Contoh Rumusan Masalah – Penelitian sosial yg dihidangkan di sini teinspirasi oleh banyak postingan oleh siswa dr salah satu universitas Indonesia yg telah lulus ujian final.
Perumusan problem mungkin merupakan kunci atau inti dr proses penelitian. Tanpa rumusan problem, tak akan ada penelitian.
Makara jikalau pertanyaannya sering muncul dlm bimbingan skripsi atau skripsi, “apa masalahnya?” Atau “Masalah apa yg ingin Anda pelajari?”
Sangat sering kita mengalami kesusahan mentransfer persoalan walaupun kita sesungguhnya tahu apa yg ingin kita pelajari. Karena itu, penghidangan problem pada pembaca harus terperinci & gampang dimengerti.
Di sini saya tak akan mengulur – ulur waktu, wacana rumusan masalahnya. Kami hanya mengetahui bahwa rumusan persoalan ialah dilema sosial yg ingin kami periksa.
Perumusan dilema umumnya dlm bentuk pertanyaan, walaupun tak mesti. Narasi mampu tertuntaskan dgn periode. Intinya yakni bahwa pembaca mengerti duduk perkara mana yg ingin Anda pelajari.
Saya gres saja menjelaskan beberapa pola perumusan duduk perkara. Saya berharap para pembaca artikel ini akan terinspirasi oleh contoh untuk menulis penjelasan tentang duduk perkara penelitian.
Contoh naratif persoalan ditulis dlm huruf miring.
Daftar Isi
Contoh Rumusan Masalah
Berikut ini, ialah beberapa contoh dr rumusan dilema, antara lain :
Peran Pemerintah Lokal Dalam Meningkatkan Kapasitas Nelayan
Investigasi ini menyangkut komunitas nelayan yg keberadaannya disepelekan oleh pemerintah setempat.
Anggap saja observasi itu dilakukan di Kabupaten Lauwa (nama samaran). Para nelayan berada dlm posisi marjinal, yg bermakna bahwa kebijakan pemerintah daerah tak memengaruhi mereka.
Pemerintah pula jarang melaksanakan program yg bertujuan mengembangkan kesejahteraan nelayan setempat.
Setiap duduk perkara yg dihadapi nelayan terguncang oleh pemerintah setempat.
Akibatnya, komunitas nelayan di Kabupaten Lauwa merasa terpinggirkan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan dilema di atas, ada dua pertanyaan observasi yg mampu dirumuskan :
- Apa karakteristik marginalisasi & bentuk marginalisasi yg dimiliki komunitas nelayan di kabupaten Lauwa?
- Apa tugas yg dimainkan pemerintah daerah dlm memajukan kapasitas komunitas nelayan marginal ini?
Peran Masyarakat Dalam Pembangunan
Studi ini bertujuan untuk mengenali apa peran forum penduduk adat dlm proses penyusunan rencana pembangunan daerah yg diteliti. Katakan saja pemeriksaan dikerjakan di distrik Udang, Kabupaten Jeula (nama samaran). Pengamatan memberikan bahwa ada lembaga masyarakat adab di kabupaten ini. Proses pembangunan, utamanya yg diprakarsai oleh pemerintah, senantiasa melibatkan penduduk budbahasa dlm persepsi peneliti. Para peneliti ingin tahu lebih banyak ihwal peran masyarakat adab dlm pembangunan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, timbul pertanyaan observasi berikut :
- Bagaimana organisasi akhlak dilibatkan dlm proses penyusunan rencana pembangunan di Kabupaten Jeula?
- Upaya apa yg dilaksanakan pemerintah untuk memasukkan lembaga tradisional dlm proses perencanaan pembangunan?
Untuk mendukung observasi ini, para peneliti akan melakukan survei lapangan, khususnya di distrik Udang, Kab. Jeula.
Melaksanakan Kebijakan Pemerintah Untuk Memerangi Kemiskinan
Studi ini membahas implementasi pengurangan kemiskinan pemerintah kawasan untuk warga yg tinggal di tepi Kode.
Di latar belakang, para peneliti menggambarkan dengan-cara singkat program pengurangan kemiskinan yg dipraktekkan.
Hasil pengamatan memberikan bahwa pemerintah daerah sudah gagal dlm memerangi kemiskinan.
Kesalahan dinyatakan menurut data statistik yg tersedia. Kaprikornus peneliti menerangkan rumusan dilema.
Rumusan Masalah
Mengembangkan duduk perkara yg terkait dgn penerapan program penghematan kemiskinan yg melibatkan banyak komponen, mirip :
Pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah & implementasi terjadwal, terorganisir & berkesinambungan adalah kata-kata dr persoalan. “Mengapa Program Pengurangan Kemiskinan belum sukses dilaksanakan di bank Kode?”
Tiga contoh kata – kata dr duduk perkara di atas hanyalah gambaran. Pertanyaan observasi naratif di bagian dilema dapat dituliskan sebagai acuan di atas.
Dua teladan pertama ditulis dgn titik – titik. Sedangkan acuan ketiga menjadi bagian dr narasi.
Seperti disebutkan di atas, tak ada bentuk standar untuk menulis rumusan masalah.
Poin penting adalah bahwa pembaca dapat memahami duduk perkara observasi serta rumusan persoalan tersebut.
Baca Juga :