close

Cara Kerja Relay

Cara Kerja Relay” width=”320″ /> Simbol biasa relay

Memahami Prinsip atau Cara Kerja Relay dari Simbolnya
Coba amati gambar simbol relay di atas. Pada simbol relay di atas terdapat 5 (lima) terminal yakni masing-masing dengan nomor 30, 87, 87a, 86 dan 85. Nomor-nomor tersebut cuma pola saja, jadi bukan ketentuan atau aturan khusus.
Terminal 86 dan 85 ialah input coil (kumparan). Kedua terminal ini yang merupakan penentu pensaklaran pada relay. Kaprikornus jikalau kumparan ini diberi catu listrik maka plat akan berpindah korelasi dari NO ke NC. Coil pada relay mampu dipasang bolak-balik polaritasnya atau dengan kata lain tidak ada kutub positif dan negatifnya. Terminal coil ini biasanya dikelola oleh switching transistor. Looo… sekarang pertanyaannya, kok mesti ditamabah dengan relay sedangkan transistornya juga sudah berfungsi selaku saklar. Jawabannya lantaran relay tersebut dipasang untuk mensaklarkan beban dengan daya yang besar.
Terminal dengan nomor 87 dan 87a yakni terminal pilih, dimana 87 disebut juga sebagai terminal normally open dan nomor 87a sebagai terminal normally close. Coba anda amati gambar simbol tersebut, dimana posisi hubungan dari terminal 30 ke terminal 87a ialah terhubung, ini tujuannya dalam kondisi normal tanpa adanya supply tegangan pada coil relay maka terminal 30 dan 87a akan terhubung. Sebaliknya pada ketika coil relay diberi tegangan maka terminal 30 akan terhubung dengan terminal 87.
Terminal nomor 30, saya juga tidak tahu apa namanya, tetapi yang niscaya cara kerjanya saya tahu dengan meyakinkan. Dimana terminal inilah yang akan terhubung dengan terminal 87 atau 87a sesuai keadaan upply tegangan pada coil.
Yang mesti anda ketahui juga yaitu bahwa tidak ada kekerabatan kelistrikan antara terminal coil relay dengan terminal pensaklaran. Makara walaupun arus yang lewat pensaklaran sangat besar namun tidak ada pengaruhnya pada rangkaian control kumparan relay. Ini lantaran hubungan yang terjadi yakni secara mekanik bukan elektrik.
Untuk prinsip kerja relay lebih dari 5 kaki yakni sama saja. Biasanya pelengkap terminal itu yaitu pelengkap pensaklaran. Sedangkan untuk coilnya tetap satu. Jadi bila pada relay tersebut terdapat dua kalangan pensaklaran, maka pensaklaran tersebut akan bekerja serentak karena dikendalikan oleh coil yang sama. Tetapi pada kedua pensaklaran tersebut tidak terdapat hubungan kelistrikan, jadi mampu dipakai untuk dua tujuan yang berlawanan.
Biasanya relay dipanggil dengan besarnya spesifikasi tegangan pada coilnya. Contoh relay 5 volt dc artinya relay yang coilnya memerlukan tegangan  5 volt dc untuk berfungsi. Jika disebut relay 9 volt, 12 volt atau 24 volt maka relay tersebut membutuhkan supply tegangan sebesar itu pada coilnya agar plat pensaklaran bisa digerakkan.

Tag : Cara memasang relay, prinsip kerja relay 5, 9,12 dan 24 volt