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ

Artinya: “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi kecukupan rezeki, dan diberikan qanaah oleh Allah atas apa yang diberikan kepadanya”

Bagaimana agar kita bisa qanaah? Nabi bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ

Artinya: “Lihatlah orang yang ada di bawah kalian, jangan melihat seseorang yang ada di atas kalian, hal tersebut supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allah terhadap kalian (HR. Muslim).

Sebagai teladan, seseorang yang mempunyai mobil harus bersyukur alasannya adalah masih banyak orang yang naik motor dan tidak bisa berbelanja mobil. Mereka yang naik motor mesti bersyukur alasannya masih banyak yang naik sepeda dan tidak mampu membei motor. Orang yang naik sepeda juga wajib bersyukur, karena masih ada yang berlangsung kaki dan tidak bisa membeli sepeda. Begitu juga orang yang berlangsung, mesti bersyukur sebab masih ada yang tidak bisa berjalan, dan begitu seterusnya”. Orang yang mempunyai sifat qanaah memberikan hidupnya Bahagia dan tidak sulit.

Ketiga, taufiquhu ilath-thâ‘at, adalah menerima pertolongan Allah untuk melaksanakan kebaikan, ibadah, dan taat kepada Allah swt. Bagaimana agar kita menerima derma Allah? Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Muhammad ayat 7:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ

Artinya: “Hai orang-orang mukmin, kalau kamu menolong (agama) Allah, pasti Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”

Menurut Imam Ath-Thabari dalam Tafsir Jamiul Bayan juz 21 halaman 191, Allah akan membantu orang yang bersedekah sesuai dengan apa yang dicintai dan diridhoi Allah swt, yakni orang yang berjuang di jalan Allah. Seperti orang yang berguru, mengajar di lembaga keilmuan, orang yang memakmurkan masjid, dan sesamanya. Merekalah orang yang mau menerima sumbangan Allah dan hidupnya akan diwarnai dengan kebahagiaan.

Keempat, halâwah thâ‘ât, ialah mencicipi manisnya ibadah dan taat terhadap Allah swt. Nabi bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari, juz 1 halaman 12:

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللّٰهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

Artinya: “Ada tiga orang yang dapat memperoleh manisnya keimanan: (1) orang yang lebih menyayangi Allah dan Rasul dibanding selainnya, (2) orang yang mencintai seseorang sebab Allah, (3) orang yang tidak suka untuk kembali terhadap kekufuran sebagaimana ia benci dimasukkan ke neraka.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa anjuran Rasulullah supaya kita menggapai kebahagiaan adalah memperoleh rezeki yang halal, qanaah (mendapatkan) apa yang telah diberikan Allah, mendapat pinjaman Allah dalam ketaatan, dan dapat mencicipi nikmatnya keimanan. Semoga kita semua senantiasa menerima rahmat Allah supaya kita menjadi insan yang senang hidup di dunia dan alam baka. Amin.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلَى رِضْوَانِهِ
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الْاَحْيَآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا آتِناَ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر



Download Khutbah Jum’at dalam bentuk file microsoft Word ihwal Empat Resep Hidup Bahagia DISINI