Cara Pengelolaan SIG – Langsung saja kita bahas materi ini menurut uraian dibawah ini.
Daftar Isi
Sumber Informasi Geografis
Sumber gosip geografi bersifat fleksibel dari waktu ke waktu sejalan dengan pergantian gejala alam dan tanda-tanda sosial. Dalam geografi, gosip yang diharapkan mesti memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain, adalah:
a. ialah wawasan (knowledge) hasil pengalaman;
b. tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang berurut dan terorganisir;
c. logis, artinya masuk akal dan memberikan kekerabatan sebab akhir;
d. objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang terperinci dan teruji.
Selain mempunyai keempat ciri tersebut, geografi juga harus menunjuk kan ciri spasial (keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan karakteristik khas geografi yang menjadi pembeda dengan ilmu-ilmu lain. Mengingat geografi merupakan studi mengenai tanda-tanda alam dan sosial dari sudut pandang spasial dan regional, info geografi bersumber dari objek material geografi itu sendiri (geosfer).
a. Gejala-Gejala Litosfer
Litosfer mencakup gejala-gejala relief dan topografi, jenis tanah dan batuan, serta metode pelapisan batuan. Contoh isu geografis yang menyajikan gejala litosfer dapat dilihat pada Gambar 3.7.
b. Gejala-Gejala Hidrosfer
Gejala-tanda-tanda ini berkaitan dengan dinamika kawasan perairan, baik daerah perairan darat maupun perairan maritim yang menyangkut bentuk, contoh, sifat, serta fenomena yang lain wacana perairan. Contoh berita geografis yang menghidangkan tanda-tanda hidrosfer dapat dilihat pada Peta 3.1.
c. Gejala-Gejala Atmosfer
Gejala ini berkaitan dengan dinamika atmosfer baik dalam waktu singkat maupun waktu yang lama. Dinamika atmosfer terdiri atas kondisi cuaca dan iklim, unsur-unsurnya, serta factor yang memengaruhinya, seperti suhu, kelembapan, tekanan udara, gerakan angin, curah hujan, dan pergantian ekspresi dominan. Contoh gosip geografis yang menghidangkan tanda-tanda atmosfer mampu dilihat pada Peta 3.2.
d. Gejala-Gejala Biosfer
Gejala biosfer berkaitan dengan makhluk hidup dan habitatnya. Makhluk hidup di permukaan bumi yang menjadi kajian geografi meliputi flora, hewan, dan insan yang keberadaanya tidak dapat dilepaskan dari bagian-bagian litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Sebagai pola, persebaran dan kepadatan penduduk.
e. Gejala-Gejala Sosial Budaya
Gejala sosial budaya berkaitan dengan aktifitas dan produk hasil rekayasa manusia. Beberapa pola gejala sosial budaya bikinan manusia antara lain bangunan, persebaran tempat rekreasi non alamiah, persebaran rumpun bahasa yang dipakai penduduk, dan jaringan transportasi.
Gejala-tanda-tanda sosial budaya merupakan fenomena di permukaan bumi selaku produk buatan manusia. Untuk mendapatkan berita, dijalankan penelitian langsung maupun tidak pribadi. Penelitian langsung maksudnya dilakukan secara primer di lapangan dan tidak pribadi dengan cara memanfaatkan data hasil observasi pihak lain.
Materi perihal Komponen SIG ini mungkin dapat membantu.
Cara Mengelola Informasi Geografis
Secara biasa proses SIG terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, serta menyuguhkan data (output data).
a. Subsistem Masukan Data
Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data orisinil ke bentuk yang mampu diterima dan dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital sebelum dimasukkan ke komputer.
Data digital mempunyai keunggulan ketimbang peta (garis atau area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali lebih singkat. Ada dua macam data dasar geografi, adalah data spasial dan data atribut.
1) Data spasial (keruangan), yakni data yang memperlihatkan ruang, lokasi, atau kawasan-daerah di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara, dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas.
2) Data atribut (deskripsi), yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat yang menandakan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan, dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari sisi kualitas, mirip kekuatan pohon, dan mampu dilihat dari segi kuantitas, mirip jumlah pohon. Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), poligon (area), dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian kawasan, curah hujan, lokasi, dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), mencakup jaringan jalan, pipa air minum, teladan ajaran sungai, dan garis kontur.
Data dalam bentuk poligon (area), mencakup kawasan administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah, dan penggunaan tanah. Data dalam bentuk pixel (grid), meliputi citra satelit dan foto udara. Data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari tiga sumber, ialah data lapangan (terestris), data peta, dan data penginderaan jauh.
1) Data Lapangan (Terestris)
Data terestris yaitu data yang diperoleh secara pribadi melalui hasil observasi di lapangan sebab data ini tidak terekam dengan alat penginderaan jauh. Misalnya, batas administrasi, kepadatan penduduk, curah hujan, jenis tanah, dan kemiringan lereng.
2) Data Peta
Data peta yakni data yang digunakan selaku masukan dalam SIG yang diperoleh dari peta, lalu diubah ke dalam bentuk digital.
3) Data Penginderaan Jauh
Data penginderaan jauh merupakan data dalam bentuk citra satelit dan foto udara (pesawat udara). Citra yang diperoleh dari satelit mampu eksklusif dipakai sebab sudah dalam bentuk digital. Adapun foto udara sebelum diubah ke dalam bentuk digital harus dijalankan interpretasi apalagi dulu.
b. Subsistem Manipulasi dan Analisis Data
Subsistem ini berfungsi menyimpan, menguruk, mempesona kembali data dasar, dan menganalisis data yang sudah tersimpan dalam komputer. Ada berbagai macam analisis data, antara lain sebagai berikut.
1) Analisis lebar, ialah analisis yang mampu menghasilkan gambaran kawasan tepian sungai dengan lebar tertentu. Kegunaannya antara lain untuk penyusunan rencana pembangunan bendungan selaku penanggulangan banjir.
2) Analisis penjumlahan aritmatika, digunakan untuk menanggulangi peta dengan penjabaran, risikonya menawarkan peta dengan penjabaran baru.
3) Analisis garis dan bidang, dapat dipakai untuk memilih wilayah dalam radius tertentu. Misalnya, tempat beresiko banjir, daerah beresiko gempa, dan tempat rawan bencana yang lain.
c. Subsistem Penyajian Data
Subsistem ini berfungsi menyajikan atau memperlihatkan hasil tamat dari proses SIG. Hasil akhir tersebut mampu berupa peta, tabel, grafik, dan laporan. Keluaran data hasil SIG sungguh bermanfaat dalam aneka macam bidang untuk penyusunan rencana, analisis, dan peng ambilan keputusan sebuah kebijakan tertentu.
Sekian materi mengenai Cara Pengelolaan SIG dari , supaya berguna.