close

Damai Sejenak Dan Jadilah Penyabar

SADAR PENUH HADIR UTUH

“Kadang kita perlu duduk sejenak merangkul diam, tidak terperangkap abad lalu, tidak juga mengembara ke kala depan”
Adjie Silarus
HENING SEJENAK DAN JADILAH PENYABAR
Tahun kemudian, dongeng Florence Sihombing yang mengungkapkan kekesalam akan Yogyajarta ramai diperbincangkan di berbagai sosial media. kemudian, ada akun twitter @kemalsept yang mencibir Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Tak cuma itu dia jga melontarkan hinaan terhadap penduduk Bandung.
Merasa terusik, kesal lalu mencibir, begitukah cara kita menjalani hidup ini??
Saya pun menjadi bertanya “Apakah kini ini kesabaran kita lebih singkat bersembunyi sesaat setelah kita merasa terganggu dan jengkel sehingga menunjukkan kesempatan selebar-lebarnya untuk memusakan cita-cita kita mencemooh maupun membalas?
Di kurun persaingan yang begitu sengit ini, bersabar seolah-olah dianggap selaku ajukan untuk semangat menggembukan dalam menggapai cita-cita. kita menjadi tak sabar bahkan dalam hal-hal yang tidak sebaiknya , adalah tak sabar mencemooh.
Kita diberi keleluasaan untuk menikmati hidup sesuai dengan laju hidup yang kita mau dan dengan cara yang kita harapkan. Kesabaran juga merupakan anugerah luar biasa yang bisa kita berikan kepada sesama dalam kehidupan sehari-hari.
Kesabaran yang kita tunjukkan setiap saat membuat pernyataan yang besar lengan berkuasa bahwa kita tidak menilai sesama maupun diri sendiri secara kasar. Dengan ketabahan, kita mampu menanggulangi bahkan melebihi segala yang kita rasa mengganggu dan menyebalkan dalam hidup ini.
Tak sedikit orang, mungkin termasuk kita, yang merasa tergangu dan kesal alasannya rutinitas harian kita sendiri. Memang rasa jengkel yang kronis tak secara pribadi akan meracuni atau menyakiti sesama, namun dapat menciptakan mereka tak tenteram bersama kita. Rasa jengkel yang terus kita rawat juga akan membuat atsmosfer yang mendukung emosi negatif meningkat.
Saya membiasakan diri hening sejenak, memberi aku pilihan untuk menenangkan diri dan menawarkan anugerah berupa keteguhan terhadap diri saya sendiri dan sesama, khususnya orang-orang di sekitar aku. Saya pun menjadi tak tergesa untuk bereaksi, mampu memberi jeda sebelum bertindak.
Namun, tak jarang ketabahan diperlukan pada situasi-suasana yang tiba-tiba hadir begitu saja dan pasa ketika kita memang sungguh-sungguh butuh ketekunan.
Kesabaran juga mempunyai arti kita tak teledor, namun sadar sarat dalam bereaksi kepada gangguan dan segala yang tak kita harapkan. Kesabaran memberi kita kebebasan untuk menentukan langkah-langkah sebab kita mendapatkan waktu dan ruang komplemen sehingga lebih luang nan lapang.
Dalam hidup akan sealu ada untung-rugi, fitnah-hormat, pujian-kritikan, sakit-lezat. Marilah kita tak menjadibudak karena itu semua. Saat mulai diperbudak olehnya, berhentilah sejenak, bersabarlah…
Sesaat merasa terganggu, sya berusaha mengingatkan diiri sendiri bahwa apapun yang menjadi penyebab rasa terusik., hadir tidak awet. Mencoba memahami sifat alami dari segala yang biasanya membuat saya merasa terusik.
Apakah orang, komentar, kejadian atau peristiwa yang seperti menyerang beanr-benar cerminan dari diri aku? Apakah setia[ gangguan akan terus menerus ada atau akan berhenti pada waktu tertentu? Jika sesaat sesudah gangguan itu aku rasakan, saya tidak memberikan respons seperti umumnya, apa yang akan terjadi?
Kesabaran merupakan hal penting di setiap relasi kita dengan sesama dalam kehidupan sehari-hari. Kesabaran bisa mempererat kekerabatan. Kesabaran bukan seperti ujan yang terhadi tak kita sengaja, namun kesabran yakni keputusan kita secara sadar untuk membiarkan sesuatu terjadi apa adanya.
Memang kita, insan, rapuh dalam hal sabar.. Namun, dengan mencar ilmu tabah, kita bisa memilih hal-hal yang dirasa penting, bukan seluruhnya, untuk dimasukkan dalam hati. Pengalaman-pengalaman ini akan menolong kita menghadapi gangguang-gangguan yang lebih besar.
Dikutip dari buku ” SADAR PENUH HADIR UTUH” oleh Adjie Silarus