Peningkatan kesadaran kaum muslimin yang mau melakukan shalat dhuha bukan secara datang-tiba. Ibaratnya hal itu tidak instan munculnya. Tetapi tentu saja ada sebuah proses yang melatarbelakangi. Itulah dakwah. Adanya pendidikan dan dakwah yang meningkat di penduduk menjadikan ilmu meluas. Cakupan ilmu sungguh luas. Diantara disiplin ilmu itu antara lain : ilmu aqidah, ilmu fiqih, ilmu tafsir, ilmu tajwid, ilmu faraidh, dan sebagainya. Perkembangan dakwah di dalam kehidupan masyarakat juga berkembang dalam berbagai cara yang inovatif dan inovatif.
Pemanfaatan aneka sarana dan prasarana yang tersedia turut menimbulkan lancara acara dakwah tersebut. Dahulu jika ada pengajian seorang nara sumber atau ustadz tidak memakai alat pengeras bunyi. Para peserta atau jamaah yang duduknya di belakang atau jauh dari posisi sang nara sumber balasannya tidak bisa secara terang menerima ilmu atau penjelasan yang disampaikan. Berbeda dengan saat ini. Sudah amat mutakhir peralatannya. Dari jauh pun sudah mampu terdengar dengan amat jelas bunyi ustadz pengisi kajian itu.
Masjid dan tempat pengajian pun sekarang telah sangat nyaman. Lantai sudah keramik bahkan ada yang terpasang marmer elegan kualitasnya. Dindingnya juga sudah manis catnya. Kipas angin juga tersedia sehingga tidak terlampau panas suhu ruangannya. Bahkan tak sedikit yang sekarang memakai AC untuk mendinginkan ruangan. Masjid di zaman sekarang telah amat representatif di banding puluhan tahun yang lalu. Hal ini bertujuan supaya jamaah menjadi kian bahagia dan yummy saat beribadah dan acara pengajian di masjid.
Para pendakwah pun kini juga telah mulai mempergunakan media. Baik itu media cetak, elektronik, maupun online. Contoh dari media cetak ini ialah koran, majalah, buletin, selebaran, pamflet, dan lain-lain. Untuk media elektronika, contohnya antara lain : Televisi dan radio. Sedang untuk pola media onine adalah jejaring media umum dan web atau blog. Sering kita jumpai tulisan para ustadz di dalam majalah Islam. Mereka menuangkan ilmu perihal fatwa Islam dengan sangat rincian. Diharapkan para pembacanya akan menerima klarifikasi dengan gampang. Tidak jarang pula ada ustadz atau juru dakwah yang menulis di koran, brosur, dan buletin.
Kini pun juga banyak timbul para ustadz yang berdakwah di dalam televisi. Misalnya saja pada waktu pagi setelah waktu subuh. Di waktu tersebut umumnya ada kajian di banyak televisi. Tidak cuma itu, kini pun sudah timbul berbagai televisi berbasis dakwah. Artinya isi dari televisi tersebut 95 % materinya perihal dakwah agama Islam. Contohnya acaranya yaitu bacaan Al-Alquran, motivasi, pengajian, tanya jawab, renungan Islami, dan wawancara tokoh umat Islam. Radio pun menjadi media yang strategis untuk dakwah. Banyak radio yang berkonten pendidikan dan dakwah. Meski di dalamnya juga ada hiburannya. Tetapi hiburan yang pastinya tidak dihentikan di dalam agama.
Merebaknya media internet dimanfaatkan betul oleh kaum muslimin untuk mengisinya dengan kebaikan-kebaikan. Dengan meningkatnya jumlah pemakai handphone atau ponsel pintar, maka hal itu ditanggapi dengan baik oleh para juru dakwah. Mereka memanfaatkan media sosial untuk memberitakan mulianya pedoman Islam ini. Melalui media sosial mirip facebook, twitter, whatsapp, instagram, dan lain-yang lain. Seseorang bisa mengupload video tentang pesan yang tersirat orang melaksanakan shalat dhuha contohnya. Kemudian video itu dibagi kepada sahabat-temannya. Tentu orang yang melihatnya akan merasa diajak tanpa terasa digurui. Kemudian orang yang melihatnya akan tergugah untuk ikut melaksanakan kebaikan atau ibadah sebagaimana dalam video tersebut. Tak cuma video. Sekadar tulisan yang inspiratif pun sungguh menolong. Banyak pula para ustadz dan organisasi dakwah yang sudah mempunyai web atau blog. Di dalamnya mereka isi dengan kajian agama Islam. Bisa berupa goresan pena, audio, bahkan dalam bentuk video. Pemanfaatan aneka macam media ini menjadikan kaum muslimin lebih mudah mendapatkan ilmu agama. Termasuk dalam hal ini ihwal ilmu tentang metode shalat sunah dhuha dan juga doa shalat dhuha.
Dari hadits di atas, kita mampu mengetahui betapa besar keutamaan shalat dhuha. Kami yakin, sukar untuk menyebabkan saban hari persendian kita melakukan sedekah. Apalagi di zaman kini yang sangat sibuk aktivitas. Entah itu dari belum dewasa maupun para orang renta. Maka dengan melaksanakan ibadah shalat sunah ini kita akan bisa berzakat dari seluruh persendian. Luar biasa.