Dilema Pokok Ekonomi

Masalah Pokok Ekonomi – Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari sikap manusia dalam memilih dan menciptakan kesejahteraan. Inti duduk perkara ekonomi ialah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu lalu menimbulkan timbulnya kelangkaan.
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, hukum, hukum,” dan secara garis besar diartikan selaku “hukum rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan mahir ekonomi atau ekonom yaitu orang memakai rancangan ekonomi dan data dalam melakukan pekerjaan .
ekonomi yang berkembang dan meningkat sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat tata cara ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, metode ekonomi terpusat, metode ekonomi pasar dan sistem ekonomi adonan.

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi ini merupakan tata cara ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bareng (demokratis), sesuai dengan tata cara yang umum ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam metode ini segala barang dan jasa yang diharapkan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan mengajukan pertanyaan apa peran pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional ini?
Dalam metode ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memperlihatkan pinjaman dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban lazim. Dengan kata lain kegiatan ekonomi ialah problem apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh penduduk . Pada biasanya, tata cara perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.

2. Sistem Ekonomi Terpusat

Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sungguh aktif, segala keperluan hidup termasuk keamanan dan pertahanan dijadwalkan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh tempat-kawasan di bawah satu komando dari sentra. Dengan demikian, persoalan apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang dibuat , semuanya dikelola oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melaksanakan acara ekonomi dibatasi sehingga inisiatif individual tidak mampu berkembang. Pada biasanya tata cara ekonomi terpusat ini dipraktekkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun alasannya kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, tamat-selesai ini sudah ditinggalkan.

3. Sistem Ekonomi Pasar

Pada metode ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diperlukan mampu berjalan bebas sesuai dengan prosedur pasar.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan mendapatkan laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa mampu dipasarkan, pada hasilnya produsen akan menyesuaikan dengan impian dan daya beli pelanggan. Salah satu ciri tata cara ekonomi pasar ialah berlakunya kompetisi secara bebas. Akibatnya yang besar lengan berkuasa bertambah berpengaruh, sedang yang lemah kian terdesak tidak berdaya. Untuk menanggulangi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk tata cara ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi adonan kebanyakan ditetapkan pada negara-negara meningkat . Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini bermakna di samping sektor swasta, terdapat pula tubuh perencana negara yang menyiapkan arah dan pertumbuhan ekonomi. Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dengan metode ekonomi pasar.
Referensi :
  1. Soediyono R., Pengantar Ekonomi Mikro; Perilaku Harga dan Konsumen, seri diktat kuliah, Penerbit Gunadarma, 1993
  2. Sadono sukirno, Pengantar teori ekonomi makro, Edisi ke 3, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002
  Teladan Masalah Pelanggaran Adat Bisnis