close

Contoh Proposal Metode Informasi Pemerintahan Pada Otonomi Kawasan

Contoh Proposal Sistem Informasi Pemerintahan Pada Otonomi Daerah 
Sistem isu pada orde gres jauh berlainan dengan tata cara isu pada abad reformasi dan metode komunitas juga berlawanan yang mana sebelumnya tata cara sentralisasi, sekarang otonomi dan apalagi lagi dengan pesatnya perkembangan teknologi info pada dikala ini sehingga mempunyai efek konkret terhadap sistem penyampaian berita. Pada orde baru tata cara berita dan pembentukan instansi dan struktur organisasi penyampaian informasi diputuskan oleh pemerintah sentra, sedangkan pada masa otonomi kawasan sekarang ini metode berita, materi informasi maupun instansi lembaga struktur organisasi penyalur isu diputuskan oleh daerah lokal. 
Setelah diberlakukan undang-undang otonomi tempat pemerintah kawasan dapat membentuk dinas/lembaga atau tubuh penyalur isu sesuai dengan kebutuhan pemerintah daerah masing-masing, maka dengan adanya ketentuan tersebut pemerintah kawasan secara leluasa mampu membentuk dinas/lembaga untuk menampung sebanyak mungkin pejabat struktural pada masing-masing tempat, sehingga tidak ada kesamaan nama dinas/forum/tubuh yang menyalurkan atau menanggulangi berita disetiap daerah memakai perumpamaan nama yang berlawanan sehingga ada yang namanya hubungan masyarakat (humas) informasi konstruksi (infokom) ada juga Badan Informasi Komunikasi telematik (BIKT).
Akibat berbedanya nama instansi yang berhubungan dengan penyaluran isu, maka mungkin saja berlawanan sistem informasi pemerintah antara satu daerah dengan daerah lain dan pada dikala ini sistem gosip di pemerintah masih mencari teladan/model yang lebih relefan dan efektif untuk kelangsungan pelaksanaan pembangunan yang sedang dijalankan. Dari hasil survey pertanda bahwa ada dua instansi/organisasi yang menyangkut dengan penanganan penyaluran info di Kota Pekanbaru ialah Kantor Informasi & Komunikasi Pemerintah dibawah Dinas Perhubungan dan sub bab Hubungan Masyarakat (Humas) di bawah pemkot Pekanbaru. Kantor Informasi dan Komunikasi yakni forum hasil peleburan kantor departemen penerangan pada kala orde gres sebelum otonomi tempat sedangkan humas di bawah sekretaris kawasan pada Kantor Walikota dan sudah ada sebelum otonomi tempat yang struktur organisasinya berada di bagian sekretaris tempat.
Ada perbedaan peran antara humas dengan Kandep Penerangan menyampaikan gosip yang bersumber dari pemerintah pusat dan kemudian dilanjutkan ke Jupen Kecamatan selaku ujung tombak juru penerangan (jupen) demikian juga Departemen lain menyampaikan gosip dengan melalui petugas penyuluh lapangan (PPL) dari masing-masing instansi. Sedangkan humas yakni memberikan gosip yang bersumber dari pemerintah kawasan disampaikan terhadap masyarakat dengan cara yang selalu disebut persrelis yang disampaikan melalui media massa.
Suatu versi atau metode gosip pemerintah memiliki tugas yang penting untuk mensukseskan pembangunan di suatu kawasan metode isu yang baik mampu membuat ke satuan gerak dan langkah antara forum/dinas untuk meraih tujuan jikalau tata cara isu antara lembaga/dinas tidak berlangsung baik, maka dimungkinkan terjadinya tumpang tindih acara bahkan mampu terjadi acara yang saling bertantangan antara satu dengan yang yang lain. Sistem informasi yang baik memungkinkan aktivitas yang dilakukan pemerintah mampu direspon oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan problem penelitian yaitu bagaimana pelekasanaan metode penyampaian berita pada kawasan otonomi di Pemerintahan Kota Pekanbaru.
Pembatasan Masalah  
 Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
a.       Instansi/Lembaga mana yang bertugas/memiliki tugas pokok dalam penyampaian informasi kebijakan Pemerintah Kota Pekanbaru.
b.      Materi info apa saja yang disampaikan terhadap penduduk .
c.       Metode dan media apa saja yang digunakan dalam memberikan berita terhadap penduduk .
a.       Untuk mengetahui siapa yang bertugas memberikan informasi.
b.      Untuk mengetahui apa saja materi gosip yang disampaikan terhadap masyarakat.
c.       Untuk mengetahui metode dan media apa saja yang dipakai dalam penyampaian isu tersebut.