Teks Drama 2 Orang berjudul Naik Kelas
Ardi : Aku tahu kau yakni juara kelas. Tetapi dari tadi saya perhatikan wajahmu tampak bimbang, mirip topan. Coba lihat mereka! Bersorak-sorak besar hati! Mereka sudah sukses merebut kemenangan dalam kenaikan kelas ini meskipun tidak menjadi juara seperti kau!
Citra : Itulah bedanya!
Ardi : Tentunya ada yang sedang kamu pikirkan.
Citra : Tentu saja! Namanya juga orang hidup!
Ardi : Apakah kamu sedang menimbang-nimbang hasil juaramu itu?
Citra : Tidak!
Ardi : Nilaimu yang manis?
Citra : Tidak!
Ardi : (Bersungut) Semua tidak!
(Setelah membisu sejenak) Yang kau pikirkan itu, apakah ada relevansinya dengan makhluk hidup?
Citra : Ya dan tidak!
Ardi : Sejenis binatang?
Citra : Tidak!
Ardi : Manusia? Tumbuhan? Cacing?
Citra : Tidak!
Ardi : Manusia tidak, binatang tidak, tumbuhan juga tidak! Eng…. apa ada relevansinya dengan orang lain?
Citra : Ya!
Ardi : (Kecewa) Ah, kalau saja aku tahu apa yang ada di dalam kepalamu, aku pasti tidak akan main ragam pesona mirip ini! Tak tahulah apa yang akan aku lakukan dengan proyek termenungmu itu!
Semula….sebagai seorang mitra, aku ingin membantu. Siapa tahu kepalaku yang dungu ini mampu menawarkan bantuan.
Atau paling tidak, semacam perhatian yang khusus kepada duduk perkara yang khusus pula.
Citra : Nah! Mendekati hal itu, Ar!
Ardi : O, soal yang khusus-khususan itu, toh?
Citra : Ya. Bahkan sangat khusus dan sangat eksklusif!
Ardi : Apa itu?
Citra : Aku kagum dan tidak mengetahui terhadap dirimu, Ardi!
Ardi : Terhadap saya yang bodoh dan tidak naik kelas ini?
Citra : Ya. Kamu tidak naik kelas, tetapi begitu besar perhatianmu padaku. Kamu tidak naik kelas, namun tampak tidak merasa kecewa, bahkan tenang-tenang saja. Itulah yang membuat aku gundah