Doa Setelah Adzan

Kumandang adzan merupakan kumandang paling indah yg tak pernah surut pada setiap waktunya. Setiap adzan selesai dikumandangkan terlampir doa yg dapat amalkan. Doa itulah yg dinamai selaku doa setelah adzan.

Sejarah Adzan Singkat

Sejarah Adzan Singkat

Pada mulanya, rasul & para sahabat kebingungan tentang penanda permulaan masuk waktu sholat. Waktu itu, ada yg menganjurkan untuk menggunakan lonceng layaknya orang nasrani serta terompet mirip orang yahudi.

Dan pada alhasil, Abdullah bin Zaid berimajinasi bertemu dgn seseorang yg menyuruhnya untuk adzan tatkala waktu memasuki sholat.

Dari mimpi itu lalu diteruskan pada Rasulullah. Dan rasul pun membenarkan mimpi tersebut.

Hal tersebut sebagaimana yg disebutkan dlm Sunan Abu Dawud yg berbunyi:

عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ أَرَادَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فِى الأَذَانِ أَشْيَاءَ لَمْ يَصْنَعْ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ فَأُرِىَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ الأَذَانَ فِى الْمَنَامِ فَأَتَى النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ « أَلْقِهِ عَلَى بِلاَلٍ »

“eabd alllah bn zayd qal ‘arad alnnabiyy -slaa allah ealayh wasalam- fia al’adhan ‘ashya’ lam yasnae minha shayyana qal fa’uria eabd alllah bn zayd al’adhan fia almanam fa’ataa alnnabiyy salaa allah ealayh wasalam fa’akhbarah faqal << ‘alqih ealaa bilaal >>”

Artinya:

“Nabi SAW berminat untuk mencari cara dlm memberitahu waktu sholat (adzan), tetapi beliau belum kunjung menemukannya”. Abdullah bin Zaid bermimpi tentang bermacam-macam kalimat adzan dlm tidurnya. Lantas ia mendatangi rasul untuk menginformasikan hal tersebut. Lalu sang rasul pun berkata: “Ajarkanlah kata – kata itu pada Bilal!”.

Semenjak masa itulah, adzan sudah mulai dijadikan selaku pertanda awal masuk sholat. Dimana sobat Bilal  bin Rabbah menjadi muadzin pertama di dlm agama Islam.

Keindahan serta kelantangan dr bunyi Bilal tak perlu untuk diragukan lagi. Tetapi selepas Rasulullah wafat, Bilal tak ingin lagi untuk mengumandangkan adzan. Sebab pada saat ia hendak kumandangkan adzan, ia akan teringat akan Rasulullah. Sehingga kesedihan hatinya tak bisa terbendung.

Bacaan Adzan & Artinya

Bacaan Adzan & Artinya

(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ
(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
(١x) اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ
(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ

“Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)”
“Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x)”
“Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)”
“Hayya‘alashshalaah. (2x)”
“Hayya‘alalfalaah. (2x)”
“Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)”
“Laa ilaaha illallaah. (1x)”

Artinya:

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar (2x)”
“Aku bersaksi bila tak ada Tuhan melainkan Allah. (2x)”
“Aku bersaksi kalau nabi Muhammad itu merupakan delegasi Allah. (2x)”
“Marilah Sholat. (2x)”
“Marilah menuju pada kejayaan. (2x)”
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar (1x)”
“Tiada Tuhan melainkan Allah. (1x)”

Cara Menjawab Adzan

Cara Menjawab

Kegiatan apa pun yg tengah kita kerjakan (selain yg wajib) maka semestinya segera dihentikan jika sudah mendengar adzan berkumandang. Bahkan pada saat kita tengah membaca Al Quran, berdzikir, & pula menjalankan wirid.

Disunnahkan untuk yg mendengar adzan serta ikamah untuk mengucapkan sebagaimana yg telah diucapkan oleh muadzin.

Abu Sa’id Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yg telah diucapkan oleh muadzin.”

Dari ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu, ia menyampaikan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

  •  “Apbila muadzin mengucapkan, ‘Allaahu akbar, Allaahu akbar.’ Maka hendaklah salah seorang di antara kalian (juga) membaca, ‘Allaahu akbar, Allaahu akbar.’
  • Lalu apbila muadzin mengucapkan, ‘Asyhadu allaa ilaaha illallaah.’ Maka kalian pula mengucapkan, ‘Asyhadu allaa ilaaha illallaah.’
  • Lalu apabila muadzin mengucapkan, ‘Asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah.’ Maka kalian pula mengucapkan, ‘Asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah.’
  • Lalu apabila muadzin mengucapkan, ‘Hayya ‘alash shalaah.’ Maka kalian pula mengucapkan, ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaah.’
  • Lalu apabila muadzin mengucapkan, ‘Hayya ‘alal falaah.’ Maka kalian pula mengucapkan, ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaah.’
  • Lalu apabila muadzin mengucapkan, ‘Allaahu akbar, Allaahu akbar.’ Maka kalian pula mengucapkan, ‘Allaahu akbar, Allaahu akbar.’
  • Lalu apabila apabila muadzin mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah.’ Maka kalian pula mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah,’ dgn hati yg tulus, maka kalian seraya akan masuk ke dlm Surga.”

Barangsiapa yg mengucapkan sebagaimana ucapan dr mu-adzin, atau pada dikala muadzin melafalkan hayya ‘alatain (“Hayya ‘alash shalaah” serta “hayya ‘alal falaah”), ia mengucapkan, “Laa haula walaa quwwata illaa billaah,” atau memadukan dgn apa yg diucapkan oleh muadzin serta hauqalah (“Laa haula walaa quwwata illaa billaah.”), maka perbuatannya benar, insya Allah.

Tetapi pada saat kita mendengar suara adzan subuh, maka cara menjawab adzan subuh tatkala muadzin mengucapkan kalimat:

الصّلاة خير من النّوم

“As shalaatu khairum minan naumi.” [dua kali]

Artinya:

“Sholat lebih baik ketimbang tidur”

Maka, kita menjawabnya dengan:

صدقت وبررت وانا على ذلك من الشّاهدين

“Shadaqta wabararta wa anaa ‘alaa dzaalika minasy syaahidiina.”

Artinya:

“Benar & baguslah ucapanmu tersebut serta akupun atas yg begitu tergolong orang – orang yg bersaksi.”

Doa Setelah Mendengar Adzan

doa setelah mendengar adzan

Bacaan doa setelah adzan:

للهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ

“Allaahumma robba haadzihid da’watit taammah, washsholaatil qoo-imah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal, ‘aaliyatar rofii’ah, wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtah, innaka laa tukhliful mii’aadz.”

Artinya:

“Ya Allah, Tuhan sang pemilik panggilan yg sempurna (adzan) ini serta shalat (wajib) yg didirikan. Berilah al -wasilah (derajat di tempat nirwana), serta al – fadhilah (keutamaan) terhadap baginda nabi Muhammad. Serta bangkitkanlah dia sehingga dapat menempati kedudukan yg terpuji sebagaimana telah Engkau janjikan.” (HR. Bukhari, Abu dawud, Tarmidzi, Nasa’i & Ibnu Majah).

Mengenai keutamaan dr doa tersebut, ada suatu hadist yg diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah Ra, bahwasannya Rasulullah bersabda:

“Barang siapa pada ketika mendengar adzan lalu ia mengucapkan (doa selepas adzan), maka masuklah syafaatku untuknya pada hari akhir zaman.” (HR. Bukhari).

Syafaat nabi Muhammad itu artinya yakni bantuan beliau pada umatnya kelak di waktu hari kiamat.

Baca juga: Doa Qunut

Keistimewaan antara Adzan & Iqomah

Keistimewaan

Waktu antara adzan dgn iqomah mempunyai keutamaan berikut ini:

1. Dari sisi orang yg berdoa

Orang yg sedang berdoa akan menyaksikan dgn keimanannya serta menjauhi kesyirikan dgn menjawab adzan atau lantunan adzannya.

2. Dari sisi waktunya

Waktu antara adzan dgn iqomah adalah waktu yg amat istimewa karena pada waktu itu dikumandangkan permintaan dlm melaksanakan shalat. Serta shalat merupakan penghulu dr semua ibadah.

3. Sunnah

Disunnahkan untuk seorang muslim supaya memperbanyak doa antara adzan dgn ikamah. Sebab doa di waktu tersebut akan dikabulkan.

Dari Anas Radhiyallahu anhu, beliau menyebutkan bila Rasulullah SAW bersabda:

اَلدُّعَاءُ لاَيُرَدُّ بَيْنَ اْلأَذَانِ وَاْلإِقَامَةِ.

Artinya:

“Doa antara adzan dgn iqamat tak akan ditolak.”

Bacaan Ikamah

Bacaan Ikamah

Secara bahasa “Ikamah” arinya mendirikan. Adapaun tujuannya yakni mendirikan shalat.

Iqomah/ ikamah/ iqomat yaitu bacaan tertentu yg sudah disunnahkan untuk dilafalkan pada saat shalat akan dilaksanakan. Bacaannya mirip bacaan Adzan.

Oleh karena itu, para ulama sering menyebutnya sebagai adzan kedua atau sejenis adzan.

Yang membedakan antara ikamah & adzan yakni:

  • Adzan mampu dikumandangkan untuk keperluan diluar shalat mirip anak gres lahir atau mengusir setan. Sementara ikamah dikumandangkan cuma pada dikala hendak memasuki waktu shalat.
  • Apabila adzan disunnahkan untuk mengeraskan suara, maka ikamah disunnahkan untuk melirihkan bunyi & pula mempercepat bacaan.

Doa Setelah Iqomah

Doa Setelah Iqomah

Bacaan:

اَقَامَهَااللهُ وَاَدَامَهَا مَادَامَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ

“Aqoomahalloohu wa-ad aamahaa maadaa matis samaawaatu wal-ardl.”

Artinya:

“Semoga Allah mendirikannya (shalat) serta mengekalkannya selama langit & pula bumi masih ada.”

Disamping bacaan di atas, para ulama pula memperlihatkan suplemen bacaan doa selepas ikamah, yakni:

وجعلنى من صالحي اهلها

“Wa ja’alani min salihi ahliha”

Artinya:

“Serta gampang-mudahan ia menjadikan gue tergolong yg terbaik dr yg jago shalat.”

Kesimpulan Doa Setelah Adzan

Jika kita sudah mendengar adzan dikumandangkan, maka kita mesti mengentikan seluruh acara yg sudah kita laksanakan.

Lalu kita jawab dgn ucapan seperti muadzin. Dan selepas itu kita bersiap untuk sholat, alasannya adalah adzan merupakan panggilan sakral dr perintah Allah biar secepatnya untuk dilakukan sebagai ibadah bagi umat Islam.

Dan berdoa  diantara adzan dgn ikamah merupakan waktu yg paling mustajab untuk doa itu dikabulkan.

Pertanyaan

Berikut ini yakni beberapa pertanyaan seputar Doa Setelah Adzan:

Awal mula adzan?

Mimpi dr Abdullah bin Zaid yg bertemu dgn seseorang yg menyuruhnya untuk adzan tatkala waktu memasuki sholat.

Cara menjawab adzan?

Ucapkanlah sebagaimana yg telah diucapkan oleh muadzin

Cara menjawab adzan subuh dr kalimat الصّلاة خير من النّوم ? 

Kita jawab dgn صدقت وبررت وانا على ذلك من الشّاهدين . ( Shadaqta wabararta wa anaa ‘alaa dzaalika minasy syaahidiina.)

Keistimewaan antara Adzan & Iqomah?

Waktu terbaik untuk dikabulkannya doa yg dipanjatkan.

Perbedaan adzan & iqamah?

Adzan dapat dikumandangkan untuk keperluan diluar shalat seperti anak gres lahir atau mengusir setan. Sementara ikamah dikumandangkan cuma pada dikala hendak memasuki waktu shalat.

  Klarifikasi Ilmu Sufi Atau Tasawuf