Deklarasi Bangkok: Pengertian, Sejarah, dan Isinya

Deklarasi Bangkok yaitu insiden penting yg menjadi permulaan mula berdirinya organisasi koordinasi asia tenggara yg kita kenal selaku ASEAN.

Dalam deklarasi ini, negara-negara pendiri ASEAN bersepakat untuk mendirikan sebuah lembaga koordinasi multilateral kewilayahan.

Deklarasi tersebut merupakan dokumen pemersatu negara-negara di Asia Tenggara. Selain itu, deklarasi ini pula berfungsi sebagai salah satu perjanjian kerjasama yg hingga ketika ini masih dipakai di Asia Tenggara.

Pengertian Deklarasi Bangkok

Deklarasi Bangkok merupakan suatu landasan yg dipakai sebagai persetujuan untuk bekerja sama dlm berbagai hal, mirip kebudayaan, ekonomi, & pula sosial yg berada di Asia Tenggara.

Salah satu perhimpunan yg terbentuk dr deklarasi ini ialah Association of South East Asian Nations (ASEAN).

Deklarasi ini pula telah ditandatangani oleh delegasi dr 5 negara yg diwakili oleh

  • Adam Malik (Indonesia)
  • Tun Abdul Razak (Malaysia)
  • Narciso Ramos (Filipina)
  • S. Rajaratnam (Singapura)
  • Thanat Koman (Thailand).

Kelima perwakilan negara tersebut nantinya akan dianggap selaku founding fathers dr organisasi kerjasama wilayah asia tenggara yaitu ASEAN.

Tujuan dibentuknya perhimpunan negara-negara di Asia Tenggara dr Deklarasi Bangkok ialah memperkuat stabilitas dr segi perekonomian & sosial, serta mengembangkan keamanan dr campur tangan negara-negara lain.

Selain itu, ASEAN pula bertanggung jawab untuk menjamin terciptanya perdamaian & mempercepat pembangunan nasional setiap negara yg berada di dalamnya.

 

Sejarah Deklarasi Bangkok

Sejarah deklarasi bangkok

Berdirinya organisasi Association of South East Asian Nations (ASEAN) merupakan salah satu hasil dr perjanjian yg diadakan di Bangkok pada tahun 1967 tepatnya pada tanggal 8 Agustus.

Penjanjian tersebut diketahui dgn Deklarasi Bangkok. Deklarasi tersebut merupakan perjanjian antar negara-negara di Asia Tenggara untuk membentuk suatu forum koordinasi antar-negara di wilayah Asia Tenggara.

Berlatar belakang alasannya adalah persamaan nasib, sejarah yg dilalui oleh masing-masing negara pendiri, & pula geo-politik yg terjadi pada waktu itu, membuat para pendiri ASEAN sadar mesti melaksanakan persatuan supaya tak terpecah belah.

Sebab, terdapat beberapa konflik yg membuat negara-negara di Asia Tenggara mengalami ketegangan satu dgn yg lain.

Dengan diadakannya sebuah pertemuan antar 5 negara yg ingin terciptanya situasi yg tenteram pada tahun 1967 di Thailand, Bangkok, maka terbentuklah perjanjian atau yg dikenal dgn sebutan Deklarasi Bangkok.

Dengan tujuan tersebut, tentunya akan membantu negara-negara tersebut dlm mendorong pertumbuhan di segala bidang, utamanya ekonomi & perdamaian.

Pada mulanya, setiap konferensi yg dikerjakan oleh para pendiri ASEAN akan selalu menghindari topik pembicaraan tentang politik, aturan, & keamanan.

Sehingga dgn kondisi tersebut, tentunya tujuan dr Deklarasi Bangkok masih belum terwakilkan dgn jelas.

Selain itu, kondisinya pada ketika itu masih terdapat dampak dr geo-politik global yg didominasi oleh blok barat & blok timur. Dinamika geo-politik global tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan setiap negara khususnya di tempat Asia Tenggara.

Kondisi geopolitik yg memanas tersebut dipengaruhi oleh persebaran komunisme yg didorong oleh Blok Timur serta kapitalisme & liberalisme yg didorong oleh blok barat.

Selain itu, Cina & India pula sudah meningkat sangat pesat menjadi salah satu kekuatan utama di Benua Asia, sehingga sedang mencari banyak pertolongan & menebar pengaruh ke negara-negara sekitarnya.

Perkembangan ASEAN Setelah Deklarasi Bangkok

Perkembangan asean setelah deklarasi bangkok

Setelah terbentuknya organisasi ASEAN tersebut, negara-negara anggotanya lambat laun mengalami pertumbuhan yg sangat tampakdi berbagai bidang.

Untuk mengembangkan lagi hasil yg sudah dirasakan tersebut, para pendiri Deklarasi Bangkok pula bikin sebuah perjanjian baru, yakni Deklarasi Kawasan Damai (ZOPFAN).

Deklarasi Kawasan Damai sendiri bermaksud semoga setiap anggota ASEAN bersatu padu supaya menjadi organisasi berdikari & tak akan dikendalikan oleh kekuatan lain yg berasal dr luar ASEAN itu sendiri.

Deklarasi Kawasan Damai tersebut eksklusif disepakati & ditandatangani pada tahun 1971 di Kuala Lumpur.

Selanjutnya diadakan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN pada tahun 1976 yg berlokasi di Bali. Dari hasil pertemuan tersebut, Deklarasi Bangkok yg awalnya bermaksud mulia, sedikit terlaksana dgn adanya Treaty of Amity and Cooperation (TAC).

Dengan memakai tata cara formal-institusional dr kolaborasi tersebut, anggota ASEAN mampu menyelesaikan sengketa yg terjadi.

Dari munculnya TAC tersebut, selain memuat asal undangan duduk perkara yg terjadi, cara penyelesaian kasus tersebut pula dibahas. Sehingga, dgn menggunakan TAC yg tercipta dr KTT, menjadi pedoman penting bagi para anggota ASEAN untuk melaksanakan sebuah perjanjian antar negara, khususnya negara-negara Asia Tenggara.

Setelah dirasa sungguh besar lengan berkuasa kepada perkembangan suatu negara, beberapa negara lain yg masih berada di tempat Asia Tenggara pula ikut bergabung dlm ASEAN.

Negara-negara yg bergabung, antara lain Brunei Darussalam (1984), Vietnam (1995), Laos & Myanmar (1997), Kamboja (1999), serta Timor Leste (2011).

Pembentukan dr ASEAN sendiri sebab atas persetujuan bersama & tak saling memberatkan salah satu pihak.

Selain itu, terbentuknya ASEAN sendiri bertujuan besar atas perkembangan di setiap negara anggota akan makin meningkat . Selain itu, dgn adanya Deklarasi Bangkok ini, organisasi tersebut bersifat non militer & non politik. 

 

Isi Deklarasi Bangkok

Isi deklarasi bangkok

Terdapat 7 poin isi dr Deklarasi Bangkok yg sudah terbentuk. Ketujuh poin penting ini nantinya akan menjadi tutorial bagaimana negara-negara ASEAN menjalankan pemerintahannya serta relasi internasionalnya.

Dengan tujuan yg sama, pastinya mampu membuat pertumbuhan di masing-masing negara di daerah Asia Tenggara.

Ketujuh poin utama dr deklarasi bangkok tersebut antara lain yakni

  1. Menjaga perdamaian serta kestabilan dgn mentaati aturan & relasi yg terjalin antar negara di Asia Tenggara.
  2. Saling mendukung dgn cara menunjukkan bantuan dlm fasilitas aneka macam bidang, seperti pendidikan, teknik, kejuruan, & administrasi.
  3. Meningkatkan wawasan mengenai semua kasus-perkara yg terjadi di dlm sebuah negara khususnya di daerah Asia Tenggara.
  4. Mempercepat perkembangan budaya, pertumbuhan sosial, & pula pertumbuhan negara-negara di Asia Tenggara.
  5. Saling menolong & melakukan pekerjaan sama dengan-cara aktif dlm segala sektor, baik itu sosial, budaya, ekonomi, manajemen, & pula teknologi.
  6. Melakukan kerja sama untuk memajukan daya dr sebuah negara di Asia Tenggara, mirip perkembangan jual beli internasional, pertanian, industri, meningkatkan taraf hidup penduduk , serta perbaikan komunikasi & akomodasi.
  7. Memelihara kolaborasi yg sudah terjalin antar negara di Asia Tenggara, serta berguna untuk organisasi internasional lain yg mempunyai tujuan sama, & pula memperlihatkan potensi untuk bekerja sama dgn organisasi tersebut biar mampu bermanfaat satu dgn yg yang lain. 

Dengan mematuhi semua isi tersebut, dibutuhkan setiap negara berperan dlm bagiannya masing-masing. Terutama dlm melakukan pekerjaan sama untuk mengembangkan pertumbuhan antar negara & menjadi suatu organisasi yg berdikari.

Selain itu, dgn mempertahankan baik nama baik antar negara, tentu saja akan memajukan nama Asia Tenggara di mata dunia.

Itulah isu mengenai sejarah & isi dr Deklarasi Bangkok yg telah berdiri sejak tahun 1967. Dengan dijalankannya konferensi tersebut, sudah melahirkan suatu organisasi besar yg saat ini diketahui dgn sebutan ASEAN.

Dengan berdirinya organisasi ini, setiap anggotanya bisa menawarkan sebuah kolaborasi yg baik untuk memajukan suatu negara di aneka macam sisi.

  Tanda atau penulisan tahun dalam bentuk sandi (perlambang) yang biasanya, diwujudkan dalam bentuk untaian kalimat agar mudah diingat disebut