Diplomasi dan Negoisasi
Pada periode kini dengan meningkat luasnya info internasional menjadikan hubungan internasional tidak lagi dipandang sebagai hubungan antar negara tetapi juga meliputi hubungan antar penduduk internasional. Hal tersebut turut mendorong terjadinya kenaikan tugas yang sungguh signifikan dalam acara diplomasi. Dengan demikian, seiring dengan pertumbuhan yang terjadi, diplomasi tradisional yang hanya melibatkan peran pemerintah dalam mengerjakan misi diplomasi, dinilai tidak lagi efektif dalam menyampaikan pesan-pesam diplomasi kepada sebuah negara. Maka dari itu, masyarakat (public) telah mulai dilibatkan dalam proses diplomasi.
Diplomasi adalah seni dan praktek bernegosiasi oleh seseorang (disebut diplomat) yang biasanya mewakili suatu negara atau organisasi. Kata diplomasi sendiri biasanya langsung terkait dengan diplomasi internasional yang umumnya mengurus berbagai hal seperti budaya, ekonomi, dan jual beli. Biasanya, orang menganggap diplomasi sebagai cara mendapatkan laba dengan kata-kata yang halus.
Diplomasi juga diartikan sebagai kepandaian berbicara, ketajaman berfikir, untuk mensugesti pikiran orang lain. Sehingga kian berakal seseorang mengatakan dan ‘mengendalikan’ pikiran orang lain, akan kian lihai orang itu dalam berdiplomasi. Oleh hasilnya, diplomasi bukanlah hal yang gampang untuk dikerjakan, alasannya kita akan berhadapan dengan pikirang manusia yang berlawanan-beda dan sulit ditebak. Mungkin pengertian diplomasi ini nyaris mempunyai makna yang mirip dengan manipulasi, cuma saja kata manipulasi mempunyai konotasi yang lebih negatif dibandingkan diplomasi.
Berdasarkan pemeran yang melakukannya, Burton dalam global Conflict the Domestic Sources of International Crisis, membagi diplomasi kedalam dua jalur utama, adalah first tract dan second track diplomacy. First tract diplomacy mengacu pada usaha-usaha yang dibentuk oleh para pembuat kebijakan dan dan pihak-pihak yang berkonflik untuk menciptakan opsi dan pemecahan masalah-persoalan yang merepotkan. Sedangkan second tract diplomacy merupakan interaksi yang tidak resmi dan informal diantara golongan-kalangan atau negara-negara yang bermaksud untuk membuatkan taktik-strategi, memperngaruhi opini public dan mengurus sumber daya material yang diantaranya menyelesaikan pertentangan.
Diplomasi Ping Pong (China) merujuk ke pertukaran budaya pemain tenismeja Amerika Serikat dan Republik Rakyat China pada tahun 1970-an. Hal ini juga menandai mencairnya hubungan Amerika-China sebelum kunjungan Presiden Richard Nixon ke Beijing.
Pada 6 April 1971, Tim tenis meja Amerika Serikat sedang mengikuti kejuaraan dunia ke-31 di Jepang yang kemudian mereka menerima ajakan untuk mendatangi RRC dari tim China. Pada tanggal 12 April 1971 tim Amerika ini ditemani para kuli cetak menjadi warga Amerika pertama yang menjejakkan kak di Ibukota RRC semenjak partai Komunis Mao berkuasa selama 22 tahun sejak tahun 1949. Pertemuan ini difasilitasi komite Nasional Hubungan USA-China.
Revolusi komunikasi telah mengambil alih posisi perwakilan negara dan diplomasi dan media komunikasi menunjukkan pengaruh terhadap opini dunia dan imbas yang berlainan dengan apa yang telah dijalankan oleh ambassador atau diplomat. Diplomasi saat ini dilakukan lewat media seperti televisi atau hal-hal yang dekat dengan publik serta sering didengar dan dibaca oleh publik. Sebagai embel-embel, image negara dan image dari pemimpinnya menjadi hal yang sangat penting, sebab di zaman demokratisasi setiap kebijakan luar negeri akan diperbincangkan oleh masyarakat internasional.
Perubahan ini memiliki arti bahwa relasi internasional dilaksanakan melalui public diplomacy. Konsep publik diplomacy ialah perjuangan membuat image internsional yang dapat memajukan kesanggupan negara untuk meraih kesuksesan dalam berdiplomasi. Public diplomacy berkaitan dengan propaganda yang melibatkan figure politik, promosi negara yang condong seperti iklan, serta aneka macam kekerabatan publik yang dimanfaatkan oleh usahawan.