Contoh Cerpen

Contoh Cerpen – Tahukah anda? bahwa cerpen ialah dongeng pendek. Mungkin ketika duduk di dingklik sekolah kita sudah tak abnormal lagi, kita semua niscaya pernah mendapatkan tugas untuk mengarang ataupun menciptakan cerpen. Cerpen ini merupakan salah satu karya sastra dimana berbentuk prosa, mirip kebanyakan karya sastra lain, namun cerpen ini lebih pendek & singkat.

contoh cerpen

Tentang Pendidikan

Berikut pola berkaitan dgn pendidikan :

gambar-sekolah

Namaku Nurwanto. Aku merupakan siswa di suatu sekolah putih abu-bubuk, dimana biasa disebut dgn Sekolah Menengan Atas. Saat ini, gue sudah menginjak semester 2 tepatnya di kelas 2 SMA.

Tepat pagi yg caerah ini, gue terbangun dengan-cara tergesa – gesa. Selanjutnya, gue segera melakukan suatu ritual mandi serta bergegas ke dapur untuk sarapan. Sesudah selesai sarapan, gue eksklusif pergi ke sekolah karena hari ini ialah pelajaran matematika.

Guru matematika tersebut populer sekali bahasa animo mirip killer di sekolahku, gue menaiki suatu bus supaya sampai menuju ke sekolah. Namun, ketika gue tiba di sekolah pintu gerbang telah tertutup. Aku begitu gusar serta berusaha untuk masuk ke dalam. Aku memberanikan diri supaya memanjat gerbang itu. Untung saja gue menggunakan celana hari ini jadi gue tak perlu sungkan untuk memanjat gerbang yg tidak mengecewakan tinggi itu. Sebelum memanjat, gue celengak-celinguk mencari eksistensi satpam. Untung saja satpam itu sedang tak ada di pos-nya.

Bruk. Aku melompat dr atas gerbang & segera melesat ke arah kelasku. Untung saja tak ada yg melihat kalau gue sudah berani memanjat gerbang sekolah.

Naas. Saat sampai di kelas sudah ada Pak Wijaya selaku guru matematika yg sungguh terkenal killer itu. Aku memberanikan diri untuk masuk ke kelas. Pak Wijaya memangil namaku saat gue sudah ada di hadapannya. Nyaliku kemudian menciut ketika mendengar bunyi baritonnya yg sungguh tegas itu. Kemudian Aku tersentak saat Pak Wijaya memarahiku sebab gue datang telat, dia pula menceramahiku biar gue lebih ulet berguru alasannya adalah nilai matematikaku sangat rendah. Aku sangat malu sekali sebab dimarahi & diceramahi di depan murid-murid yg lain. kemudian satu jam pelajaran Pak Wijaya dihabiskan cuma untuk menceramahiku.

Dari kejadian itu gue hanya diam mematung di kursiku. Aku bahkan tak menghiraukan perkataan sobat-sahabat yg memanggil namaku. Aku terus termenung & memikirkan kesalahanku hari ini. Setelah memikirkannya gue bertekad untuk merubah cara hidupku.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi setengah jam yg lalu. Namun, gue masih asyik di dlm perpustakaan sekolah. Aku mempunyai niat mempelajari pelajaran matematika yg belum gue pahami. Kegiatan ini terus gue kerjakan saban hari sehabis pulang sekolah.

  Majas Kontradiksi Interminus

Setelah beberapa ahad berupaya mengubah cara hidupku, karenanya gue berhasil. Saat ini gue tak pernah telat pergi ke sekolah sehingga semua nilai matematikaku berkembangdrastis. Aku sungguh senang. Tak sia-sia gue berusaha sehingga membuahkan hasil yg baik.

Baca Juga : Contoh Konflik Sosial

Tentang Kehidupan

Berikut teladan cerpen yg berkaitan dgn kehidupan

gambar-bintang

Bintang

Nia, duduk di samping jendela, dibawah sinar lampu yg temaram. Lalu memandang langit yg gelap, cuma ada rembulan yg memantulkan sebagian dr cahaya matahari. Tidak ada bintang yg terlihat, semua bersembunyi dibalik awan, barangkali malu untuk di lihat, ungkapnya dlm hati seraya tersenyum. Angin malam berhembus sepoi-sepoi, solah-olah menghembuskan udara pada wajahnya yg lembut. Awan bergerak perlahan, memperlihatkan seni tersendiri di kegelapan malam. Ahh, ternyata cuma ada satu bintang di balik awan, senyumnya tersungging di balik bibirnya yg mungil. Ya Rabb, ternyata setitik cahaya pun bisa menawarkan keindahan yg luar biasa di atas luasnya langit yg gelap di malam hari itu. Ah, kemudian tatkala membuka jendela, memandang langit kemudian mendapatkan bintang ia tak mencoba memandang awan namun menutup jendela kembali, ia tak akan menemukan bintang yg tersembunyi di balik awan.

Seperti setitik bintang di kegelapan malam, acap kali kita tak menyadari ada banyak sekali cahaya kecil dlm malam yg gelap, yg sering disebut dgn “bintang”. Betapa indahnya cahaya itu walaupun tak bisa menerangi malam. Tetapi, lain halnya tatkala kita menyaksikan ada setitik noda di atas kain putih yg membentang. Kita justru terkonsentrasi pada noda yg kecil, sehingga seakan-akan lupa betapa bersihnya kain itu terlepas dr setitik noda yg ada, kemudian mungkin bisa hilang cuma dgn sedikit detergent pemutih. Itulah hidup, kadang kala kita lupa untuk memandang sesuatu dr segi lain yg dimiliki

Aku, mempunyai seorang murid yg saya pikir kecerdasannya kurang mencolokdibanding murid yang lain. Pada suatu hari, tatkala kami tengah membicarakan sistem tata surya, cuma sebagai wawasan kalau bumi merupakan salah satu planet dlm sistem tata surya yg menjadi daerah tinggal insan, murid saya itu, sebut saja namanya Rimba, tiba-tiba berdiri & mengambil helm milik guru lain yg disimpan diatas loker dlm ruang kelas kemudian memakainya. Tanpa saya sadari saya berkata kepadanya :”Wah,,,teman-sahabat, lihat!! Rimba menggunakan helm, mirip astronot yg mau terbang ke bulan ya…”. Kemudian sahabat-temannya memandang ke arahnya, lalu ia tersenyum, impulsif helmnya langsung di lepas kemudian dikembalikan ke kawasan semula, tanpa mesti disuruh untuk mengembalikan. lalu saya mengajak mereka untuk menggambar roket di atas kertas putih yg tersedia. Dan hasilnya, Subhanallah, murid yg saya pikir kecerdasannya kurang mencolokitu justru tahapan menggambarnya dua tingkat lebih tinggi dibanding murid yg saya pikir paling cerdik di kelas.

  Teks Iklan

Seandainya saja saya menawarkan reaksi yg lain seperti :”Rimba, silakan dikembalikan helmnya karena sekarang saatnya kita belajar”, atau :”Maaf, silakan dikembalikan helmnya kemudian Rimba belum minta ijin bu guru”, atau yg lainya, kemudian saya tak akan pernah tahu bahwa kecerdasan ia sudah lebih dr apa yg saya sangka, kemudian pembahasan hari itu bukan tentang astronot atau roket. Atau barangkali saya memerlukan lebih dr satu kalimat perintah untuk mampu membuatnya mengembalikan helm ke kawasan semula.

Berbeda – beda reaksi yg timbul, tatkala kita memandang bintang di kegelapan malam walaupun setitik noda di selembar kain putih, ternyata begitu menunjukkan hasil yg begitu berlainan juga. Hidup ini indah, lalu kita memandang sesuatu dr segi yg lain, namun yg terlihat bukan cuma sekedar 2 dimensi. Bukankah lebih seru dikala kita menyaksikan film 3 dimensi???

-Karya Wijayanti-

Baca Juga : Contoh Teks Biografi

Tentang Motivasi

Berikut acuan cerpen yg berhubungan dgn motivasi :

gambar-matahari

Matahari Pun Tak Bosan

Saat ku bangkit sehabis lama ambil posisi jongkok menyaksikan kejadian dikala menimpa embun. Mentari pun memulai meninggi, kemudian diam – diam membasahi semua ragaku dgn cahaya kuningnya yg bersinar lembut. Kemudian kugerakan seluruh ototku. Kuajak tubuhku beraktivitas. kemudian… gue olahraga.

Putar kanan… putar kiri… hadap kanan… hadap kiri… badanku berliuk- -liuk tak karuan. Aliran darah segar kemudian membanjiri pembuluh darahku. Aku terbuai keasyikan. Di tengah keasyikan itu, seperti kudengar orang bercakap-mahir. Kuajak kakiku untuk melangkah mencari asal bunyi. Di ruang tamu kudapati dua orang tengah terlibat perbincangan yg sungguh serius. Kemudian gue intip dibalik pintu belakang. Bapak angkat serta temannya. Aku tak mengerti apa yg sedang mereka bicarakan. Bahasa sunda yakni penghalangnya, alasannya gue kurang mengetahui bahasa itu.

Diam – diam kuberanikan untuk duduk disamping bapak angkatku. Setelah mendapat perizinan. Akupun kini terpaut dlm pembicaraan yg sudah mereka mulai semenjak tadi. Dengan pembahasan mengenai bahasa indonesia raya, gue mengajukan pertanyaan, menjawab serta menanggapi apa saja yg terjadi pada dikala diskusi pagi itu.

Masalah pekerjaan serta tetek bengeknya, hal itulah ternyata yg menjadi perdebatan. Bapak angkatku seorang pedagang & ia menggeluti pekerjaan tersebut. Kemudian temannya seorang guru tengah menjalani profesi yg dimilikinya.

“Saya heran kenapa ananda tak pernah capek bolak – balik dr rumah ke pasar tiap hari?” kemudian temannya buat bapak. Pertanyaan konyol kupikir. Bagaimana tidak, jika gue bisa mengajukan pertanyaan padanya kenapa pula ia tak pernah lelah bolak – balik dr rumahnya ke sekolah? Yhaaaa… kan?

  Contoh Teks Negosiasi

“Kata siapa saya tak kelelahan!” Bapak menanggapinya singkat.

“Hmm… tidak, maksud saya apakah ananda tak bosan?” pertanyaan lanjutan buat bapak. Gila, sepertinya ini orang sedang didera kejenuhan nich sama kerjanya. Ah, tetapi apa mungkin. Kalau tak kenapa ia mengajukan pertanyaan dgn pertanyan konyol mirip itu? Hatiku berdialog sendiri.

Suasana ruangan membisu. Kulirik bapak angkatku. Bapak diam. Bukan diam biasa. Ada kebijaksanaan serta wibawa tercipta diwajahnya & gue gres tahu itu. Perkenalanku sama bapak angkatku belumlah usang, gres seminggu lebih dua hari. Sejauh ini gue lihat bapak penduduknya humoris, kocak, suka bercanda serta jarang serius. Tapi pagi ini beda sekali.

Bapak menghela napas, mengisi ruang kosong didadanya. Perlahan mengalir nasihatnya melalui lisannya. Diwejangkan jawaban buat pertanyaan temannya.

“Kamu tahu matahari bukan?” Retoris bapak bertanya. Temannya mengangguk. Begitu pula saya.

“Matahari bersinar disiang hari. Muncul ditimur kemudian tenggelam dibarat. ia bertugas menerangi bumi, memberi kehidupan untuk makhluk yg ada di seantero persada.”

Kembali bapak diam. Kemudian kulihat sobat bapak diam mendengarkansabda bapak. Lalu gue ikut menunggu apa yg akan disampaikan bapak berikutnya.

“Kalau matahari berhenti sejenak saja dr tugasnya, apa yg bakalan terjadi?”

“Kacau…” Jawab sahabat bapak. gue mengiyakan. Bapak, gue & temannya tertawa. Suasana kembali tak tegang.

“Bagaimana jadinya kalau matahari ikut jenuh serta meninggalkan tugasnya?”
Pertanyaan retoris bapak timbul lagi.

“Begitulah, bagaimana pula saya akan bosan bolak – balik ke pasar. Nah saat saya bosan kemudian berhenti melakukan pekerjaan , tentu saja anak istri saya tak akan makan. Bukannya begitu Jang?”

Temannya tersenyum di balik anggukannya. Tampak semangat baru terpancar di raut mukanya, seolah wajah itu berkata “Ayo… semangat melakukan pekerjaan Jang, mendidik serta mengajar siswa-siswamu”

Aku terharu mendengar untaian petuah bapak barusan. Aku sungguh tak menduga sedikitpun kalau dr ekspresi lelaki yg tak sempat menyelesaikan sekolah dasar ini mampu memperlihatkan motivasi serta pencerahan pada temannya, walaupun profesinya hanyalah sebagai seorang pedagang. Salut dehh… dua jempol untuk bapak angkatku… Hidup pak Rohim, Bapak yg nrimo penuh dgn cinta menerimaku selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di pinggiran Kota Banten ini.

-Karya Danil Gusrianto-

Baca Juga : Contoh Teks Observasi

Apa yg dimaksud cerpen ?

Cerpen merupakan suatu teks cerita yg pendek, dimana mampu dibaca sekali duduk.

Sebutkan 5 acuan cerpen dgn tema yg mendidik !

1. Contoh Cerpen Religi
2. Contoh Cerpen Pendidikan
3. Contoh Cerpen Sosial
4. Contoh Cerpen Perjuangan

Apakah 3 unsur ekstrinsik pada cerpen ?

1. Nilai-nilai cerpen
2. Biografi pengarang
3. Advertiser atau kondisi sosial

Demikianlah pembahasan artikel Contoh Cerpen, mudah-mudahan bermanfaat & menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca.