Contoh-Contoh Peribahasa dan Artinya – Istilah peribahasa telah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Dalm percakapan sehari-hari, kadang-kadang kita dengan sadar ataupun tidak sadar menggunakan peribahasa. Peribahasa yakni golongan kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung hukum dasar dalam bertingkah. Peribahasa bisa juga disebut pepatah, umumnya dalam kehidupan bermasyarakat sikap atau insiden yang terjadi disekitar kita akan disangkutpautkan dengan peribahasa.
Pada kesempatan ini, aku akan membagikan kumpulan pola peribahasa lengkap beserta artinya.
Berikut yaitu peribahasa-peribahasa yang sering kita dengar dalam penduduk kita :
NO
|
PERIBAHASA
|
ARTINYA
|
1.
|
Ada uang kakak di sayang, tak ada uang abang ditendang
|
hanya mau bersama disaat senang saja namun tidak ingintahu disaat sedang susah
|
2.
|
Air beriak tanda tak dalam
|
orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya
|
3.
|
Bagai pungguk merindukan bulan
|
seseorang yang membayangkan atau menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin
|
4.
|
Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama
|
setiap orang yang sudah meninggal niscaya akan diingat sesuai dengan perbuatannya di dunia
|
5.
|
Bagai Makan Buah Simalakama
|
bagai seseorang yang dihadapkan pada dua opsi yang sungguh susah untuk diseleksi
|
6.
|
Ada duit abang disayang, tak ada duit abang melayang
|
hanya mau bareng saat sedang senang saja, tak ingin tahu di ketika sedang susah
|
7.
|
Bermain air lembap, bermain api letup
|
Mengerjakan sesuatu pekerjaan akan mendapat imbalan sesuai dengan perbuatannya
|
8.
|
Sambil menyelam minum air
|
Orang yang mengerjakan pekerjaan sambil menjalankan pekerjaan lainnya
|
9.
|
Sebelum kematian berpantang mati
|
Kita tidak boleh gampang menyerah atau putus asa
|
10.
|
Seperti anak ayam kehilangan induk
|
Menderita kesusuahan karena kehilangan pemimpin
|
11.
|
Malang tak mampu ditolak, mujur tak dapat diraih
|
Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang memilih
|
12.
|
Barangsiapa menggali lubang, beliau juga terperosok ke dalamnya
|
Bermaksud mencelakakan orang lain, namun dirinya juga ikut terkena celaka
|
13.
|
Jauh di mata bersahabat di hati
|
Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan
|
14.
|
Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul
|
Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya
|
15.
|
Badan boleh dimiliki, hati jangan
|
Ungkapan bahwa orang tersebut telah memiliki kekasih, hatinya sudah ada yang mempunyai. Secara fisik mau menuruti segala macam perintah yang menindas, namun di dalam hati tetap menentang
|
16.
|
Lain di bibir lain di hati
|
Perkataan yang tidak cocok dengan kata hatinya, tidak jujur
|
17.
|
Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan
|
Berpikir baik-baik sebelum bertindak semoga tidak kecewa
|
18.
|
Membelah dada melihat hati
|
Ungkapan untuk menyatakan kesungguhan
|
19.
|
Ada harga ada rupa
|
Harga sebuah barang pasti diubahsuaikan dengan kondisi barang tersebut
|
20.
|
Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat
|
Berwajah rupawan namun perilakunya jahat
|
21.
|
Di mana kayu bengkok, di sana musang mengintai
|
Orang yang sedang lengah mudah dimanfaatkan oleh musuhnya
|
22.
|
Terlalu aru berpelanting, kurang aru berpelanting
|
Segala sesuatu yang berlebihan atau kurang akan berakibat kurang baik
|
23.
|
Menghela lembu dengan tali, menghela insan dengan kata
|
Segala pekerjaan mesti dilaksanakan berdasarkan metode aturannya masing-masing
|
24.
|
Lemak cantik jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan
|
perundingan yang bagus jangan disia-siakan, tetapi hendaknya dipikirkan secara dalam-dalam
|
25.
|
Menanti-nanti bagaikan bersuamikan raja
|
Menantikan santunan dari orang yang tidak mampu memberikan pinjaman
|
26.
|
Luka telah hilang parut tinggal juga
|
Setiap pertengkaran senantiasa meninggalkan bekas dalam hati orang yang bertikai, meskipun perselisihan itu sudah selsai
|
27.
|
Makan hati berulam rasa
|
Menderita sebab tindakan orang yang kita sayang
|
28.
|
Untung bagaikan roda pedati, sekali ke bawah sekali ke atas
|
Keberuntungan atau nasib manusia tiada tetap, kadang di bawah dan kadang di atas
|
29.
|
Kalau tiada senapang, baik berlangsung lapang
|
Jika tidak bersenjata atau tidak bertenaga, seharusnya mengalah
|
30.
|
Air besar watu bersibak
|
Persaudaraan akan cerai-berai apabila timbul pertikaian
|
Sekian dulu artikel wacana acuan-contoh peribahasa dan artinya, semoga berguna.
Selamat berguru..!!! 🙂