Rangkuman Cara Penulisan Laporan Penelitian
Hasil penelitian harus dapat dikomunikasikan, dimengerti, dan dinilai oleh masyarakat yang berkepentingan. Dengan demikian, acara observasi belum dapat dikatakan akhir sebelum laporan observasi disusun.
Laporan observasi berfungsi selaku perantara biar hasil penelitian mampu diterima oleh mereka yang berkepentingan dengan hasil suatu penelitian, maka laporan observasi harus dibentuk secara jelas dan komunikatif. Dengan demikian, dalam penulisan laporan hasil penelitian terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan, yaitu: (1) siapakah pihak yang akan membaca laporan observasi tersebut, apakah untuk kalangan ilmuwan, untuk kalangan penduduk awam, atau untuk golongan birokrat, (2) laporan mesti disusun secara sistematis sesuai dengan tahapan-tahapan yang sudah ditempuh dalam proses observasi sehingga para pembaca akan mudah memahami dan memahami laporan penelitian tersebut, dan (3) laporan observasi harus terang dan meyakinkan mengingat keberadaannya merupakan bagian terpenting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ada beberapa format atau sistematika observasi yang dipakai dalam penyusunan laporan penelitian. Dalam hal ini Burroghs memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan format observasi, yaitu: (1) pembaca mampu mengetahui secara gampang apa yang telah dilaksanakan oleh peneliti, tergolong di dalamnya tujuan dan hasil penelitian, dan (2) laporan penelitian mesti mencantumkan langkah dan sistem secara jelas sehingga pembaca mampu mengulangi proses penelitian apabila pembaca mengharapkan.