Bakteri merupakan mikroorganisme kosmopolit, artinya dapat hidup di aneka macam jenis habitat, seperti di tanah, sungai, danau, rawa, maritim, udara, kawah gunung berapi, es bahkan di permukaan tubuh maupun di dlm tubuh organisme lain seperti manusia & binatang pula merupakan habitat bakteri. Karena luasnya persebaran kuman ini, menjadikan kuman selaku organisme dgn jumlah terbanyak di planet bumi.
Karena banyaknya jumlah basil, maka terdapat aneka macam macam dasar penjabaran kuman, mirip bentuk sel, jumlah & letak flagel, cara mendapatkan makanan, keperluan akan oksigen, suhu optimum & sifat kepada pewarnaan Gram. Nah pada peluang kali ini, kita akan mencar ilmu mengenai perbedaan antara basil Gram nyata & bakteri Gram negatif serta contohnya. Namun sebelum itu, kita akan mengenali apalagi dahulu apa itu pewarnaan Gram.
Apa Itu Teknik Pewarnaan Gram Pada Bakteri?
Pada tahun 1884, seorang mikrobiolog asal Denmark berjulukan Hans Christian Gram berbagi sebuah teknik untuk membedakan antara basil Pneumococcus dan kuman Klebsiella pneumoniae berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan pada dinding sel dgn metode pewarnaan yg kemudian dikenal selaku teknik pewarnaan Gram. Teknik pewarnaan ini memakai 4 reagen yakni:
•Zat warna kristal violet, sebagai pewarna utama
•Mordan (larutan iodin), yaitu senyawa yg digunakan untuk mengintensifkan zat warna utama
•Alkohol (etanol) atau aseton yg digunakan selaku pencuci atau peluntur zat warna utama
•Safranin sebagai zat warna kedua yg dipakai untuk mewarnai kembali sel-sel yg telah kehilangan warna utama alasannya adalah dicuci dgn alkohol tadi
Prosedur Pewarnaan Gram
Prosedur atau tindakan pewarnaan Gram pada dinding sel kuman ditampilkan seperti pada gambar di bawah ini.
Langkah #1, Sel bakteri diwarnai dgn zat warna kristal violet (ungu) yg merupakan zat warna utama.
Langkah #2, Mordan atau larutan idoium disertakan pada kuman. Fungsi penambahan iodium ini ialah untuk menjebak zat warna violet di dlm sel bakteri.
Langkah #3, Sel bakteri dicuci dgn larutan alkohol atau etanol yg mampu melunturkan zat warna kristal violet pada sel basil. Pada tahap ini ada dua karakteristik sel kuman, yakni sel kuman yg zat warna violetnya tak luntur & sel basil yg zat warna violetnya luntur.
Langkah #4, Pemberian safranin atau zat warna merah muda. Pada tahap ini, sel bakteri yg zat warna violetnya luntur akan menjelma warna merah muda sedangkan sel bakteri yg di zat warna violetnya tak luntur akan tetap bewarna violet atau ungu.
Hasil dr mekanisme pewarnaan Gram di atas ialah selaku berikut:
Apabila setelah pewarnaan kuman memberikan warna ungu, maka dikelompokkan ke dlm jenis bakteri Gram kasatmata. Dan apabila setelah pewarnaan, sel bakteri menawarkan warna merah muda, maka dikelompokkan ke dlm jenis basil Gram negatif.
Prinsip Kerja Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram melakukan pekerjaan selaku balasan dr imbas pencucian alkohol yg berbeda pada dinding sel bakteri. Bakteri gram kasatmata mempunyai lapisan peptidoglikan yg tebal & mengalami kekurangan cairan tubuh tatkala diberi larutan alkohol sehingga kristal warna violet akan terjebak di dlm dinding sel. Sementara itu, bakteri gram negatif mempunyai membran luar yg tersusun atas lipid atau lemak yg disebut dgn lipopolisakarida.
Lapisan lipid akan larut bila diberi alkohol sehingga kristal warna violet pada dinding selnya pula akan ikut larut & luntur. Kemudian setelah diberi zat warna merah muda (safarin), basil gram negatif yg kehilangan zat warna violet akan berkembang menjadi bewarna merah muda. Sedangkan pada bakteri gram nyata yg masih mempunyai zat warna violet tak akan berpengaruh kepada safarin sehingga akan tetap bewarna ungu.
Perbedaan Bakteri Gram Positif & Gram Negatif
Berikut ini ialah tabel yg menyuguhkan daftar beberapa perbedaan karakteristik antara bakteri Gram nyata & bakteri Gram Negatif
No
|
Bakteri Gram Positif
|
Bakteri Gram Negatif
|
1
|
Bakteri tetap mempertahankan zat warna kristal violet sehabis dicuci dgn alkohol atau aseton
|
Bakteri tak menjaga zat warna kristal violet setelah dicuci dgn alkohol atau aseton
|
2
|
Tidak ada membran luar
|
Ada membran luar
|
3
|
Ketebalan dinding sel sekitar 20-30 nm
|
Ketebalan dinding sel sekitar 8-12 nm
|
4
|
Dinding sel halus
|
Dinding sel bergelombang & bersinggungan dgn membran plasma hanya di beberapa lokus
|
5
|
Dinding sel berisi murein 70-80%
|
Dinding sel berisi murein 10-20%
|
6
|
Kandungan lipid (lemak) di dinding sel sangat rendah
|
Kandungan lipid sekitar 20-30%
|
7
|
Tidak ada porin
|
Porin atau susukan hidrofilik berada pada lapisan membran luar
|
8
|
Dinding sel mengandung asam teichoic
|
Dinding sel tak mengandung asam teichoic
|
9
|
Struktur flagela mempunyai 2 cincin di tubuh basal
|
Struktur flagela memiliki 4 cincin di tubuh basal
|
10
|
Mesosom cukup menonjol
|
Mesosom kurang menonjol
|
11
|
Beberapa kuman patogen termasuk golongan bakteri Gram nyata
|
Sebagian besar bakteri patogen termasuk dlm kalangan bakteri Gram negatif
|
12
|
Menghasilkan racun eksotoksin
|
Menghasilkan racun endotoksin atau eksotoksin
|
13
|
Ketahanan terhadap gangguan fisik tinggi
|
Ketahanan kepada gangguan fisik rendah
|
14
|
Ketahanan terhadap kekeringan tinggi
|
Ketahanan kepada kekeringan rendah
|
15
|
Keterpengaruhan kepada Penisillin tinggi
|
Keterpengaruhan terhadap Penisillin rendah
|
16
|
Keterpengaruhan kepada Streptomisin rendah
|
Keterpengaruhan terhadap Streptomisin tinggi
|
Contoh Bakteri Gram Positif & Bakteri Gram Negatif
Berikut ini adalah tabel yg menyajikan daftar beberapa contoh basil Gram kasatmata & bakteri Gram Negatif
Bakteri Gram Positif
|
Bakteri Gram Negatif
|
Actinomyces
|
Acetobacter, Nitrobacter
|
Bacillus (ex. Bacillus anthracis)
|
Borrelia, Pseudomonas
|
Clostridium (ex. Clostridium tetani, Clostridium perfringens, Clostridium botulinum)
|
Treponema (ex. Treponema pallidum), Vbiro & Yersina
|
Corynebacterium (ex. Corynebacterium diphtheriae)
|
Bortadella (ex. Bortadella pertussis)
|
Enterococcus
|
Burkholderia (ex. Burkholderia cepacia)
|
Gardnerella
|
Chlamydia, Campylobacter
|
Lactobacillus
|
Enterobacter
|
Listeria
|
Escherichia (ex. Escherichia coli)
|
Mycobacterium (ex. Mycobacterium leprae, Mycobacterium tuberculosis)
|
Fusobacterium, Thiobacter
|
Mycoplasma
|
Helicobacte, Shigella
|
Nocardia
|
Hemophilus, Serratia
|
Propionibacterium
|
Klebsiella, Salmonella
|
Staphylococcus (ex. Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus)
|
Legionella, Proteus
|
Streptococcus (ex. Streptococcus pneumonia, Streptococcus pyogenes, Streptococcus mutans)
|
Neisseria (ex. Neisseria gonorrheae, Neisseria meningitidis)
|
Streptomyces
|
Leptospiria, Rickettsia
|
Referensi:
Demikianlah artikel tentang pengertian, mekanisme & prinsip kerja pewarnaan Gram, perbedaan basil Gram positif & basil Gram negatif beserta misalnya lengkap dlm bentuk tabel. Semoga mampu berfaedah untuk Anda. apabila terdapat kesalahan dlm penulisan huruf, kata atau kalimat mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya & hingga jumpa di postingan selanjutnya.