Daftar Isi
PENCEMARAN UDARA : EFEK RUMAH KACA
Abstrak
Dengan bertambahnya populasi insan di dunia, bertambah banyak juga kegiatan insan yang terjadi bumi ini. Namun, banyak kegiatan manusia yang cenderung menciptakan kondisi bumi menjadi tidak sehat. Pencemaran merupakan salah satu hal yang menyebabkan bumi tidak sehat. Pencemaran mengotori seisi bumi apapun jenis pencemaran itu. Sebagai contoh udara, udara di bumi bertambah kotor tiap harinya alasannya adalah acara manusia itu sendiri. Efek rumah kaca merupakan salah satunya. Efek rumah beling ialah pencemaran udara yang menyebabkan bertambahnya suhu di bumi yang hendak merugikan seluruh manusia di bumi. Dengan rusaknya kawasan kita tinggal, bagaimana cara kita hidup dengan tenang dan sehat?. Kesehatan bumi harus dijaga apapun situasinya.
Kata kunci : Pencemaran, Bumi, Manusia
Abstract
With the increase in the human population in the world, more and more human activities are taking place on this earth. However, many human activities tend to make the earth’s condition unhealthy. Pollution is one of the things that causes the earth to be unhealthy. Pollution pollutes the whole earth regardless of the type of pollution. For example air, the air on earth is getting dirtier every day because of human activity itself. The greenhouse effect is one of them. The greenhouse effect is air pollution that causes an increase in temperature on earth which will harm all humans on earth. With the destruction of the place we live in, how can we live in peace and health? Earth’s health must be maintained regardless of the situation.
Keywords: Pollution, Earth, Human
Pendahuluan
Pengertian istilah “Pencemaran”, yakni: Pengenalan oleh insan ke dalam lingkungan zat atau energi yang dapat menjadikan ancaman bagi manusia kesehatan, kerusakan pada sumber daya hidup dan sistem ekologi, kerusakan pada struktur atau akomodasi atau gangguan kepada pemanfaatan lingkungan (Appannagari, 2017).
Menurut Wardhana (1995), pencemaran udara diartikan selaku adanya materi-materi atau zat-zat aneh di dalam udara yang menimbulkan pergeseran susunan (komposisi) udara dari kondisi normalnya.
Para peneliti dari Universitas York memprediksikan ada sekitar lima milyar ton karbon yang dilepaskan ke atmosfer per tahunnya. Ini sesuai pengertian efek rumah beling ialah meningkatnya kandungan gas karbondioksida (CO2) di atmosfer yang bergabung dengan gas lain seperti metana dan Chloro fluro carbon.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan imbas rumah beling?
2. Apa penyebab imbas rumah kaca?
3.
Tujuan
1. Untuk mengenali apa yang dimaksud dengan imbas rumah kaca.
2. Untuk mengenali apa penyebab efek rumah kaca.
3. Untuk mengetahui apa efek imbas rumah kaca.
Pembahasan
Efek rumah beling yakni meningkatnya kandungan gas karbondioksida (CO2) di atmosfer yang bergabung dengan gas lain seperti metana dan Chloro fluro carbon. Efek rumah beling ialah salah satu pencemaran udara. Efek rumah kaca terjadi karena adanya gas yang berkeliaran di udara dan mengusik atmosfer bumi. Ada enam jenis gas rumah kaca, yakni Karbondioksida (CO), Metana (CH4), Nitrous oksida (N2O), Hydroperfluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (CFCs), Sulfur Heksaflorida (SF6). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Efek rumah kaca yaitu ungkapan untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak mampu menyebar. Penipisan lapisan ozon juga menciptakan suhu bumi lebih panas. Semakin tipis lapisan-lapisan teratas atmosfer, kian leluasa memancarkan radiasi gelombang pendek matahari (tergolong ultraviolet) memasuki bumi. Selanjutnya radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panjang atau gelombang panas matahari atau infra merah, sehingga kian mengembangkan fokus gas rumah kaca.
Selama beribu-ribu tahun, bumi mengalami kondisi pergeseran suhu yang menciptakan bumi memanas maupun mendingin. Namun, dikala ini bumi mengalami pergeseran suhu lebih panas dengan waktu yang sangat cepat dan tidak normal. Para ilmuwan berpendapat bahwa pemanasan ini merupakan dampak dari acara insan. Hal ini terjadi diseluruh dunia, tergolong Indonesia. Indonesia ialah negara ke-3 sesudah Cina yang menyumbang gas rumah beling paling besar di dunia berasal dari pembakaran hutan dan industri. Penyebab utama yang lain adalah pembakaran materi bakar seperti batu bara atau minyak bumi yang menyebar karbondioksida dan gas berbahaya lainnya ke udara.
Gas-gas rumah beling yang tersebar di udara akan membuat lapisan di atmosfer. Lapisan ini menutup kemungkinan keluarnya panas matahari sesudah terpantulkan dari bumi. Panas matahari ini akan menetap di dalam bumi yang menimbulkan naiknya suhu di bumi. Peningkatan jumlah gas rumah kaca yang berlebihan mengakibatkan menurunnya kesanggupan tanaman dan laut untuk mengadsorbsinya. Sinar tampak dan sinar ultraviolet yang dipancarkan dari matahari. Radiasi sinar tersebut sebagian dipantulkan oleh atmosfer dan sebagian sampai di permukaan bumi. Di permukaan bumi sebagian radiasi sinar tersebut ada yang dipantulkan dan ada yang diserap oleh permukaan bumi dan menghangatkannya.
Efek rumah beling memiliki berbagai efek terhadap kehidupan, seperti pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air maritim, pantai, kehidupan hewan liar dan kesehatan insan. Dijelaskan sebagai berikut :
1. Cuaca
Efek rumah kaca mempunyai efek pada cuaca di bumi. Perubahan iklim merupakan salah satu tanda-tanda dari pemanasan global. Saat ini, terkadang cuaca tidak mampu diperkirakan dari isu terkini. Musim hujan dan kemarau selalu bergeser tiap tahunnya juga ialah pergantian iklim. Daerah yang lembab juga meningkatkan curah hujan, dengan begitu kemungkinan topan akan kian besar. Semakin usang, teladan cuaca akan tidak terprediksi sama sekali dan akan menjadi ekstrim tiap tahunnya.
2. Tinggi Permukaan Laut
Saat suhu bumi meningkat, tempat yang awalnya mempunyai suhu rendah akan terdampak. Seperti potongan bumi utara yang memiliki banyak gunung es akan mencair dan membuat permukaan air maritim semakin tinggi. Hal ini akan memiliki dampak pada kehidupan dipinggir maritim. Semakin tingginya permukaan bahari akan memperkecil luas permukaan darat yang digunakan oleh insan untuk hidup.
3. Flora dan Fauna
Dalam pemanasan global, binatang cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Akan namun, pembangunan insan akan membatasi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah. Sedangkan flora akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari tempat baru alasannya adalah habitat lamanya menjadi terlalu hangat.
4. Kesehatan Manusia
Wabah penyakit yang biasa didapatkan di kawasan tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan binatang pembawa penyakit lainnya, akan kian meluas karena mereka dapat berpindah ke tempat yang sebelumnya terlalu cuek bagi mereka. Anopheles misalnya adalah jenis nyamuk vektor utama penyakit malaria yang selama ini dianggap hanya mampu meningkat biak pada daerahdaerah tropis saja dengan suhu tidak kurang dari 16 derajat celcius dan pada ketinggian kurang dari 1000 m. Namun laporan terakhir menawarkan nyamuk ini sudah ditemukan juga di daerah-daerah subtropis dan pada ketinggian yang sebelumnya tidak ditemukan anopheles seperti di Afrika Tengah dan Ethiopia. Saat ini 45% masyarakatdunia tinggal di tempat di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit. Persentase ini akan meningkat menjadi 60% kalau temperature meningkat.
Fenomena pemanasan global yang kuat terhadap keganasan penyakit. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi, penyakit pernafasan dan radang selaput otak (encephalitis),sebab udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari. Akibat Pemanasan Global yang berdampak pada musibah seperti banjir juga akan menyebabkan problem kesehatan masyarakat lain, tergolong juga jenis penyakit yang lain mirip Diare, Leptospirosis, Asma, Kanker Kulit dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (COPD).
Kesimpulan
Efek rumah beling yakni meningkatnya kandungan gas karbondioksida (CO2) di atmosfer yang bergabung dengan gas lain mirip metana dan Chloro fluro carbon. Efek rumah beling ialah salah satu pencemaran udara. Efek rumah beling terjadi karena adanya gas yang berkeliaran di udara dan mengusik atmosfer bumi. Efek rumah beling mempunyai banyak sekali dampak kepada kehidupan, seperti pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air maritim, pantai, kehidupan hewan liar dan kesehatan insan.
Daftar Pustaka
Appannagari, R. R. (2017). Environmental pollution causes and consequences: a study. North Asian International Research Journal of Social Science and Humanities, 3(8), 151-161. Dalam https://tinyurl.com/dh55scyb
(Diakses pada 04 November 2021).
Hidayat, A. A. 2021. Pencemaran Udara dan Air. Modul 10 Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
(Diakses pada 04 November 2021).
Pratama, Riza. 2019. Efek Rumah Kaca Terhadap Bumi. Sumatera Utara: Universitas Islam Sumatera Utara. Dalam https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/but/article/view/1096/852
(Diakses pada 04 November 2021).
Triana, Vivi. 2008. Pemanasan Global. Sumatera Barat: Universitas Andalas. Dalam http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/26
(Diakses pada 04 November 2021).
Wardhana, Wisnu Arya. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: UI. Dalam https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2140/05.2%20bab%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y
(Diakses pada 04 November 2021).