VIII. CARA PENULISAN TABEL, GAMBAR,
Daftar Isi
LAMBANG, SATUAN, SINGKATAN,
DAN CETAK MIRING
8.1. Tabel
Tabel mesti diangkut dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah dilanjutkan di halaman selanjutnya. Oleh karena itu tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan terlalu kompleks. Dalam keadaan tertentu, huruf mampu diperkecil. Tabel yang disajikan harus tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi perlu, sematkan di lampiran. Tabel dalam teks yang diikuti dengan nomer tabel, mesti diketik dengan abjad “t” kapital, mirip pola berikut: Tabel 1. Judul tabel, teks dalam lajur kolom harus gampang dimengerti eksklusif dari eksistensi tabel, tanpa mesti melihat informasi lain dalam teks diluar tabel. Untuk itu jangan menggunakan instruksi atau simbol dalam lajur kolom tabel yang berisi jenis variabel atau perlakuan yang digunakan dalam penelitian. Tabel mesti dapat diketahui isinya dengan baik, tanpa perlu membutuhkan derma informasi aksesori lain di luar tabel. Bilamana terpaksa ada akronim yang tidak biasa , hidangkan keterangan dari singkatan di bawah tabel.
Tabel yang dikutip dari pustaka, juga dicantumkan nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung. Jarak antara baris dalam judul tabel diketik satu spasi dan tidak diakhiri dengan titik. Contoh tabel dalam Lampiran 23.
8.2. Gambar
Gambar mencakup grafik, diagram, monogram, foto, peta. Pembuatan grafik, monogram disarankan menggunakan komputer, dengan memakai simbol yang terang maksudnya. Ikuti cara menciptakan grafik dengan mencontoh grafik dalam jurnal ilmiah modern. Diusahakan grafik yang ditampilkan telah mampu menjelaskan data atau berita maksud dicantumkannya grafik tersebut, tanpa mesti melihat dalam teks lain. Gambar dalam teks mesti diketik dengan abjad “g” kapital, mirip pola pada Gambar 1 di Lampiran 24. Nomer urut dan judul gambar diketik di bawah gambar dua spasi dibawahnya. Jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi.
Foto ditampilkan sedemikian rupa semoga terperinci maksudnya. Latar belakang foto seharusnya kontras dengan obyek foto. Sebelum obyek foto dipotret, letakkan penggaris disamping obyek foto, bila dikehendaki semoga pembaca gampang mengerti panjang dari obyek foto, atau nyatakan skala dari obyek foto tersebut. Misalnya: skala 1:100 kali. Letakkan koin uang logam Rp. 100,- atau penggaris disamping obyek foto, sebelum foto dipotret untuk membuat lebih mudah pembaca dalam mengetahui diameter obyek foto.
8.3. Lambang, Satuan, dan Singkatan
Lambang untuk variabel observasi digunakan untuk membuat lebih mudah penulisan variabel tersebut dalam rumus dan pernyataan aljabar yang lain. Penulisan lambang atau simbol sebaiknya memakai simbol dalam fasilitas acara perangkat lunak komputer seperti program Wordstar atau Microsoft Word. Pilihlah lambang yang lazim digunakan dalam disiplin ilmu saudara. Cara menulis rumus matematik diusahakan dalam satu baris. Bila ini tidak memungkinkan, atur cara pengetikan sedemikan rupa, supaya rumus matematik saudara gampang dikenali. Lambang diketik dengan aksara abjad Latin dan karakter Yunani.
Satuan dan singkatan yang digunakan yakni yang umum digunakan dalam disiplin ilmu masing-masing. Ikuti beberapa contoh dibawah ini: 25oC; g; mg; 10 g ml-1 atau 10 g/ml; 50%; 10 ppm; 1.5 N larutan H2SO4; L; kg; ton; kw; oBrix; oBaume; mg O2/kg/jam; atau mg O2 Kg-1 jam-1.
8.4. Cetak Miring
Huruf yang dicetak miring untuk menyatakan istilah gila, misalnya: et al.; Ibid; op. cit.; curing; starter; trimming; dummy. Penulisan spesies miring (Rhizopus oryzae), sedangkan genus/famili tegak.