Contoh Berita
Banjir Merusak Fasilitas Umum Ibu Kota
Banjir yang melanda DKI Jakarta dan sekitarnya sejak permulaan bulan ini, Kamis (1/2), tidak cuma melumpuhkan acara warga kota. Banjir yang ditaksir menimbulkan kerugian sekitar Rp4,37 triliun itu merusak ratusan sarana dan prasarana lazim di Ibu Kota.
Banjir yang sampai kini masih menggenangi sebagian besar daerah DKI Jakarta itu menyebabkan sejumlah gedung sekolah rusak berat. Di Jakarta Selatan, contohnya, terdapat empat sekolah yang terendam, yaitu Sekolah Menengan Atas Negeri 60, SMA Negeri 8, SMA Tarakanita I Pulo, dan Sekolah Menengan Atas Al-Azhar Kemang. Kerusakan paling parah terjadi di SMA 60, yang berlokasi di Jalan Kemang Timur, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan.
Di sekolah ini, ketinggian genangan air meraih 1,5 meter lebih. Akibatnya, sejumlah ruangan dan akomodasi banyak yang rusak, sehingga perlu perbaikan total. Pemerintah, kata Mendiknas Bambang Sudibyo, sekarang tengah mencari solusi jangka pendek supaya proses pendidikan kembali berlangsung normal. Salah satunya dengan memindahkan murid yang sekolahnya terkena banjir ke sekolah yang bebas banjir terdekat.
Solusi jangka panjangnya, kemungkinan dengan memindahkan sekolah-sekolah yang sering terkena banjir ke lokasi bebas banjir.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengaku belum mengetahui jumlah niscaya jalan yang rusak, berlubang, dan bergelombang pascamenyusutnya banjir. Hal ini dikarenakan petugas di lapangan masih melakukan pendataan. Namun, Komandan Pengendali Traffic (TMC) Polda Metro Jaya, AKP Sudirman, menyatakan bahwa hampir ditentukan jalan yang digenangi banjir bakal berlubang dan mengalami kerusakan.
Dalam rangka menolong pembersihan kota pascabanjir, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyuruh Tentara Nasional Indonesia dan BUMN untuk ikut ikut serta. “Sekarang telah terjadi penyusutan air, tetapi masih banyak kawasan yang mesti dibersihkan. Tentara Nasional Indonesia dan BUMN saya minta membantu membersihkan kota dengan segala kesanggupan yang ada,” kata Presiden SBY. Hal tersebut diungkapkan seusai memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.
Ada beberapa langkah yang diambil berkaitan dengan penanganan tanggap darurat dan rehabilitasi pascabanjir. Presiden SBY menyuruh biar pemerintah tempat (pemda) memberi tunjangan masakan dan keperluan sehari-hari sampai keadaan pulih. Pemerintah tempat akan dibantu oleh pemerintah pusat.
Presiden menyuruh biar dijalankan upaya untuk mempertahankan aktivitas ekonomi, utamanya di DKI Jakarta. Presiden juga memerintahkan biar sektor transportasi, sektor energi utamanya BBM dan listrik, sektor perdagangan utamanya sembako, sektor industri dan jasa terutama telekomunikasi, dan sektor perbankan, dijaga agar tidak berhenti. Perintah lain dari Presiden yakni agar dilaksanakan pencegahan terjadinya inflasi.