close

Definisi Penelitian

 Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yg dilakukan menurut metode ilmiah yg s Definisi Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan pengusutan yg dikerjakan berdasarkan metode ilmiah yg sistematis untuk menemukan keterangan ilmiah & atau teknologi yg baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga dapat dirumuskan teori & atau proses tanda-tanda & atau sosial.

Penelitian ilmiah pada dasarnya yakni perjuangan mencari kebenaran perolehan makna ihwal sesuatu yg dikaji. Memahami makna bermakna mengetahui hakikat suatu keberadaan, fakta & peristiwa-peristiwa, sebagai suatu kausalitas. Pemahaman bahwa adanya (eksisnya) segala sesuatu niscaya ada alasannya adalah (asas kausalitas) & alasannya selalu lewat balasan (aturan kausalitas). Pandangan dlm mencari kebenarana intinya didasari oleh dua faham, yaitu:

(a) Rasionalisme
Dasar paham ini didasari oleh adanya suatu fakta bahwa manusia mempunyai kebijaksanaan. Akal (ratio) merupakan sumber pengetahuan, sumber daya logika dlm memahami segala sesuatu yg di permukaan bumi termasuk kehidupannya. Seringkali kejernihan & ketajaman kebijaksanaan insan tak memerlukan pengalaman inderawi (sensual) tapi bukan merupakan hayalan. Rasional artinya mampu berfikir jernih & logis, & mampu dipertanggungjawabkan.
Penalaran yg dipergunakan dlm penarikan kesimpulan yakni deduksi. Deduksi berpangkal dr pendapat umum, teori, aturan, kaidah yg sudah diterima, untuk kemudian dipraktekkan untuk menganalisis perkara-perkara khusus. Silogisme yakni daypikir deduksi, mulai dr satu pangkal usulan (premis mayor), dalil, atau pernyataan yg sudah diakui kebenarannya, diturunkan menjadi menjadi pernyataan kedua (premis minor) yg lebih khusus, & karenanya ditarik suatu kesimpulan. Misalnya :
Premis mayor : Manusia akan mati
Premis Minor : Hasan ialah insan
Kesimpulan : Hasan akan mati

Premis Mayor : Awan hitam tanda akan hujan
Premis Minor : Bandung berawan hitan
Kesimpulan : di Bandung akan hujan

(b) Empirisme
Faham ini berpendapat bahwa wawasan & pengalaman-yang bersifat inderawi sangat penting. Kebenaran berasal dr pengalaman nyata (empiris), hasil observasi, pengamatan, & eksperimen. Dasar dr faham empiris yaitu induktif yakni berpangkal dr sejumlah fakta, dikaji dengan-cara khusus untuk kemudian disusun penjelasan dengan-cara lazim.

Pendekatan penelitian yg sering dipergunakan dlm dunia keilmuan tergolong pendidikan adalah perpaduan keduanya. Penelitian berawal dr permasalah yg ada di dunia nyata, untuk median dilakukan kajian dengan-cara mendalam berlandaskan teori yg sudah disusun dgn menggunakan metode tertentu. Data yg sudah terkumpul kemudian dianalisis & diinterpretasi, untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan untuk mengembangkan, merevisi, & memperoleh teori-teori baru.

Penelitian ada berbagai jenis, antara lain:

(1) Penelitian survai
Ciri has dr observasi survai yaitu informasi atau data dikumpulkan dr responden yg jumlahnya lumayan banyak dgn mempergunakan kuesioner (daftar pertanyaan). Data dikumpulkan dr sampel yg dianggap representatif mewakili populasi. Survai biasanya dibedakan dgn terperinci dr sensus. Sensus menggali/mengumpulkan data dr seluruh populasi. Dengan argumentasi kekurangan waktu, dana & tenaga, seringkali data diambil dr sebagian populasi, lewat tata cara tertentu, data pun diambil dgn mempergunakan kuesioner selaku alat pengumul data, cara ini disebut dgn survai. lantaran data yg terkumpul cukup banyak, maka seringkali diolah dgn memanfaatkan metode kuantitatif. Penelitian survai mampu digunakan dgn maksud (1) penjajagan/eksploratif; (2) deskriptif; (3) klarifikasi/explanatory/confirmatory yakni untuk menjelaskan korelasi kausal & pengujian hipotesa; (4) evaluasi; (5) prediksi atau peramalan.

(2) Action Research atau Tindakan Kelas (PTK)
Tindakan kelas bertujuan untuk melaksanakan perbaikan & kenaikan praktik pembelajaran, pengembangan kemampuan kemampuan guru untuk menghadapi permasalahan kasatmata pembelajaran. Guru banyak mengalami masalah pembelajaran, baik itu yg berafiliasi dgn pemahaman materi, penggunaan metode, media maupun alat evaluasi. Untuk menangani persoalan itu guru melaksanakan langkah-langkah-tindakan dengan-cara sistemastis, terarah dlm suatu proses sehingga ada pergantian & perbaikan. Usaha yg dilaksanakan dengan-cara sistematik & terarah tersebut, dgn mengkombinasikan presedur penelitian & langkah-langkah yg bersifat inkuiri, disusun dlm bentuk laporan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tergolong observasi kualitatif di mana uraiannya bersifat deskriptif dlm bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrumen utama dlm pengumpulan data, proses sama pentingnya dgn produk. Perhatian peneliti diarahkan pada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu peristiwa atau imbas dr suatu langkah-langkah (Rochiati, 2005).

  Democratic Governance Dalam Perumusan Kebijakan Publik

(3) Eksperimen
Penelitian eksperimen mampu dilaksanakan di laboratorium, kelas atau lapangan. Dimaksudkan untuk mengenali hubungan alasannya adalah akibat variabel penelitian, karena itu dlm pelaksanaannya memerlukan kejelasan konsep & variabel yg akan diukur. Penelitian eksperimen sangat cocok untuk pengujian hipotesis, & untuk melihat keefektifan suatu perlakuan lebih baik memanfaatkan kelompok pembanding (control group). Misalnya bagaimana keefektifan cooperative learning bila dibandingkan dgn individual learning. Dua kelas yg nyaris sama kesanggupan siswanya (semi eksperimen) dijadi ujicoba, yg satu mempergunakan cooperative learing yg satu perorangan learning, kemudian bandingkan hasil pretest & postnya, manakah yg lebih baik.

(4) Grounded Research
Tujuan utama dr penelitian grounded research yakni menggali, mendapatkan teori-teori gres, dgn melakukan wawancara intensif & mendalam atau ikut serta aktif dlm kehidupan penduduk . Temuan-temuan di lapangan berupa data menjadi sumber teori, karena itu disebut grounded. Data yg diperoleh terus meningkat untuk memverifikasi (menjelaskan) teori-teori temuan. Penelitian ini banyak dijalankan oleh akhli sosial mirip antropologi & sosiologi. Pendekatan grounded research yaitu kualitatif.

(5) Analisis data sekunder
Data sekunder merupakan data yg telah tersedia baik hasil pengumpulan oleh suatu instansi, ataupun perekaman data oleh peneliti sebelumnya. Data Sekunder, bersumber dr banyak sekali dokumen yg ada di banyak sekali instansi.

Keuntungan dr penelitian data sekunder (a) Murah; (b) Data dapat dikumpulkan/dan didapatkan dgn waktu yg relatif cepat; (c) Dapat mencar ilmu & mengerti insiden di waktu lampau; (d) Akan mampu meningkatkan wawasan melalui replikasi & menambah jumlah sampel; (e) Dapat memahami perubahan peta pendidikan .

Kelemahan (a) Keakuratan data tak terjamin, tergantung pada pembuatan & hasil interpenterpretasi sebelumnya; (b) Data yg tersedia kadang tak sesuai dgn kebutuhan; (c) Unit pengukuran yg berlainan; (d) Usang (out off date).

Penelitian merupakan suatu proses yg berkesinambungan & saling berkaitan antara satu langkah dgn langkah selanjutnya. Langkah yg dilakukan oleh peneliti harus runtut & teratur (sistematis), tak boleh lompat-lompat. Langkah dlm observasi sebagai berikut.

1) Sumber problem, kenali & perumusan urusan
Masalah yakni kesenjangan antara impian & kenyataan, antara teori & fakta. Kesadaran adanya masalah mampu timbul dr membaca, mengamati kenyataan (observasi), & dorongan dr suatu kebutuhan untuk meningkatkan kualitas kehidupan tergolong bidang pendidikan. Latar belakang pengetahuan & pengalaman seseroang mampu menolong memunculkan pokok-pokok pemikiran untuk memecahkan masalah. Kenyataan dlm masyarakat mengandung banyak sekali pokok bidang studi, penguasaan disiplin ilmu akan menolong seseorang untuk mengasah kepekaan terhadap suatu urusan yg berkaitan dgn disiplin bidang ilmu yg dikuasainya. Oleh karena itu pertimbangan mengidentifikasi permasalahan biasanya berdasarkan pertimbangan (1) latar belakang teori dr suatu disiplin ilmu; (2) realitas sosial; (3) minat pribadi. Bila ketiganya sudah dipadukan, maslah sudah teridentifikasi dengan-cara cermat, sempurna, berhubungan , sesuai dgn minat, & memungkinkan untuk dianalisis, maka masalah mampu drumuskan dengan-cara lebih operasional. Perumusan problem biasanya disusun dlm bentuk:
a. Pertanyaan
b. Disusun dlm bahasa yg terang & singkat
c. Jelas cakupannya
d. Memungkinkan untuk dijawab dgn mempergunakan metode atau teknik tertentu

Ada tiga perspektif dlm mengukur suatu kelayakan urusan perlu untuk diteliti oleh seorang peneliti, yakni :
a). Perspektif Keilmuan : memiliki kegunaan bagi pengembangan teori suatu ilmu
b). Perspektif Metode Keilmuan : mengembangkan metode keilmuan.
c). Perspektif Kepentingan & Kegunaannya : nilai praktis dr observasi
d). Perspektif Teknis & Situasional : membuatkan cara atau teknik terstentu sesuai dgn suasana yg dihadapi

2) Penelaahan perpustakaan
Penelaahan perpustakaan sangat penting untuk membangun kerangka berfikir. Penelaahan pustaka dapat berupa kutipan teori, aneka macam definisi dr variabel, & temuan penelitian sebelumnya. Kaji pustaka ini berkhasiat berguna untuk :
a). menjawab permasalahan dengan-cara teoritis
b). Menemukan variabel pernyebab urusan
c). Mengoperasionalkan variabel observasi
d). Menyusun jawaban sementara dr masalah (hipotesis)
e). Menemukan metode yg paling sempurna untuk menjawab permasalahan

  Apa Perbedaan Pendidikan Keluarga Dan Pendidikan Di Sekolah

Setelah melaksanakan kajian pustaka, maka hiotesis atau jawaban sementara disusun. Hipotesis merupakan jawaban yg masih disangsikan kebenarannya, lantaran itu akan dibuktikan dlm penelitian. Namun walapun demikian hipotesis merupakan hasil pemikiran yg matang berdasarkan pada teori & temuan-temuan observasi sebelumnya.

Hal yg perlu diperhatikan dlm kaji pustaka yaitu:

  • Relevansi buku dgn judul penelitian. Buku-buku yg dibaca hendaknya mendukung untuk pemecahan urusan. Relevant tak senantiasa berarti mempunyai judul yg sama dgn judul observasi. Relevant di sini yakni bahwa buku-buku tersebut mengandung isi yg mampu menunjang teori-teori yg akan ditelaah atau dibangun.
  • Kekinian (off to date) buku hendaknya dicari yg terbaru, kecuali untuk penelitian sejarah.
  • Buku atau hasil penelitian itu dapat memberi isyarat pada mengidentifikasi variabel penelitian & operasionalisasinua, karena itu lacakan hasil penelitian sebelumnya sangat diusulkan untuk dibaca & jadi rujukan.

3) Menyusun rancangan observasi
Menentukan desain observasi merupakan langkah yg sangat penting, karena akan menentukan bagaimana permasalahan mesti dijawab, lewat metode apa data dikumpulkan, siapa sumber keterangan yg mampu digali & bagaimana data diolah serta dianalisis supaya dapat menjawab permasalahan penelitian.

Ada beberapa jenis metode observasi :
a) Metoda historis, yakni metoda penelitian lapangan yg menggunakan data-data masa silam.
b) Metoda deskriptif, yakni metoda observasi yg dipakai untuk menggambarkan kondisi dilapangan hal-hal yg sedang terjadi.
c) Metoda eksperimental, yaitu metoda penelitian yg berencana mengetahui bagaimana akhir atau keefektifan suatu perlakuan kepada suatu masalah.

4) Pemilihan & pengembangan alat pengumpul data
Alat kolektordata sangat tergantung pada jenis observasi. Kuesioner, pedoman wawancara, daftar cek (checklist), kamera, & aneka macam alat pengukuran yang lain merupakan sebagin dr alat penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, kuesioner (daftar pertanyaan) dibentuk berdasarkan variabel yg terkait dgn permasalah. Dalam observasi kuantitatif, alat kolektordata yaitu peneliti, kadang-kadang dibantu oleh alat pedoman wawancara. Seringkali kita amembutuhkan alat lait sebagai perekam data mirip tape recorder, kamera, video, berbagai alat di laboratorium, dana alat pengukuran yang lain.

5) Pengumpulan Data
Data merupakan kumpulan dr fakta yg mengandung sejumlah keterangan. Berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi:
a) Data Primer, data yg diambil pribadi dr responden atau target pengamatan. Data diperoleh dr hasil wawancara, angket, kuesioner, tes & pengamatan. Responden diseleksi menurut persyaratan & tujuan tertentu, & data yg dikumpulkan telah diadaptasi dgn tujuan pengamatan. Data primer dapat menggali keterangan lebih luas, mampu berbentukfakta, perilaku, motivasi atau prilaku. Pengolahan data pun lebih beragam, mampu mempergunakan metode statistik baik parametrik maupun non parametrik.
b) Data Sekunder, bersumber dr aneka macam dokumen yg ada di aneka macam instansi, desa, kecamatan, dokumen sekolah & sebagainya.

Berdasarkan jenisnya data mampu berupa:
(a) Data Nominal merupakan jenis data kualitatif, & cuma mempunyai satu katagori, sehingga tak menunjukan tingkatan atau heirarhi. Misalnya data wacana kawasan tinggal, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status marital, tempat lahir, nama sekolah, mata pencaharian & sebagainya. Data nominal untuk membuat lebih mudah analisis biasanya dijadikan angka yaitu proses yg disebut katagori.
Misalnya :
 Jenis Kelamin
Perempuan dikatagorikan selaku 1
Laki-laki 2
 Satus marital
Kawin 1
Belum kawin 2
Janda/duda 3
 Alamat rumah & sekolah
Sama dgn lokasi sekolah 1
Berbeda desa tapi satu kecamatan 2
Berbeda kecamatan satu kabupaten 3
Lintas kabupaten 4
 Agama
Islam 1
Katolik 2
Hindu 3
Budha 4
Lainnya 5

Angka tersebut cuma selaku simbol atau tanda saja, tak berjenjang artinya tak bisa guru pria lebih baik dr wanita, atau status kawin lebih buruk dr status belum kawin, Suku Jawa lebih baik dr suku Batak, & seterusnya. Data katagori ini pun tak mampu dijumlahkan mirip 1 + 2 = 3, & lainnya. Data nominal hanya bisa dideskripsikan menurut akumulasi frekuensi, misalnya selaku berikut :
Laki-laki 60 orang
Perempuan 40 orang
Jumlah guru pria lebih banyak dr guru perempuan.

  Dasar-Dasar Pendidikan: Konsep dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran

(b) Data Ordinal. Data ordninal tergolong data kualitatif yg jejangnya lebih tinggi dr data nominal. Data ordinal sudah memberikan jenjang atau tingkatan, contohnya tingkat pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengan Atas, D1, D2, D3, D4, S1, S2 & S3, persepsinya kepada profesi guru : sungguh senang, senang & tak senang. Data tersebut tak mampu disamakan, & menawarkan adaanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah, namun tetap tak dapat dijumlahkan seperti halnya katagori.

(3) Data Interval. Data interval termasuk dlm jenis data kuantitatif, berupa angka, dapat bertingkat /berjenjang & dijumlahkan. Data ini tak mempunyai titik nol.

(4) Data Ratio. Data ratio merupakan jenis data paling tinggi, karena bersifat angka yg mempunyai titik nol, & dapat diopersikan dengan-cara matematik (dihitung, dibagi dikuangi & dikali). Misalnya pemasukan, pengalaman mengajar.

6) Pengolahan & analisis data. Pengolahan data meliputi editing, pengkodean, & pembagian terstruktur mengenai data. Data kemudian dianalisis secara:
a) Diskriptif: menggambarkan keadaan yg bersifat factual & actual
b) Korelasional: melihat hubungan antarvariabel. Korelasioal mampu dikembangkan kedalam hubungan kausalitas & peramalan (forecasting).

Contoh Klasifikasi data
a) Guru terdiri atas status guru, usia, pangkat/golongan, latar belakang pendidikan, usang mengajar, beban tugas mengajar, mengajar di swasta, bidang studi & sebagainya.
b) Siswa terdiri atas jumlah siswa, jumlah kelas, rombel, keadaan sosial ekonomi, & sebagainya
c) Tenaga pendidik terdiri atas jumlah kualifikasi, peran & kewenangan
d) Sarana & prasarana : luas sekolah, alokasi ruang sekolah, jumlah kelas, laboratorium, perpustakaan, perlengkapan berguru mengajar, & sebagainya.

Data dimasak & dihidangkan dapat berupa:
a) Tabel frekuensi tunggal
b) Korelasional : tabulasi silang
c) Grafik
d) Peta

Langkah selanjutnya adalah interpretasi data. interpretasi artinya menjelaskan atau menaksir data. Dengan demikian, interpretasi data merupakan perjuangan untuk memaknai, menaksir, menerangkan hasil olahan data sehingga mampu diambil suatu kesimpulan yg lebih jelas, bermakna & sesuai dgn tujuan pengambilan data.

Dalam interpretasi data terdapat suatu proses perubahan simbol mirip dr angka ke dlm bentuk kata-kata atau kalimat, namun tak merubah makna yg terkandung dlm simbol tersebut. Karena itu, dlm interpretasi harus adanya standarisasi simbol supaya tak menimbulkan perbedaan penafsiran.

6) Merumuskan kesimpulan & atau teori
Kesimpulan merupakan ringkasan dr hasil penelitian yg dirumuskan sesuai perumusan permasalahan. Ada dua gaya penulisan kesimpulan.
a). Gaya “ Problem Numbering”, penulisannya diadaptasi dgn urutan nomer persoalan observasi. Gaya ini sungguh membuat lebih mudah pembaca untuk mengenali bagaimana jawaban-jawaban masalah yg sudah dirumuskan pada Bab pertama.
b). Gaya “Description Problem”, penulisannya dlm bentuk deskriptif tak bernasarkan numerik, mengalir sesuai kontek temuan penelitian, walaupun isinya tetap mesti smenjawab permasalahan.

Dalam kesimpulan sudah tak ada lagi hasil-hasil hutungan statistik ataupun tabel-tabel. Kessimpulan harus senantiasa mengacu pada hasil temuan yg sungguh-sungguh telah dibuktikan. Tidak memuat opini atau pertimbangan tanpa dasar atau di luar konteks permasalah yg telah dirumuskan.
Setelah kesimpulan umumnya disertai dgn nasehat. Saran dirumuskan menurut hasil kesimpulan yg telah diperoleh. Saran ditulis dengan-cara tegas & ditujukan pada berbagai pihak. Saran biasanya ditujukan untuk kepentingan pengembangan ilmu, lembaga di mana observasi dijalankan, observasi yg akan dilaksanakan( peneliti selanjutnya), selaku tindak lanjut serta pengkajian yg lebih mendalam terhadap aspek-aspek yg belum dianalisis.