A. Perkalian Bilangan Bulat
Mengalikan bilanngan bulat sama mudahnya dgn bilangan cacah. Hanya terletak pada tanda bilanganya. Sebab bilangan yg dikalikan yaitu bilangan nyata & negatif.
Tanda operasi & tanda hasil pada perkalian bilangan bulat.
Perkalian
|
(+) × (+) = (+)
|
(+) × (-) = (-)
|
(-) × (+) = (-)
|
(-) × (-) = (+)
|
acuan :
1. –2 × (–3) = 6
2. 6 × (–4) = –24
3. 5 × (–6) = 30
4. 12 × (–11) = –132
5. –20 × (–25) = 500
6. –16 × 15 = -240
7. –30 × 23 = -690
Bagaimana jikalau terdapat perkalian beruntun?
Dengan dasar perkalian dua bilangan bulat di atas, kita dapat memilih hasil perkalian beruntun. Pada prinsipnya, dlm mengalikan perkalian beruntun, kita mampu menebak lebih awal wacana hasil nyata atau negatifnya.
Contoh:
1. -2 × 3 × (–4) = [-2 × 3] × (–4) Kerjakan dr depan
= -6 × (-4)
= 24
2. -3 × 4 × 5 = [-3 × 4] × 5 Kerjakan dr depan
= -12 × 5
= -60
3. -3 × (-5) × 6 × (-7) = [-3 × (-5)] × 6 × (-7) Kerjakan dr depan
= 15 × 6 × (-7)
= 90 × (-7)
= -630
4. 12 × (-5) × 2 × (-8) = [12 × (-5)] × 2 × (-8) Kerjakan dr depan
= -60 × 2 × (-8)
= -120 × (-8)
= 960
Dengan menyaksikan perkalian di atas perhatikan pola berikut.
1. Jika banyaknya bilangan negatif 2, 4, 6, atau genap, maka hasil perkalian beruntun berbentukbilangan aktual.
2. Jika banyaknya bilangan negatif 1, 3, 5, atau ganjail, maka hasil perkalian beruntun berbentukbilangan negatif.
Dengan demikian kita bisa menebak dengan-cara cepat tentang hasil aktual atau negatif dr perkalian beruntun.
Coba dicek perkalian berikut & cermati polanya
1. 1 × (-2) × 3 × (-4) × 5 × (-6) = -720
2. (-1) × (-2) × 3 × 4 × 5 × (-6) = -720
3. 1 × (-2) × 3 × (-4) × (-5) × (-6) = 720
4. 1 × (-2) × (-3) × (-4) × 5 × (-6) = 720
5. (-1) × (-2) × (-3) × (-4) × (-5) × (-6) = 720
Latihan
Tentukan hasil berikut
1. (-4) × 5 × (-7)
2. 6 × (-8) × (-11) × (-4)
3. 9 × (-2) × (-12) × (-5)
B. Pembagian Bilangan Bulat
Pada pembagian bilangan bulat pula sama caranya dgn pembagian bilangan cacah. Perbedaanya terletak pada tanda positf & negatif. Adapun pola pemakaian tandanya sama dgn pola tanda pada perkalian.
Pembagian
|
(+) : (+) = (+)
|
(+) : (-) = (-)
|
(-) : (+) = (-)
|
(-) : (-) = (+)
|
pola :
1. 12 : (–4) = –3
2. -12 : (–4) = 3
3. 24 : (–3) = –8
4. -28 : (–7) = 4
5. -39 : 3 = -13
6. -80 : 5 = -16
7. -90 : (-6) = 15
Pada pembagian beruntun, caranya sama dgn perkalian beruntun.
Coba amati pola berikut.
1. 120 : (-4) : 5 : (-3) = [120 : (-4)] : 5 : (-3) Kerjakan dr depan
= -30 : 5 : (-3)
= -6 : (-3)
= 2
2. 420 : (-10) : (-7) : 3 = [420 : (-10)] : (-7) : 3 Kerjakan dr depan
= -42 : (-7) : 3
= 6 : 3
= 2
3. (-240) : (-5) : (-6) : 2 = [-240 : (-5)] : (-6) : 2 Kerjakan dr depan
= 48 : (-6) : 2
= -8 : 2
= -4
Nah, mempunyai arti kesimpulannya selaku berikut.
1. Jika banyaknya bilangan negatif 2, 4, 6, atau genap, maka hasil pembagian beruntun berupa bilangan kasatmata.
2. Jika banyaknya bilangan negatif 1, 3, 5, atau ganjil, maka hasil pembagian beruntun berupa bilangan negatif.
Relasi, Cara Menentukan Relasi dan Penyajiannya