Dampak Dan Aspek Yang Memengaruhi Interaksi Desa Dan Kota

Pengaruh dan Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota – Pola dan kekuatan interaksi antara dua daerah atau lebih sungguh dipengaruhi oleh kondisi alam dan sosial tempat tersebut, serta fasilitas yang mempercepat proses kekerabatan kedua kawasan itu. Menurut Edward Ullman, ada tiga aspek utama yang mendasari atau memengaruhi timbulnya interaksi antarwilayah, yakni sebagai berikut.
a. Adanya Wilayah-Wilayah yang Saling Melengkapi (Regional Complementary)
Regional Complementary adalah terdapatnya kawasan-wilayah yang berlainan dalam ketersediaan atau kesanggupan sumber daya. Di satu pihak ada daerah yang kelebihan (surplus) sumber daya, mirip bikinan pertanian dan bahan galian, dan di lain pihak ada daerah yang kekurangan (minus) jenis sumber daya alam tersebut. Adanya dua wilayah yang surplus dan minus sumber daya tersebut sangat memperkuat terjadinya interaksi, dalam arti saling melengkapi keperluan, di mana masing-masing wilayah berperan sebagai produsen dan pelanggan.
Pengaruh dan Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota Pengaruh dan Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota
b. Adanya Kesempatan untuk Berintervensi (Intervening Opportunity)
Kesempatan berintervensi mampu diartikan selaku sebuah kemungkinan perantara yang mampu menghambat timbulnya interaksi antarwilayah. Amatilah Bagan 4.2.
Pengaruh dan Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota Pengaruh dan Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota
Berdasarkan Bagan 4.2, bantu-membantu secara berpotensi antara wilayah A dan B sungguh memungkinkan terjalin interaksi alasannya adalah masing-masing kawasan memiliki kelebihan dan kelemahan sumber daya sehingga mampu berperan selaku produsen dan pelanggan. Namun alasannya adalah ada kawasan lain, adalah C yang menyuplai keperluan wilayah A dan B maka kekuatan interaksi antara A dan B menjadi lemah. Dalam hal ini, wilayah C berperan sebagai intervening area atau daerah mediator.
Intervening opportunity dapat pula diartikan sebagai sesuatu hal atau kondisi yang mampu melemahkan jalinan interaksi antarwilayah sebab adanya sumber alternatif pengganti keperluan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Bagan 4.3.
Pengaruh dan Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota Pengaruh dan Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota
c. Adanya Kemudahan Transfer atau Pemindahan dalam Ruang (Spatial Transfer Ability)
Faktor yang juga memengaruhi kekuatan interaksi adalah kemudahan pemindahan insan, barang, jasa, ide, dan gosip antara satu daerah dan kawasan lainnya. Kemudahan pergerakan antarwilayah ini sangat berkaitan dengan:
1) jarak antarwilayah, baik jarak mutlak maupun relatif;
2) biaya transportasi;
3) fasilitas dan kelancaran prasarana dan fasilitas transportasi antarwilayah.
Pengaruh Interaksi Desa dan Kota
Wujud interaksi kota-desa yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
a. Pergerakan barang dari desa ke kota, atau sebaliknya.
b. Pergerakan pemikiran dan isu, khususnya dari kota ke desa.
c. Adanya komunikasi penduduk antara kedua wilayah.
d. Pergerakan insan, baik dalam bentuk melakukan pekerjaan , rekreasi, belajar, ataupun keperluan-keperluan lainnya.
Proses interaksi yang berlangsung secara terus menerus dengan intensitas yang relatif tinggi pastinya dapat menyebabkan pengaruh, baik bagi wilayah perdesaan maupun perkotaan. Pengaruh tersebut dapat bersifat negatif ataupun positif. Beberapa acuan media yang menimbulkan adanya perubahan bagi daerah perdesaan karena proses interaksi antara lain melalui acara Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dijalankan mahasiswa, kegiatan ABRI Masuk Desa (AMD), tenaga sukarela untuk pembangunan desa-desa terpencil baik yang diantarpemerintah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), acara pembangunan desa, dan media-media yang lain.
Pengaruh kasatmata yang mampu muncul balasan adanya interaksi kota-desa antara lain selaku berikut.
a. Tingkat wawasan masyarakatmeningkat.
b. Adanya lembaga pendidikan di perdesaan mampu memberikan tunjangan yang sungguh berarti dalam mengembangkan pengetahu an dan wawasan penduduk untuk turut serta dalam proses pembangunan.
c. Tingkat ketergantungan desa kepada kota sedikit demi sedikit dapat dikurangi alasannya wilayah desa terus mengalami perkembangan ke arah kemandirian.
d. Melalui pengembangan prasarana dan sarana angkutanyang menghubungkan kota dengan desa, kawasan perdesaan akan semakin terbuka. Terbukanya keisolasian wilayah desa tentunya dapat memajukan keadaan sosial, ekonomi, dan budaya penduduk .
e. Masuknya bagian-unsur teknologi ke kawasan perdesaan dapat lebih mengefektifkan proses produksi dan pengelolaan sumber daya alam sehingga mampu memajukan kesejahteraan penduduk .
f. Bagi penduduk kota, proses interaksi dengan daerah pedesaan juga mempunyai imbas yang positif, mirip terdistribusinya barang-barang hasil pertanian, perkebunan, dan barang-barang yang lain untuk memenuhi konsumsi masyarakatkota.
Adapun contoh dampak negatif interaksi kota-desa adalah selaku berikut.
a. Gerakan penduduk desa ke kota mampu mengurangi jumlah masyarakatdesa usia produktif yang diperlukan dapat mem bangun desanya.
b. Banyak lahan pertanian di desa yang terlantar sebab pen duduk nya berurbanisasi.
c. Timbulnya tanda-tanda urbanisme.