Cara Perolehan Aktiva Tetap ✓ Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri dlm menemukan atau memperoleh aktiva tetap. Cara tersebut akan menghipnotis terhadap harga perolehannya. Aktiva tetap merupakan serpihan dr aset yg pemakaiannya relatif lama yaitu lebih dr satu tahun, dipakai untuk operasional perusahaan & dapat disusutkan. Berikut merupakan ulasan tentang cara memperoleh aktiva tetap tersebut masing-masing.
Daftar Isi
1. Pembelian tunai
2. Pembelian angsuran
3. Ditukar dgn surat berharga
4. Ditukar dgn aktiva tetap lainnya
Daftar Isi
Cara Perolehan Aktiva Tetap
Pembelian tunai
Cara perolehan aktiva tetap berwujud dr pembelian tunai akan dicatat oleh perusahaan sebesar uang yg dikeluarkan. Yang dimaksud dgn jumlah uang yg dukeluarkan ialah jumlah uang yg dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tetap tersebut tergolong harga faktur & seluruh biaya yg dikeluarkan biar aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai, misalnya ongkos angkut, premi asuransi dlm perjalanan, biaya balik nama, dll. Biaya yg timbul tersebut akan dikapitalisasi selaku harga perolehan aktiva tetap. Jika dlm pembelian aktiva tetap tersebut terdapat adanya potongan pembelian maka akan menghemat harga faktur. Jika suatu pembelian ditemukan lebih dr satu macam aktiva tetap maka harga perolehannya harus dialokasikan pada masing-masng aktiva tetap. Sebagai contoh perusahaan berbelanja gedung beserta dgn tanahnya maka harga perolehan dialokasikan ke gedung & pula tanahnya. Dasar alokasinya yaitu harga pasar relatif masing – masing aktiva.yaitu dicari harga pasar tanah & harga pasar gedung, masing – masing harga pasardibandingkan & menjadi dasar alokasi harga perolehan. Jika harga pasar untuk masing – masing aktiva tak dikenali , alokasi harga perolehan mampu dijalankan dgn menggunakan dasar surat buktu pembayaran pajak (misalnya pajak bumi & bangunan) Apabila tak ada dasar sama sekaliyang dipakai untuk alokasi aktiva maka alokasinya didasarkan pada putusan pimpinan perusahaan.
Pembelian angsuran
Apabila cara perolehan aktiva tetap berwujud dgn cara angsuran harga perolehannya tak boleh memasukkan adanya unsur bunga. Biaya bunga yg ada akan dibebankan ke rekening ongkos bunga. berikut acuan perkiraan & pencatatan harga perolehan aktiva tetap.
PT.AANWIJZING.COM membeli mesih dgn harga RP.10 juta. Pada tanggal 1 Januari 2016 pembayaran pertamanya yaitu 4 juta & sisanya akan diangsur setiap tanggal 31 Desember selama waktu 3 tahun dgn bunga 12% per tahun. Pencatatan harga perolehan mesin & pembayaran angsurannya adalah selaku berikut:
1 Januari 2016
Mesin 10.000.000
Utang 6.000.000
Kas 4.000.000
(Jurnal pembelian mesin)
31 Desember 2016
Utang 2.000.000
Biaya bunga 720.000
Kas 2.720.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran I 2.000.000
Bunga:
12% x 6.000.000 720.000 +
2.720.000
31 Desember 2017
Utang 2.000.000
Biaya bunga 480.000
Kas 2.480.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran II 2.000.000
Bunga:
12% x 4.000.000 480.000 +
2.480.000
31 Desember 2018
Utang 2.000.000
Biaya bunga 240.000
Kas 2.240.000
(Jurnal pembayaran angsuran I)
Perhitungan:
Pembayaran angsuran II 2.000.000
Bunga:
12% x 2.000.000 240.000 +
2.240.000
Ditukar dgn surat berharga
Aktiva tetap yg ditukar dgn saham atau obligasi, maka pencatatannya dlm buku besar adlah sebesar harga pasar saham/ obligasi yg dipakai sebagai penukar. Jika harga pasar saham/obligasi tersebut tak dimengerti, maka harga perolehannya aktiva tetap tersebut sebesar harga pasar aktiva yg bersangkutan. Terkadang harga pasar surat berguna & aktiva tetap tak dimengerti semuanya, maka dlm kondisi mirip ini nilai pertukarannya ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan. Nilai inilah yg digunakan sebagai dasar harga perolehan aktiva tetap & nilai surat berharga yg dikeluarkan.
Pertukaran antara aktiva tetap dgn surat berguna akan dicatat dlm rekening modal saham atau utang obligasi sebasar nilai nominalnya, & untuk selisih nilai pertukaran dgn nilai nominalnya dicatat dlm rekening agio/disagio.
Misalnya PT.AANWIJZING .COM menukarkan masin dgn 2.000 lembar saham umumdgn nominal @Rp.10.000, pada saat melaksanakan pertukaran harga saham sebesar Rp.12.000 per lembarnya. Jurnal untuk mencatat pertukaran mesin (aktiva tetap) dgn saham (surat berharga) yakni sebagai berikut:
Mesin Rp. 24.000.000
Modal saham mampu Rp.20.000.000
Agio saham Rp. 4.000.000
Yang dimaksud dgn harga pasar surat berguna adalah harga yg terjadi dlm bursa surat-surat berguna atau dlm transaksi dgn pihak lain yg bebas.
Ditukar dgn aktiva tetap yang lain
Tidak jarang cara perolehan aktiva tetap berwujud dilakuakn dgn cara menukar dgn aktiva yang lain & kita sering menyebutnya dgn nama tukar tambah, yg mana aktiva tetap yg lama dipakai untuk mengeluarkan uang aktiva tetap yg baru. Pada kondisi tersebut maka harga perolehan aktiva tetap yg gres yaitu sebesar harga pasar aktiva lama ditambah dgn duit duit dibayarkan (bila ada). Terdapat suatu permasalahan bila harga pasar aktiva yg baru maupun yg lama tak mampu ditentukan. Dalam kondisi ini maka nilai buku aktiva yg usang akan digunakan sebagai dasar pencatatan pertukaran tersebut. Selan permasalahan itu, terdapat pula permasalahan yg yang lain yaitu akreditasi rugi/keuntungan yg timbul alasannya adalah adanya pertukaran tersebut. Hal yg terkait dgn rugi laba akan dipisahkan menjadi 1). pertukaran aktiva tetap yg tak sejenis, 2). Pertukaran aktiva tetap yg sejenis.
Pertukaran aktiva tetap yg tak sejenis
Pengertian pertukaran aktiva tetap tak sejenis yaitu pertukaran aktiva tetap yg sifat & fungsinya tak sama, misalnya pertukaran antara mesin dgn tanah, gedung dgn tanah, kendaraan beroda empat dgn mesin, & lain sebagainya. Perbedaan nilai buku aktiva tetap yg diserahkan dgn nilai masuk akal yg digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yg diperoleh pada tanggal transaksi harus diakui selaku laba atau rugi pertukaran aktiva tetap. Penentuan harga perolehan aktiva tetap tak sejenis adalah harga pasar aktiva tetap yg diserahkan ditambah dgn duit yg bayarkan (bila ada). Jika harga pasar aktiva tetap yg diserahkan tak dimengerti, maka harga perolehan aktiva tetap yg baru adlah harga pasar aktiva baru.
Contoh pertukaran aktiva tetap tak sejenis adalah selaku berikut:
PT. AANWIJZING.COM pada tahun 2018 menukar mesin dgn truk gres. Diketahui bahwa harga mesinnya ialah Rp.4.000.000 dgn akumulasi penyusutannya sampai pertuakaran sebesar Rp.3.000.000 sehingga nilai bukunya sebesar Rp.1.000.000. Harga pasar mesin tersebut adalah Rp.1.600.000 & PT.COM mesti membayar sejumlah uang untuk memperoleh aktiva tatap tersebut sebesar Rp.3.400.000. Sedangkan untuk harga perolehan truk ialah Rp.5.000.000 yg perhitungannya adalah selaku berikut:
Harga pasar mesin Rp. 1.600.000
Uang tunai Rp. 3.400.000 +
Harga perolehan truk Rp. 5.000.000
Jurnal pertukaran aktiva tetap tak sejenis tersebut dapat dilihat mirip yg berikut ini.
Truk Rp.5.000.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp. 3.000.000
Kas Rp.3.400.000
Mesin Rp.4.000.000
Laba pertukaran mesin Rp. 600.000
Perhitungan keuntungan pertukaran mesin tersebut adalah sebagai berikut:
Harga pasar mesin Rp.1.600.000
Harga perolehan mesin Rp.4.000.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp.3.000.000 –
Rp.1.000.000 –
Laba pertukaran mesin Rp. 600.000
Pertukaran aktiva tetap yg sejenis
Pengertian pertukaran aktiva tetap yg tak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yg sifat & fungsinya sama, misalnya mesin A ditukar dgn mesin B, truk A ditukar dgn truk B, & lain sebagainya. Laba yg muncul dr pertukaran aktiva tetap yg sejenis tersebut akan ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva yg bersangkutan). Jika pertukaran tersebut menyebabkan kerugian maka kerugiannya akan dibebankan dlm periode terjadinya pertukaran.
Sebagai teladan pertukaran aktiva tetap mirip di bawah ini.
PT.AANWIJZING.COM menukarkan truk A dgn truk gres B. Harga perolehan truk A Rp.60.000.000 dgn akumulasi penyusutan 24.000.000. Harga perolehan truk B Rp.150.000.000. Pada pertukaran tersebut truk A dihargai 30.000.000 (sesuai harga pasar). Kemudian PT.AANWIJZING.COM membayar tunai Rp.120.000.000. Jurnal untuk mencatat pertukaran aktiva tetap yg sejenis yg menimbulkan kerugian pertukaran tersebut yaitu sebagi berikut:
Truk B Rp.150.000.000
Akumulasi penyusutan truk A Rp.24.000.000
Rugi pertukaran truk Rp. 6.000.000
Truk A Rp. 60.000.000
Kas Rp.120.000.000
Perhitungan nya yakni selaku berikut:
Harga truk B Rp.150juta
Harga truk A (pertukaran) Rp. 30juta –
Uang yg dibayar Rp.120juta
Harga pasar truk A Rp. 30juta +
Harga perolehan truk B Rp.150juta
Perolehan aktiva tetap dr kado/bantuan
Aktiva tetap yg diperoleh dr kontribusi/hadiah pencatatannya mampu menyimpang dr prinsip harga perolehan. Untuk menemukan kado, mugkin akan mengeluarkan biaya akan tetapi jumlahnya jauh lebih kecil apabila dibandingkan dgn nilai aktiva tersebut. Jika harga perolehannya dicatat sebesar ongkos yg telah dikeluarkan maka nilai aktiva terlalu kecil, disamping itu beban penyusutannya pula menjadi kecil. Untuk mengatasi kondisi seperti ini maka aktiva tetap yg diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya. Sebagai contoh PT. AANWIJZING.COM menerima kado berupa tanah & bangunan yg nilainya selaku berikut:
Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000 +
Total Rp.65.000.000
Jurnal PT.Com dlam mencatat kado yg diterima ialah selaku berikut:
Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000
Modal-kado Rp.65.000.000
Jika dlm menemukan aktiva kado tersebut PT.COM mengeluarkan ongkos Rp.10.000.000, maka jurnalnya selaku berikut:
Tanah Rp.25.000.000
Bangunan Rp.40.000.000
Modal-hadiah Rp.65.000.000
Kas Rp.10.000.000
Aktiva tetap yg dibuat sendiri
Perusahaan memungkinkan aktiva tetapnya dibentuk sendiri, misalnya gedung, alat & lain sebagainya.
Baca pula : Pengertian Aktiva Tetap Berwujud & Laporan keuangan neraca
Demikian postingan akuntansi yg berjudul Cara Perolehan Aktiva Tetap yg gampang-mudahan bermanfaat. Terimakasih.
Untuk melihat artikel akuntansi seluruhnya di blog wargamasyarakat ini dapat dilihat di >>> akuntansi keuangan