Ciri-Ciri Nilai Sosial (Penjelasan Apa Saja Ciri-Ciri Nilai Sosial)

Apa sajakah ciri-ciri nilai sosial itu?

Nilai sosial mempunyai ciri selaku berikut.

a. Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat.
b. Bukan bawaan semenjak lahir melainkan penularan dari orang lain. Contohnya: seorang anak mampu menerima nilai menghargai waktu, alasannya orang bau tanah mengajarkan disiplin sejak kecil. Nilai ini bukan nilai bawaan lahir dari sang anak.
c. Terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi). Contohnya: nilai menghargai persahabatan dipelajari anak dari sosialisasinya dengan sobat-teman sekolah.
d. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial insan.
e. Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain. Contohnya: di negara-negara Barat waktu itu sungguh dihargai sehingga keterlambatan sukar diterima (ditoleransi). Sebaliknya di Indonesia, keterlambatan dalam rentang waktu tertentu masih dapat dimaklumi.
f. Dapat memengaruhi pengembangan diri seseorang baik konkret maupun negatif.
g. Memiliki dampak yang berlainan antarwarga masyarakat.
h. Cenderung berkaitan antara yang satu dan lainnya sehingga membentuk teladan dan tata cara sosial.
i. Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat. Contohnya: nilai yang memprioritaskan kepentingan langsung akan melahirkan individu yang egois dan kurang peduli pada orang lain. Adapun nilai yang mengutamakan kepentingan bersama akan menciptakan individu lebih peka secara sosial.

Sekarang kita akan mengidentifikasi penjelasan beberapa ciri nilai sosial, di antaranya yakni selaku berikut.

a. Konstruksi penduduk yang tercipta lewat interaksi sosial antarwarga penduduk .
Artinya nilai sosial merupakan suatu bangunan kukuh yang berisi kumpulan aspek sopan santun dan mentalitas yang baik yang tercipta dalam suatu masyarakat lewat interaksi yang dikembangkan oleh anggota kelompok tersebut.

  Prota Bahasa Arab Kelas 8 MTs

b. Ditransformasikan dan bukan dibawa dari lahir.
Artinya tidak ada seorangpun yang sejak lahir telah dibekali oleh nilai sosial. Mereka akan mendapatkannya sesudah berada di dunia dan memasuki kehidupan kasatmata. Hal ini karena nilai sosial diteruskan dari satu orang atau golongan kepada orang atau kelompok lain melalui proses sosial, seperti kontak sosial, komunikasi, interaksi, sosialisasi, difusi, dan lain-lain.

c. Terbentuk melalui proses mencar ilmu.
Nilai sosial diperoleh individu atau kalangan lewat proses pembelajaran secara bertahap, dimulai dari lingkungan keluarga. Proses ini disebut dengan sosialisasi, di mana seseorang akan mendapatkan citra ihwal nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

d. Nilai membuat puas manusia dan mampu membantu insan dalam menyanggupi kebutuhan-keperluan sosialnya.
Artinya dengan nilai insan bisa menentukan tingkat keperluan dan tingkat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kesesuaian antara kesanggupan dan tingkat keperluan ini akan menyebabkan kepuasan bagi diri manusia.

e. Sistem nilai sosial bentuknya beragam dan berbeda antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
Mengingat kebudayaan lahir dari sikap kolektif yang dikembangkan dalam suatu kalangan penduduk , maka secara otomatis metode nilai sosial yang terbentuk juga berlainan, sehingga terciptalah tata cara nilai yang beraneka ragam.

f. Masing-masing nilai memiliki pengaruh yang berbeda kepada setiap orang dalam masyarakat.
Artinya tingkat penerimaan nilai antarmanusia dalam sebuah golongan atau penduduk tidak sama, sehingga menjadikan persepsi yang berlainan-beda antara satu dan yang yang lain.

g. Nilai-nilai sosial memengaruhi kemajuan langsung seseorang, baik kasatmata maupun negatif. Adanya efek yang berlainan akan membentuk kepribadian individu yang berlawanan pula. Nilai yang baik akan membentuk pribadipribadi yang baik, begitupun yang sebaliknya. Contohnya orang yang hidup dalam lingkungan yang lebih memprioritaskan kepentingan individu dibandingkan dengan kepentingan kalangan mempunyai kecenderungan membentuk eksklusif penduduk yang egois dan ingin menang sendiri.

  Puisi Kehidupan, Cinta yang Laten

h. Asumsi-perkiraan dari beragam objek dalam masyarakat.
Asumsi ialah persepsi-pandangan orang mengenai suatu hal yang bersifat sementara sebab belum mampu diuji kebenarannya. Biasanya asumsi-asumsi ini bersifat umum serta menyaksikan objek-objek positif yang ada dalam penduduk .