Kita pasti sering menyaksikan dan membaca nama seseorang yang diikuti dengan nama gelar, baik yang dicantumkan di depan maupun di belakang nama tersebut. Menyertakan gelar pada nama, sifatnya ada yang wajib ada pula yang opsional (boleh dicantumkan boleh tidak), bahkan pada hal-hal tertentu ada pula yang tidak diperbolehkan untuk menambahkan gelar pada nama.
Seseorang yang menyandang gelar akademis pastinya mereka yakni yang pernah mengenyam pendidikan tinggi, tetapi guahnya mereka yang menyandang gelar bahkan beberapa gelar akademis tersebut tidak pernah memprotes ketika penulisan gelarnya salah, mereka lebih suka memprotes kalau penulisan nama dirinya yang kurang tepat.
Coba saja amati nama pejabat yang menanhadirani KTP, Kartu Keluarga dan Surat-surat penting lainnya, di sana berbagai penulisan gelar yang salah. Bahkan kesalahan penulisan gelar sering terpampang dalam poster, baliho dan banner para calon anggota dewan yang dipajang di daerah-daerah yang simpel terlihat orang banyak.
Penomena ini secara tidak pribadi mengajarkan hal yang salah cara penulisan gelar kepada halayak ramai, utamanya terhadap belum dewasa generasi bangsa.
Padahal pemerintah Indonesia sendiri sudah mengatur dan memutuskan, bagaimana Teknik Penulisan Gelar yang Benar menurut PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang sebelumnya disebut dengan perumpamaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
Berikut adalah pola-acuan penulisan gelar yang benar menurut PUEBI dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Daftar Isi
1. Teknik Penulisan Gelar Di Depan Nama yang Benar
Yang paling kerap terjadi kesalahan penulisan gelar di depan nama, adalah pada gelar dr. (dokter) untuk seseorang mahir dalam bidang medis (penyakit). Coba saja amati nama-nama dokter yang terpampang di suatu rumah sakit atau di papan nama tempat praktik dokter.
Teknik penulisan gelar yang BENAR untuk dokter medis (andal penyakit) sebagai diberikut:
- dr. Dzulkadr Alkautsar, Sp.M.
- dr. DZULKADR ALKAUTSAR, Sp.M.
Teknik penulisan gelar yang SALAH untuk dokter medis (hebat penyakit) selaku diberikut:
- Dr. Dzulkadr Alkautsar, Sp.M
- DR. DZULKADER ALKAUTSAR, SP.M.
misal Penulisan gelar dokter yang salah |
Jadi bila dokter (hebat penyakit) ditulis Dr. itu bukan dokter, tetapi doktor ialah gelar untuk S-3. Sedangkan jikalau penulisan dalam suatu kalimat yang kebetulan kata “dr.” ditempatkan di pertama kalimat, caranya dengan menuliskan nama sebutannya.
misal penulisan yang benar:
- Dokter Dzulkadr Alkautsar, Sp.M. sedang memeriksa pasien.
Atau kita ubah susunan kalimatnya menjadi:
- Pasien sedang diperiksa oleh dr. Dzulkadr Alkautsar, Sp.M.
misal penulisan kalimat yang salah:
- dr. Dzulkadr Alkautsar, Sp.M. sedang menilik pasien. (salah alasannya adalah pertama kalimat menggunakan huruf kecil)
- Dr. Dzulkadr Alkautsar, Sp.M. sedang menilik pasien. (salah karena gelar dokter ditulis dengan pertama huruf besar)
2. Teknik Penulisan Gelar Di Belakang Nama yang Benar
Berikut adalah cara penulisan gelar yang benar untuk jenjang S-1 (Strata-1) dalam negeri. Gelar-gelar yang ditempatkan di belakang nama, cara penulisan yang benar setelah nama didiberi tanda baca koma (,) kemudian spasi barulah gelar. Misalnya mirip di bawah ini:
misal penulisan gelar Sarjana Ekonomi yang salah |
Jika kebetulan seseorang tersebut mempunyai dua atau lebih gelar S-1, maka penulisannya sesudah gelar pertama didiberi tanda koma (,) barulah ditulis gelar kedua. Misalnya menyerupai teladan di bawah ini:
Dodi Sukmanaga, S.E., S.Pd.
3. Teknik Penulisan Gelar S-2 yang Benar
Gelar magister Strata-2 (S-2) dalam negeri pada umumnya dipertamai dengan karakter M, yang adalah singkatan dari kata Magister. Teknik menuliskan gelar magister yang benar, menyerupai pada contoh di bawah ini:
misal cara penulisan dua gelar di belakang nama yang salah |
Jika kebetulan seseorang tersebut memiliki dua atau lebih gelar S-1 juga S-2, maka penulisannya sesudah gelar pertama didiberi tanda koma (,) barulah ditulis gelar kedua, didiberi tanda koma lagi baru gelar ketiga. Misalnya ibarat contoh di bawah ini:
Dodi Sukmanaga, S.E., S.Pd., M.Pd.
4. Teknik Penulisan Gelar Diploma yang Benar
Walaupun jarang sekali seseorang mencantumkan gelar Diploma pada namanya, namun sah-sah saja kalau gelar tersebut mau dicantumkan pada nama penyandangnya. Teknik mencantumkan gelar diploma yang benar ialah menyerupai contoh di bawah ini:
5. Teknik Penulisan Gelar S-1 Luar Negeri yang Benar
Di samping gelar Strata-1 (S-1) yang berasal dari universitas dalam negeri, juga diketahui gelar-gelar Strata-1 yang berasal dari akademi tinggi luar negeri. Teknik menuliskan gelar sarjana (bechelor) yang benar adalah mirip contoh di bawah ini:
6. Teknik Penulisan Gelar S-2 Luar Negeri yang Benar
Seperti halnya gelar magister Strata-2 (S-2) dalam negeri, gelar Strata-2 mancanegara pun pada umumnya dipertamai dengan aksara “M”, spesialuntuk karakter “M” pada gelar S-2 mancanegara yakni singkatan dari kata Master. Teknik menuliskan gelar S-2 luar negeri yang benar, menyerupai pada teladan di bawah ini:
7. Teknik Penulisan Gelar S-3 Luar Negeri yang Benar
Gelar untuk Strata-3 yang berasal dari luar negeri jauh lebih bermacam-macam dibandingkan dengan gelar S-3 yang berasal dari perguruan tinggi tinggi dalam negeri. Di Indonesia selama ini gelar untuk S-3 masih diseragamkan menjadi “Dr.” (doktor) walau pun jurusan perkuliahannya tidak sama-beda bidang keilmuannya.
Berikut yaitu teladan penulisan gelar S-3 yang benar, yang berasal dari perguruan tinggi mancanegara:
Demikian Teknik Penulisan Gelar yang Benar Berdasarkan EYD atau PUEBI, biar bimbingan ini ada keuntungannya, jikalau ada pertanyaan atau masukan silakan tuliskan dalam komentar. melaluiataubersamaini senang hati BossTutorial akan membalas secepat yang kami mampu.
Terimakasih sudah mampir ke blog di https://bosstutorial.com