Cinta Ibunda, Dengan Apa Kau Membalasnya

Ibu…

Adakah seseorang yg lebih banyak pengorbanannya untukmu dibandingkan dgn ibu

Adakah seseorang yg lebih dlm cintanya kepadamu dibandingkan dgn ibu

Adakah seseorang yg lebih besar kasihnya atasmu daripada ibu

Ia yg mengandungmu selama 9 bulan,

Dengan berat yg makin hari makin bertambah

Ia tak mempedulikannya

Meski sambil beraktifitas, sambil melakukan pekerjaan

Sesungguhnya meski masih dlm kandungan kamu-sekalian terasa berat

Tetapi bagi seorang ibu, beratnya tubuhnya jauh lebih ringan dari beratnya kasih saygnya

Untukmu…

Ibu…

Dialah yg mencicipi sakitnya ketika melahirkanmu

Bukan hanya sakit, bahkan dikala itu yaitu pertarungan antara hidup & mati

Nyawa menjadi taruhannya

Tetapi cintanya kepadamu telah membuatnya berani mengambil resiko yg kan terjadi

Dan ketika seluruh tubuhmu sudah keluar dari rahimnya

Tak terbayg rasa syukur & kebahagiaannya

Sebelum detik-detik itu

Sebelum kamu-sekalian dilahirkan…

Sebuah obrolan imajinatif menggambarkan suasana batinmu

“Para malaikat di sini menyampaikan, bahwa besok kamu-sekalian akan mengirimku ke dunia, tetapi… bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil & lemah”

Tuhan menjawab, “Aku sudah menentukan satu malaikat untukmu.. beliau akan menjaga & mengasihimu”

“Tapi di surga apa yg aku lakukan hanyalah bernyanyi & tertawa ini cukup bagi aku untuk senang”

“Malaikatmu akan bernyanyi & tersenyum untukmu saban hari, & kamu akan mencicipi kehangatan cintanya & lebih berbahagia”

“Dan apa yg mampu aku kerjakan ketika aku ingin berbicara kepadamu?”

“Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kau berdoa”

“Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yg mau melindungiku?”

“Malaikatmu akan melindungimu, dgn taruhan jiwanya sekalipun”

  Modul Ajar Seni Tari Kelas 1 Kurikulum Merdeka

“Tapi aku akan bersedih sebab tak melihat Engkau lagi”

“Malaikatmu akan menceritakan kepadamu ihwal saya, & akan mengajarkan bagaimana mudah-mudahan kau bisa kembali kepadaku, meskipun bahwasanya aku senantiasa berada di sisimu”

Saat itu surga begitu tenangnya… sehingga bunyi dari bumi mampu terdengar & sang anak dgn suara lirih mengajukan pertanyaan, “Tuhan, bila aku harus pergi sekarang, bisakah kamu-sekalian memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti?”

“Kamu mampu mengun&g nama malaikatmu itu… Ibu”

***

Kini…

Setelah kamu-sekalian besar,

Bagaimana kau membahagiakan ibumu

Bagaimana kamu menyayginya

Bagaimana kau mencintainya

Bagaimana kamu berbakti pa&ya

Jangan sampai

Kau lupakan dia

Jangan sampai

Kau menciptakan hatinya terluka

Jangan hingga

Kau membuatnya bersedih & meneteslah air matanya

Jangan biarkan

Ia terlalu usang merindukanmu, hingga tangisnya terisak alasannya usang kamu tak bersua pa&ya

Jangan biarkan

Ia merana, di ketika beliau sakit tak ada bawah umur yg melayaninya

Jangan biarkan

Ia sendirian, di saat sakaratul ajal tak ada bawah umur yg menuntunnya membaca syahadat

Dan jikalau dia sudah tiada

Apakah kau selalu mendoakannya?

Tak ada yg diharapkannya

Tak ada yg membaikkan alam barzahnya

Melebihi doa orang-orang shalih & shalihah keturunannya

Doakanlah dia setulus jiwa…