Secara biasa , struktur sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bersifat abstrak
Artinya, artinya tidak dapat dilihat dan tidak mampu diraba. Struktur sosial di sini merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai tingkatan yang terendah, berfungsi sebagai kanal kekuasaan dan pengaturan pemenuhan keperluan masyarakat secara menyeluruh. Misalnya, dalam sebuah negara terdapat struktur organisasi pemerintahan, struktur ekonomi, struktur politik, dan struktur sosial budaya. Apabila komponen-unsur tersebut digabungkan, maka akan membentuk satu kesatuan bangunan absurd suatu penduduk .
2. Terdapat Dimensi Vertikal dan Horizontal
Struktur sosial pada dimensi adalah hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu metode yang tidak mampu dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Contohnya, dalam suatu kelurahan (desa) terdapat struktur pemerintahan yang berisi lurah (kepala desa), sekretaris desa, para kepala dusun, dan lain-lain hingga ketua-ketua rukun warga (RW), dan ketua-ketua rukun tetangga (RT). Ini merupakan salah satu pola struktur sosial pada dimensi vertikal yang dilihat dari struktur kekuasaan perangkat pemerintahan desa. Sedangkan pada struktur sosial dimensi horizontal, seluruh penduduk menurut karakteristiknya terbagi-bagi dalam kalangan-kalangan sosial yang memiliki karakteristiknya sama. Umpamanya, suku bangsa, ras, agama, serta gender.
3. Sebagai Landasan Sebuah Proses Sosial Suatu Masyarakat
Proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosial tergolong cepat rambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi bagaimana bentuk struktur sosial. Contohnya, pada masyarakat yang memiliki bentuk struktur sosial yang kaku maka proses sosial akan sulit dilaksanakan. Seperti pada masyarakat terpencil.
4. Merupakan Bagian dari Sistem Pengaturan Tata Kelakuan dan Pola Hubungan Masyarakat.
Struktur sosial yang dimiliki suatu penduduk berfungsi untuk mengendalikan aneka macam bentuk relasi antar individu di dalam penduduk tersebut. Contohnya, penduduk agraris akan berlainan dengan masyarakat industri dalam segala pola acara kehidupannya.
5. Selalu Berkembang dan Dapat Berubah
Struktur sosial merupakan tahapan pergantian dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pemahaman, yakni dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan kemajuan, serta dalam setiap pergeseran dan pertumbuhan, serta dalam setiap perubahan dan kemajuan tersebut terhadap tahap perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam proses ketidakpuasan dalam badan masyarakat.