Desain Fisio Terapi Fraktur Femur

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dari segi fisik tentunya kecelakaan dapat menimbulkan timbulnya luka pada setiap jaringan tubuh yang terkena trauma dari kecelakaan kemudian lintas baik secara eksklusif maupun tidak eksklusif. Efek eksklusif dari trauma tersebut mampu berbentukadanya fraktur, luka terbuka ataupun kerusakan pada organ dalam badan yang mampu juga menyebabkan kematian. Sedangkan imbas psikis dari kecelakaan lalu lintas mampu berupa stress berat ataupun rasa takut.
Tingkat kecelakaan lalu lintas di kota besar tetrbilang cukup tinggi. Dimana kecelakaan tersebut dapat menjadikan kerugian yang cukup tinggi bagi korban kecelakaan lalu lintas tersebut. Akibat yang ditimbulkan bagi korban itu sendiri dapt berupa efek fisik dan psikis. Fraktur sebagai akibat dari trauma eksklusif mampu terjadi pada setiap tulang pembentuk badan tergantung dari penyebab dan prosedur terjadinya syok. Fraktur yaitu sebuah keadaan terputusnya kontinuitas dari jaringan tulang yang diakibatkan oleh trauma eksklusif atau tidak langsung maupun patologis. Fraktur dapat bersifat tunggal maupun multiple dimana pada fraktur ini dapat tentang beberapa tulang yang terjadi secara serempak dan mampu mengakibatkan berbagai jenis dilema.

1

 

Pada laporan masalah ini yang terjadi yaitu Post ROI (removele Of Inplate)fraktur femur dextra 1/3 distal, fraktur cruris 1/3 tengah dan post riliase knee dextra, dimana ialah suatu tindakan operasi untuk melepas kembali implan yang telah terpasang ditulang yang berfungsi selaku fiksasi waktu fraktur dan dilaksanakan riliase guna untuk membebaskan perlengketan jaringan yang ada pada lutut. Adapun problem-duduk perkara yang ditimbulkan dari post operasi adalah adanya nyeri, oedema, spasme, kekurangan gerak, kekurangan otot, deformitas, dan gangguan fungsional dari anggota gerak serta kemungkinan terjadinya komplikasi sekunder berbentukmiositis ossifikan, avaskuler nekrosis dan lain sebagainya.

Fisioterapi merupakan sebuah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu serta penduduk untuk membuatkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dan memakai penanganan secara manual, peningkatan gerak, perlengkapan (fisik, elektroterapeutik, mekanis), training fungsi dan komunikasi.
Beberapa latar belakang duduk perkara tersebut, maka kami tertarik untuk menjajal mengkaji dan mengerti tentang penatalaksanaan terapi latihan pada keadaan post ROI fraktur femur dextra 1/3 distal, fraktur cruris 1/3 tengah dextra dan post riliase knee dextra. Adapun jenis dari terapi latihan tersebut yakni : 1) Static kontraksi, 2) Rilex pasive movement, 3) Force pasive movement, 4) free aktive movement, 5) Assisted aktive movement, 6) Resisted aktive movement, 7) Streching, 8) Latihan jalan.
B.     Identifikasi Masalah
Penanganan yang dijalankan pada kondisi post ROI fraktur femur dekstra 1/3 distal, fraktur cruris 1/3 tengah dextra dan post riliase knee dextra.  dimana pada post operasi pelepasan plate and srew dan post riliase akan ditemui persoalan yaitu adanya nyeri, oedema, spasme, kekurangan gerak, kekurangan otot, deformitas, dan gangguan fungsional dari anggota gerak yang terkena fraktur.
C.    Pembatasan Masalah
Dari kenali problem dan keterbatasan waktu yang ada, maka kami hanya membatasi permasalahan pada penatalaksanaan terapi latihan pada kondisi post ROI fraktur femur dekstra 1/3 distal, fraktur cruris 1/3 tengah dextra dan post riliase knee dextra
D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan dilema tersebut diatas, maka kami merumuskan duduk perkara selaku berikut :
1) Apakah static contraction mampu mengurangi odem sehingga nyeri mampu berkkurang ? 2) Apakah rilex pasive movement dapat memajukan LGS ? 3) Apakah Free aktive movement mampu memelihara luas gerak sendi dan meningkatkan kekuatan otot? 4) Apakah assisted aktive movement dapat memajukan kekuatan otot dan menjaga elastisitas otot? 5) Apakah resisted active movemet dapat meningkatkan kekuatan otot? 6) Apakah latihan jalan mampu mengembalikan kesanggupan fungsional berjalan?
E.     Tujuan Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini mempunyai tujuan selaku berikut : 1) Untuk mengetahui mafaat static contraction dalam mengurangimodem sehingga nyeri dapat menyusut, 2) Untuk mengenali faedah rilex pasive movement kepada peningkatan luas gerak sendi, 3) Untuk mengenali manfaat assisted aktive movement terhadaap peningkatkan kekuatan otot dan menjaga elastisitas otot? 5) Untuk mengenali manfaat resisted active movemet kepada peningkatkan kekuatan otot? 6) Untuk mengetahui manfaat latihan jalan dalam mengembalikan kemampuan fungsional berjalan?

>>>>selanjutnya klik di bawah<<<<<

\
  Manajemen Operasional