Defenisi Letak Sungsang

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.    Batasan
2.1.1.      Letak sungsang yaitu janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong berada dibawah.
(Mochtar, Rusam, SO Jilid 1. 1998 : 350)
2.1.2.       Letak sungsang yaitu kondisi dimana janin terletak memanjang dngan kepala di fundus mirip uteri dan bokong berada di bab bawah kavum uteri.
( Sarwono, ilmu kebidanan : 606)
2.2.    Bentuk-bentuk lesak sungsang
1.      Latak bokong murni
          Teraba bokong
          Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
          Kedua kaki bertindak selaku spalk 
2.      Letak bokong kaki sempurna
          Teraba bokong
          Kedua Kaki berada di samping bokong 
3.      Letak bokong tak tepat
          Teraba bokong
          Di samping bokong terata satu kaki
4.      Letak kaki
          Bila bab terencah teraba salah satu kedua kaki atau lutut
          Bila di bedakan : letak kaki, kalau kaki terendah letak lutut terendah
( Manuaba, 1998 : 360) 
2.3.    Etiologi
1.      Sudut ibu
a.       Keadaan rahim
          Rahim  arkuatus
          Septum pada rahim
          Uterus dupleks
          Mioma bareng kehamilan
b.      Keadaan placenta
          Plasenta letak rendah
           Plasenta previa
c.       Keadaan jalan lahir
          Kesempitan panggul
          Deformitas tulang panggul
          Terdapat tumor membatasi jalan lahir dan perputaran posisi kepala
2.      Sudut Janin
          Tali pusat pendek atau lilitan tali sentra
          Hidrocefalus dan anenafalus
          Kehamilan kembar
          Hidramnion / oligohidramnion
          Prematuritas
( Manuaba, 1998 : 361)
 
2.4.     Diagnosis
1.      Palpasi
Kepala berada di fundus, bagian bawah bokong, dan punggun di kiri atau kanan.
2.      Auskultasi
DJJ paling terperinci terdengar pada daerah yang lebih tinggi dari pusat
3.      Pemeriksaan dalam
Dapat di raba OS sakrum, tuber ischii dan anus kadang kala kaki (pada letak kaki) 
4.      Pemeriksaan foto rontgen :  bayangan kepala di fundus  
2.5.    Mekanisme persalinan letak sungsang selaku berikut :
          Persalinan bokong
          Persalinan pundak
          Persalinan kepala  
2.5.1.      Persalinan menurut tata cara Broch
Persalinan Broch berhasil bila berjalan dalam satu kali his dan mengejan. Sedangkan penolong membantu melaksanakan hiperlordose tekniknya ialah selaku beriktu :
  • Saat bokong terlihat di suntikan aksitosis 5 unit
  • Setelah bokong lahir, bokong di pegang secara broch (kedua ibu jari pada kedua paha bayi dan keempat jari kedua tangan lainya memegang bokong bayi)
  • Dilakukan hiperrlodose dengan melakukan bokong ke arah perut ibu.
  • Seorang menolong melaksanakan tekanan kristeller pada fundus uteri saat his mengejan.
  • Lahir berturut-turut dagu, lisan, hidung, wajah dan kepala bayi.
  • Bayi diletakkan di perut ibu untuk pemotongan tali sentra dan selanjutnya di rawat sebagaimana mestinya.   
  SKRIPSI: Pengaruh Standardisasi Biaya Produksi Terhadap Total Quality Control

2.5.2.      Esktraksi bokong parsial
          Pertolongan bokong hingga umbilikus berlangsung dengan kekuatan sendiri
          Terjadi kemacetan tersalinan badan dan kepala
          Dilakukan persalinan pemberian dengan jalan secara klasik, muller dan leaset.
2.5.2.1.        Pertolongan ekstraksi bokong secara klasik
  • Tangan memegang bakong dengan telunjuk pada spina ischiadika anterior superior
  • Tarik curam ke bawah hingga ujung skapula tampak
  • Badan anak di pegang sehingga perut anak di dekatkan ke pertu ibu, dengan demikian kedudukan pundak belakang menjadi lebih rendah.
  • Tangan lainnya (analog) menelusuri pundak belakang sampai meraih persendian siku.
  • Tangan belakang di lahirkan dengan mendorong persediaan siku menelusuri tubuh bayi.
  • Badan anak di pegang sedemikian rupa, sehingga penggung anak mendekati panggul ibu.
  • Tangan yang lain menelusuri bahu dengan , menuju persedian bahu/ siku. Selanjutnya lengan atas di lahirkan dengan dorong pada persediaan siku.
  • Persalinan kepala di lakukan selaku berikut

  1. Badan anak semuanya di tunggangkan pada  tangan kiri
  2. Jari tangan di masukkan kedalam verbal bayi, untuk menjaga situasi fleksi
  3. 2 jari menekan pada OS maksilaris, untuk menolong fleksi kepala.
  4. Tangan kanan memegan leher bayi, mempesona curam ke bawah sehingga sub oksiput berada di bawah simfisis dengan hipomoktasi
  5. Kepada bayi dilahirkan dengan melakukan tarikan asisten sambil melakukan putran ke arah perut ibu
  6. Berturur – turut lahir, gagu ekspresi, dahi dan kepala semuanya.
  7. Setelah bayi diletakkan di atas perut ibu tali sentra di potong. Lendir di bersihkan dan selanjutnya dirawat sebagaimana mestinya.

2.5.2.2.        Persalinan ekstraksi bokong parsial menurut Muller
Perbadaan dengan klasik terletak pada persalinan lengan depan dilakukan terlebih dahuludengan jalan :
  • Punggung  bayi didekatkan ke punggun ibu sehingga skapula tampak.
  • Tangan lainnya menelurusi pundak depan menuju lengan atas hingga persedian siku untuk melahirkan lengan atas.
  • Perut bayi di dekatkan ke perut ibu, tangan lain menelurisi bahu belakang hingga persediaaan siku dan selanjutnya lengan belakang di lahirkan
  • Persalinan kepala dijalankan menurut teknik mauriceau
  • Setelah bayi lahri tali sentra di potong dibersihkan untuk dirawat sebagaimana mestinya. 

2.5.3.      Pertolongan persalina pundak menurtu locuset
Untuk melahirkan pundak menurut
  • Perbedaan panjang jalan lahri depan dan belakang
  • Bahu depan yang berada dibawah simfisis bila diputar menjadi pundak belakang kedudukannya menjadi lebih rendah sehingga otomatis terjadi persalinan.
  • Bahu belakang setelah putaran 90° menjadi pundak depan kedudukannya menjadi lebih rendah sehingga secara otomatis terjadi persalinan.
  • Pada waktu melaksanakan putaran di sertai tarikan sehingga dengan putaran tersebut kadua bahu di lahirkan.
  • Persalinan kepala mampu dilakukan dengan teknik Mauriceau
  Makalah Hakikat Islam, Nubuwwah, Dan Risalah (Filsafat Dakwah)



2.5.4.      Pertolongan persalinan kepala
2.5.4.1. Pertolongan persalinan kepala berdasarkan Mauriceau  veit smellie
  • Badan anak di tunggangkan pada tangan kiri
  • Tali pusat di longgarkan
  • Jari tangan di masukkan kedalam ekspresi bayi. 2 lain di letakkan pada tulang pipi serta menekan ke adah tubuh bayi sehingg fleksi kepala dapat di pertahankan
  • Tangan kanan memegan bayi (leher) menarik curam ke bawah sampai sub oksiput sebagai hipomoklion. Kepala bayi di putar ke at a sehingga berturut-turun lahir dahu, verbal, hidung, mata, dahi, kepala bayi semuanya. 

2.5.4.2. Persalinan kepala dengan ekstraksi farcep
  • Seluruhnya badan bayi di bungkus dengan duk steril di angkat ke atas sehingga kepala bayi gampang di lihat untuk aplikasi forcep.
  • Daun forcep kiri di pasang terlebih dhaulu, disertai dauh forsep kanan, dijalankan penguncian forcep
  • Badan bayi di tunggangkan pada gagang forcep
  • Dilakukan tarikan curam ke bawah sehingga sub oksiput berada di bawah simphisis, dikerjakan tankan keatas sehingga berturut-turut lahri dahu lisan dan hidung.
  • Mata dan dahi disertai seluruh kepala bayi.
  • Bayi ditaruh di tas perut ibu, untuk memangkas tali sentra.
  • Lendir di bersihkan dari jalan nafas
  • Selanjutnya di kerjakan perawatan sebagaimana mestinya.

2.5.4.3. Ekstraksi bokong total
Ekstraksi bokong total jikalau proses persalinan letak sungsang semuanya dikerjakan dengan kekuatan dari penolong sendiri. Bentuk tunjangan ekstraksi bokong total mencari ekstraksi bokong dan kaki (satu kaki, dua kaki).


a.       Ekstraksi bokong dilaksanakan
  • Jari telunjuk asisten di masukkan biar mampu meraih pelipatan paha depan.
  • Dengan mengait pada spina ischadica anterior superior dijalankan tarikan curam ke bawah sehingga trochanter depan mampu dilahirkan.
  • Stelah trochanter depan lahir dikerjakan tarikan ke atas sehingga trochanter belakang meraih perineum.
  • Setelah trochanter belakang meraih perineum telunjuk tangan kiri di masukkan ke pelepatan paha dan spina ischadica anterion superior belakang.
  • Dengan kedau telunjuk dilaksanakan persalinan mirip metode secara klasik, kombinasi dengan tindakan loevset.
  • Persalinan kepaa dilakukan menurut Mauriceau V. Smellie.
  • Setelah bayi lahir dilakukan perawatan sebagaimana mestinya.

b.      Ekstraksi Kaki
Ekstraksi kaki lebih gampang daripada ekstraksi bokong, oleh alasannya itu, jika diperkirakan akan melaksanakan ekstraksi bokong di ubah menjadi letak kaki menurunkan kaki beradarkan profilaksis pinard yakni pembukaan sedikitnya 7 cm ketubah sudah pecah atau dipecahkan dan diturunkan kaki ke depan. Bila terdapat indikasi dijalankan ekstraksi kaki dengan seluruh kekuatan berasal dari penolong persalinan.
  
2.6.    Konsep Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan yaitu acara atau intervensi yang dilaksanakan oleh bidan atau klien yang memiliki kekuatan dan urusan khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
( Syahlan, SH, 1993 : 3)
1. Pengajian data
2.6.1.1.Data Subyektif
  1. IdentitasBerisi data klien, suami  yang berisikan nama, umur, agama, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat lengkap, penghasilan.Anamnesa : pada tanggal berapa dan pukul berapa pemerikaan di lakukan.
  2. Riwahat menstruasiMenarche, siklus lama, warna, anyir, dismenorhea, flour albus, HPHT, TP.
  3. Keluhan utama
  4. Riwayat kehamilan, melahirkan, bagaimana cara, persalinan, adakah penyulit, jenis kelamin anak, anak hidup/ mati, penolong persalinan, berasal lahir, umur kini, kurun nifas, menyusi, riwayat KB.
  5. Riwayat kehamilan iniHamil ke berapa, usia kehamilan, berapa kali ANC ganjalan di rasakan.
  Teladan Peran Sistem Sosial Budaya Indonesia

2.6.1.2. Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Umum
Tensi        : tidak lebih dari 140/90 mmHg atau 30 uncut sltole dan is untuk diastole dari tensi awal.
Nadi        : 60 – 90 x/ menit
 Suhu       : 365 – 375  °C
RR           : 20 – 30  x/menit
Inspeksi
      Kepala       : Rambut rontok apa tidak, bersih / tidak
      Muka         : Chloasma gravidarum ada / tidak, conjungtiva, sklera
      Mulut        : Bibir pucat / tidak, yakni cories gigi adakah stomatitis
      Leher         : Adakah pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
      Payudara   : Bentuk, areola, puting susu,  keluaran
      Perut          : Pembesaran perut sesuai uk / tidak, strie, linea, luka pertu
      Warna        : warna apakah ada luka perut, keluaran, varices odem/ kelainan
      Anus          : Adakah heaemoroid
      Ekstemitas : Apakah ada odem / varices              
Palpasi
Leoppold I    : Pada fundus teroba janin yang bundar, keras, melenting TFU sesuai UK
Leoppold II   : Perut kiri atau kanan teraba tahanan rata, panjang keras seperti papan.
Leoppold III   :         Pada bagian bawah uterus teraba bab lukan dan tidak bundar
Leoppold IV   : Apakah bab terendah (bakong) telah masuk PAP atau belum
Auskultasi
Tempat terdengnya PJJ ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi dari umbilikus.
Perkusi
Untuk menyelidiki reflek patella apakah kekurangan vitamin B atau tidak
2.6.2.      Interpetasi data dasar
Dx     :   G … P… Uk… Mgg. Hidup, tunggal, let su, puka / p7uki intra uteri, keadaan jalan lahir kesan wajar , KU ibu dan j anin baik inpartu masa I fase aktif
Ds      :   Hami ke … usia … bulan… keluhan
Do     :   TD tidak lebih dari 140/90 mm Hg nadi 80-90 x/mnt suhu 36°C-37 °C,  RR : 16.-24 x/ menit, TFU, VT
2.6.3.      Identifikasi diagnosa potensial
2.6.4.      Identifikasi kebutuhan secepatnya
Kolaborasi dengan dokter SpOG. 
2.6.5.      Rencana pertumbuhan
Dx                 :   Sesuai dengan diagnsoa permulaan
Tujuan           :   Setelah dilaksanakan asuhan diharapkan bayi lahir dengan letak kepala
Intervenue     :   sesuai dengan keperluan dan dilema
2.6.6.      Implementasi
Merupakan pelaksanaan dari planning tindakan 
2.6.7.      Evaluasi
S        :   Apa yang dirasakan ibu sesudah melakukan atau mendapatkan
O     :   Apa yang diperoleh petugas setelah melakakan pengamatan pemerikaan dari asuhan kebidana yagn telah dilakukan
A        :   dilema yang di mampu

P        :   penyusunan rencana dari persoalan yang terjadi pada klien