Dongeng Berobat Di Telapak Petir Pak Tejo Bekasi

Beberapa bulan kemudian selepas kegiatan diklat di Bandung, tubuh saya tiba-datang drop dan kliyengan. Seperti lazimmungkin GERD aku kambuh karena kecapean.

Saya sudah istirahat tidur cukup tetapi tetap saja kepala sakit kepala, nyut-nyutan dan serasa goyang.

Mungkin alasannya adalah imbas saya bolak-balik terus naik motor Bekasi-Bandung dalam 2 bulan. Akhirnya aku coba cari terapis pengobatan di Bekasi dan ketemulah Telapak Petir di youtube dan google map.

Saya coba lihat dulu video nya di youtube. Karena aku ingin tau dan ingin main-main jadi pribadi ingin tiba kesana.

Banyak pasien penyakit ringan sampai berat berobat disana. Lalu aku coba tiba ke telapak petir di kawasan bersahabat Pondok Gede.

Pertama-tama aku muter-muter alasannya saluran gang tidak ada papan arahnya. Kalau mau kesana, coba aja cek telapak petir di google map niscaya ada.

Saya kesana pakai motor dan datang jam 8 kemudian daftar dahulu. Ternyata ada dua tipe pengobatan, pertama bila langusng oleh Pak Tejo bayar 200 ribu tapi jikalau oleh asistennya tidak bayar alias seiklasnya saja. Saya coba daftar pribadi ke Pak Tejo saja.

Pengobatan alternatif

Setelah 4 jam menunggu antrian kesudahannya jam 1 masuk giliran. Saya masuk ke ruangan dan Pak Tejo dengan santai dan sambil merokok menanyakan ganjalan saya.

Saya bilang kepala kliyengan dan perut bermasalah. Lalu aku berbaring dan oleh beliau diurut seluruh badan khususnya perut, sakitnya luar biasa sekali kaya diperas.

Setelah diperas lalu punggung dipukul pakai martil godam Thor. Di area kepala aku digosok-gosok pakai telur ayam kampugn yang sudah pakai minyak apa gak tahu pokonya panas. Proses ini berjalan selama 10 menitan saja.

  12 Manfaat Madu untuk Wajah dan Bibir Serta Cara Menggunakannya

Setelah beres badan saya memang agak mendingan, entah itu alasannya adalah sugesti atau apa. Yang terang memang penyakit GERD ini misterius dan sembuhnya pun kadang gak karuan.

Kepala saya kliyengan selama dua bulan kemudian sesudah itu sembuh sendiri. Ini terjadi sudah yang kedua kalinya. Jika badan terkuras energi fisik dan jiwa niscaya kambuh mirip itu.

Makara memang setiap orang punya ritme badan masing-masing. Tugas kita mengenali ritem tersebut semoga mampu mengontrolnya. Jika telah dianggap melampaui batas dan badan mengeluarkan alarm maka saatnya istirahat dan perbanyak zikir.