Chrysophyta (Alga Keemasan): Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh dan Peranan bagi Kehidupan

Alga/Ganggang atau Protista mirip tumbuhan dibedakan menjadi 7 macam kalangan berdasarkan pigmen atau zat warna yg dikandungnya, yaitu:
Nah, pada potensi kali ini, kita akan mencar ilmu perihal definisi, ciri-ciri, penjabaran, cara reproduksi, acuan & faedah Chrysophyta atau ganggang keemasan dlm kehidupan insan. Maka dr itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca & berguru.

 atau Protista mirip tumbuhan dibedakan menjadi  Chrysophyta (Alga Keemasan): Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh & Peranan bagi Kehidupan

Pengertian Chrysophyta (Alga Keemasan)
Alga Chrysophyta disebut pula ganggang keemasan (golden algae) atau ganggang pirang. Istilah “Chrysophyta” berasal dr bahasa Yunani, chrysos yang memiliki arti “keemasan”. Warna keemasan disebabkan lantaran ganggang ini mempunyai pigmen berupa karoten & xantofil yg jumlahnya mayoritas dibandingkan dgn klorofi l a & c sehingga membuat sel plastida bewarna hijau kekuningan/cokelat keemasan. Sumber lain ada yg menyebutkan bahwa warna keemasan disebabkan oleh pigmen yg bernama fukosantin (fucoxanthin).

Chrysophyta kebanyakan hidup di air tawar, meskipun beberapa macam ada yg hidup di air laut. Alga kalangan ini mempunyai kuliner yg disimpan sebagai laminarin, yaitu sebuah polisakarida selaku tabungan makanan pada alga ini. Alga keemasan memiliki kombinasi struktur & bentuk. Sebagian tak memiliki dinding sel & mampu merayap mirip Amoeba. Sebagian lagi memiliki dinding sel yg yang dibuat dr selulosa.

Sebagian besar kelompok ganggang keemasan yaitu uniseluler namun ada pula yg membentuk koloni. Sel-sel alga pirang mempunyai dua flagella sehingga disebut sebagai biflagellata, khususnya untuk alga yg struktur dinding selnya tersusun atas pektin. Kedua flagellanya terpaut di akrab salah satu ujung sel. Selain hidup di perairan, ada pula Chrysophyta yg hidup di darat.

Alga pirang yg hidup di darat sering ditemui sebagai selaput mirip beludru di tepi bak, tepi perairan, atau di tanah yg lembab. Selain laminarin, Chrysophyta menyimpan keunggulan kuliner dlm bentuk minyak sehingga merupakan komponen penting dlm pembentukan minyak bumi. Filum Chrysophyta terdiri atas sekitar 5.300 jenis, & 5.000 di antaranya adalah diatom yg sekarang sudah dimasukkan dlm Filum tersendiri yakni Bacillariophyta.

Ciri-Ciri Chrysophyta (Alga Keemasan)
Ganggang keemasan (Chrysophyta) mempunyai ciri atau karakteristik dengan-cara umum sebagai berikut.
 Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel sudah mempunyai membran.
 Ada yg uniseluler (bersel satu) & adapula yg multiseluler (bersel banyak). Ganggang yg uniseluler di perairan berperan selaku komponen fitoplankton.
 Bersifat autotorof, karena mempunyai klorofil untuk melaksanakan fotosintesis. Namu adapula yg bersifat heterotrof dgn menyerap makanan.
 Habitat di wilayah perairan seperti air tawar, air payau maupun air bahari & ada pula yg hidup darat terutama di kawasan-daerah yg basah.
 Ada yg memiliki dinding sel & ada yg tidak.
 Dinding sel mengandung selulosa, pektin atau silika.
 Sebagian besar Chrysophyta mempunyai flagela untuk bergerak khususnya yg memiliki dinding sel. Namun ada pula yg bersifat amoeboid (bergerak merayap mirip Amoeba) bagi Chrysophyta yg tak berdinding sel.
 Memiliki pigmen karoten, xantofil, klorofil a & klorofil c.
 Sebagian besar bersifat mikroskopis (tidak mampu diamati dgn mata telanjang).
 Hidup soliter atau berkoloni.
 Menyimpan cadangan makana dlm bentuk laminarin atau minyak.

Klasifikasi Chrysophyta (Alga Keemasan)

Alga keemasan diklasifikasikan ke dlm tiga kelas, yakni:
 Xanthophyceae (ganggang hijau kuning). Mempunyai klorofil, xantofil. Contoh: Vaucheria sp.
 Chrysophyceae (ganggang coklat-keemasan). Mempunyai klorofil & karoten. Contoh: Ochromonas, Synura.
 Bacillariophyceae (diatom). Banyak ditemui di atas permukaan tanah basah (sawah, got, parit). Tubuh uniseluler, ada yg berkoloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan, yakni kotak (hipoteka) & tutup (epiteka). Contoh: NaviculaPinnularia. Namun kini diatom sudah dipisahkan dr Filum Chrysophyta & dimasukkan dlm Filum tersendiri yakni Bacillariophyta.

Berdasarkan jenis selnya, Chrysophyta dibedakan menjadi dua macam, yakni:
Chrysophya Uniseluler (Bersel Tunggal)
 Ochromonas, merupakan jenis Chrysophyta uniseluler yg mempunyai dua flagela, satu panjang & satu pendek. Ochromonas dapat tumbuh dengan-cara autotrof dgn menggunakan energi cahaya matahari atau dengan-cara heterotrof dgn menyerap makanan.
 Navicula, sering disebut dgn diatome atau ganggang kersik, bentuk tubuhnya kotak atau elips, jika mati fosilnya akan membentuk tanah diatome yg berfungsi sebagai bahan penggosok, adonan semen atau penyerap nitrogliserin pada bahan peledak. Reproduksinya membelah diri dgn memisahkan potongan tubuhnya yg terdiri dr hipoteka (kotak) & epiteka (tutup).
 Pinnularia, mirip dgn diatome.

Chrysophya Multiseluler (Bersel Banyak)
 Vaucheria, hidup berkoloni dlm filamen yg berupa tabung yg kadang kala bercabang. Jenis yg hidup di darat menempel pada permukaan dgn rizoid yakni cabang-cabang mirip akar yg tak berwarna. Filamen Vaucheria berinti banyak & tak dibatasi oleh dinding sekat yg disebut senosit. Di dlm sitoplasma terdapat vakuola besar di tengah sel. Di dlm sitoplasma terdapat banyak inti, plastida yg berbentuk cakram tanpa pirenoid. Cadangan masakan berupa minyak dlm bentuk tetes-tetes minyak.

Cara Reproduksi Chrysophyta (Alga Keemasan)
Bagaimanakah cara perkembangbiakan ganggang keemasan? Alga keemasan ini mampu berkembang biak dengan-cara aseksual (vegetatif) & pula seksual (generatif). Berikut ini klarifikasi kedua jenis cara reproduksi tersebut.
Reproduksi Secara Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora multinukleat berukuran besar yg mempunyai banyak flagela seperti pada Vaucheria. Zoospora ini dianggap selaku struktur majemuk yg terdiri dr kumpulan zoospora kecil yg berflagela dua yg masing-masing tak memisahkan diri. Setelah zoospora ini dilepaskan, lalu bergerak dgn flagelanya ke kawasan baru. Setelah menetap, flagela dilepaskan & berkecambah membentuk Vaucheria gres. Selain pembentukan zoospora, ada pula spesies Chrysphyta yg reproduksi aseksualnya dgn cara membelah diri mirip pada Ochromonas.

Reproduksi Secara Seksual (Generatif)
Reproduksi seksual pada Chrysophyta yakni dgn cara oogami, yaitu dgn membentuk oogonia (pembentuk gamet betina) & anteridia (pembentuk gamet jantan) pada filamen yg sama. Sel telur yg dihasilkan berskala besar dgn satu inti yg mengandung klorofil. Sperma yg dihasilkan anteridia mempunyai flagela yg kecil. Setelah terjadi pembuahan akan terbentuk zigot. Setelah dilepaskan dr induknya, zigot siap tumbuh membentuk filamen gres.

Contoh & Peranan Chrysophyta (Alga Keemasan) dlm Kehidupan
Dalam kehidupan manusia, ganggang keemasan memiliki banyak faedah, terutama Navicula dan VaucheriaNavicula yang sudah mati & mengendap di dasar bahari membentuk endapan tanah yg bermanfaat selaku bahan penggosok, penyekat dinamit, materi pengerjaan cat, pernis, materi dasar industri beling, penyaring & piringan hitam. Pada Vaucheria, cadangan masakan disimpan dlm bentuk minyak, sehingga organisme ini merupakan komponen utama dlm pembentukan minyak bumi.