Drama adalah suatu cerita atau kisah yg dibentuk menjadi pertunjukan. Drama yg dipentaskan umumnya memiliki naskah yg harus dihafalkan pemainnya. Selain itu, drama harus memenuhi ciri & unsur tertentu. Sebelum membicarakan contoh naskah drama teater, ketahuilah ciri, unsur, & jenis drama.
Daftar Isi
Pengertian Drama
Kata drama berasal dr bahasa Yunani draomai yg bermakna bertindak, beraksi, berbuat, & berlaku. Pada hakikatnya, drama memakai beberapa tokoh untuk mengungkapkan dialog dibarengi gerakan artistik pertunjukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian drama adalah komposisi syair atau prosa yg diharapkan mampu menggambarkan kehidupan & watak lewat tingkah laku (akting) atau obrolan yg dipentaskan.
Istilah untuk drama pada masa penjajahan kolonial Belanda di Indonesia adalah tonil, yg kemudian diganti dgn perumpamaan sandiwara oleh P.K.G Mangkunegara VII.
Sandiwara berasal dr kata dlm bahasa Jawa yakni sandi & wara. Sandi artinya belakang layar & wara (warah) artinya pengajaran. Makara, perumpamaan sandiwara berarti suatu pengajaran yg dijalankan dgn perlambang.
Sementara itu, untuk membedakan pemahaman drama terbaru & tradisional perhatikan kalimat berikut. Naskah drama modern disusun dlm bentuk obrolan untuk membentuk suatu acara drama, sedangkan drama tradisional banyak memakai improvisasi dlm dialognya.
Unsur-Unsur Drama
Sebuah pertunjukkan drama dipertontonkan mesti memenuhi unsur-unsur selaku berikut:
- Tema khusus yg diangkat
- Terdapat latar, termasuk waktu & daerah
- Tokoh serta penokohan
- Memiliki alur kisah
- Memberi sesuatu yg mampu dibawa pulang, misal pesan moral, motivasi, atau rasa besar hati
Drama menampung nilai artistik dgn struktur alur yg tertata. Itu sangat menolong penonton menikmati pertunjukan drama. Struktur drama berisi babak, adegan, dialog, prolog, & penutup. Babak yakni nama lain dr episode. Setiap babak menceritakan sedikit serpihan dr keseluruhan drama.
Adegan adalah penggalan drama yg memperlihatkan perubahan kejadian. Perubahan peristiwa ditandai dgn pergantian tokoh atau latar drama. Dialog ialah belahan naskah drama berupa percakapan tokoh. Ini merupakan belahan paling mayoritas & pembeda dgn jenis karya sastra yg yang lain.
Prolog & penutup yakni bingkai suatu drama. Prolog ialah pengantar memasuki suatu drama yg berisi citra lazim drama. Epilog adalah bagian tamat pementasan yg berisi kesimpulan dr drama. Epilog seringnya menyatakan makna & pesan yg bisa diambil.
Ciri-Ciri Drama
Drama pula mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri ini mesti dilengkapi supaya pementasan berlangsung tanpa kendala.
- Durasi yg tergantung naskah & tema drama yg dimainkan
- Terdapat pertentangan yg merupakan inti suatu pertunjukan
- Naskah drama yg dimainkan berupa dialog
- Pemain yg memerankan tokoh tertentu
- Pemeran drama membutuhkan latihan
- Dilakukan di hadapan penonton, alasannya adalah drama adalah media hiburan
Jenis-Jenis Drama
Terdapat banyak jenis drama yg biasa dipentaskan. Jenis mampu pula disebut sebagai tema drama. Apa saja jenis drama yg bisa ananda mainkan?
- Komedi ialah drama lucu.
- Tragedi ialah drama emosional sarat kesedihan.
- Tragekomedi adalah perpaduan drama sedih & komedi.
- Opera ialah jenis drama yg diiringi oleh musik.
- Melodrama yakni drama yg dialognya diucapkan dgn diiringi musik.
- Tablo yaitu pertunjukan drama berupa gerakan tanpa obrolan.
- Sendratari yaitu drama yg dipadukan dgn tari-tarian.
- Farce yakni drama lucu serupa dagelan.
Pembahasan lengkap ihwal beberapa macam drama di atas ialah seperti berikut ini.
Drama Tragedi
Drama bencana ialah drama yg menceritakan kisah sedih para tokoh mulia. Kisah dlm drama peristiwa biasanya yakni usaha tokoh menjadi satria yg melakukan perlawanan. Cerita di dlm drama peristiwa sungguh serius sehingga menjadikan rasa kasihan & rasa takut.
Drama Komedi
Drama komedi yakni drama dgn cerita jenaka. Cerita berhubungan dgn kejadian yg kemungkinan terjadi di kehidupan. Hal-hal lucu mampu timbul dr kelakuan para tokoh atau situasi dongeng. Ingat, naskah drama disusun dlm bentuk obrolan. Dalam drama komedi, obrolan antar tokoh harus ada yg lucu.
Melodrama
Melodrama mempunyai kisah yg sungguh serius. Dalam pertunjukannya, timbul aneka macam kejadian dengan-cara kebetulan yg saling terhubung. Cerita melodrama memunculkan rasa kasihan di benak penontonnya yg terbawa suasana. Cinderella adalah satu acuan naskah drama dongeng rakyat untuk 4 orang pemain.
Contoh Naskah Drama
Contoh Teks Naskah Drama 4 Orang Wanita tentang Persahabatan
Judul: Kepedulian Sahabat Bikin Bahagia
Tema: Sosial & Persahabatan
Alur: Naskah drama pendek
Pemeran: 4 orang
Penokohan:
- Liana: Patuh pada perintah orangtua
- Uria: Sosok teman dekat yg baik
- Arin: Sosok sahabat yg peduli terhadap sobat
- Irene: Adik Arin
Sinopsis Drama
Hari itu, Uria menemani Liana yg diminta orang tuanya mengirimkan barang titipan ke rumah salah satu saudaranya. Di tengah perjalanan, ban motor yg ditunggangi Liana & Uria kempes. Apesnya, tak terlihat tambal ban atau bengkel di sekeliling tempat tersebut. Arin & Irene yg tak sengaja melewati jalan itu menawari tunjangan mendorong motor bergantian hingga mendapatkan bengkel.
Contoh Dialog Drama
Liana: Ur, besok kan libur sekolah, ananda ada waktu nggak buat nemenin ke rumah saudaraku?
Uria: Besok? Belum tahu sih. Emangnya ananda ada perlu apa ke sana?
Liana: Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku.
Uria: Emangnya barang apa?
Liana: Belum tahu. Tapi, ananda besok mampu nggak?
Uria bekerjsama ada acara sendiri, namun ia sulit menolak usul Liana.
Uria: Ya udah deh, besok gue nemenin kau. Jam berapa besok? Aku ke rumahmu atau ananda yg ke rumahku?
Liana: Yeyy. Besok gue ke rumahmu aja soalnya searah. Jam 8 atau 9 pagi gitu ananda bisa?
Uria: Oke.
Liana: Makasih ya, Uria temanku.
Keesokan harinya Uria & Liana berangkat menuju rumah tante si Liana yg jaraknya sekitar 10 km dr rumah Uria. Ditengah perjalanan motor yg dikendarai Liana bannya bocor, & akungnya tak ada kawasan penambalan ban di sekeliling situ.
Liana: Aduh. Gimana nih, bannya bocor ya? Kayaknya pecah nih ban!
Uria: Wah, mau nggak mau mesti dorong gantian, Li.
Mereka bedua pun mendorong motor tersebut dgn keringat mengucur. Setelah lama mendorong motor, tiba-tiba ada suatu kendaraan beroda empat box yg menghampiri & menunjukkan jasa pengangkutan motor ke bengkel terdekat.
Sopir kendaraan beroda empat box: Kenapa mbak? Bannya bocor ya?
Liana: Iya nih. Bisa minta tolong angkutin motor hingga bengkel?
Sopir kendaraan beroda empat box: Bisa saja, tetapi kasih ongkos 100 ribu ya?
Liana: Mahal amat, bang? 50 ribu ya?
Sopir kendaraan beroda empat box itu menolak, alhasil Liana & Uria mesti meneruskan mendorong motor mereka. Setelah lanjut mendorong motor, tiba-tiba ada salah seorang kawan dekat Uria, yakni Arin yg kebetulan lewat di jalan itu. Arin bareng adiknya bernama Irene.
Arin: Stop stop, dek.
Irene: Kenapa kak? Ada apa?
Arin: Itu kayaknya Uria deh, dek. Ur. Ur.
Uria: Eh itu Arin.
Arin: Motormu bannya bocor?
Uria: Iya nih. Kayaknya bengkel pula masih jauh deh.
Arin: Oke, gini aja. Kalian kan udah capek banget nih. Sekarang semoga gue yg dorong motormu, terus ananda bawa motorku sambil ngikutin dr belakang.
Uria: Emang nanti nggak kecapekan? Berat ananda dorong motor ini.
Arin: Ya emang bakal kecapekan, makanya kita gantian gitu.
Motor tersebut didorong bergantian oleh mereka berempat hingga karenanya tiba di salah satu bengkel tambal ban.
Pesan sosial dr drama ini adalah ihwal kepedulian seorang kawan dekat. Jika ada teman dekat kita yg terjebak dlm masalah atau kesulitan, kalau mampu kita menolongnya.
Contoh Naskah Drama Singkat 4 Orang ihwal Kejujuran
Judul: Pentingnya Jujur
Tokoh: Guru, Tania, Erni, Farah
Berlatar sebuah ruangan kelas, guru meminta murid-murid mengumpulkan tugas lalu diadakan ulangan dadakan.
Guru: Anak-anak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis ahad kemarin.
Kemudian para murid mengumpulkan peran karya sastra yg ditulis masing-masing siswa.
Guru: Karena ini yakni peran perorangan maka penilian akan dikerjakan berdasarkan isi dr karya tulis. Oke, masukkan semua buku kalian, kita akan ulangan.
Erni: Hah, ulangan apa lagi pak? 2 hari kemudian kan sudah ulangan.
Guru: Tania, tolong bagikan kertas folio ini ke sahabat-temannya.
Tania: baik, pak.
Sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas menjelma gaduh lantaran murid mengeluh karena ulangan bahasa Indonesia dadakan ini.
Guru: Pada ulangan kali ini, bapak ingin kalian menulis ulang pokok-pokok & kesimpulan dr karya tulis yg telah kalian buat.
Kemudian suasana beralih hening karena para murid sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan pak guru sibuk memeriksa karya tulis yg sudah dikumpulkan. Pak guru memperoleh ketaknormalan pada peran karya tulis milik Tania yg isinya sama persis dgn karya tulis buatan Farah. Setelah 20 menit berlalu, kertas ulangan dikumpulkan.
Guru: Baiklah yg lain bisa istirahat. Tolong Tania & Farah tetap di sini, bapak mau bicara sebentar.
Semua siswa keluar ruang kelas kecuali Tania & Farah.
Guru: Bapak minta kalian berdua jujur pada bapak. Kenapa tugasmu berdua mampu sama persis, bahkan hingga titik & komanya juga?
Tania: Aku melaksanakan karya tulis gue sendiri, pak.
Farah: Aku pula mengerjakannya sendiri.
Guru: Lalu, kenapa isi jawaban ulangan kalian tak sama dgn isi karya tulis kalian?
Lama Tania & Farah terdiam, takut-takut untuk memulai mengatakan.
Guru: Jika tetap membisu, bapak anggap kalian tak menjalankan tugas karya tulis & tak mengikuti ulangan tadi.
Farah: Maaf, pak. Apakah kalau gue berkata jujur bapak akan memaafkan saya?
Guru: Tentu.
Farah: Aku menerima materi tugas karya tulis dr internet, pak. Aku eksklusif copy paste & tak gue cek lagi. Itulah argumentasi kenapa ulangan tadi tak sama dgn isi karya tulis saya.
Guru: Baiklah, argumentasi bapak terima. Terus ananda Tania?
Tania: Aku minta tolong Erni melakukan tugas karya tulis itu, pak. Kelihatannya, ia mencari sumber dr internet juga.
Guru: Kalau begitu tolong panggilkan Erni sekarang.
Tania: Baik, pak.
Tania pun keluar mengundang Erni, kemudian kembali masuk ke kelas.
Erni: Bapak mengundang aku?
Guru: Iya, bapak ingin bertanya, apa benar murid 1 minta tolong padamu untuk menjalankan tugasnya?
Erni: Iya, pak. Maafkan saya, pak. Tania bilang ia tak paham tugas dr bapak apalagi ia bilang tak bisa mencari peran tersebut dr internet lantaran tidak memiliki uang untuk ke warnet.
Guru: Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis & ulangan kalian ini bapak kembalikan. Tapi, kalian harus mengumpulkan karya tulis buatan kalian sendiri dlm 3 hari.
Tania & Farah: Baik, pak.
Contoh Naskah Drama Pendek 4 Orang wacana Persahabatan di Sekolah
Naskah Drama 4 Orang
Tema: Friendship / Persahabatan
Karakter: Cerie, Coki, Cinderella, Canera
Suatu kisah yg terjadi di sebuah sekolahan yg sangat terkenal berjulukan Growpee High School. Di sekolah tersebut tedapat sebuah persahabatan yg berjulukan The Friend, beranggotakan tiga pelajar terkenal yg berjulukan Coki, Cerie, & Canera.
Pada suatu tatkala seorang anak berjulukan Cinderella yg dr dahulu ingin gabung menjadi anggota The Friend akibatnya memberanikan diri untuk bertanya apakah mampu masuk anggota The Friend.
Cinderella: “Hey Sobat!”
Tapi mereka asyik sendiri & menghiraukan Cinderella.
Cinderella: “Hey! Sedang membahas apa sih?”
Coki: “Eh, siapa ni anak? Kepo banget!”
Canera: “Iya nih, sok kenal banget!”
Cerie: “Udah deh, ia kan cuma nanya hal sepele.”
Cinderella: “Kalau tak ingin jawab pula gapapa kok. Aku cuma ingin nanya boleh tak sih gabung ke The Friend?”
The Friend: “APA?!”
Coki: “Aku salah denger nih?”
Canera: “Ngaca dong! Kamu tidak mempunyai cermin ya di rumah? Ih kasian banget deh!”
Cerie: “Maaf ya, kita tak open audition.”
Akhirnya Cinderella pergi meninggalkan The Friend dgn hati amat terluka. ia pergi menyendiri dgn harapan balas dendam.
Cinderella: “Liat aja nanti. Aku bakal ngehancurin The Friend!”
Keesokan harinya, Cinderella datang pagi-pagi sekali. ia cuma berjumpa Cerie di dlm kelas & kemudian mulai menjalankan planning jahatnya.
Cinderella: “Hey Cerie. Maaf ya kemarin gue tak berniat bikin kalian marah.”
Cerie: “Iya, gapapa kok. Kemarin kita pula yg kelewatan.”
Cinderella: “Cerie, ananda kemarin pulang sendiri?”
Cerie: “Iya, kenapa?”
Cinderella: “Kemarin gue lihat cowokmu pulang bareng sama Canera.”
Cerie: “APA?! Kamu tak salah lihat?”
Cinderella: “Aku mulanya sih pula tak yakin. Tapi kulihat-lihat emang bener.”
Lantas, Cerie eksklusif meninggalkan kelas dgn kesal.
Cinderella: “Game on!”
Cinderella tersenyum licik & mengikuti ke mana Cerie pergi dr belakang. Lalu Cerie berjumpa dgn Canera.
Canera: “Hei Cerie!”
Cerie: “Maksudmu apa? Kamu mau nusuk gue dr belakang? Dasar pengkhianat!”
Canera: “Kamu ngomong apa sih? Tiba-tiba marah-marah tak terang.”
Cerie: “Ternyata ananda deketin gue agar mampu ngerebut cowok gue gitu?”
Canera: “Ha? Aku tak ada niat sedikit pun untuk ngerebut cowokmu. Kaya tak ada cowok yg lain aja.”
Cerie: “Alah, tak usah argumentasi deh! Aku bener-bener tak menduga!”
Kemudian Cerie meninggalkan Canera dgn tatapan sinis. Di belakang, Cinderella menyaksikan kejadian itu & tersenyum licik.
Cinderella: “Yes! Rencanaku berhasil.”
Sepulang sekolah, Canera pergi ke tempat tinggal Coki.
Coki: “Hey Canera, sendirian aja? Tumben banget Cerie tak ikut?”
Canera: “Dia lagi ngambek ajaib.”
Coki: “Ngambek kenapa?”
Canera: “Tau deh, tiba-tiba banget ia murka-marah sambil fitnah gue ngerebut cowoknya.”
Coki: “Kok mampu? Emang ia tau dr siapa?”
Canera: “Tau ah, males bahas dia.”
Keesokan harinya, Coki & Canera berjumpa Cerie di kelas.
Canera: “Hei Cerie, ananda kemarin murka-marah tak terperinci kenapa?”
Tetapi Cerie, tak menghiraukan Canera & eksklusif keluar dr kelas. Coki menyusul Cerie & berupaya menghentikannya.
Coki: “Cerie, tunggu! Kamu kenapa sih? Kok tiba-tiba ngambek gitu?”
Cerie: “Kamu tau tak sih? Si Canera ternyata berparas dua! Hati-hati deh sama dia. ia ngedeketin kita cuma buat manfaatin kita doang.”
Coki: “Emang Canera kenapa? Perasaan kemarin lusa biasa aja. Kenapa tiba-tiba dr kemarin ananda jadi kaya gini?”
Cerie: “Masa sih, kemarin ia pulang bareng cowokku coba. Tidak punya perasaan banget deh tu anak.”
Coki: “Ha? Itu kata siapa?”
Cerie: “Cinderella yg kasih tau, katanya kemarin ia lihat eksklusif.”
Coki: “Terus ananda percaya? Asal ananda tau ya, kemarin gue tak dijemput, jadinya pulang bareng Canera.”
Cerie: “Apa? Tapi Cinderella bilang.”
Coki: “Jadi, ananda lebih percaya Cinderella yg tiba-tiba timbul & ingin masuk geng kita ketimbang sahabat ananda sendiri yg udah dekat dr dulu?”
Cerie: “Makara, Cinderella udah bohongin gue gitu?”
Coki: “Nah, itu tau.”
Cerie: “Sialan, udah dibaik-baikin malah ngelunjak dia.”
Kemudian, Cerie & Coki pergi ke kelas menemui Cinderella.
Cerie: “Cinderella! Maksudmu apa fitnah Canera kaya gitu?”
Cinderella: “Fitnah apa sih? Kamu diskusikan apa?”
Cerie: “Alah, tak usah ngeles deh!”
Canera: “Ada apa sih? Kok ribut?”
Sambil menghampiri Cerie, Coki, & Cinderella.
Coki: “Canera, ananda tau tidak? Sebenernya, yg ngefitnah ananda ternyata si Cinderella.”
Canera: “Apa? Aku punya salah apa sama kamu, Cinderella? Kamu sakit hati gara-gara kumarahin waktu itu?”
Cinderella cuma terdiam, mukanya terlihat jengkel tetapi tak ingin mengatakannya.
Coki: “Kamu beneran murka? Maaf banget deh, kita tak berniat nyakitin hatimu.”
Cerie: “Jika ananda marah bilang dong. Tidak usah pake program ngefitnah orang segala.”
Canera: “Cerie udah, ia kaya gitu kan lantaran kita pula yg salah.”
Cinderella: “Maaf ya, gue cuma iri liat kalian yg selalu bareng, sedangkan gue tak memiliki temen.”
Coki: “Cinderella, harusnya ananda bilang dong yg sebenernya, mungkin kita bisa ngerti.”
Cinderella: “Kalian tak salah kok. Aku aja yg kelewatan. Tidak seharusnya gue bikin kalian berkelahi.”
Cerie: “Makanya, kalau berbuat sesuatu tu dipikir dahulu! Sekarang ananda minta maaf sama Canera!”
Cinderella: “Canera, maafin gue ya?”
Canera: “Iya, Cinderella. Aku maafkan asal jangan diulangi.”
Cinderella: “Coki, Cerie, maafin gue pula ya? Aku emang salah.”
Cerie: “Bagus deh kalau ananda nyadar.”
Coki: “Cerie, udah dong. ia kan udah minta maaf. Malahan harusnya kita minta maaf pula ke dia.”
Cerie: “Ih, ngapain? Orang ia yg salah kok.”
Canera: “Gimana pun juga, kita udah kelewatan memperlakukan ia kayak gitu.”
Cerie: “Ya deh. Maafin kita ya, Cinderella?”
Cinderella: “Maafin gue pula ya?”
Coki: “Kamu masih mau gabung sama The Friend?”
Cinderella: “Tidak usah. Jika ada saya, kalian malah berkelahi terus.”
Canera: “Tidaklah, asalkan ananda mau jujur sama kita, kita pula bakal jujur sama kamu.”
Cerie: “Jadi?”
Cinderella: “Ya deh, gue mau. Makasih ya guys. Kalian baik banget sama saya.”
Coki: “Ya! The Friend Forever!!”
Contoh Naskah Drama 4 Orang Remaja Perempuan
Judul: Penampilan Tidak Bisa Membeli Cinta
Tema: Percintaan Remaja
Jumlah Pemeran: 4 orang
Penokohan:
- Sarah (perempuan stylish)
- Dina (perempuan sederhana)
- Rima (perempuan stylish)
- Tama (Lelaki sarat ketulusan)
Sarah: Penampilan ananda kok payah banget sih?
Dina: Payah? Kayaknya biasa aja deh.
Rima: Iya, Din. Penampilanmu terlihat payah banget.
Dina: Kalau payah, gue harus tampil gimana menurut kalian?
Sarah: Ya. setidaknya baju yg ananda pakai jangan begituan dong! Malu-maluin tahu nggak?!
Dina: Kalian ini serius atau cuman mau ngisengin? Sepertinya penampilanku simple & nggak bermasalah kaya yg kalian bilang.
Rima: Kamu salah, Din. Kamu kan masih muda, masa pilih baju untuk ibu-ibu gitu? Nanti cowok ananda malah ogah lagi sama kamu.
Sarah: Betul itu! Cowok kan perhatikan fashion ceweknya. Kalau gayamu kaya gitu, jangan nyesel ya nanti kalau Tama ngejauhin kau.
Dina: Kalian ini ada-ada aja deh! Ngasih masukan sih ngasih masukan, tapi jangan ampe segitunya dong. Masa hingga kehilangan cowok lagi.
Rima: La emang bener, Din. Kami kan cuma pengen ananda terlihat elok & mampu bikin cowokmu pede pas bareng kamu. Nah, kalau fashion ananda mirip itu ancaman dong.
Sarah: Bener tu apa yg Rima bilang.
Dina pun dibuat terdiam oleh kedua sahabat dekatnya itu. ia termangu beberapa detik, kemudian mereaksi pernyataan kedua temannya itu.
Dina: Kalau mirip itu, gue mesti bagaimana nih? Bagaimana gue mesti memperbaiki gayaku?
Tiba-tiba Tama tiba & menghampiri mereka bertiga. Tama sendirian & penampilan kekasih Dina memukau Rima & Sarah.
Tama: Eh. Kalian lagi ngapain kok kayaknya serius banget ngobrolnya?
Rima: Nggak ada kok. Cuma ngerumpi sesama cewek. Kamu abis darimana, Tam?
Tama: Tadi abis nganterin temen terus lihat kalian di sini, ya sekalian aja gue gabung. Nggak papa kan cowok sendirian?
Sarah: Ya nggak papa dong! Btw, mau gabung ngerumpi sama kita atau mau ngerumpi sama Dina nih?
Saut Sarah bercanda pada Tama yg sangat khas dgn senyum manisnya itu. Dina pun tanpa segan menginformasikan isi obrolan mereka pada Tama.
Dina: Tama, gue mau nanya sama kamu. Tapi jawab jujur ya?
Tama: Mau tanya apa? Sepertinya serius amat. Emang selama ini gue penah bohong sama kau? Mau nanya apa?
Dina: Penampilanku payah banget ya?
Mendengar Dina mengajukan pertanyaan itu pada Tama, Rima pun sangat terkejut & kemudian coba mengalihkan perhatian Tama.
Rima: Apaan sih kamu, Din? Jangan dengarkan dia, Tam. Si Dina nih kadang-kadang ngomongnya memang sering ngelantur.
Dina: Kok nggak dijawab, Tam?
Rima: Apaan sih mau, Din?
Tama: Begini, selama ini gue selalu jujur sama kamu, Din. Kalau ananda tanya apakah penampilanmu payah, jawabannya penampilanmu emang tak sebagus Rima & Sarah. Tapi, gue tak membuat itu sebagai problem, karena siapapun kau, bagaimanapun ananda gue tetap suka kau.
Rima, Sarah, & Dina terdiam sejenak setelah mendengar penjelasan Tama yg ternyata selama ini melihat tampilan Dina agak berurusan, tetapi ternyata Tama tetap sepenuhnya mencintai Dina. Dina pun mengucapkan suatu kalimat pada kekasihnya itu.
Dina: Tam, gue sayang banget sama kamu. Makara, ananda berhak untuk menyaksikan gue seperti yg ananda mau selagi itu mampu gue lakuin. Kalau ananda kurang suka dgn penampilan saya, ananda bisa menasehati gue supaya bisa berpenampilan lebih baik lagi.
Tama: Ya, lain kali gue ngomong. Dan tadi gue pula sudah bilang ke ananda bahwa performa ananda di mata orang lain & pula dimataku tak menjadi tolak ukur seberapa besar gue sayang sama kau.
Suasana pun terus diselimuti kedamaian, cinta, & kebahagiaan. Kedua sahabat Dina, yaitu Rima & Sarah, cuma dapat tercengang mendengarkan Dina & Tama saling mengungkap kejujuran & tulusnya cinta mereka.
Contoh Naskah Drama Singkat 4 Orang Tema Persahabatan
Judul: Nasehat Dari Sahabat
Tema: Sosial Persahabatan
Jumlah pemeran: 4 orang
Karakter:
- Ina: Baik (suka menasehati)
- Rista: Baik (suka dgn kebaikan)
- Jodi: Jahat (suka menjahili orang)
- Sandi: Baik (suka menegur temannya tatkala salah)
Alur Drama
Pada pagi hari itu tepatnya di depan rumah Ina, ada Rista, Jodi, & Sandi sedang berkumpul. Tidak lama kemudian Ina keluar dr rumahnya menemui ketiga temannya yg sedang berbincang di depan halaman rumahnya.
Naskah Dialog Drama
Ina: Hai, ada apa ini? Kok tumben kalian pada ngerumpi di depan rumah saya.
Rista: Aku tadinya mau manggil kau, tapi kamunya sudah keburu nongol. Nggak ada acara ananda hari ini, In?
Ina: Nggak ada tuh. Emang mau ngajak kemana kok kayaknya mau ngajak gue jalan gitu?
Rista: Nggak kok, gue cuman tanya aja. Siapa tahu ananda mau kemana gitu, kan biasanya ananda sibuk.
Ina: Nggak ada kok, hari ini gue di rumah aja.
Tiba-tiba Jodi menyampaikan idenya pada teman-temannya untuk ngejahilin Lela yg biasanya lewat di depan rumah Ina.
Jodi: Eh sobat-teman, gue ada pandangan baru nih!
Sandi: Ide apaan tu?
Jodi: Bisanya jam segini kan Lela pasti lewat sini, gimana kalau kita kerjain dia. Setuju nggak kalian?
Sandi: Ngerjain Lela?! Ah. Kamu ini jahat amat sih jadi orang!
Ina: Iya tuh. Kenapa sih dr dahulu ananda tuh nggak pernah berubah, Di. Dari dahulu kerjaannya pengen ngejahilin orang terus!
Jodi: Biarin. Kan itu emang hobiku.
Rista berupaya untuk menyadarkan Jodi yg usianya sudah menginjak 17 tahun, namun sikapnya masih saja mirip anak-anak.
Rista: Jodi, ananda tu kan udah dewasa, mestinya tabiat buruk yg selama ini melekat pada dirimu itu sudah hilang, nggak malah semakin menjadi.
Ina: Tuh. Dengerin kata Rista, harusnya ananda tuh mampu bersikap lebih dewasa, & kebiasaan ananda yg suka ngejahilin orang itu sedikit demi sedikut harus ananda hilangin.
Karena Jodi anaknya memang keras kepala & suka menganggu orang lain, maka ia tak mengindahkan saran teman-temannya.
Jodi: Ah, masa kolot kalian!
Melihat sikap si Jodi yg tak pula sadar diri ihwal kebiasaan buruknya, Sandi pun berupaya menyadarkan Jodi.
Sandi: Iseng itu emang boleh aja sih, Jod. Tapi, kalau berlebihan kan nggak baik juga. Lela anaknya baik & pendiam, terus kenapa tega amat ananda mau ngerjain dia. Emang salah ia apa?
Ina: Bener banget apa yg Sandi bilang. Justru kalau gue pas ngelihat Lela itu yg ada di hati ini malah rasa hiba.
Jodi: Iba? Emang kenapa kok mesti ngerasa iba?
Ina: Lela itu kan sudah nggak punya Ibu. ia sehari-hari menghabiskan waktunya untuk menolong ayahnya jualan di pasar.
Jodi baru tahu kalau ternyata Lela sudah tak mempunyai ibu. Mendengar kabar tersebut, cita-cita Jodi untuk menjahili Lela pun pupus.
Jodi: Oh, begitu ya. Kasihan ya si Lela! Ya sudah deh, gue komitmen nggak bakalan ngejahilin atau ngerjain Lela lagi.
Rista: Bagus itu, tetapi jangan hanya sama Lela dong! Sama siapapun ananda nggak boleh bersikap jahil. Itu kan tindakan dosa.
Ina: Bener itu!
Jodi: Ah. Kalian dikit-dikit dosa!
Semenjak itu, Jodi sudah tak pernah menganggu Lela lagi, tetapi perangai buruknya masih saja tak berganti. Jodi sering menciptakan onar di kampungnya & pula di sekolahan.
Contoh Naskah Drama 4 Orang Komedi Lucu Panjang
Judul: Politikus Kecelakaan
Tema: Drama pendek lucu
Pemeran: Jono, Vincent, Polisi, Bu Sinta.
Pada suatu masa yg akan datang, hiduplah dua perjaka yg diketahui dgn sebutan Vincent & Jono. Mereka nampak kelelahan, karena melaksanakan sesuatu hmm, mau tahu? Kita eksklusif saja saksikan kejadiannya.
Jono: “Eh, Cent. Mana jatahku?”
Vincent: “Jatah apaan?”
Jono: “Jangan pura-pura bego, tadi gue lihat. Kamu salaman pas kita selesai ngubur. Aku pula kebagian capenya pas nguburin tadi.”
Vincent: “Yaelah, itu cuma nyalamin doang.”
Jono: “Iya nyalamin, salam tempel kan?”
Vincent: “Enggak lah, Jon!”
Jono: “Beneran?”
Vincent: “Iya, sumpah demi kesambar geledek bareng-bareng.”
“Stop!” ucap sang narator sambil menekan tombol di remote & mereka pun terdiam.
Tiba-tiba, tanpa disangka-sangka, datanglah seorang polisi bareng seorang perempuan yg tengah bersedih. Ada apa gerangan? Kita teruskan ceritanya. Mencet tombol lagi, kemudian kepinggir.
Polisi: “Maaf, bisa minta waktunya sebentar.”
Jono: “Minta? Beli dong!”
Polisi: “Kamu berani ya bercanda sama saya? Saya ini polisi, lho!”
Jono: “Saya ini rakyat lho!”
Polisi: “Apa ananda bilang?”
Jono: “Maaf, pak. Cuma bercanda.”
Vincent: “Jadi, ada urusan apa bapak & ibu tiba kemari?”
Polisi: “Jadi begini. Begitulah.”
Vincent: “Oh, begitu”
Jono: “Emangnya tadi ia bilang apa, Cent?”
Vincent: “Gak tau tuh.”
Polisi: “Makanya denger baik-baik.”
Jono : “Oke.”
Polisi: “Begini. Begitulah.”
Jono: “Begitulah apanya?”
Polisi: “Beberapa jam yg lalu, suami dr ibu Sinta mengalami kecelakaan.”
Ibu Sinta: “Makara suami saya buru-buru aahkhaa (nangis), buru-buru akkhaa.”
Vincent: “Buru-buru apa?”
Jono: “Buru-buru itu bukannya hewan yg ada di maritim yg punya tentakel?”
Vincent: “Itu macan!”
Ibu Sinta: “Tadi suami saya tergesa-gesa berangkat.”
Vincent: “Kerja?”
Ibu Sinta: “Bukan, tadi ia mau beli onorg di warung depan, tetapi ia gaya-gayaan pake mobil segala.”
Vincent: “Oh gitu.”
Jono: “Kamu tau?”
Vincent: “Kagak lah.”
Jono: “Hahahahhahaah. Sama dong kita.”
Polisi: “Jadi pada dasarnya, apakah bapak berdua menyaksikan suami Bu Sin ini?”
Bu Sinta: “Nama saya jangan disingkat-singkat dong, Pak Pol.”
Polisi: “Oh iya, maaf Ibu Sinta. Jadi, apa kalian melihat suami Bu Sin ini?”
Jono: “Oh, udah dikuburin tadi.”
Butut: “Hiks.”
Polisi: “Tenang bu, ini memang sulit, namun setidaknya orang-orang baik ini langsung menguburkan suami ibu. Ngomong-ngomong, mampu diterangkan keadaan dia saat kalian melihatnya?”
Vincent: “Bisa pak, jadi tadi itu ia masih gerak-gerak gitu, masih nafas juga.”
Polisi: “Lho, terus kenapa dikubur?”
Jono: “Gini pak, suami Bu Sin inikan politisi. Nah politisi itu suka bohong, memiliki arti kalau ia tampaknya hidup, bahwasanya ia udah mati.”
Polisi: “Oh iya-ya, kini ananda ikut saya ke kantor bareng ibu untuk dimintai keterangan lebih lanjut.”
Jono & Vincent: “Ide bagus tuh.”
Akhirnya, Jono & Vincent ikut bersama Pak Polisi menuju kantor, namun mereka tak di penjara. Mau tahu sebabnya? Ini ia penjelasannya.
Jono: “Saya memang membunuh seorang politikus.”
Polisi: “Bagus, itu artinya ananda mengakui kesalahanmu.”
Jono: “Tapi saya menyelamatkan jutaan rakyat Indonesia dr tikus berdasi itu!”
Vincent: “Merdeka!”
Polisi: “Merdeka!”
Begitulah selesai kisah perjalanan antara Jono & Vincent. Pada alhasil kalau ada orang yg kecelakaan, mereka memutuskan apakah orang itu seorang politikus yg korupsi atau bukan. Jika iya, mereka tak akan menolong, karena politikus pula tak menolong rakyat Indonesia. Merdeka!
Itulah beberapa contoh naskah drama persahabatan, dongeng rakyat, kejujuran, & komedi yg bisa kami bagikan. Secara lazim, pemahaman naskah drama ialah teks tertulis berisi alur dongeng yg digambarkan lewat obrolan antar tokoh.
FAQ
Naskah drama yakni teks tertulis berisi alur dongeng yg digambarkan melalui dialog antar tokoh.
Drama bercerita lewat peran & dialog yg dipentaskan. Cerpen ialah jenis karya sastra berupa prosa naratif fiktif yg ditulis dengan-cara ringkas.
1. Tentukan wangsit
2. Tentukan tema drama
3. Tentukan judul naskah
4. Merumuskan naskah
5. Pemetaan tokoh & karakteristiknya
6. Buat kerangka cerita
7. Buat sinopsis
8. Kembangkan cerita