close

Cinta Yang Ditumbuhkan Jauh Lebih Mulia Dibandingkan Dengan Cinta Yang Ditemukan

Jatuh cinta yakni hal wajar dialami setiap orang, khususnya para anak muda. Jatuh cinta itu katanya sih berjuta rasanya. Setiap detik, menit, jam senantiasa teringat sosok si ia yang dicintai. Lagi makan ingat si dia, mau tidur ingat si dia, hingga mau pup pun ingat si ia.

Duh, rasanya tuh pengen hidup berdua sama ia selamanya. Begitulah kata orang-orang yang sedang dimabuk cinta sebab gres mendapatkan tambatan hatinya.

 Jatuh cinta adalah hal wajar dialami setiap orang Cinta yang Ditumbuhkan Jauh Lebih Mulia daripada Cinta yang Ditemukan

Namun, ada yang unik ni dalam artikel instagram @adilladharma, ia jutru mengatakan bahwa cinta yang ditumbuhkan itu jauh lebih baik daripada cinta yang didapatkan. Hmmm apa benar begitu?

 Jatuh cinta adalah hal wajar dialami setiap orang Cinta yang Ditumbuhkan Jauh Lebih Mulia daripada Cinta yang Ditemukan

Cinta yang ditumbuhkan jauh lebih mulia dibandingkan dengan cinta yang didapatkan

oleh  Aldilla Dharma

Karena bayangkan, dalam perjalanan kehidupan sesudah menikah ada kalanya kau akan males, bosen, muak, atau apapun itu. Karena kamu dan beliau juga sama-sama manusia biasa. Lalu saat kita tau teladan menumbuhkan cinta, kita bisa menyingkirkan kebencian dan menghadirkan rasa sayang.

Nggak mungkin banget kalo nggak suka terus minta udahan. Ini akad nikah, bukan pacaran. Jadi beruntunglah kau yang menumbuhkan cinta bareng pasanganmu. 
Jangan asal pertama ketemu terus jatuh cinta nggak tahu kenapa, kemudian pengen hidup berdua sama ia selamanya. Preeeeeeet! 
Kata guruku, hati-hati sama rasa alasannya adalah sifatnya sementara. Karena untuk meraih bahagia, nggak hanya butuh cinta tapi logika. Ada era kau nggak bisa bareng dengan dia yang kau cinta. Tak mengapa, ini yaitu cara Tuhan mengajarmu bahwa periode depan membutuhkan pasangan yang bisa diajak berjuang bersama. Dari akal akan memupuk rasa terbalut romansa.
Maka dapatkan pola terbaikmu dalam menumbuhkan cinta. Insya Allah kalimat “Semoga langgeng sampai ke nirwana.” tak akan lagi menjadi sebatas doa. Tapi konkret.
Dan buat para wanita, nggka usah lagi berekspetasi dalam mencari kandidat suami. Karena NGGANTENG aja nngak bisa buat tuntaskan masalah. Kamu nggak akan bisa makan karena suamimu NGGANTENG. Anak-anakmu nggak mampu sekolah tinggi alasannya adalah suamimu NGGANTENG.
Poin paling penting dari seorang laki-laki yang layak dijadikan pendamping adalah shaleh, bertanggung jawab, dan pekerja keras. Itu udah sangat cukup.
Karena percayalah, keluargamu akan termuliakan dikala dipimpin oleh seorang laki-laki yang bijaksana. Kalo nikah kau jangan cari bahagia. Karena itu malah akan menciptakan kamu menderita. Kaya ibadah shalat, ada kalanya kita males kan? Tapi kita paksa buat dapet ridha Allah. Begitupun menikah, kalo yang dicari senang trus keadaannya pas nggak senang kamu mau apa?
Tapi kalo yang dicari ibadah, dalam kondisi apapun kamu akan melakukan yang terbaik buat pasanganmu. Bukan senang yang kamu tuju. Tapi ridha Tuhanmu. Dan dari sana akan kau jelang bahagiamu. Hadiah terindah dari Tuhan yang teramat mencintaimu. 
**Nah, itulah statement dari Aldilla Dharma tentang cinta. Kalau berdasarkan kau sendiri mending cinta yang ditumbuhkan apa cinta yang ditemukan?