close

Contoh Kisi-Kisi dan Instrumen Soal Esay

2.      INSTRUMEN SOAL ESAI
Variabel yg diukur  : Hasil Belajar
Mata pelajaran             : Ilmu Pengertahuan Alam (IPA)
Kelas                           : V
I.                   Teori Utama (Grand Theory)
Hasil mencar ilmu merupakan kesanggupan yg diperoleh individu sesudah proses belajar berlangsung, yg dapat memberikan pergeseran tingkah laris baik wawasan, pemahaman, perilaku & keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dr sebelumnya. Merujuk pemikiran Gagne (dalam Suprijono, 2012),
hasil berguru berupa:
  1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dlm bentuk bahasa, baik ekspresi maupun tertulis.
  2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan desain & lambang. Keterampilan intelektual terdiri dr kesanggupan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep & menyebarkan prinsip-prinsip keilmuan.
  3. Strategi kognitif yakni kecakapan menyalurkan & mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini mencakup penggunaan desain & kaidah dlm memecahkan dilema.
  4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melaksanakan serangkaian gerak jasmani dlm urusan & kerjasama, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
  5. Sikap yakni kemampuan mendapatkan atau menolak objek menurut penilaian kepada objek tersebut. Sikap berupa kesanggupan menginternalisasi & eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menimbulkan nilai-nilai selaku standar prilaku.
II.                Definisi Konseptual
Hasil berguru merupakan suatu proses akhir belajar siswa sesudah memahami & menguasai sebuah wawasan
III.             Definisi Operasional
Hasil mencar ilmu IPA merupakan skor yg diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran IPA & menjawab tes hasil belajar IPA berbentuk tes esai.
IV.             Kisi-kisi
KD
Indikator
Aspek Kognitif
Aspek Pengetahuan
JUMLAH
C1
C2
C3
K1
K2
K3
K4
6.1  Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya
1.   Mendeskrifsikan sifat-sifat cahaya yg mengenai cermin datar & cermin lengkung.
1,
2
1
2
2
2.   Memberikan acuan peristiwa pembiasan cahaya dlm kehidupan sehari-hari
3,4
3,4
2
3.   Memberikan pola kejadian penguraian cahaya dlm kehidupan sehari-hari
5
5
1
V.                Soal Esai
Nama               :
No. absen        :
Kelas               :
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1.      Sebutkan sifat-sifat cahaya yg ananda ketahui & berilah misalnya!
2.      Jelaskan sifat-sifat bayangan yg dibentuk apabila suatu benda diletakkan di depan cermin cembung!
3.      Mengapa kaca spion kendaraan bermotor memakai cermin cembung?Jelaskan!
4.      Mengapa pensil yg dimasukkan ke dlm gelas yg berisi air tampakbengkok?
5.      Jelaskan bagaimana proses terjadinya pelangi!
Kunci tanggapan
1.      Sifat-sifat cahaya:
a.       Cahaya Merambat Lurus, contohnya cahaya lilin yg melewati lubang pada tembok.
b.      Cahaya menembus bena bening, contohnya cahaya menembus beling.
2.      Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, & lebih kecil (diperkecil) dibandingkan dengan benda yg bantu-membantu.
3.      Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai benda yg memakai cermin cembung, yakni cermin pada kaca spion kendaraan bermotor baik mobil ataupun motor. Pada kendaraan bermotor, kaca spionnya menggunakan cermin cembung dgn tujuan agar pengemudi lebih mudah mengendarai kendaraannya, tatkala melihat kendaraan & benda lain yg ada di belakangnya.
4.      Pensil yg berada di gelas yg beisi air terlihat bengkok. Selain itu, duit logam yg dimasukkan ke dlm gelas yg berisi air terlihat lebih dangkal. Kedua insiden ini merupakan acuan insiden pembiasan cahaya. Apabila cahaya merambat lewat dua medium yg berlainan kerapatannya maka cahaya akan mengalami pembelokan atau pembiasan. Udara memiliki kerapatan yg lebih kecil daripada air. Bila cahaya merambat dr zat yg kurang rapat ke zat yg lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Akan namun apabila cahaya merambat dr zat yg lebih rapat ke zat yg kurang rapat maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis wajar . Garis normal merupakan garis yg tegak lurus pada bidang batas kedua permukaan.
5.      Pelangi merupakan salah satu peristiwa dlm kehidupan sehari-hari yg bekerjasama dgn penguraian cahaya. Pelangi biasanya dapat kita lihat pada saat hujan turun rintik-rintik. Warna pelangi sama halnya seperti warna spectrum cahaya yg terbentuk pada acara yg telah ananda lakukan sebelumnya. Warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila & ungu pada pelangi berasal dr pembiasan & penguraian cahaya putih matahari oleh bintik-bintik air hujan.
Bobot Penskoran Soal :

Soal No. 1.
5
Siswa menyebutkan 4 sifat cahaya beserta misalnya
4
Siswa menyebutkan 4 sifat cahaya tak berisi contoh
3
Siswa menyebutkan 3 sifat cahaya beserta misalnya
2
Siswa menyebutkan 2 sifat cahaya beserta contohnya
1
Siswa menyebutkan 1 sifat cahaya beserta contohnya
Soal No. 2.
5
Siswa menjawab dgn 3 atau lebih sifat bayangan dgn benar & tepat
4
Siswa menjawab dgn 3 sifat bayangan
3
Siswa menjawab dgn 2 sifat bayangan
2
Siswa menjawab dgn 1 sifat bayangan
1
Siswa menjawab, namun balasan siswa salah
Soal No. 3.
5
Siswa mampu menunjukkan argumentasi yg benar dgn klarifikasi yg tepat
4
Siswa bisa memberikan alasan yg benar dgn penjelasan yg kurang sempurna
3
Siswa mampu menunjukkan alasan yg benar dgn penjelasan yg salah
2
Siswa mampu memberikan argumentasi yg benar tanpa klarifikasi
1
Siswa menjawab, namun balasan siswa salah
Soal No. 4.
5
Siswa bisa memperlihatkan alasan yg benar dgn klarifikasi yg sempurna
4
Siswa mampu memberikan alasan yg benar dgn penjelasan yg kurang sempurna
3
Siswa bisa memperlihatkan argumentasi yg benar dgn klarifikasi yg salah
2
Siswa mampu menunjukkan argumentasi yg benar tanpa klarifikasi
1
Siswa menjawab, tetapi balasan siswa salah
Soal No. 5.
5
Siswa mampu memberikan proses yg benar dgn klarifikasi yg tepat
4
Siswa mampu menunjukkan proses yg benar dgn klarifikasi yg kurang sempurna
3
Siswa bisa menunjukkan proses yg benar dgn penjelasan yg salah
2
Siswa bisa memberikan proses yg benar tanpa klarifikasi
1
Siswa menjawab, namun balasan siswa salah
VI.             Validitas & Reliabilitas Tes Esai
Validitas Isi
            Validitas tes yakni tingkatan suatu tes mampu mengukur apa yg hendak diukur. Suatu alat evaluasi disebut valid jikalau alat tersebut bisa menganalisa yg sebaiknya dievaluasi. Terdapat dua tahap dlm melaksanakan uji validitas, yakni validitas isi & validitas empiris (butir).
Validitas isi dipakai untuk mencari kejituan dr suatu tes ditinjau dr segi isinya.  Untuk mencari validitas isi digunakan rumus Gregory.  Validitas isi dgn rumus Gregory diputuskan berdasarkan penilaian dr beberapa pakar. Hasil penilaian dr bebrapa pakar dimasukkan ke dlm tabulasi silang 2×2. Adapun rumus Gregory yang digunakan untuk menguji validitas isi tes objektif (hasil belajar) adalah selaku berikut. 
Vc    =
Keterangan:
Vc             :  Koefisien Content Validity
A              :  Jika kedua pakar menganggap kedua butir tersebut tak berhubungan
B              :  Jika pakar 1 menganggap butir tersebut kurang berkaitan
C              :  Jika pakar 2 menilai butir tersebut kurang berhubungan
D              :  Jika kedua pakar menilai butir tersebut relevan
Tabel Formula Gregory
Judges I
Kurang Relevan
Sangat Relevan
Judges II
Kurang Relevan
(A)
(B)
Sangat Relevan
(C)
(D)
Kriteria:
Skor penilaian dr :    0,8  – 1,00    : dikategorikan Sangat Tinggi
                                    0,6  – 0,79    : dikategorikan Tinggi
                                    0,4  – 0,59    : dikategorikan Sedang
                                    0,2  – 0,39    : dikategorikan Rendah
                                    0,0  – 0,19    : dikategorikan Sangat Rendah
Validitas Empiris (Butir)
Rumus yg digunakan untuk menguji validitas butir tes esai dgn data politomi menggunakan tehnik korelasi product moment. Rumus yg dipakai untuk mengenali validitas butir memakai rumus Korelasi product moment (rxy) rumus yg digunakan yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
Dalam santunan interpretasi terhadap koefisien kolerasi product moment () di gunakan kreteria selaku berikut
rhit lebih besar dr rtab pada taraf signifikansi 5% (rhit > rtab) = Valid
rhit lebih kecil dr rtab pada taraf signifikansi 5%  (rhit < rtab) = Tidak (Gugur)
            Berdasarkan hasil perhitungan validitas terhadap seluruh butir soal esai sebanyak 3 butir pada taraf signifikansi 5%, diperoleh hasil sebabagai berikut.
Tabel Rekapitulasi Uji Validitas Butir Tes Esai
X1
X2
X3
X4
X5
r-hitung
0.7628
0.5745
0.6912
0.5583
0.5749
r-kritis
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
keputusan
valid
valid
Valid
Valid
valid
Hasil perkiraan memperlihatkan bahwa seluruh butir tes esai yg diuji valid (perkiraan dengan-cara lengkap tersaji pada lampiran 03).
Reliabilitas Tes Objektif
Jika alat ukur tersebut dipakai untuk melaksanakan pengukuran dengan-cara berulang kali maka alat tersebut tetap menunjukkan hasil yg sama. Reliabilitas instrumen dlm penilaian mempunyai makna penting karena menunjukkan ketepatan & kemantapan suatu pengukuran. Dalam mengkalkulasikan realibilitas ini digunakan formula Alpha untuk instrumen tes dgn rumus sebagai berikut.
Keterangan:
r11          = koefisien reliabilitas tes
k          = banyaknya butir tes
St2       = varians skor total
∑Si2      = jumlah varians dr respon-respon kepada tiap butir pertanyaan
Setelah memperoleh hasil, pastikan tingkat reliabilitas tes esai tersebut menurut tolok ukur derajat reliabilitas berikut.
Tabel Kriteria Derajat Reliabilitas Tes
Kriteria Acuan
Kategori
£ 0,20
Sangat rendah
0,20£0,40
Rendah
0,40£0,60
Sedang/cukup
0,60£ 0,80
Tinggi
0,80£1,00
Sangat tinggi
Berdasarkan perkiraan, diperoleh r = 0,60. Maka derajat reliabilitas tes esai tersebut termasuk dlm standar Sedang (perkiraan dengan-cara lengkap tersaji pada lampiran 04).
  Contoh Kisi-kisi dan Instrumen Kuisioner