close

Pemahaman Rasm Al-Qur’an

Rasm Al-Qur’an adalah penulisan mushaf Al-Qur’an yang dilaksanakan dengan cara khusus, baik dalam penulisan lafal-lafalnya maupun bentuk-bentuk abjad yang digunakannya. Penulisan Al-Qur’an pada kala Nabi SAW dijalankan oleh para teman-sahabatnya. Nabi juga membentuk tim khusus untuk sekretaris (juru tulis) Al-Qur’an guna mencatat setiap kali turun wahyu. Diantara mereka yaitu; zaid binTsabit, Ubai bin Ka’ab dan … Read more

Rasm Dan Mushaf Utsmani

Bangsa Arab sebelum Islam dalam tulis-menulis memakai khot Hijri. Setelah tiba Islam dinamakan Khot Kufi.  Sejauh itu bahasa Arab dapat terpelihara dari kerusakan-kerusakan, sebab ada kemampuan berbahasa yang tertanam dalam jiwa mereka. Pada periode Khalifah Utsman bin Affan, umat Islam sudah tersebar ke banyak sekali penjuru dunia, sehingga pemeluk agama Islam bukan hanya orang-orang Arab … Read more

Kedudukan Rasm Dan Mushaf ‘Utsmani

Khalifah Utsman memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengambil shuhuf dari A’isyah selaku perbandingan dengan shuhuf yang telah disusun oleh panitia yang sudah dibuat Utsman, dan melaksanakan pengoreksian terhadap kesalahan-keslaahan yang ada pada mushaf yang dipegang oleh panitia. Khalifah Utsman juga melaksanakan verifikasi dengan shuhuf resmi yang semenjak semula ada pada Hafsah guna melaksanakan verifikasi dengan … Read more

Hukum Penulisan Al- Qur’an Dengan Rasm Utsmani

Para ulama berbeda pertimbangan perihal status Rasm utsmani atau Rasm Al-Qur’an. Pendapat-pertimbangan tersebut ialah: 1) Sebagian ulama beropini bahwa Rasm Al-Qur’an itu bersifat tauqifi , sehingga wasjib di ikuti oleh siapa pun ketika menulis Al-Qur’an. Untuk memastikan pendapatnya,mereka merujuk pada sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi pernah bersabda Mu’awiyah, salah seorang sekretatarisnya,”Letakkan tinta. Pegang pena … Read more

Penulisan Dan Percetakan Rasm Utsmani

Mushaf yang ditulis atas perintah Khalifah Utsman bin Affan tidak memiliki harakat dan tanda titik, sehingga dapat dibaca dengan salah satu qira’at yang tujuh. Dan banya terjadi kesusahan bagi orang non-arab yang baru masuk Islam. Oleh karena itu pada kala khalifah ‘Abd Al-Malik (685-705), dijalankan penyempurnaannya. Upaya ini tidak berlangsung sekaligus, namun sedikit demi sedikit … Read more