Ceteris Paribus: Pengertian, Contoh, dan Manfaatnya

Ketika mencar ilmu ekonomi, pasti kalian sering mendengar perumpamaan ceteris paribus bukan. Sebenarnya, apa sih ceteris paribus itu? Pada artikel kali ini, kita akan coba membicarakan lebih lanjut tentang apa sesungguhnya ceteris paribus itu, apa artinya, pola-acuan penggunaannya, serta manfaat dr digunakannya ceteris paribus.

Pengertian Ceteris Paribus

Sebenarnya, ceteris paribus yakni sebuah peribahasa latin yg artinya with all other things equal atau tatkala semua kondisi lainnya sama. Artinya, tatkala seorang mengatakan ceteris paribus, maka diasumsikan semua variabel lain dianggap konstan.

Menurut Drs.Bambang Prishardoyo M.Si, Ceteris Paribus adalah keadaan dimana ‘faktor yang lain tetap’ atau faktor-faktor lain selain harga barang tersebut tetap sama.

Sedangkan menurut Lembaga Penelitian, Pendidikan & Penerangan, Ekonomi & Sosial (LPPPES), kondisi ceteris paribus yakni suatu asumsi klasik dimana faktor-faktor lain selain faktor yg diperhatikan/diteliti dianggap konstan.

Berdasarkan pengertian-pemahaman diatas, kita dapat mempesona kesimpulan bahwa intinya, ceteris paribus yaitu perkiraan suatu keadaan dimana faktor lain selain faktor yg diteliti dianggap konstan alias tak berganti.

 

Contoh Penggunaan Ceteris Paribus

Asumsi ceteris paribus berguna untuk mempermudah analisis ekonomi dgn mengasumsikan variabel lain adalah konstan

Nah, diatas kita telah membicarakan perihal apa itu ceteris paribus & apa yg diasumsikan olehnya. Sekarang kita akan coba membahas dengan-cara lebih mendalam tentang aplikasi asumsi ini.

Umumnya, ceteris paribus digunakan dlm analisis ekonomi untuk mengisolasi variabel yg ingin diteliti. Hal ini berkhasiat semoga variabel tersebut bisa dibandingkan dgn variabel kontrol nya & didapatkan nilai atau rumus penjelas nya.

Asumsi ini berguna baik untuk analisis makro ekonomi skala besar ataupun analisis spesifik berskala kecil milik mikro ekonomi. Berikut ini acuan-teladan penggunaan asumsi ceteris paribus dlm menganalisis undangan & penawaran.

Penggunaan Ceteris Paribus Dalam Analisis Permintaan

Umumnya, dlm menganalisis undangan, kita senantiasa terpaku dgn asumsi bahwa makin murah produknya, maka kian tinggi permintaannya. Hukum ini pula berlaku sebaliknya, semakin mahal produknya, makin rendah permintaan.

Namun, ternyata masih banyak lho faktor selain harga yg dapat menghipnotis usul suatu barang. Bahkan, ada barang yg harganya semakin meningkat, seruan nya pun akan semakin tinggi.

Berikut ini yakni berbagai jenis barang yg kerap dipakai dlm analisis ekonomi

  • Barang komplementer
  • Barang substitusi
  • Barang inferior
  • Barang superior

Masing-masing memiliki karakteristik yg berlainan, oleh alasannya adalah itu, dibutuhkan asumsi yg menyatakan bahwa faktor-faktor lain dr setiap barang tersebut yaitu konstan. Oleh sebab itu, setiap kali ada yg menggunakan aturan hubungan harga & permintaan diatas, pasti mereka akan menyebutkan ceteris paribus.

Maka, hukum ini dapat disebutkan sebagai “Jika harga turun, maka undangan terhadap berang tersebut akan meningkat, dgn asumsi ceteris paribus

 

Penggunaan Ceteris Paribus Dalam Analisis Penawaran

Sekarang kita akan coba membicarakan penggunaan keadaan ceteris paribus dr faktor penawaran. Seperti yg kita ketahui, insan yaitu makhluk ekonomi yg ingin menerima laba sebesar besarnya, dgn biaya yg paling sedikit.

Asumsi ini pastinya berlaku pula kepada perusahaan-perusahaan yg memproduksi kebutuhan kita sehari-hari. Oleh karena itu, mampu diasumsikan bahwa semakin mahal harga suatu produk, maka semakin tinggi pula penawaran produk tersebut.

Padahal, seperti yg kita pahami, penawaran suatu barang memiliki berbagai faktor lain selain harga. Faktor-faktor tersebut antara lain yakni

  • Faktor tingkat laba
  • Faktor kebijakan pemerintah
  • Faktor insentif/disinsentif
  • Faktor proyeksi undangan suatu produk
  • Faktor

Oleh karena itu, biar dapat ditarik asumsi yg baik & akurat perihal relasi harga dgn ajakan, maka faktor-faktor diatas mesti kita anggap konstan.

Sehingga, tatkala kita menyatakan bahwa harga suatu barang mensugesti penawaran barang tersebut, kita mesti pula menyebutkan bahwa faktor-faktor lain yg telah kita sebutkan diatas kita anggap konstan dlm analisis ini.

 

Manfaat Penggunaan Ceteris Paribus

Ceteris paribus dapat meningkatkan akurasi penelitian & menjadi dasar hipotesis penelitian

Kita sudah mengetahui apa itu perkiraan ceteris paribus, serta apa contoh-pola penggunaannya dlm analisis ekonomi & analisis lainnya. Namun, bekerjsama apa faedah dr penggunaan perkiraan ini dlm analisis tersebut?

Meningkatkan Akurasi Penelitian

Penggunaan perkiraan ini dlm suatu penelitian mampu memajukan akurasi dr penelitian tersebut karena variabel-variabel lain yg tak penting dihilangkan. Sehingga, cuma variabel yg ingin diteliti saja yg masuk kedalam perkiraan.

Hasilnya yaitu perkiraan yg jauh lebih akurat dibandingkan dgn tatkala kita memperhitungkan semua variabel. Hal ini terjadi alasannya variabel-variabel tersebut berlawanan-beda di setiap kasus, sehingga lebih baik dihilangkan.

Hasil ini, walaupun tak terlalu kontekstual pada dunia kasatmata, dapat dijadikan dasar ilmiah tatkala membentuk asusmsi ataupun hipotesis yang lain.

 

Mempermudah Analisis Ekonomi yg Kompleks

Dengan perkiraan ini, analisis ekonomi cuma perlu memperhitungkan & menganalisis variabel-variabel yg ingin diteliti. Hal ini menurunkan jumlah total variabel yg harus diteliti & dicari relevansinya.

Dengan ini, otomatis kompleksitas & kesusahan analisis pun menyusut. Kemudahan ini sungguh berfaedah agar ekonom dapat menganalisis banyak hal dlm waktu yg singkat. Hampir tak mungkin bagi seorang ekonom untuk memperhitungkan & memodelkan semua variabel dlm suatu tata cara ekonomi, khususnya jikalau ekonomi makro.

Oleh sebab itu, asumsi ini sangat memiliki kegunaan untuk mengembangkan efektivitas & efisiensi observasi ekonomi.

 

Mengisolasi Variabel yg Ingin Diteliti

Seperti yg sudah diterangkan diatas, untuk memajukan akurasi suatu penelitian, variabel yg ingin diteliti harus diisolasi agar dapat dibandingkan dgn variabel kontrolnya. Oleh alasannya itu, diperlukan perkiraan bahwa faktor-faktor lain dianggap konstan.

Asumsi ceteris paribus merupakan salah satu cara untuk mengisolasi variabel-variabel yg ingin diteliti. Karena, variabel-variabel yang lain dianggap konstan.

Selain itu, perkiraan ini pula mampu mempermudah analisis ekonomi sebab ekonom hanya perlu untuk menganalisis variabel yg ingin diteliti. Variabel lain yg jumlahnya banyak & hubugannya belum terlalu terang, mampu dihilangkan dgn cara dianggap konstan.

Oleh alasannya itu, perkiraan ini mempersingkat analisis ekonomi & menurunkan kompleksitasnya. Hal ini sungguh penting terutama tatkala kalian menganalisis fenomena-fenomena ekonomi skala besar (makro ekonomi) yg memiliki berbagai variabel.

 

Kerugian Menggunakan Asumsi Ceteris Paribus

Ceteris paribus kerap menyebabkan teori ekonomi susah diaplikasikan pada permasalahan di dunia nyata

Ternyata, penggunaan perkiraan ini pula memiliki kerugian lho temen-temen. Penggunaan perkiraan ceteris paribus kerap dituding selaku penyebab ekonomi di buku & teori tak sama dgn apa yg ada di kehidupan sehari-hari.

Karena, dlm kehidupan sehari-hari, kita tak mungkin bisa menciptakan faktor-faktor yang lain menjadi konstan. Sehingga, hampir niscaya analisis atau teori yg menggunakan asumsi faktor lain konstan, menjadi tak akurat di kehidupan nyata.

Oleh alasannya adalah itu, analisis ekonomi apapun yg menggunakan teori-teori yg didasarkan pada asumsi ini, harus diubah atau dimodifikasi sesuai dgn kondisi yg ada dilapangan. Inilah yg menjadi tantangan ekonom dlm melaksanakan analisis & membentuk penyelesaian permasalahan.

  Jelaskan yang dimaksud Neraca perdagangan pasif dan Neraca perdagangan aktif dalam perdagangan internasional !