Cerpen Senjata
Dia menggunakan ransel yang diikatkan dengan malas dipunggungnya yang bungkuk. Dan tangannya dimasukkan ke kantong jaket militernya. Mulanya sama sekali tidak kuperhatikan orang itu. Aku asyik menimbang-nimbang duit sewa kamarku …
Kabar Masyarakat, Gaya Santai
Kumpulan Cerpen
Dia menggunakan ransel yang diikatkan dengan malas dipunggungnya yang bungkuk. Dan tangannya dimasukkan ke kantong jaket militernya. Mulanya sama sekali tidak kuperhatikan orang itu. Aku asyik menimbang-nimbang duit sewa kamarku …
“Maukah kau kawin dengan saya?” “Kenapa?” “Aku mau kawin,” Perempuan ini ketawa sambil menuangkan teh ke cangkir. Lelaki itu pergi. “Maukah kamu kawin dengan aku?” “Edan!” “Edan? Apa kau kira …
Hanya ada satu tukang grafir di kota kami dan kebetulan beliau ialah paman saya. Kalau dia bercakap dengan saya simpulan-akhir ini, dia takkan bercerita wacana pekerjaannya, tapi akan lebih banyak …
Setelah diketahui, dia itu janda, haruslah dikenali pula bahwa ia seorang janda baik-baik. Sebenarnya tiap-tiap orang boleh senang padanya, atau, bila ada waktu, tiap-tiap orang boleh merelakan dirinya untuk menghiburnya …
Ada dua tengkorak kepala yang sampai dikala ini masih menciptakan aku mesti menghela napas dalam-dalam. Dua tengkorak kepala manusia yang paling memperlihatkan arti bagi hidupku. Aku harus memiliki masalah dengan …
Dari sebanyak itu peninggalan Jepang di kota kami, cuma sedikit sekali yang mampu kuingat. Ketika Jepang datang di situ, aku masih berusia tujuh tahun dan masih pakai celana monyet. Tapi …
Kuburan ialah tempat yang paling sunyi, di mana orang-orang mati itu tidak akan bercakap-piawai lagi dengan dia seperti dulu. Bahkan dan suatu kuburan di mana di bawahnya terbaring tulang-tulang seseorang …
Kota kami sudah nyaris berusia setengah kurun, dan nyaris saja hanyut sebab kecelakaan gunung berapi. Beberapa tahun akhir-akhir ini orang-orang sudah tidak lagi menimbang-nimbang apakah bahaya itu akan tiba lagi, …
Tidak ada hal-hal yang menyenangkan sehabis ayah meninggal dunia, kecuali satu hal yang telah niscaya, bahwa tidak ada lagi seorang yang paling pemarah di rumah kami. Sesudah dia mati, ternyata …
Aku membuka dompetku, masih ada duit tiga rupiah untuk becak pulang. Itu yaitu uangku yang terakhir dan sampai simpulan bulan saya takkan punya duit lagi. Tapi saya tak pernah cemas. …
Sudah lima tahun laki-laki itu jadi langganan restoran aku. Saya tahu benar siapa beliau itu dahulu dan sekarang. Dulu ia seorang mayor. Sekarang beliau tidak memiliki gaji tetap. Ia pelukis. …
Pagi hari saat aku terbangun datang-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku menyaksikan keluar. Dedi temanku sudah menanti diluar rumah kakekku beliau mengajakku untuk bermain sepakbola.“Ayo kita bermain sepakbola ke lapangan.” …