Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Doa berlindung dari empat keburukan lengkap arab latin dan artinya memang amat penting untuk kita baca. Kita ingin dijauhkan dari hal-hal yang mengakibatkan keburukan dalam hidup ini. Tentang 4 hal yang dimaksud dalam hal ini ialah ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tak khusyu’, jiwa yang tak pernah puas, dan doa yang tidak terkabul. Dalam perjalanan kehidupan tiap manusia memang tidak lepas dari permasalahan. Sangat beraneka persoalan yang dihadapi. Tiap satu orang dengan lainnya berlawanan-beda. Memang padah hakikatnya hidup ini selaku cobaan bagi seorang hamba.
Sudah menjadi kenyataan bahwa segala sesuatu itu berpasangan. Ada siang ada malam. Ada panas ada masbodoh. Ada tinggi ada rendah. Ada bumi ada langit. Demikian juga ada kebaikan ada pula keburukan. Inilah yang terjadi dalam suatu kehidupan di alam semesta ini. Tentu saja kita semua menghendaki kebaikan dan kebahagiaan. Kita ingin menjauh dan terhindar dari yang namanya kejelekan. Tidak cuma diri kita saja. Kita pun ingin keluarga dan kerabat terhindar dari hal itu. Sebisa mungkin hal itu dilakukan. Sebab keburukan merupakan sebuah hal yang tidak membahagiakan diri. Sesuatu yang harus dijauhi.
Manusia itu makhluk yang lemah. Kita sangat butuh tunjangan dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Kita perlu untuk mohon pertolonganNya. Cara dengan membaca doa berlindung dari empat keburukan dengan terus menerus. Artinya doa itu tidak dilafazhkan cuma sekali atau dua kali saja. Perlu lebih dari itu. Mengenai lafazh doanya yakni selaku berikut :
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ
لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ
Latinnya:
ALLAHUMMA INNI A’UUDZU BIKA MIN ‘ILMIN LAA YANFA’, WA MIN QALBIN LAA YAKHSYA’, WA MIN NAFSIN LAA TASYBA’, WA MIN DU’AA IN LAA YUSMA’.
Artinya:
” Ya Allah, aku berlindung terhadap-Mu dari ilmu yang tidak berguna, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak merasa puas, dan dari doa yang tidak didengar (tak dikabulkan).”
atau bisa juga membaca doa :
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ،
وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ،
وَمِنْ دَعْوَ ةٍ لَا يُسْتَجَا بُ لَهَا
Latinnya:
ALLAHUMMA INNI A’UUDZU BIKA MIN ‘ILMIN LAA YANFA’, WA MIN QALBIN LAA YAKHSYA’, WA MIN NAFSIN LAA TASYBA’, WA MIN DA’WATIN LAA YUSTAJAABU LAHAA.
Artinya:
” Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak berguna, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.”
Kita mampu memilih doa di atas. Keduanya mampu dan elok untuk diamalkan. Ada beberapa point penting dari isi doa tersebut. Berikut ini kami akan coba menguraikannya.
1. Ilmu yang tidak berguna.
Kita semua pasti ingin ilmu yang berguna. Akan namun, ternyata ada pula orang yang menerima ilmu yang tidak berfaedah. Maka kita pun berdoa untuk berlindung dari ilmu yang bermanfaat tersebut. Lalu, apakah yang dimaksud ilmu yang tidak bermanfaat itu? Ada banyak pemahaman dari maksud ilmu yang bermanfaat ini. Kita mampu simak lebih jelasnya di bawah ini.
a. Ilmu tersebut membahayakan bagi diri dan orang lain. Ilmu tersebut tidak menawarkan kemanfaatan bagi kehidupan. Bila pun ada manfaatnya maka besarnya faedah tidak sepadan dengan keburukan dari ilmu tersebut.
b. Ilmu yang tidak diamalkan sama sekali. Secara kategori sesungguhnya jenis ilmu tersebut memperlihatkan manfaat kepada manusia. Tetapi kalau ilmu tersebut sama sekali tidak dipraktekkan dalam kehidupan maka ilmu yang dipelajari tersebut bermetamorfosis tidak bermanfaat. Tentu saja ini khusus bagi orang mempelajarinya namun tak mengamalkannya. Belajar ilmu tajwid atau cara membaca Al-Quran yang benar itu akan menerima ilmu yang berfaedah. Seseorang nantinya bisa membaca Al-Quran secara tartil. Akan namun jika seseorang itu tidak pernah mengamalkan ilmu tajwidnya maka otomatis ilmu tajwid yang dimilikinya itu menjadi tidak berfaedah baginya. Demikian pula saat beliau mempelajari ilmu bisnis atau dagang yang benar. Tatkala dalam membuka usaha dia tidak mempraktekkannya maka ilmu usahanya itu menjadi tidak berfaedah. Demikian juga ilmu-ilmu lainnya mirip ilmu faraidh, ilmu fiqih, ilmu pertanian, ilmu perikanan, dan lain-lain. Kita berlindung terhadap Allah Subhanahu wa ta’ala dari hal ini.
c. Ilmu tersebut tidak memperbesar seseorang menjadi semakin takut dan taat terhadap Allah Subhanahu wa ta’ala.
Bila mana seseorang bertambah ilmunya maka sebaiknya seseorang itu menjadi bertambah takut kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Ia akan menjadi lebih taat lagi kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. dan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Bila hal ini tidak terjadi, maka ilmu yang dipelajarinya itu bisa jadi termasuk ilmu yang tak bermanfaat. Kita berlindung dari hal itu.
d. Ilmu tersebut menjadikan seseorang besar kepala, angkuh, dan tidak inginbersyukur.
Seharusnya jikalau seseorang itu bertambah ilmunya maka ia akan kian merendah di hadapan Allah Yang Maha Kuasa. Sebagaimana padi. Semakin bau tanah beliau kian merunduk. Akan namun jikalau sebaliknya. Semakin bertambah ilmunya tetapi malah menjadi arogan, arogan dan tidak mau mensyukuri nikmat-Nya, maka ilmu yang diperolehnya tersebut pasti tak berguna.
2. Hati yang tidak khusyu’.
Kondisi hati yang tidak khusyu’ sangat mensugesti kehidupan seseorang. Orang yang hatinya tidak khusyu itu memiliki arti hati yang tak tunduk terhadap Allah Subhanahu wa ta’ala. Dampaknya pastinya menyebabkan hati tak tentram dan tenang. Kondisi hati yang khusyu’ ini akan besar lengan berkuasa terhadap kualitas ibadah seseorang. Mereka yang hatinya khusyu’ maka tatkala beribadah mirip menjalankan shalat wajib, shalat istikharah , shalat jenazah , puasa, haji, dan lain-lain, akan menghasilkan ibadah berkualitas. Selanjutnya muncul pribadi yang berakhlak mulia.
3. Jiwa yang tidak pernah puas.
Nafsu insan bila dituruti terus maka tidak akan pernah puas. Ini ialah jenis keburukan yang perlu kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. dari hal itu. Manusia hendaknya bisa mengontrol hawa nafsu. Sifat qanaah mesti disuburkan di dalam diri.
4. Doa yang tidak dikabulkan.
Seorang yang berdoa tetapi tidak dikabulkan merupakan hal yang pastinya mengenaskan. Kita ingin terhindar dari hal ini. Kita ingin doa yang dipanjatkan terhadap Allah Subhanahu wa ta’ala. selalu dikabulkan.
Dengan kita sering membaca doa berlindung dari empat kejelekan ini maka kita akan menerima banyak manfaatnya. Insya Allah, kita dihindarkan dari empat hal tersebut di atas. Setelah kita menghafalkannya, kita bisa langsung mempraktekkannya. Kita mampu manfaatkan sementara waktu terbaik untuk berdoa, contohnya setelah shalat wajib lima waktu, saat antara adzan dan iqamah, dan di sepertiga malam selesai sehabis shalat tahajud. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca juga : Doa Sesudah Wudhu Lengkap Arab Latin dan Artinya.