Definisi Jurnal Penjualan – yakni jurnal khusus yg digunakan untuk mencatat semua transaksi pemasaran barang yg pula dengan-cara kredit. Jadi setiap penjualan barang dengan-cara kredit akan dicatat dlm jurnal penjualan.
Kali ini wargamasyarakat.org akan memberikan pelajaran tentang Definisi Jurnal Penjualan. Dimana pelajaran ini akan dikupas dengan-cara terperinci, dgn berdasarkan Pengertian, Aset, Kredit, PPN & Aktiva Tetap.
Daftar Isi
Definisi Jurnal Penjualan
Setiap perusahaan perdagangan mesti terus melaksanakan pembelian & penjualan, alasannya ini ialah kegiatan terutama, & mungkin tak semua transaksi, baik pembelian maupun penjualan, dijalankan dengan-cara tunai.
Sekarang, untuk ini, penting bahwa perusahaan menggunakan jurnal pembelian & jurnal pemasaran. Jurnal Pengadaan Khusus & Jurnal Penjualan Khusus digunakan untuk memfasilitasi pencatatan & antisipasi pembukuan keuangan. Mari kita simak penjelasan berikut ini.
Majalah pemasaran
Definisi jurnal penjualan ialah jurnal khusus yg dipakai untuk mencatat semua transaksi pemasaran barang yg pula dengan-cara kredit. Makara setiap penjualan barang dengan-cara kredit akan dicatat dlm jurnal penjualan.
Saat menjual barang, transaksi kredit mengakibatkan kenaikan piutang jualan & pemasaran pemanis.
Ketika ada peningkatan piutang jualan , hal itu tercermin dlm posisi debit, karena piutang ialah salah satu dr jenis aset, & sebaliknya, tatkala ada peningkatan pemasukan dr penjualan, yg lalu tercermin dlm posisi kredit.
Aset Definisi Jurnal Penjualan
Aset tetap yg tak lagi dibutuhkan dapat dibuang, dijual atau ditukar dgn aset tetap lainnya. Bagaimana pemasukan & kerugian dr aset tetap disimpan?
Rincian jurnal entri jurnal untuk catatan rilis mampu beraneka ragam. Namun, dlm semua masalah, jumlah tercatat aset mesti dihapus dr akun. Untuk melaksanakan ini, akumulasi akun penyusutan neraca didebit dlm entri jurnal pada tanggal pelepasan & nilai aset dikreditkan ke akun aset.
Aset tetap tak mampu dihapus dr akun cuma alasannya aset disusutkan. Jika aset masih digunakan oleh perusahaan, ongkos & akumulasi penyusutan masih tercermin dlm buku besar untuk menegaskan bahwa aset dicatat dlm buku besar.
Jika jumlah tercatat aset dihapus dr buku besar, akun tak akan menyimpan bukti keberadaan aset yg masih ada.
Selain itu, data ongkos & akumulasi penyusutan untuk aset ini sering masih diharapkan untuk kebutuhan penghitungan pajak konstruksi & pajak penghasilan.
Membuang Aktiva Tetap
Dissaat aset tak lagi berkhasiat untuk perusahaan & tak memiliki nilai residu atau nilai pasar, aset tersebut akan dibuang
Perhatikan pola ilustrasi berikut:
Diasumsikan bahwa peralatan diterima dgn biaya Rp. 25.000.000 disusutkan pada tanggal 31 Desember, final tahun fiskal sebelumnya. Entri jurnal untuk peralatan rekaman yg dibuang pada 14 Februari:
Jika aset tak disusutkan, penyusutan mesti dipertimbangkan sebelum aset ditransfer dr penyediaan layanan & dr catatan akuntansi. Sebagai gambaran, diasumsikan bahwa peralatan tersebut bernilai Rp. 6.000.000 & nilai residu tak diamortisasi menggunakan koefisien depresiasi pribadi 10%.
Diperkirakan pula, pada tanggal 31 Desember tahun fiskal sebelumnya, akumulasi saldo penyusutan yaitu 4.750.000 rupee.
Akhirnya, diasumsikan bahwa aset ditransfer dr penyediaan layanan pada tanggal 24 Maret ke entri jurnal untuk mencatat penyusutan selama tiga bulan dlm periode berlangsung sebelum aset tersebut dibuang selaku berikut:
Selanjutnya, peralatan yg dibuang dicatat dgn ayat jurnal selaku berikut:
Rugi sebesar Rp 1.100.000 dicatat karena saldo akan akumulasi penyusutan (Rp 4.900.000) lebih kecil dr saldo akun peralatan (Rp 6.000.000). Rugi atas pelepasan aset tetap termasuk dlm pos non-operasi & biasa dilaporkan di cuilan beban lain pada laporan keuntungan rugi.
Penjualan Aset Tetap
Entri jurnal untuk akuntansi penjualan aset tetap sama dgn entri jurnal dlm acuan di atas, kecuali bahwa duit tunai atau aset lain yg diterima pula harus dicatat. Jika harga jual aset tetap melampaui jumlah tercatat aset, operasi menciptakan keuntungan. Jika harga jual kurang dr nilai buku, itu mempunyai arti Anda kehilangan uang.
Sebagai ilustrasi, diasumsikan bahwa perlengkapan yg dibeli dgn harga Rs 10.000.000 & tak ada nilai residu diamortisasi memakai 10% penyusutan tahunan menggunakan metode penyusutan linier.
Peralatan / pemasaran aset tetap untuk uang tunai pada 12 Oktober sesudah delapan tahun digunakan.
Akumulasi saldo dlm akun depresiasi pada tanggal 31 Desember tahun sebelumnya yakni sebesar Rp. 7000000. Entri jurnal untuk merekam penyusutan selama sembilan tahun tahun ini yakni sebagai berikut:
Setelah penyusutan berlangsung dicatat, nilai buku aset menjadi Rp 2.250.000 (Rp 10.000.000 – Rp 7.750.000).
Kredit Jurnal Penjualan
Jurnal Transaksi & Penjualan
Biasanya, transaksi dicatat dlm akun memakai hukum debit & kredit. Entri khusus dlm log transaksi dapat dimasukkan atau dicatat & diposisikan pada akun dlm bentuk elektronik.
Dijual Secara Kredit
Perusahaan mampu menjual barang dengan-cara kredit. Penjual mendaftarkan penjualan sebagai debit untuk Piutang Dagang / Piutang dagang & kredit penjualan.
Berikut ini ialah contoh poin pemasaran kredit senilai 510.000 rupee Yordania & harga pokok pemasaran 280.000 rupee Yordania untuk PT Barokah Abadi:
- (Debet) Piutang perjuangan = Rp. 510000
- (Kredit) Penjualan = 510.000 DDR
- (Debit) Harga pokok penjualan = Rp280.000
- (Kredit) Persediaan = Rp280.000
Jurnal Transaksi & Pengadaan
Sebagian besar pengecer & banyak perusahaan perdagangan kecil memakai sistem persediaan kekal terkomputerisasi.
Perhatikan pola berikut:
Pada 3 Juni 2018, PT Barokah Abadi berbelanja barang-barang di toko Laris Manis seharga RR 2.510.000 tunai. Dalam sistem ini, pembelian tunai dicatat selaku berikut:
- (Debet) Persediaan = 2.510.000 DDR
- (Kredit) Tunai = 2.510.000 DDR
Dalam hal ini, pembelian barang dengan-cara kredit dicatat selaku berikut:
Pada tanggal 4 Juni 2018, PT Barokah Abadi berbelanja barang-barang di toko Tomas Jaya sebesar 9.250.000 rupee dengan-cara kredit.
Catatan transaksi:
- (Debet) Stok = Rp. 9250000
- (Kredit) Hutang akun = 9.250.000 rupee
PPN Jurnal Penjualan
Contoh Memasukkan Jurnal Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Akuntansi PPN untuk pembelian terhadap pembeli selaku usahawan kena pajak (PKP) adalah pajak input, tetapi untuk pembeli yg bukan pengusaha pajak (bukan PKP), nilai PPN disertakan ke harga pembelian barang.
Contoh Pengusaha Bebas Pajak (bukan PKP) Pembeli
Toko elektronik Non PKP Sido Terang membeli 10 toko TV LG 20 inc di toko Surya dgn perincian berikut:
Harga 10 Unit TV @ 5.000.000 | Rp 50.000.000 |
PPN 10% | Rp 5.000.000 |
Jumlah Nota Kontan | Rp 55.000.000 |
Jurnal Sistem Periodik | Jurnal Sistem Periodik | ||||
Pembelian | Rp 55.000.000 | Persediaan Barang Dagang | Rp 55.000.000 | ||
Kas | Rp 55.000.000 | Kas | Rp 55.000 |
Contoh Pembeli Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Toko elektronik CV Advance yg berstatus PKP membeli 10 Unit Komputer Toshiba dr Pengusaha Kena Pajak PT. Sony dgn rincian selaku berikut:
Harga 10 Unit Komputer @ 5.000.000 | Rp 50.000.000 |
PPN 10% | Rp 5.000.000 |
Jumlah Nota Kontan | Rp 55.000.000 |
Jurnal Sistem Periodik | Jurnal Sistem Perpetual | ||||
Pembelian | Rp. 55.000.000 | Persediaan Barang Dagang | Rp 50.000.000 | ||
PPN Masukan | Rp 5.000.000 | PPN Masukan | Rp 5.000.000 | ||
Hutang Dagang | Rp 55.000.000 | Hutang Dagang | Rp 55.000. |
Nota Retur
Pengembalian atau pengembalian sebagian dr barang kena pajak yg dijual disebut pengembalian uang. Bukti transaksi ini, jikalau memo debit dibuat dlm akuntansi, tetapi nota pengembalian pajak dibuat dlm akuntansi pajak, yg fungsinya yakni untuk mendaftarkan pengembalian pembelian & mengkreditkan PPN input dlm jumlah 10% dr ongkos barang yg dikembalikan.
Berdasarkan Contoh di atas, jikalau CV Advance mengembalikan 2 komputer yg dibeli di PT. Perhitungan Sony yg dilakukan oleh CV Advance yakni sebagai berikut:
Biaya pengembalian BKP (barang kena pajak)
2 Unit Komputer @ Rp 5.000.000 | Rp 10.000.000 |
PPN Masukan 10% X Rp 10.000.000 | Rp 1.000.000 |
Jumlah Nota Retur | Rp 11.000.000 |
Jurnal Sistem Periodik | D | K | Jurnal Sistem Perpetual | D | K |
Hutang Dagang | Rp. 11.000.000 | Hutang Dagang | Rp. 11.000.000 | ||
Retur Pembelian | Rp 10.000.000 | Persediaan barang dagang | Rp 10.000.000 | ||
PPN Masukan | Rp 1.000.000 | PPN Masukan | Rp 1.000.00 |
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk penerbitan & PPn-BM
Untuk penarikan PPN pada selesai bulan, PPN masukan dikembalikan untuk pembelian barang yg dikenakan pajak (BKP).
Ada perbedaan untuk perbedaan, jika jumlah PPN keluaran lebih besar dr PPN masukan, maka itu disebut kurang bayar PPN (PPN-KB). Tetapi bila jumlah PPN keluaran kurang dr PPN masukan, perbedaannya disebut PPN bayar lebih (PPN-LB).
Contoh Penjualan Tunai & Kredit
Pengusaha dikenakan pajak PT. Surya menjual barang-barang PT. Cendana dgn perincian selaku berikut:
100 krat kecap ABC | Rp 5.000.000 |
200 krat sambal ABC | Rp 6.000.000 + |
Jumlah harga jual | Rp 11.000.000 |
PPN 10% X Rp 11.000.000 | Rp 1.100.000 + |
Total Faktur | Rp 12.100.000 |
Jurnal Penjualan Tunai | D | K | Jurnal Penjualan Kredit | D | K |
Kas | Rp 12.100.000 | Piutang Dagang | Rp 12.100.000 | ||
Penjualan | Rp 11.000.000 | Penjualan | Rp 11.000.000 | ||
PPN Keluaran | Rp 1.100.000 | PPN Keluaran | Rp 1.100.000 |
Aktiva Tetap Jurnal Penjualan
Hapus Aktiva Tetap
- Dalam kondisi tertentu, banyak perusahaan mesti memutuskan untuk memasarkan aset tetap, contohnya:
- Perusahaan mengubah jenis produk, sehingga beberapa mesin atau perlengkapan tak dapat dipakai & boros
- Butuh dana atau kelemahan dana untuk melunasi hutang atau modal kerja
- Perusahaan ditutup karena argumentasi tertentu & tak lagi diproduksi
- Perbarui aset tetap, misalnya, ganti mobil usang dgn ongkos perawatan mahal dgn yg baru atau komputer yg tak lagi mendukung penggantian dgn yg lebih kompleks.
Penjualan Aktiva Tetap adalah jenis pemulihan Aktiva. Perlakuan Akuntansi Penjualan Aktiva Tetap
Dua langkah yg dilakukan dlm prosedur penjualan aset tetap:
- Update nilai buku aset tetap yg dijual
- Hapus aset tetap
Plus aksesori pelaporan laba atau rugi pemasaran aktiva tetap
Tentu pula dgn beberapa beberapa langkah detilnya
Contoh Kasus:
Pada tanggal 6 Juli 2015, PT.Bunaji memasarkan aktiva tetap kendaraan kantor dgn harga Rp 150.000.000.
Kendaraan ini dibeli pada 02 February 2012 & dikala itu harga pembeliannya menghabiskan dana sebesar Rp 240.000.000.
Beberapa catatan komplemen:
PT. Bunaji menggunakan metode garis lurus dlm perhitunga nyusut aset tetap tanpa nilai sisa (nilai residu). Kendaraan diperkirakan memiliki umur irit 10 Tahun.
Demikianlah sahabat yg dapat kami sampaikan materi pelajaran Pengertian Pemuaian ini. Semoga dgn apa yg telah kami sampaikan dlm postingan ini, dapat menawarkan pemahaman serta berguna untuk sahabat semua. AMIN.
Baca Juga: